NovelToon NovelToon
Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Rahasia Chen Xi(Jiwa Yang Terjebak Di Tubuh Budak)

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Pengganti / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Romansa / Balas dendam pengganti / Reinkarnasi
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Anastasia

Di malam yang sama, Yu Xuan dan Chen Xi meregang nyawa. Namun takdir bermain jiwa Yu Xuan terbangun dalam tubuh Chen Xi, seorang budak di rumah bordil. Tak ada yang tahu, Chen Xi sejatinya adalah putri bangsawan Perdana Menteri, yang ditukar oleh selir ayahnya dengan anak sepupunya yang lahir dihari yang sama, lalu bayi itu di titipkan pada wanita penghibur, yang sudah seperti saudara dengan memerintahkan untuk melenyapkan bayi tersebut. Dan kini, Yu Xuan harus mengungkap kebenaran yang terkubur… sambil bertahan di dunia penuh tipu daya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anastasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 6.Perlakuan.

Beberapa minggu berlalu sejak malam ketika Xu yuan dalam tubuh Chen xi yang resmi menempati kamar barunya. Sejak saat itu, suasana di rumah bordil Yue zhi berubah perlahan, seperti angin musim semi yang membawa aroma kehidupan baru ke tempat yang lama dikuasai oleh bayang-bayang kelam.

Kini, setiap langkah Chen xi diiringi dengan tatapan penuh hormat dari para pelayan dan penari yang dulu menghindarinya seolah ia pembawa sial.

Pagi itu, cahaya matahari menembus tirai sutra tipis, menari di lantai kayu yang mengilap. Chen xi duduk di depan cermin besar dengan rambut hitam panjang yang disisir lembut oleh pelayan muda bernama Lan er.

Rambutnya diikat setengah, dihiasi sisir giok hijau muda. Ia mengenakan jubah berwarna biru muda dengan bordiran halus berbentuk awan, lembut namun berkelas dengan pakaian khas gadis terhormat. Wajah yang dulu pucat kini mulai berisi, sorot matanya tajam namun menenangkan, seperti air danau di pagi hari.

“Tidak kusangka, Nona Xi begitu cantik setelah dirias,” ucap Lan er dengan kagum, suaranya pelan tapi jujur.

Chen xi tersenyum tipis. “Cantik itu tidak penting, Lan er. Yang penting adalah bagaimana aku bisa berguna bagi Ibu.”

Lan er menunduk. “Tapi sekarang semua orang di Yue zhi menaruh hormat padamu, Nona. Bahkan Nyonya Heng pun jarang bersikap selembut itu kepada siapa pun.”

Chen xi memandang pantulan dirinya di cermin. “Orang menghormatiku karena nama Ibu, bukan karena aku. Tapi suatu hari nanti, aku ingin mereka melihatku dan berkata: ‘Itu Chen xi, putri Nyonya Heng yang berani dan berhati lembut.’ Bukan hanya ‘anak dari nyonya rumah bordil.’”

Lan er tertegun. Kata-kata itu sederhana, tapi penuh tekad yang tak biasa.

Hari itu, Chen xi menemani ibunya di aula utama. Yue Zhi tengah mempersiapkan pesta kecil menyambut tamu penting dari Keluarga Zhao salah satu pelanggan tertua yang memiliki koneksi luas dengan para pejabat istana.

Di aula, lantai marmer mengilap, aroma dupa melati memenuhi udara, dan lentera merah bergoyang lembut di setiap pilar. Para penari mengenakan gaun berwarna merah anggur, sementara pelayan sibuk menata meja dan piring giok.

Nyonya Heng, dengan pakaian ungu tua dan rambut disanggul rapi, memandangi Chen xi yang berdiri di sisinya. “Ingat, Xi’er. Malam ini banyak mata yang memperhatikanmu. Sebaiknya kamu tetap dikamar saja malam ini, aku tidak ingin mereka menganggapmu seperti gadis penghibur yang lain”

Chen xi menunduk sopan. “Aku mengerti, Ibu.”

Malam itu, langit di atas Yue zhi begitu indah yang dimana bintang-bintang bertaburan, dan bulan purnama menggantung sempurna, memantulkan cahaya perak ke genting merah bangunan megah itu.

Dari dalam kamar di lantai dua, Chen xi duduk di depan meja kecil, menatap cangkir tehnya yang sudah dingin. Suara kecapi, tawa para tamu, dan langkah kaki para penari terdengar samar dari bawah. Semuanya berpadu menjadi simfoni dunia yang semarak… tapi asing baginya.

Ia menghela napas pelan.

“Jadi beginilah dunia yang Ibu sebut ‘kejam bagi perempuan tanpa nama’,” gumamnya lirih.

“Tawa mereka hanya topeng. Sedang di balik musik itu… pasti banyak air mata.”

Sejenak, ia hanya duduk diam, menatap nyala lentera yang menari lembut di angin. Namun semakin lama, suara dari bawah makin keras tawa keras, suara gelas beradu, dan lantunan seruling yang menggoda. Semuanya seperti menariknya keluar dari kesunyian yang menyesakkan.

Perlahan, Chen xi berdiri dan berjalan menuju jendela. Ia membuka tirai sutra tipis, dan udara malam yang sejuk menyapa wajahnya. Dari sana, ia bisa melihat seluruh taman kecil Yue zhi, di mana lentera merah bergelantungan, menerangi jalan berbatu yang mengarah ke aula utama.

Cahaya bulan menimpa wajahnya, membuat kulitnya tampak bercahaya lembut seperti porselen. Rambut hitamnya terurai sebagian, berkilau keperakan di bawah sinar malam. Jubah biru muda dengan bordiran awan lembut menambah kesan anggun dan tak terjangkau.

Ia menatap langit dengan senyum tipis,senyum yang tenang namun menyimpan kesedihan yang dalam.

Dan dari bawah… beberapa tamu yang baru saja tiba di pelataran rumah bordil mendongak ke arah balkon.

“Siapa itu?” bisik salah satu pria berusia empat puluh, matanya terpaku pada sosok yang berdiri di balik tirai jendela terbuka.

“Cantik sekali…” sahut pria lain, matanya membulat. “Aku belum pernah melihat wajah seperti itu di Yue zhi.”

“Apa dia salah satu gadis baru?”

“Dia seperti dewi yang disinari cahaya bulan.”

Kabar itu menyebar secepat angin malam. Dalam waktu singkat, para pria yang datang ke pesta bahkan beberapa bangsawan muda mulai bertanya kepada pelayan dan penjaga pintu.

“Siapa wanita di kamar atas itu? Yang mengenakan jubah biru muda?”

“Mengapa ia tak muncul di pesta?”

“Kalau dia bukan penghibur, mengapa tinggal di tempat seperti ini?”

Namun tak satu pun dari para pelayan berani menjawab. Mereka hanya menunduk, berusaha menghindari masalah.

Sementara itu, di dalam kamarnya, Chen xi tidak tahu bahwa dirinya telah menjadi topik hangat malam itu. Ia masih menatap langit, matanya memantulkan sinar bintang.

“Di dunia ini, semua orang menari untuk bertahan hidup,” bisiknya pelan. “Tapi aku tidak ingin menari dalam gelap seperti mereka. Aku ingin jadi cahaya yang membawa mereka keluar dari kegelapan itu.”

Angin malam berembus, meniup beberapa helai rambutnya hingga menempel di pipi. Dan di bawah sana, seorang pria muda bangsawan gagah berpenampilan layaknya seorang jenderal dia adalah Xiao long. Xiao long adalah paman kerajaan yang lebih memilih tinggal diperbatasan,karena perintah Kaisar memintanya untuk datang ke Han yue.Malam itu ia mencari tempat untuk singgah sebelum masuk ke istana,tapi saat tatapannya terangkat ke arah balkon, terpaku pada sosok Chen xi.

Cahaya lentera yang bergoyang menyorot wajahnya yang halus dan sorot mata yang lembut namun berani.

Tanpa ia sadari Xiao long tertarik oleh pesona Chen xi, ia terdiam hanya menatap kearah gadis itu.

Lalu pelayan setianya Han, menegur Xiao long. “Gadis itu cantik ya tuan? ”sambil ikut melihat kearah Chen xi.

Langsung saja pandangan Xiao long menoleh kearah Han dengan gugup ia menjawab nya. “Itu tempat apa? ”

“Sepertinya itu rumah hiburan terbesar disini tuan”

“Ternyata gadis penghibur saja. ”gumamnya yang kecewa. “Ayo kita pergi kepenginapan!. ”perintah tegasnya.

Han lalu menuntun jalan tuanya kearah penginapan yang sudah ia pesan, tapi ia sekali-kali menatap kearah Chen xi.

Chen xi yang tahu menjadi pusat perhatian malam itu, ia segera menutup jendela kamarnya dengan tergesa-gesa.

Namun bagi para tamu di bawah, bayangan singkat itu sudah cukup untuk menimbulkan kegemparan. Malam itu, rumah bordil Yue zhi yang biasanya ramai karena tawa dan nyanyian, kini dipenuhi bisikan tentang “wanita di jendela”sosok misterius dengan wajah seperti bidadari yang memandang langit seolah sedang berbicara dengan bintang-bintang.

Karena kejadian itu rumah bordil Yue zhi kewalahan menangani pertanyaan tentang wanita dilantai atas itu, nyonya Heng sebagai pemilik membuatnya sebagai wanita rahasia untuk bisa menarik para pelanggan mereka.

Malam itu, tanpa disadari Chen xi,dirinya sudah membawa untung untuk rumah bordil Yue zhi. Hanya dengan penampakan sekilas saja mengundang tamu yang jumlahnya lebih dari biasanya.

Entah ini sengaja atau tidak,tapi langkah pertamanya menuju takdir yang lebih besar baru saja dimulai dan orang-orang di luar sana mulai menyebutnya “Wanita Bulan dari Yue zhi.”

1
SecretS
Sungguh kisah tragis, tapi kakak apa boleh kasih saran buat cerita kakak ini menjadi yang lebih menarik seperti akhir tak selalu harus menikah terkadang kembali merasakan hidup damai itu yang terpenting kak. Tolong buat yang berbeda dari punya tetangga ya karena kebanyakan sih selalu berakhir dengan fulgar atau menikah itu membosankan kak, tapi cerita kakak ini sudah menarik kok lanjutkan terus ya 💪💪 semangat 👍👍👍
Kitty: boleh
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!