NovelToon NovelToon
Love In Blue Shadows

Love In Blue Shadows

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa / Misteri / Bad Boy / Fantasi
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: dara bluv

"Karina, seorang gadis kecil dengan hati yang penuh warna, terutama biru. Ia memiliki sahabat bernama Alaska yang dingin dan misterius. Meskipun berbeda, mereka menjadi tak terpisahkan. Namun, Alaska tiba-tiba menghilang dari hidup Karina. Tahun berganti, Karina tumbuh menjadi gadis cantik yang masih menyimpan kenangan indah dengan Alaska. Suatu hari, ia bertemu dengan El, cowok tampan yang ceria dan suka bermain-main. Apakah Karina akan menemukan cinta baru dengan El, ataukah Alaska akan kembali ke dalam hidupnya? Baca cerita ini untuk mengetahui bagaimana Karina menghadapi kehilangan dan menemukan cinta baru dalam hidupnya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dara bluv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6- tumbuh nya cinta

"jadi kamu sudah memutuskan buat sekolah di SMA cendrawasih? " tanya seorang pria paruh baya yang tengah makan makannya.

" iya ayah, kan ngga mungkin karin tinggal sendirian di sini. ntar kalo karin di culik gimana?"

"siapa yang berani culik putri kesayangan ayah? bakalan ayah pukul orang nya" ganta mempraktek kan gerakan memukul di udara.

"huh, ada ada saja ". ucap karin saat melihat tingkah ayah nya.

ganta berjalan ke putri nya dan mencium pucuk kepala nya dengan lembut.

" hari ini mau ayah antar ke sekolah?"

"emang ayah ngga sibuk?"

"ngga sayang, ayok buruan ntar telat kesekolah" ganta segera berlari kecil menuju mobil hitam miliknya dan membukakan pintu "silahkan masuk putri kecil ayah" ganta mempraktikkan gerakan seperti pelayan.

karin tersenyum manis melihat ayahnya yang begitu perhatian.

hari ini adalah ujian semester II. beberapa bulan lagi ia akan lulus.

"ternyata di kelas cuman ada beberapa murid yang baru datang. ayah kecepatan ngantar gua ke sekolah" karina berjalan ke arah meja nya ia menarik kursi yang berada di mejanya untuk duduk.

"kelas nya masi sepi mungkin karna masi jam 06.30" gumam karin sembari membuka buku untuk mengulangi mata pelajaran ujian hari ini.

suara pintu terbuka terdengar langkah kaki seseorang.

"morning karina" sapa el.

"morning juga el " sapa balik karina.

"eh el lu udah belajar buat ujian?"

"tanpa belajar gua juga uda pintar" sombong el.

karina hanya tertawa kecil melihat tingkah el. yang ia dulu mengira kalo el ini adalah seseorang yang pendiam dan pemarah ternyata terbanding balik dengan sikap aslinya yang ceria dan baik.

" karin lo mau ga pulang sekolah ini jalan sama gua?"

"hmm boleh deh soalnya gua juga bosen di rumah"

"yaudah pulang sekolah gua tunggu "

karin langsung mengangguk sebagai tanda ia setuju.

****

..

bel istirahat berbunyi langsung saja semua siswa dan siswi menuju tempat incaran yaitu kantin.

"tuh kan kantin rame banget" heboh clara.

"eh tu kursi yang di pojok kosong" tunjuk giselle yang langsung berlari ke arah kursi itu.

"kalian pesan apa biar gua yang belikan"

"gua mie ayam sama jus pokat ya rin"

"kalo gua mau es teh manis sama ayam geprek" ucap clara.

"yaudah kalian tunggu di sini biar gua pesan"

kedua nya memberikan jari jempol sebagai jawaban nya.

tak lama kemudian karin kembali setelah memesan beberapa makanan.

"untung gua ga ngantri" karin sembari meneguk air putih yang ada di depannya.

seorang wanita paruh baya datang dengan membawa nampan makanan yang di pesan karin.

"ini pesanan nya neng karin. " wanita paruh baya itu segera menyodorkan makanan nya.

"wah makasih ya mpok Romlah" clara segera mengambil pesanannya.

"iya sama sama atuh neng" wanita paruh baya itu berterima kasih sembari berjalan meninggal kan mereka bertiga.

"gila lapar banget gua " clara menuangkan banyak sambel ke ayam geprek nya.

"eh pendaftaran sma cendrawasih uda buka tau" ucap giselle yang melihat layar ponselnya.

"tapi yang gua liat di internet sekolah nya itu sekolah elit jadi ga heran jika ada pembully" lanjut clara yang sedang memakan ayam geprek nya.

karin terdiam saat mendengar kata pembully .

"di Jakarta sana banyak banget tau geng motor, apalagi sekolah cendrawasih itu memiliki geng motor cowok. gua dengar dengar tu geng ngeri banget dia nge bully siapa aja yang mengganggu ketenangan mereka. yang lebih parahnya lagi mereka ga perduli itu cewek atau cowok"giselle bergidik ngeri melihat berita itu.

"eh tapi katanya geng motor sma cendrawasih itu ganteng ganteng" mata clara berbinar binar.

"gantengan gua juga" sesorang tiba tiba duduk di sebelah karin.

"EH NGAGETIN AJA JELANGKUNG SIALAN" teriak clara yang tersedak sambal.

"gua duduk disini ya karin soal nya bangku yang lain pada penuh" el segera merapat kan duduknya dengan karin.

" jadi lo pada mau ngelanjutin sekolah di SMA cendrawasih?"

"iya, kalo lo ngelanjutin di mana?" tanya giselle.

"gua sih mau di SMA garuda, kayak nya ga jauh dari sekolah sma cendrawasih."el segera memakan makanan nya yang iya pesan tadi.

" kenapa ga bareng kami aja el?" tanya karin.

"gua ga tertarik aja sama sma cendrawasih."

karina hanya membulat kan bibirnya dan mengangguk sebagai jawaban.

"eh ri lo tau ga pantai dekat daerah ini?" tanya el.

"tau sih soalnya itu tempat main gua"

"lo suka main di pantai?"

"iya"

"wah sama dong"

...

giselle dan clara bersama an pura pura batuk.

"ada yang lagi pdkt nih" sindir clara dengan agak meninggi kan suaranya.

"IYA NIH DUNIA TERASA MILIK BERDUA YANG LAIN HANYA NGONTRAK" sindir giselle yang ga kalah meninggi kan suara.

"stt kalian kenapa sih teriak teriak kayak tarzan" karin yang malu karna seisi kantin menoleh ke arah mereka berempat.

el hanya tersenyum melihatnya.

"udah ah gua sama giselle mau kekelas kalian lanjut aja pdktnya" clara segera menarik giselle pergi meninggalkan el dan karin yang tengah duduk berdua.

*****

suara klakson motor yang tengah menunggu seseorang.

"eh maaf ya el tadi gua piket jadi agak telat" ringis karin yang merasa tidak enak hati karna terlalu lama menunggu nya.

"iya santai aja, yaudah ayok buruan naik."

karin segera naik ke atas jok motor nya el.

"jadi kita mau ke pantai atau jajan dulu?"tanya clara.

"gimana kalo kita jajan dulu aja" usul el yang mengasih helm full face berwarna biru.

"yaudah ayok"

"pegangan pinggang gua entar lo jatuh"

"ngga kok" karina hanya memegang jaket el.

el segera melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi.

"nah udah sampai" el membawa karina ke tempat penjualan kaki lima.

karin segera turun dan membuka helm nya.

"lo mau beli apa rin?"

"gua mau beli cilok "

"yaudah ayok beli" el segera menarik tangan karina dan berjalan menuju abang tukang cilok.

"pak saya beli ciloknya lima puluh ribu" ucap el.

sontak saja karina kaget.

"beli sepuluh ribu aja itu kebanyakan"

"gua juga pengen ngerasain makanan kayak gini juga" ucap el .

"yaudah beli dua puluh ribu aja itu kebanyakan tau"

"iya deh, pak beli duapuluh ribu aja ya"

el segera mengajak karina duduk di bangku plastik.

"ini dek pesanan nya" seorang bapak bapak memberikan cilok yang sudah jadi.

"ni pak duitnya kembaliannya ambil aja" el mengeluarkan uang merah selembar dan segera pergi menarik tangan karina.

"ayok naik " el memberikan helm full face berwarna biru kepada karin.

karina segera memakai helm itu.

...

el melajukan motor nya dengan kecepatan tinggi.

mereka telah sampai ke tujuan mereka.

"lautan nya bagus ya" ucap el segera turun dari motor nya.

"lautan nya gada berubah tetap masi sama" karina menatap sendu ke arah lautan.

el melihat ada tatapan yang sangat sedih terpancar di bola mata karina.

"lo pasti punya banyak kenangan di lautan biru ini."

karina sekilas melihat bayangan masa kecil nya bersama Alaska

"sangat banyak, lautan ini menyimpan banyak kenangan gua."

karina mengajak el menuju rumah pohon masa kecilnya.

"ayok masuk ini rumah kedua aku" karina segera menyuruh el duduk di rumah pohon yang ukuran nya besar.

"wah gua baru pertama masuk rumah pohon begini" el sangat kagum melihat rumah pohonnya yang serba warna biru.

karina tersenyum .

"gua sering kesini lihat pantai kalo sedih." ucap karina tiba tiba.

"lo gaboleh sedih sekarang ada gua."

karin menatap mata el.

"sekarang gua ga akan biarin lo sedih"lanjut el

karin hanya tersenyum mendengar nya.

"eh ni ciloknya udah mulai dingin."ucap el yang melihat ciloknya udah mulai mendingin.

karina segera mengambil ciloknya dan segera memakannya.

"lo gamau?" tawar karin.

"enak? gua ga pernah makan makanya kayak gitu"

"enak, cobain nih" karina menyuap satu tusuk cilok ke arah el.

el segera membuka mulut nya.

"wahh beneran enak" mata el berbinar binar.

karin hanya tersenyum manis melihatnya.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!