Season 1-2
Fega Mellya itulah nama kepanjangannya, nama cantik yang disematkan padanya sejak lahir. Tapi nasibnya tak secantik namanya, dia terpaksa harus menanggung pahitnya kehidupan sejak umur 12 tahun saat ibunya yang sangat dia sayangi dan dia cintai meninggalkan dirinya bersama sang ayah tiri. ibunya meninggal saat tengah bertengkar dengan ayah tirinya yang memukul dan menendangnya hingga tewas kemudian mengatakan pada orang-orang ibunya meninggal karena sakit.
Saat menginjak umur 17 tahun, ayah tirinya menjualnya kepada seorang pengusaha kaya raya yang bernama Agra Bionior Griff untuk dijadikan sebagai rahim sewaan, pengusaha itu sudah menikah tetapi istri dari pengusaha itu tidak mau hamil karena akan merusak tubuhnya yang sebagai model, makanya pengusaha itu menyewa rahim seseorang untuk mengandung keturunannya.
So, bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti saja ya gengs untuk membacanya.
riri-Chan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
SENDIRIAN
Sudah lebih dari dua minggu tuan Agra tidak datang ke mansion itu, Fega sangat bersyukur sekali karena dia bisa bebas beberapa hari ini tetapi besar kemungkinan tuan Agra akan datang nantinya dan kembali menjamah tubuhnya dengan kasar.
Fega tinggal di mansion itu hanya sendiri, bahkan penjaganya pun tidak ada. Hanya beberapa kali satpam dan penjaga kebun datang untuk memeriksa selebihnya Fega hanya sendirian di mansion itu.
Untuk masalah memasak Fega harus mengurusnya dan membersihkan mansion besar itu dia juga yang membersihkan.
Fega lebih baik memilih menjadi pembantu ataupun pelayan daripada menjadi pemuas nafsu bejat tuan Agra.
Dua hari ini Fega merasa tubuhnya tidak nyaman, bahkan tubuhnya sangat lemas.
Fega berpikir dia hanya terlalu banyak pikiran dan jarang makan karena stok makanan di lemari pendingin hanya ada telur dan sayuran saja, serta beras yang tidak terlalu banyak.
Dia tidak berani meminta pada tuan Agra karena takut, bahkan untuk menatap wajah tuan Agra dia tidak berani.
Dengan tubuh lemasnya Fega bangun dari ranjang dan menuju balkon, menatap pemandangan sekitar yang disekelilingi oleh pepohonan saja, dia sadar mansion mewah itu berada di hutan makanya dia tidak berani untuk kabur karena dia pernah mendengar lolongan serigala dan suara hewan lainnya membuatnya mengurungkan diri untuk kabur.
Apabila malam Fega akan ketakutan karena dia hanya sendirian di mansion itu, bahkan tak jarang Fega merasa ada sosok bayangan yang mengikuti nya selama dua hari ini membuatnya takut.
Matahari tidak terlihat sedikitpun hanya ada kabut abu kehitaman diatas sana menandakan bahwa akan turun hujan.
Fega meremas kameja milik tuan Agra yang dia kenakan karena angin yang berhembus membuatnya sedikit kedinginan.
Dia tau sekitar dua jam lagi malam akan tiba dan kegelapan akan menghiasi sekitar Mansion itu, kadang Fega berpikir siapa yang akan berani datang ke mansion mengerikan yang berada di tengah hutan.
Fega kembali masuk dan menutup pintu balkon kemudian duduk di atas ranjang besar itu, dia tidak berani untuk turun kelantai bawah apabila sudah malam karena dia takut, lagipula lampu di mansion itu sudah hidup secafa otomatis melalui sensor yang di sengaja membuat Fega tak perlu susah payah untuk menghidupkan semua lampu.
Di mansion mewah ini tidak terdapat barang elektronik berupa ponsel ataupun Tv, Fega tidak tau alasannya apa, dan Fega juga tidak membutuhkan ponsel karena dia tidak bisa memainkan nya hanya saja dia bosan tidak ada teman bicara.
Fega membaringkan tubuhnya kembali saat rasa pusing melandanya, dia merasa ada yang aneh pada perutnya.
Tiba-tiba mata Fega membulat mengingat sesuatu, dia bukan orang yang sangat bo*doh hingga tidak tau apa yang akan terjadi padanya, apalagi tuan Agra sering menjamahnya.
'Aku hamil? Tapi itu terlalu cepat" sanggah Fega pada dirinya sendiri
'Tapi saat itu aku lagi masa subur, bagaimana kalau beneran hamil? Fega takut bu" Fega gemetar sendiri
Fega meraba perutnya dan mengelusnya pelan, entah kenapa dia sedih apabila dia beneran hamil.
'Kumohon jangan hamil hiks.. aku belum siap tuhan hiks.. aku masih muda hiks.." Fega menangis terisak
Dia bukannya tidak mau hamil tetapi dia hanya takut saja saat dia hamil dan melahirkan dia akan dipisahkan dengan anaknya sendiri.
Fega masih ingat dengan jelas ucapan tuan Agra yang akan melepaskan nya apabila dia sudah melahirkan seorang anak.
Dia tidak mau itu terjadi, dia harus segera memutar otaknya untuk berpikir.
'Apa aku rayu saja tuan Agra? Tapi aku masih takut" Fega kalut sendiri
'Tidak ada jalan lain, iyaa.. Aku harus merayu tuan Agra agar tidak dipisahkan dari anak ku sendiri, aku juga tidak mau nanti anak ku hidupnya menderita seperti ku" ucap Fega sedih karena sampai sekarang dia tidak tau siapa ayah biologis nya
'Tapi aku takut pada tuan Agra" sambungnya lagi
'Tuhan tolong aku, aku tidak mau berpisah dengan anak ku sendiri, kali ini biarkan aku bahagia tuhan" pinta Fega
Fega tertidur saat malam telah tiba, dia takut sendirian makanya selalu tidur cepat.
🌿🌿🌿
Fega mulai beraksi gengs 😀 yang dukung Fega ayo buruan VOTE, LIKE, KOMEN dan BINTANG LIMANYA biar Fega nya makin semangat.
Btw author senang loh nulis cerita ini, inspirasi nya banyak banget tapi karena author punya penyakit yang aneh yaitu mood yang berubah-ubah, maka bisa saja author males buat ngetiknya.
Semoga para readers suka.
riri-chan
pdhal ceritanya bagus bgttttt plisss lanjut woi udah nungguin lama nih