NovelToon NovelToon
Pesona Gadis Bayaran

Pesona Gadis Bayaran

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni
Popularitas:21.8k
Nilai: 5
Nama Author: Net Profit

Bagi mata yang memandang hidup Runa begitu sempurna tapi bagi yang menjalani tak seindah yamg terlihat.

Runa memilih kerja serabutan dan mempertahankan prinsipnya dari pada harus pulang dan menuruti permintaan orang tua.

"Nggak apa-apa kerja kayak gini, yang penting halal meskipun dikit. Siapa tau nanti tiba-tiba ada CEO yang nganterin ibunya berobat terus nikahin aku." Aruna Elvaretta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Net Profit, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bohong

Runa kembali bergabung bersama mama Retno dan Mayra. Suasana di ruang pendaftaran tetap ramai meski sudah tak terlalu pagi.

"Karena ibu Retno pasien baru dan belum punya kartu berobat di rumah sakit ini jadi barusan selain daftar harus dibuatkan kartu berobatnya juga. Supaya kedepannya kalo berobat lebih mudah." jelas Runa.

Runa lantas memberikan kartu yang bentuknya hampir sama dengan kartu ATM pada Mayra, "ini kartunya, disimpan saja karena kakak udah daftarin di aplikasi khusus rumah sakit ini."

"Tapi kata kak Qian semalem udah daftar online kok."

"Beda, dek. Rumah sakit ini punya aplikasi sendiri. Kalo misal udah daftar secara online diaplikasi umum tetap harus daftar lagi di aplikasi rumah sakit. Yang dipake malahan urutan sesuai aplikasi rumah sakit." jelas Runa.

"Oh gitu. Oke, makasih kak. Aku jadi ngerepotin kakak."

"Nggak apa-apa sekalian, mumpung kakak ada disini." jawan Runa.

"Makasih yah nak Runa. Maaf sudah merepotkan." timpal mama Retno.

Runa tersenyum teduh, "sama-sama bu."

"Sekarang berati aku tinggal ke poli penyakit dalam aja yah kak?" tanya Mayra.

"Iya, dek. Mau kakak anter sekalian?"

"Tidak perlu nak Runa." tolak mama Retno, ia merasa sudah cukup merepotkan orang yang baru mereka kenal.

"Anterin aja kak, aku bingung." sela Mayra.

"Adek!" mama Retno menepuk pelan paha putrinya.

"Dari pada binggung ma. Adek takut ih kalo cuma berdua, takut ada yang penting tapi adek nggak paham." jawab Mayra, polos.

"Ya udah ayo kakak temenin. Tunggu bentar yah kakak ke bagian farmasi dulu." ucap Runa.

Runa pergi ke bagian resepsionis farmasi. Mengkonfirmasi nomor urutnya serta meminta bantuan supaya menyimpankan obat miliknya lebih dulu serja menjelaskan nanti akan diambil selesai urusan dengan poli dalam.

"Yuk kakak anter. Poli dalam ada di lantai dua." ajak Mayra.

Rumah sakit tempat mereka berada saat ini memang sangat luas, bagi yang baru pertama kali datang pasti tak menutup kemungkinan untuk kesasar. Dari IGD ke ke ruang rawat inap serta rawat jalan saja harus melewati beberapa bangunan. Meski hanya terdiri dari tiga gedung yang saling berhubungan dan dilengkapi dengan petunjuk arah yang jelas tetap saja membuat Mayra dan mama Retno pusing. Mereka belum hafal jalan yang harus dilewati. Mungkin butuh waktu sekitas empat sampai lima kali kunjungan untuk menghafal tiap ruangan serta jalan yang harus dilalui disana.

"Sebelah sini, dek." Runa menarik tangan Mayra yang nyaris salah belok.

Mayra celingukan, memastikan papan arah yang menempel di dinding. "bener kok kak poli dalam belok kiri." ucapnya seraya menunjuk papan penunjuk arah.

"Lewat sini, sebelah sana ada ruangan yang lagi di renovasi jadi sementara dialihkan." jelas Runa.

"Oh, oke." Mayra dan mama Retno berbelok. Mereka berdua jalan di belakang Runa.

"Tuh kan ma, untung ada kak Runa. Kalo nggak pusing banget kita berdua." bisik Mayra pada mama Retno.

Katiganya kini menaiki lift dan menekan angka dua. Tak sampai satu menit mereka sudah tiba di lantai dua. Kondisi disana tak kalah penuh sesak dengan lantai satu tadi. Hanya saja kali ini menumpuk di depan tiap poli. Mereka melewati poli anak dengan jumlah pasien terbanyak. Mayra terenyuh melihat banyak balita dan anak usia sekolah dasar duduk mengantri bersama ibunya. Beberapa dari mereka menangis, ada pula yang nampak seperti anak sehat pada umumnya.

"Kasihan yah, ma. Masih kecil pada sakit." ucap Mayra.

"Makanya adek jaga kesehatan kalo nggak mau kayak mereka." jawab mama Retno.

"Iya, ma." jawab Mayra. "kak poli dalam sebelah mana? Masih jauh kah?" lanjutnya bertanya pada Mayra.

"Di depan udah deket kok, sebelah poli kulit." jawab Runa.

Tiba di poli dalam antriannya lumayan banyak, Runa mempersilahkan mama Retno untuk duduk berhubung hanya satu kursi tunggu yang tersisa sementara dia dan Mayra berdiri.

"Adek tunggu disini bentar, kakak ngasihin surat kontrolnya dulu ke petugas." ucap Runa.

"Aku ikut aja kak, sekalian belajar. Supaya nanti kalo nganterin mama lagi aku udah paham." jawab Mayra.

"Ayo!"

Keduanya berdiri sambil bersandar pada dinding, menunggu nama mama Retno dipanggil oleh petugas.

"Minum." Runa mengasongkan satu botol kecil air mineral yang masih tersegel, "belum kakak minum kok." lanjutnya.

"Nggak usah kak, makasih. Aku udah banyak ngerepotin kakak." tolak Mayra.

Runa memberikannya paksa pada Mayra hingga gadis itu mau tak mau menerimanya, "bakal lama nunggunya, lain kali bawa camilan." kali ini sebungkus biskuit ia sisipkan ke tangan Mayra.

"Makasih, kak. Tapi aku nggak naf su makan. Aku masih belum bisa nerima mama sakit. Mana tiba-tiba banget gagal ginjal stadium lima." Mayra berubah murung, menatap sang mama yang tengah bercengkrama dengan pasien di sampingnya.

"Nggak boleh gitu, dek. Harus tetep makan, kakak kan udah bilang waktu itu, yang sehat harus bener-bener jaga kesehatan jangan sampai ikutan sakit." kali ini Runa menepuk bahu Mayra.

"Tapi kata dokter mama harus cuci darah seumur hidup kak. Terus aku baca-baca juga banyak yang meninggal gara-gara penyakit ini. Aku takut kak," Mayra terisak.

"Takut mama ninggalin aku." lanjutnya.

"Manusia meninggal bukan karena sakit, dek. Tapi karena takdir mereka memang hanya sampai sana. Banyak kok orang yang sehat tiba-tiba meninggal, banyak juga orang yang sakit bahkan sudah divonis sisa umurnya tapi tetap hidup. Tugas kita hanya berusaha, sisanya percayakan pada sang pencipta." Runa mencoba menenangkan.

"Iya kak, aku tau. Tapi tetep aja sedih."

"Wajar, manusiawi." Runa menepuk bahu Mayra pelan.

Nama mamanya dipanggil Mayra segera masuk ke ruang dokter ditemani Runa. Menunggu cukup lama ternyata pemeriksaannya tak sampai lima belas menit. Runa memberikan mengulang penjelasan dokter, memastikan ia tak melewatkan satu hal kecil pun.

"Adek ingat kan apa yang dijelaskan dokter tadi?" tanya Runa, "kakak ingetin yah, ibu nggak boleh makan makanan tinggi kalium seperti pisang, air kelapa, dan makanan bersantan. Terus yang paling penting harus membatasi konsumsi air." lanjunya.

"Iya, kak. Aku inget, maksimal 600ml per hari." jawab Mayra.

"Sip, bagus." puji Runa, "ini surat rujukan buat kontrol minggu depan jangan sampe ilang, jangan lupa juga daftar online yah." lanjutnya.

"Siap, kak."

Berhubung sekarang sudah sore, kakak juga masih ada urusan yang lain jadi maaf yah nggak bisa nemenin sampe selesai. Nunggu obat biasanya lumayan lama, kakak duluan nggak apa-apa yah?"

"Iya nggak apa-apa nak Runa. Terimakasih sudah bantu ibu sama Mayra. Maaf ngerepotin." ucap mama Retno.

"Sama-sama bu. Semangat berobatnya yah bu, lekas sembuh." jawab Runa, "Adek Mayra juga semangat yah bantu mama nya supaya nggak lupa minum obat sama konsumsi makanan yang tepat." lanjutnya berpamitan pada Mayra.

Kini sisa mereka berdua di depan farmasi, menunggu antrian obat.

"Kak Sandra mana dek?" tanya Qian yang tiba-tiba berdiri di belakang mereka. Sengaja tak memberi kabar jika ia akan kesana, niatnya memberi kejutan lantas mengajak mereka jalan-jalan.

"Kok tanya sama adek? Tanya aja langsung ke orangnya." jawab Mayra.

"Sandra tadi pulang duluan katanya ada urusan." jawab Mama Retno.

"Bukan pulang duluan ma tapi cuma nganterin doang." ralat Mayra.

"Cuma nganterin doang kak!" ulangnya penuh penekanan.

"Masa sih? Tadi kakak chat katanya masih di rumah sakit makanya kakak kesini." ucap Qian.

Mayra hanya menaikan kedua bahunya disusul ekspresi tak tau.

"Ya udah biar kakak telpon aja." Qian mengeluarkan ponselnya kemudian menghubungi Sandra.

"Ya udah, maaf yah udah ngerepotin. Titip mama sama Mayra yah." Qian menghela nafas panjang sambil berdecak lirih setelah mengakhiri panggilan karena kekasihnya mengaku masih di rumah sakit bersama adik dan mamanya.

1
Ummah Intan
ya ga papa klo disuruh nikahin runa
titissusilo
ahhhhh kacau kacau🤭🤭🤭
Jumi🍉
Siapa suruh pakai acara pura-pura segala ya kacau jadinya nikmati aja peran jadi-jadianmu Qian, tinggal tunggu ibunda ratu sama adikmu merealisasikan...🤣
lestari saja💕
ya gpp to pacaran setelah nikah.
heeeemmm gimana tanggapan mama retno yaaaa pasti ndukung bgt klo sandra bilang qian pacaran ma runa....
lestari saja💕
tinggal bilang aja klo pacaran....kontrak nya jgn disebutin....
lestari saja💕
aseeeekkkk🤣🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
kurang akhlak🤣🤣🤣
yaaa salamm....serba salah ngadepin modelan sandra.
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣kirain dah pernah pacaran.....semoga acting nya pro yaaa run
lestari saja💕
aseeeekkkk diskon karyawan🤣🤣🤣🤣
lestari saja💕
🤣🤣🤣🤣🤣kayak aku aja klo mau pake produk pt laen keingetan bahwa itu dulu kompetitor🤣🤣🤣🤣ga jadi pake meski lebih hemat
lestari saja💕
heeeemmm masa segitunya ortu mu run????
lestari saja💕
weeeh mau pake toga nih
lestari saja💕
itung2 berbagi rejeki ya run....
aisyah
AQ kok ngehalu ya ,,,berharap calon suami pilihan ortunya runa itu qian🤭
aisyah
disuruh nikah mah ,nikah aja dari pada terus di gangguin sandra
sum mia
emang sungguh kacau....
ya udh sih... nikmati aja . suruh nikah ya nikah aja.... gitu aja kok repot . emang kamu gak mau Qian nikah sama Aruna . pasti mau dong....masak gak mau...harus mau lah.... 🤭🤣🤣🤣 maksa ya .
oh ... Sandra....aduin aja ke mama Retno , sudah bisa dipastikan mama Retno bakal iya in aja . secara dia udah amat sangat cocok dengan Aruna .

lanjut terus kak semangat moga sehat slalu 😍😍😍
Maria Kibtiyah
klw ngadu pasti tante retno seneng bgt
Rita
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣aku suka pikiran mu disemogakan,skrg aku dukung Sandra ,ayo San ksh tau mm retno ma myra
Rita
nah yg cowok da baper,hmmmm aruna gmn kmu???
Rita
Aruna dag dig dug ngga nih?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!