🎉Novel Story Of Maid diadaptasi menjadi webseries, tayang di MAXSTREAM.
Ariella Anastasya seorang gadis cantik yang nekad kabur dari rumah karena kepindahan nya keluar negri tidak di setujui oleh sang papa, terpaksa bekerja menjadi seorang pembantu di rumah Pranata dan siapa sangka, niatnya yang awalnya hanya ingin melupakan rasa sakit hatinya karena terhianati oleh sahabat dan kekasihnya malah ternyata terpincut cinta kepada sang majikan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mommy_Ar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode enam
Dengan hati kurang ikhlas akhirnya Bian mau tidak mau mengantarkan Lira ke swalayan untuk berbelanja kebutuhan bulanan. Biasanya yang pergi Alya dengan di antar suaminya atau kadang supir Tamara, namun karena Alya sama suaminya libur dan Tamara ada acara maka dari itu Bian lah yang akhirnya terpaksa turun tangan.
"Lo masuk sana gue tunggu di mobil." Uajr Bian sambil menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi mobil.
"Yah ..." Desah Lira dengan cemberut. "Mas Bian yang benar saja dong. Ini belanjaan nya banyak banget mas." Keluh Lira dengan tampang melasnya.
"Bodo amat!" Ujar Bian cuek lalu memejamkan matanya dan menutupnya dengan salah satu lengan tangannya.
"Mas Bian, yang ganteng, baik hati dan tidak sombong. Ayo dong bantuin Lira, mas Bian gak kasian apa sama Lira. Masa cewek cantik begini disuruh bawa barang segini banyaknya sih. Tuh mas Bian lihat sendiri daftar belanjaan ini." Ujar Lira panjang lebar seraya menyerahkan secarik kertas kepada Bian.
Sambil mendengus kesal Bian membuka matanya dan melihat isi daftar belanjaan nya. Benar saja Bian sampai membulatkan matanya saat melihat isi daftar belanjaan itu.
"Haiss ini kenapa segini banyaknya sih ah." Kesal Bian akhirnya mau tak mau harus menemani Lira masuk kedalam swalayan.
"Buruan turun." kata Bian dengan nada ketus membuat Lira kesal dan langsung turun dengan membanting pintu mobil Bian.
"Hey, bisa gak sih pelan pelan nutupnya." Pekik Bian, namun Lira bodo amat dan langsung berjalan masuk kedalam swalayan.
"Bodo amat!" Kata Lira ketus. "Nyesel gue bilang dia ganteng dan baik hati." Gerutunya dalam hati.
Hampir dua jam dua anak manusia itu berdebat dalam memilih barang barang pesanan yang ada di dalam catatan itu. Kini akhirnya mereka selesai dan hanya tinggal satu barang yang perlu Lira beli lagi, yakni pesanan sang nona muda Jenar.
"Eh tunggu mas!" pekik Lira membuat langkah Bian yang menuju kasir berhenti seketika.
"Apaan lagi?" tanyanya dengan kesal.
"Roti tawar Jenar belum kebeli." Ujar Lira sambil berjalan membalikkan tubuhnya untuk mencari Rak khusus roti tawar wanita.
"Ini udah." Ujar Bian mengambil sebuah Roti tawar merk Lari Roti.
"Haiss bukan itu." Kata Lira dengan kesal sambil terus mencari dimana Rak yang dia maksud.
"Nah ini dia." Ujar Lira dengan senyum mengembangnya. "Mas Bian ..." panggil Lira mendayu.
"Roti tawar apaan kaya gitu?" tanya Bian sambil memicingkan matanya karena seumur umur dia belum pernah menemukan merk Roti seperti itu.
"Ini Roti tawar khusus buat cewek." Kata Lira lagi. "Mas ambilin yang itu dong, yang paling atas sebelah warna pink." Ucap Lira meminta tolong.
"Roti tawar khusus cewek?" Ucap Bian membeo sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Bisa begitu roti khusus cewek, terus cowok gak boleh gitu?" tanya nya lagi yang belum sadar dimana keberadaanya.
"Hah!" ucap Lira bingung. "Emang mas Bian mau juga?" tanya nya sambil mengulum senyum.
"Entahlah," ucap Bian mengedikkan bahunya sambil bersedekap tangan didada. "Gue belum pernah ngerasain merk roti kaya gitu. Gue taunya cuma merk Lari Roti." ucapnya lagi.
Lira berusaha sekuat tenaga agar tidak tertawa. "Udah ambilin dulu yang itu, nanti mas Bian pegang biar tau roti kaya apaan itu." Ucap Lira.
Dengan rasa penasaran akhirnya Bian segera mengambil barang yang Lira maksud. "Eh wait ...!" ucap Bian memicingkan mata lalu memfokuskan benda benda yang berjejer rapi di depan matanya itu. "Pampers....!" Pekik Bian melempar roti tawar ke wajah Lira.
"Hahahaha ...." Lira tertawa terpingkal pingkal melihat ekspresi kesal Bian saat baru menyadari dimana ia berada saat ini. "Nanti Lira kasih satu pcs deh buat mas Bian agar bisa nyobain yah." Ucap Lira sambil tertawa.
"Lo ...!" Bian menunjuk wajah Lira dengan telunjuk nya namun malah semakin membuat Lira tidak bisa berhenti tertawa.
Saat perdebatan sengit antara Bian dan Lira, tiba - tiba sebuah suara bariton mengejutkan keduanya dan sukses membuat tubuh Lira menegang.
"Ariel ..." Teriak nya membuat tawa Lira berhenti seketika.
Bersambung 💃💃💃
Readers : Mommy kenapa gak jelasin profil Lira? 🙄
Mommy : Sengaja biar kalian penasaran dan nebak nebak sendiri 🙈
Readers : Jahat nya ya Allah 😒
Mommy : Nanti pasti akan mommy jelasin kok, tapi perlahan 😂 Sabar aja yaaa 😉
Readers : Kita ini udah penasaran mom 😤
Mommy : Iya iya sebentar lagi deh janji.. Jangan marah2 nanti cepet tua 😃
Readers : Gak marah mom, cuma kesel kelamaan nunggu 🙄
Mommy : Biar gak kesel hari ini mommy Update 3x nanti malem mommy tambahinn bonus malmink 😍
Readers : Promise 😗
Mommy : Iyah maemunah. Udah mommy tulis dan setting update. tunggu aja ntr abis mahgrub ye di apelin sama Lira dan Bian 😘💃💃
Readers : Oke deh aku gak jadi kesel 😘😍💃💃
