One Night With My CEO

" CV yang kau ajukan sangat bagus nona, belum lagi pengalaman kerjamu yang berada di beberapa perusahaan yang cukup besar. Dan satu lagi status single sangat penting karrna menunjang performa mu. Jam kerja diperusahaan ini sangat tinggi sehingga kau tak bisa diganggu dengan urusan rumah. Aku tak kan bisa mentolelir setiap kesalahan yang dilakukan secara sengaja. Aku adalah assisten yang mengerjakan semua urusan dari CEO kita aku perlu dirimu untuk membantuku mengerjakan semuanya dengan baik.

Bos kita itu sangat tak suka ada perempuan yang dekat dengannya. Jadi dia tak memakai jasa sekertaris perusahaan. Aku yang harus mengerjakan semua. Tempat dudukmu ada disampingku kau bisa bertanya jika kau kurang faham terhadap suatu masalah. Dan satu lagi masa kerjamu dimulai hari ini. "

" Baik pak saya akan melaksanakan semua tugas dengan dedikasi yang tinggi. "

" Oh ya namaku Roy. Ayo ikut keruanganku." Lovely mengikuti pria itu.Mereka telah sampai disebuah ruangan besar dan disebelah kanannya ada sebuah pintu. Disamping pintu itu ada dua buah meja yang saling berdekatan.

" Ini adalh ruangan CEO kita dan ini adalah meja saya dan di sebelahnya mejamu. Sekretarisku yang kemarin kupecat karena terlambat datang dan akupun tak mau kau melakukannya. " Lovely menelan air liurnya dengan susah.

"Lovely kau ikut aku menemui CEO kita. Akan kuperkenalkan kau padanya. "

Roy mengetuk pintu dan setelah di perbolehkan masuk Roy masuk dengan Lovely yang berdiri mengekor dibelakangnya. Zen sedang asik memeriksa laporan perusahaannya di laptopnya. Lovely yang melihat bahwa CEOnya itu adalah ayah dari anaknya langsung berdiri dibelakang Roy agar tak terlihat. Dadanya berdegub dengan kencang. Dia ingin bersembunyi atau pergi dari tempat itu tapi dia tak bisa mundur lagi. Tadi dia sudah mentandatangani surat kontrak kerja.

" Tuan saya sudah mendapatkan sekertaris baru untuk saya. " Zen lalu mengarahkan pandangannya ke depan.

" Baguslah kalau begitu. Mana orangnya?" Zen memiringkan kepalanya melihat sosok wanita dibelakang Roy. Roy yang melihat reaksi zen langsung bergeser kesamping.

Lovely hampir tak bisa bernafas melihat pria ini menatapnya dengan intens selama beberapa detik lalu, setelahnya tatapan itu berpindah lagi ke laptopnya. Udara di ruangan ini terasa panas untuknya keringat mulai menjalar didahinya. Rasa gugup menjalar disetiap sendi tubuh.

" Siapa namamu.. "

" Nama saya lovely beuty "

" Umur.. "

" 26 tahun "

" Kau boleh pergi. "

lovely melihat ke arah Roy dan Roy menganggukkan kepalanya " Saya permisi tuan " Lovely segera pergi dari ruangan itu setelah menutup pintunya dia berjongkok dengan memegangi dadanya.

" Kenapa aku malah masuk ke kandang singa... bodoh bodoh.. . Ini adalah Queen Mark company dan Zen Abraham Malik adalah CEOnya bodohnya aku bisa melupakan hal itu. Bagaimana aku bisa keluar dari sini tanpa menimbulkan kecurigaan. Aku rasa dia tak mengenaliku tampangnya tadi datar dan dingin. Okey... ini adalah kemungkinan yang terbaik. Kontrak kerja masa percobaan itu adalah 3bulan aku pasti bisa menjalaninya."

batin Lovely dan langsung duduk ditempat yang tadi Roy tunjuk.

Hari sudah sore menunjukkan waktu pukul tuju belas. Ini waktunya dia pulang semua pekerjaan telah dia selesaikan dan rapihkan tapi atasannya masih didalam ruangan dengan CEO. Tak baik jika dia keluar lebih dahulu dari bosnya itu. Sudah satu jam menunggu tapi mereka tak kunjung keluar juga. Lovely berkali kali melihat jam tangan yang melingkar di tangannya.

Apa yang ditunggunya akhirnya keluar juga, Roy keluar bersama dengan Zen. Lovely langsung bangkit berdiri.

" Lov kau belum pulang...? "

" Saya menunggu anda pak. " Roy langsung mengambil tas dan memasukkan beberapa file ke dalam tas.

" Kau bisa pulang Lov, aku masih ada urusan dengan tuan Zen menemui klien. " Zen telah mendahului berjalan didepan. Langkahnya sangat tegap aura seram dan wibawa selalu mengikutinya. Roy langsung berjalan dibelakangnya. Lovely sendiri menunggu Zen dan Roy pergi.

" Lov kenapa berdiri disitu saja ayo ikut kami keluar. " Panggil Zen

" Saya pak .. "

" Ya, kamu siapa lagi yang namanya lovely"

Dengan langkah malas Lovely mendekati dua orang yang berdiri di pintu lift. Dia berniat menunggu dilift karyawan biasa tapi Roy memberi aba aba agar dia mendekat.

Dua bosnya masuk terlebih dahulu lovely mengikut dibelakangnya. Kini lovely berada didepan Zen. Tubuhnya terasa tegang jika berada didekat lelaki itu, mungkin karena rasa takut yang menjadikan hatinya berdebar dengan kencang. Kakinya juga terasa sangat lemas. Dia meruntuki lift yang berjalan sangt lambat. Zen melangkah mendekat ke arah Lovely. Nafas lelaki dapat Lovely rasakan berhembus ditengkuknya. Rambutnya yang indah dia sanggul ke atas. Sehingga leher jenjangnya terekspos dengan sempurna. Ini benar benar siksaan untuk Lovely.

" Tak mau dekat dengan wanita oh...aku sangat tak mempercayainya. "

Lift telah sampai dibawah dan terbuka. " Maaf pak saya permisi. "

"