Mati di tangan suami sendiri,membawa dendam yang membara di hati.
Tak hanya di hianati oleh suami, namun ternyata, sahabat dan adik tiri nya pun ikut terlibat.
Di saat ia merasa ini adalah akhir yang kejam.
namun ternyata, dia mendapatkan kesempatan kedua.
untuk mengubah hidup nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sang senja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ikut Tinggal dengan Pras
Elena keluar dari rumah cessie dengan marah,siapa sangka di depan pintu, malah bertemu Jimmy yang memapah Kasandra.
Makin tersulut lah emosi Elena ini.
Dengan emosi menggebu-gebu, Elena mendorong pasangan itu hingga terjungkal.
Dan pergi begitu, melewati pasangan lak**t tersebut.
Karena suara gaduh,di depan pintu membuat Cessie dan yang lain ikut melihat keluar.
Jimmy sedang, berusaha membantu, Kasandra bangun. Jimmy terkejut dengan kehadiran Cessie yang berantakan.
Setelah Kasandra berdiri, Jimmy mendekati Cessie.
Tapi siapa yang menyangka bahwa cessie malah menamparnya dengan kuat.
"Kamu tinggalin aku di jalan sepi, Hingga di ganggu oleh beberapa preman!"
Dua hari aku,terlunta lunta di jalan!" tapi kamu malah membantu Kasandra yang hanya terkilir?"
"Lebih baik kita akhiri rencana pernikahan kita."
kata Cessie dengan airmata yang sebenarnya, ungkapan kekesalan Cessie di dua kehidupan.
"Cessie!" Kamu jangan,ke kanak Kanakan!"
Kasandra sedang butuh bantuan Jimmy ketimbang kamu."
Kata bayu, dengan tegas.
Cessie tersenyum getir,ke arah Bayu.
"Apa cessie harus cacat dulu,biar kak Jimmy baru bisa membantu ku?"
Tanya Cessie dengan penuh kekecewaan.
Lalu pergi, begitu saja meninggalkan mereka, menggunakan tongkat, untuk membantu nya berjalan.
Jimmy hendak mengejar Cessie, namun di tahan oleh Kasandra
"Kak Jimmy, tenang saja, Kita semua tau betapa kak Cessie begitu mencintai kaka."
"kata kata tadi, pasti hanya lah gertakan semata."
Kata Kasandra, dengan bergelayut manja di lengan Jimmy.
Seharian Cessie, tidak keluar dari kamar nya, semua orang telah membujuk Cessie untuk keluar.
Namun Cessie tetap, tidak mau membuka pintu kamar nya.
Hingga kedatangan Prasetyo, membuat mereka semua kaget, terutama Bayu.
Barulah Cessie keluar kamar,dengan jalan tertatih menggunakan tongkat.
Prasetyo terkejut, dengan kondisi keponakan nya saat ini. Dan Segera mendekat untuk membantu Cessie. Namun telah lebih dulu,di dahului Laura.
Dengan lembut laura membantu cessie berjalan.
"Cessie sayang,jika ada apa-apa, kenapa tidak di bicarakan dengan baik baik."
"Mama sedih, melihat kamu begini, tiba-tiba mengundang orang lain datang."
Prasetyo memandang tajam ke arah laura.
"Saya bukan orang lain bagi Cessie, Saya adalah om nya."
Namun laura hanya memutar bola matanya.
"Hanya om angkat, tidak ada hubungan darah."
Siapa tau, kau hanya mau memanfaatkan Cessie saja."
Cessie tersenyum miring, mendengar perkataan laura. Namun dengan segera menormalkan kembali raut wajahnya, agar mereka semua tidak curiga.
"sungguh luar biasa mak tiri ku ini, padahal dia sendiri, yang ingin memanfaatkan ku.
Tapi, berani menuduh orang lain.
lihat lah apa yang mampu aku lakukan, untuk membalas kebaikan kalian ini.
"Mamah." apa yang mamah katakan?
"Cessie tidak menghubungi, uncle pras kok."
Kata Cessie, pura pura polos.
"Benar yang di katakan Cessie, saya kesini."
karena ingin memastikan saja,apa kah Cessie telah kembali."
"Tapi, melihat Cessie yang seperti ini, saya jadi hawatir. Jangan jangan kalian, tidak memperlakukan Cessie dengan baik."
Kata Prasetyo, dengan menyunggingkan senyuman penuh ejekan.
"Omong kosong,kami mana mungkin menelantarkan putri kami sendiri!"
Sahut bayu, tidak terima.
Akhirnya Cessie melerai, perdebatan panas itu.
"Uncle, mereka memperlakukan cessie dengan baik kok."
"Kondisi Cessie, saat ini tidak ada hubungan nya dengan mereka."
Ini semua, karena ulah kecerobohan nya kak Jimmy.
Prasetyo segera mendekat, membelai rambut sebahu milik Cessie.
"Pria baji**an itu, biar uncle yang urus. Cessie mau ikut tinggal dengan uncle?
Tanya Prasetyo, dengan lembut.
Cessie mengangguk pelan, menyetujui ajakan Prasetyo. Lebih baik ia tinggal di tempat, adik angkat sang ibu, ketimbang hidup di kandang serigala.
Meski, Cessie pun tak sepenuhnya percaya dengan Prasetyo.
Namun ia akan mencari tahu sendiri.
Dimana Prasetyo berdiri, sebagai kawan kah,atau lawan.
Prasetyo tersenyum puas, melihat Cessie telah setuju. Pasalnya pras telah berkali-kali,mengajak Cessie untuk tinggal bersama nya.
Namun Cessie selalu menolak, malahan Cessie begitu menjauhi nya.
Baru kali ini, Cessie berinisiatif menyambut nya.
Bahkan mau ikut dengan nya.
Laura segera mendekat, memeluk Cessie dengan pandangan dan nada suara sendu.
"Cessie sayang." kenapa kamu lebih memilih, tinggal dengan dia, ketimbang kami?
Cessie tersenyum ringan,dan menepuk pundak Laura dengan lembut. meski dalam hati, ingin sekali Cessie meremukkan pundak Laura.
"mama, cessie hanya ingin menghindari kak Jimmy, untuk sementara waktu ini."
"dan berada di tempat uncle Pras, adalah pilihan yang tepat.
Laura segera menggeleng,dan memegang tangan Cessie dengan lembut.
"jika kamu ingin menghindari Jimmy,kita bisa mengusir nya ketika,dia berkunjung."
Dan Kasandra pun ikut mendekat dan memeluk Cessie, sambil pura-pura menangis.
"Kak Cessie, semua ini salah Sandra. Jangan marah dengan Kak Jimmy."
"Sandra lag yang bersalah di sini.
Dalam hati Cessie bergumam.
"Tentu saja itu semua salah mu,kau fikir aku tak tau rencana busuk mu itu?"
"kau hanya, tidak rela jika, Jimmy bersama ku.
makanya,kamu berpura pura terkilir,dan masuk rumah sakit."
Permainan itu,aku pun mampu untuk menaikkan nya."
Cessie menepuk pundak Kasandra dengan lembut,dan tersenyum ringan pada nya.
"Kamu tidak salah Sandra,ini semua kesalan Jimmy."
"Kamu tidak boleh menyalahkan diri sendiri seperti itu.
Kat cessie,lalu pergi begitu saja bersama Prasetyo.
Meski mereka, semua enggan. Untuk melepas Cessie, tapi mereka tidak bisa berbuat banyak, untuk mencegah nya
Apa lagi,ada di bawah pengawasan Prasetyo.
Penghalang utama, semua rencana mereka.
Cessie dn Prasetyo telah sampai di apartemen, sederhana milik Pras.
Cessie mengeryit bingung, karena apartemen itu begitu sederhana.
Padahal Prasetyo ini adalah pemegang, perusahaan mendiang sang ibu.
Kalau kata, keluarga nya Prasetyo, telah menipu mendiang ibu nya, untuk mendapatkan kepercayaan itu.
Maka dari itu,di kehidupan lalu, Cessie begitu membenci Prasetyo.
Namun Cessie tidak pernah tau, akan kebenaran nya.
"Uncle." kenapa, uncle tinggal di tempat kecil ini?
Bukan nya Uncle adalah pemegang, perusahaan bunda?
Tanya Cessie dengan penasaran.
Prasetyo membelai rambut Cessie dengan sayang.
"Semua itu, adalah milik kamu, Uncle hanya membantu menjaga nya saja."
Sampai kamu nanti menikah.". "Maka semua peninggalan bunda kamu, yang uncle pegang akan uncle serah kan pada mu."
Entah lah kata-kata Prasetyo ini, tulus atau tidak.
Cessie masih belum bisa menyimpulkan nya.
Bagaimana pun, Cessie tidak boleh percaya pada orang begitu saja.
Karena di kehidupan dulu, Cessie berakhir tragis, karena terlalu percaya pada orang.
meskipun itu adalah keluarga nya sendiri.
Ia hanya percaya pad Elena, karena di kehidupan dulu, Elena meninggal karena mencoba menolong nya.
Padahal saat itu Elena, sendiri dalam keadaan buruk.
Ayah meninggal karena kecelakaan,dan semua aset nya tiba-tiba di sita.
Karena dugaan korupsi, yang di lakukan mendiang sang ayah.
semoga baik sih
Cessie terlalu lamban.
semangat kakka, mari saling support karyaa💪
gara gara novel baru mu ya Thor /Curse/