Menikahi Om-om

Sepulang sekolah Rania langsung merebahkam diri di atas kasur, hari ini dia sangat lelah rasanya dia tidak akan sanggup bangun lagi.

Tidak lama kemudian Rania tertidur dengan masih mengenakan seragam sekolahnya serta kaoa kaki yang masih menempel di kakinya .

Pukul 8 malam Reno melangkah memasuki apartemennya, suasana di dalam sangat gelap, Reno menyalakan satu persatu lampu di ruangan apartemennya.

" Kemana gadis itu apa dia belum pulang juga sampai jam segini?" Gumam Reno sambil melangkah masuk ke kamarnya.

Disana Rania tengah tertidur pulas dengan telentang dan kaki yang terbuka Reno tertawa melihat gadis itu yang tidur seperti anak kecil.

"Dasar Bocah nakal, apa kamu tidak bisa tidur tenang seperti wanita pada umumnya" Ucap Reno dalam hati.

Reno membuka kaos kaki yang menempel di kaki Rania, dia bergidig saat mencium bau kaos kaki Rania.

"Sudah berapa hari nih kaos kaki gak di cuci baunya sama kayak bau got, dasar bocah jorok" Sungut Reno menaruh kaos kaki itu ke dalam tempat pakaian kotor.

Merasa penat, Reno pun mengambil handuk dan berjalan ke kamar mandi untuk menyegarkan tubuhnya karena telah seharian ini beraktifitas.

Rania mengucek matanya pelan, dia membuka mata lentiknya perlahan dan mengerjap, Rania bangun dari tidur dan duduk di atas kasur.

"Sudah jam setengah 9 aku laper" Gumam Rania setelah melihat jam dia mengusap perutnya yang mulai berbunyi minta di isi.

" Arggggggggghhhhh.."

Rania menjerit saat melihat Reno keluar kamar mandi hanya dengan selembar handuk yang melilit tubuh bagian bawahnya, memperlihatkan tubuh Reno yang kekar dan six pack.

"Om kalau keluar itu pakai baju dong, Ran gak mau mata Ran yang suci ini ternoda" Ujar Rania sambil menutup mata .

Merasa penasaran dengan apa yang dilihatnya barusan Rania mengintip di antara celah-celah yang kecil, mengagumi tubuh suaminya yang indah itu.

"Si Om badanya bagus juga ya jadi pengen megang" Ucap Rania dalam hati.

Tapi tidak, Rania langsung mengeleng dia tidak boleh tergiur hanya melihat pemandangan seperti itu, dia harus kuat ngintip dikit gak apa-apalah.

"Ini kamarku dan juga kamu itu istriku, kenapa aku harus mengganti bajuku di kamar mandi" Ucap Reno sambil mengambil baju di lemarinya.

"Ihhh kan Ran belum biasa Om ,nyebelin banget sih" Ucap Rania sambik beranjak keluar, dia tidak mau melihat Reno berganti pakaian itu hanya akan merusak otak dan pikiranya , melihat apa yang akan dilihatnya nanti.

Rania berjalan memasuki dapur dan membuka kulkas guna mencari makanan untuk mengisi perutnya yang kosong.

Di dalam kulkas hanya ada telur, sayuran, daging mentah serta buah-buahan segar dan beberapa botol minumam tak nampak satupun makanan .

Rania mengambil salah 1 apel dan juga sebotol susu dan membawanya kemeja makan .

"Om Ran lapar nih beli makanan dong" Ucap Rania saat Reno menghampirinya.

"Kamu masak saja, cepat aku juga lapar" Ucap Reno duduk di samping Rania sambil memainkan hanphonya.

"Tapi Ran gak bisa masak Om" Ucap Rania dengan muka memelas.

Reno menoleh menatap gadis di sampingnya itu.

" Kamu itu tidak berguna sekali sebenarnya apa sih yang bisa kamu lakukan selain membuatku kesal tentu saja!" Ucap Reno kesal sambil beranjak meruh hanphonenya di atas meja dan berjalan ke arah dapur di temani Rania.

Reno mengambil beberapa bahan di dalam kulkas, dia mengupas dan memotong bahan -bahan tersebut tidak lupa dia juga mencucinya dengan bersih.

"Mau masak apa nih Om?" Tanya Rania yang sedari tadi memperhatikannya.

"Nasi Goreng, kamu duduklah di sana dan tunggu aku jangan mengganguku disini!" Perintah Reino.

Dengan muka cemberut Rania kembali ke meja makan dan menunggu Reno selesai memasak dia sudah tidak sabar mencicipi nasi goreng buatan Reno yang di cium dari baunya saja sudah sangat menggiurkan.

Rania mengelap air liurnya yang menetes menggunakan tangan dia sudah tidak tahan perutnya sudah sangat keroncongan.

"Ini makanlah aku tidak mau melihatmu kelaparan seperti itu jangan sampai orang lain bilang kalau aku tidak mengurus istriku!" Ucap Reno sambil menaruh piring nasi goreng di temani telur ceplok setengah matang di atasnya.

"Terima kasih Om" Ucap Rania sambil tersenyum dengan terburu-buru dia mulai menyendok nasi gorengnya.

"Baca doa dulu, dasar bocah!" Ucap Reno kesal dia pun memimpin doa .

Setelah selesai mereka mulai makan dengan tenang, Rania mengunyah setiap sendok nasi goreng dengan semangat.

Nasi goreng buatan Reno ternyata sangat enak, meski wataknya kasar ternyata Reno jago masak juga, itu menjadi nilai plus untuk dirinya yang sangat menyebalkan.

"Lumayanlah, meski dia kasar dan menyebalkan setidaknya aku tidak akan kelaparan jika bersamanya dan ya tampangnya lumayan juga dan tubuhnya juga bagus, jadi aku tidak akan malu memamerkannya suatu saat nanti" Ucap Rania dalam hati.

Di dalam kamar Rania terlihat asyik menonton film hollywod yang berjudul twilight saga sambil menyenderkan tubuhnya di atas kasur, di sampingnya Reno terlihat masih saja sibuk dengan mengetikan sesuatu di laptop.

"Lagi ngerjain apa sih Om sibuk banget?" Tanya Rania sambil menoleh.

"Aku sedang bekerja, sudahlah kamu diam saja lagi pula kamu tidak akan mengerti jika aku menjelaskannya" Jawab Reno.

Rania kembali berbalik menonton film dia terlihat fokus menoton film itu tak memperdulikan Reno yang diam-diam melirik padanya sambil tersenyum.

"Emang hebat Bang Edward sekali jalan sudah bisa bikin Bella hamil aja emang ya bule paling jago kalau soal begituan" Celetuk Rania sambil tersenyum.

Disampingnya Reno melihat ke arah tv dan melihat tontonan sedap di depannya itu, Reno meneguk salivanya pelan dan melirik ke arah Rania yang terlihat asyik.

"Nih bocah ngapain lagi nonton yang beginian bikin pengen aja" Gumam Reno dalam hati.

"Bocah nakal apa yang kamu tonton ini matikan dasar mesum, masih kecil saja sudah nonton yang beginian" Bentak Reno kesal.

"Apaan sih Om lagi seru nih, gak apa-apa kali Om buat referensi, kali aja kita bakal ngelakuin itu kan lumayan bisa jadi contoh" Ucap Rania asal.

Dia tidak tahu jika ucapannya itu telah memancing sesuatu di bawah sana yang meminta pelepasan, Reno segera mengenyahkan pikiran-pikiran kotor yang bersarang di otaknya.

"Dasar bocah mesum, memangnya siapa yang mau melakukan itu denganmu bocah nakal, cepat kamu tidur saja ini sudah malam, jangan buat aku kesal dengan tingkahmu ini!"Ucap Reno sambil memalingkan wajahnya.

"Gitu banget sih Om, padahal coba dulu baru ngomong, kali aja suka" Ucap Rania sambil memandang Reno.

"Kamu itu ya, pikiranmu kotor sekali cepat tidur kalau tidak aku akan menguncimu di kamar mandi!" Ancam Reno.

Mendengar itu Rania langsung mematikan tv dan berbaring sambil menyelimuti tubuhnya menggunakan selimut .

"Dasar Om nyebelin gak bisa banget lihat aku senang" Gerutu Rania dalam hati.

Beberapa saat kemudian Reno memperhatikan Rania yang sudah tertidur pulas dia kemudian berbaring di samping Rania menatap wajah gadis itu dengan lekat.

Cupp

Reno mengecup kening Rania pelan ,dan mengusap kepala gadis itu dengan lembut, gadis itu terlihat manis jika sedang tidur membuat Reno ingin membawa Rania ke dalam dekapannya.