NovelToon NovelToon
Pertarungan Cinta

Pertarungan Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Menikah dengan Musuhku / Dijodohkan Orang Tua / Romansa / Aliansi Pernikahan / Konflik etika
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Mrlyn

Dua keluarga yang semula bermusuhan akhirnya memutuskan menjalin aliansi pernikahan.

Posisi kepala negara terancam dilengserkan karena isu menjual negara pada pihak asing disaat perbatasan terus bergejolak melawan pemberontakan. Demi menjaga kekuasaan, Sienna sebagai putri bungsu kepala negara terpaksa menerima perjodohan dengan Ethan, seorang tentara berpangkat letjen yang juga anak tunggal mantan menteri pertahanan.

Bahaya mengancam nyawa, Ethan dan Sienna hanya bisa mengandalkan satu sama lain meski cinta dari masa lalu menjerat. Namun, siapa sangka orang asing yang tiba-tiba menikah justru bisa menjadi tim yang kompak untuk memberantas para pemberontak.

Dua dunia yang berbeda terpaksa disatukan demi mendapatkan kedamaian. Dapatkah mereka menjadi sepasang suami-istri yang saling menyayangi atau justru berakhir saling menghancurkan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mrlyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 (Raksasa dan Kurcaci)

"Perlu kamu ingat, Tuan putri... aku ini prajurit bukan penjahat." Nada suara Ethan terdengar berat, rendah redam nyaris seperti sebuah bisikan namun mampu membuat Sienna seketika bungkam.

Ethan menyeringai, panggilan 'Tuan Putri' jelas adalah sebuah ejekan.

"Bu-bukan begitu maksudku," ralat Sienna gugup. Ia menggigit bibir bawahnya, mencoba sebisa mungkin untuk menjaga pandangan, menghindari sorot mata mengintimidasi Ethan. Namun, Ethan tidak kunjung pergi.

"Jangan salah paham, Ka-Kapten..."

Dia menggemaskan.

Tidak. Ethan segera kembali berdiri tegak. Nyaris saja ia terjerat pesona gadis yang kelak akan menyandang status sebagai istrinya ini.

"Apa yang sebenarnya kamu pikirkan tentangku?" tanya Ethan, laki-laki yang memiliki tinggi mencapai 189cm itu dengan nada penuh telisik. Ia membuat Sienna merasa sedang di interogasi. Merasa ciut hingga tidak berani mengangkat kepala hanya untuk sekedar menatap.

Sienna terbiasa diperlakukan dengan lembut oleh orang-orang disekitarnya. Sikap tegas yang Ethan tunjukkan membuatnya sedikit takut.

"Aku hanya salah fokus dengan ukuran kaki kita, mendadak kamu terlihat seperti-"

"Seperti apa?"

"Itu, emm... itu-"

Ethan bergerak semakin mendekat, refleks Sienna melangkah mundur hingga tanpa terasa Ethan sudah memojokkannya di sudut ruang.

"Bicaralah dengan jelas, Tuan putri."

"Aku bukan tuan putri!"

"Jika urusan protes kamu sangat lancar," ejek Ethan membuat Sienna kembali menutup mulutnya rapat-rapat.

"Katakan!" desak Ethan.

"Sadar tidak jika kamu itu besar seperti raksasa dan itu membuatku takut," ucap Sienna yang tidak tahan terus mendapat desakan dari laki-laki asing antah-berantah yang kelak akan menjadi suaminya.

Kedua alis Ethan terangkat naik. Apa maksud gadis di hadapannya ini? Raksasa?

Ethan mundur selangkah, tanpa ragu melihat Sienna dari ujung kaki hingga kepala. Dia terlihat mungil. Tanpa sadar membuat Ethan terkekeh pelan.

"Apanya yang lucu?" tanya Sienna galak. Kedua matanya melotot, sontak Ethan berdehem malu.

"Maaf."

Permintaan maaf itu terdengar tidak ikhlas. Sienna menyipitkan kedua matanya. Mencoba membaca karakter Ethan dari gestur tubuhnya, tapi tiap kali kedua mata mereka bertemu, pikiran Sienna mendadak kosong.

Sejujurnya, Ethan tidak hanya mengintimidasi, tapi dia juga sangat tampan. Sienna takut akan tersihir oleh pesona sang Kapten.

"Tapi wajar saja jika kamu mengira aku seperti raksasa karena kamu memang mirip kurcaci. Kecil sekali," lanjut Ethan sambil mengukur tinggi badan Sienna yang hanya sampai bahunya.

Sienna seketika mendengus. Percuma tampan, tapi mulutnya pandai mengejek. Sienna tidak bisa lagi mengendalikan ekspresinya untuk tetap terlihat anggun. Bibirnya cemberut, kedua alisnya bahkan nyaris bertaut.

"Menggemaskan sekali," gumam Ethan pelan tanpa sadar membuat Sienna seketika terkejut.

"Apa katamu?"

"Aku tidak mengatakan apa pun."

"Jelas-jelas aku dengar kamu bilang aku menggemaskan. Jangan-jangan perjodohan kita adalah pengaruh darimu?"

"Jangan sembarangan bicara. Aku tidak bilang kamu menggemaskan. Aku hanya bilang menggemaskan. Maksudku... sepatumu."

Sienna menyipitkan kedua matanya. Dia terlihat tidak percaya dengan alasan yang Ethan lontarkan.

"Sungguh... ukuran sepatumu menggemaskan," ucap Ethan meyakinkan meski terdengar canggung.

Ethan mengutuk dirinya sendiri, sudah dua kali ia terperangkap pada jebakan yang sama. Pesona menggemaskan Sienna sepertinya harus ia hindari.

"Jangan membuatnya marah lagi, Ethan. Bersikaplah seperti orang asing," tutur Ethan pada dirinya sendiri dalam hati.

Sienna kemudian menunduk, memerhatikan ukuran sepatu mereka yang berbeda jauh.

Tanpa sadar Sienna tersenyum. "Memang menggemaskan... terlihat serasi."

Sebelah alis Ethan terangkat naik. Ia lantas mendekat lalu berbisik untuk membalas tuduh Sienna sebelumnya. "Jangan-jangan perjodohan kita atas usulanmu."

"Omong kosong!" elak Sienna mendorong tubuh Ethan menjauh. Laki-laki itu tidak mau mengalah.

"Aku bahkan tidak mengenalmu."

"Itu bagus...." Ethan menyeringai penuh makna. "Kita bisa tetap menjadi orang asing bahkan setelah menikah," tukas Ethan sebelum melangkah pergi meninggalkan Sienna tepat saat Dave menghampiri mereka.

"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Dave yang sejak tadi memerhatikan dari kejauhan interaksi antara Sienna dan Ethan yang terlihat mencurigakan.

"Aku tidak tahu jika kalian saling mengenal sebelumnya," ucap Dave kesal. "Kalian tampak akrab."

"Kami tidak berbincang, Dave. Kami bertengkar," sahut Sienna tidak kalah kesal.

"Bertengkar? Sudah sedekat itu hingga bertengkar? Apa yang sebenarnya aku tidak ketahui, Sien?" tanya Dave mendesak.

"Aku lelah, Dave... jangan bicarakan hal yang tidak penting."

"Aku hanya sedang cemburu, Sienna... Apa aku salah?"

Sienna terdiam. Perasaan bersalah kembali menghantuinya. "Maaf, Dave...."

Dave mengulas senyum tipis, tapi dia tampak tidak puas dengan ucapan maaf dari Sienna.

"Baiklah, bagaimana jika berikan aku pelukan? Aku akan pulang sebentar lagi."

"Terlalu banyak orang disini, Dave. Kita harus menjaga sikap."

"Atau kita bisa diam-diam ke kamarmu?"

"Jangan bermimpi. Hanya pria berstatus sebagai suamiku yang boleh masuk ke dalam sana."

Dave terkekeh pelan terlebih saat Sienna mencubit lengannya.

"Baiklah, aku akan berusaha keras untuk segera melamarmu. Tunggu lah, sayang. Jangan menikah dengan orang lain. Aku tidak sanggup hidup tanpamu."

Dave kemudian berpamitan. Senyuman yang semula Sienna tunjukkan seketika menghilang.

Sienna tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan pada Dave kelak. Ia merasa sangat jahat sekarang.

.........

Sementara itu Ethan memilih menjauh dari keramaian. Istana begitu luas, tapi kemanapun ia melangkah seolah ia sedang diawasi. Namun, Ethan tetap melangkah dengan tenang sampai tiba di halaman belakang istana usai lolos dari pengawasan para penjaga istana.

"Tempat ini tidak cocok denganku," ucap Ethan pada diri sendiri. Namun, tiba-tiba saja ponselnya berdering.

Siren meneleponnya. Rasa bersalah langsung melingkari hati Ethan.

"Eth...," panggil Siren dari ujung telepon sana dengan lembut. "Aku melihatmu di siaran langsung tadi. Kamu tampak gagah dengan setelan jas."

Ethan tersipu malu, Siren menyebutnya gagah, tapi Sienna malah menyebutnya raksasa. Tuan putri itu sepertinya harus belajar banyak kosakata.

"Ethan... kamu masih disana?"

"Ya, masih. Aku mendengarkan."

"Lalu kenapa kamu tidak bicara? Apa kamu tidak merindukanku?"

"Tentu saja aku merindukanmu. Sangat."

Terdengar suara tawa kecil di ujung sana. Ethan dapat menebak jika Siren sedang tersipu malu.

"Ethan... aku tidak akan melihat berita apapun lagi. Aku percaya padamu."

Ethan tidak mengerti apa maksud dari ucapan Siren sampai sambungan telepon itu berakhir dan ia mengecek berita terbaru. Semua platform berita dipenuhi oleh liputan tentang pelantikan, kedekatan keluarga Martin dan keluarga Foster. Tidak ada yang salah dengan semua pemberitaan-pemberitaan itu karena memang itulah yang diharapkan.

Namun, Ethan seketika tertegun saat melihat berita tentang dirinya dan Sienna yang dibuat seolah-olah mereka sangat dekat dan sudah menjalin kasih sejak lama.

|Rahasia hubungan keluarga Foster dan Martin membaik dampak dari hubungan asmara yang terjalin antara Sienna Adeline Foster dan Ethan Alexander Martin yang akan segera melangsungkan pernikahan.|

|Putri Mahkota dan Kapten pasukan khusus. Pernikahan abad ini!|

|Foster dan Martin tidak hanya menjalin aliansi, tapi mereka akan segera menjadi keluarga.|

Rahang Ethan mengeras. Foto-foto dirinya dan Sienna di sudut ballroom tersebar luas. Di foto itu mereka terlihat dekat layaknya sepasang kekasih.

Laki-laki dengan alis tebal itu hanya bisa mengusap wajah kasar dan mengendurkan dasinya yang mendadak terasa mencekik.

Ia kemudian mencoba menghubungi Siren kembali namun sambungan telepon itu ditolak.

Sebuah pesan masuk dari Iyan.

[Apa yang sebenarnya terjadi? Siren terlihat sangat terpukul. Kamu sungguh akan menikah dengan putri kepala negara?]

[Tolong jaga dia. Akan aku jelaskan nanti saat kembali.]

Hati Ethan berkecamuk. Ia tidak siap kehilangan Siren.

Haruskah ia berkhianat pada negara?

...

1
knovitriana
update Thor jangan lupa mampir
Mrlyn: ditunggu kak🫶🏻
total 1 replies
knovitriana
up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!