NovelToon NovelToon
Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Mendadak Menikah Dengan Konglomerat

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Fitri Wardani

Alya terpaksa menggantikan Putri yang menghilang di hari pernikahan nya dengan putra dari konglomerat keluarga besar Danayaksa. Pebisnis yang di segani di dunia bisnis. Pernikahan yang mengantarkan Alya ke dalam Lika - liku kehidupan sebenarnya. Mulai dari kesepakatan untuk bertahan dalam pernikahan mereka, wanita yang ada di masa lalu suami nya, hingga keluarga Devan yang tidak bisa menerima Alya sebagai istri Devan. Mampukah Alya melewatinya? Dengan besarnya rasa cinta dari Devan yang menguatkan Alya untuk bertahan mengarungi semua rintangan itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitri Wardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Akad Nikah

*****

" Siapa namanya?" Tanya Dipta.

Baldi langsung menyodorkan secarik kertas yang berisi nama lengkap mempelai wanitanya.

Alya Nadira Kusuma Diningrat. 

" Jangan sampai salah. Ucapkan dengan benar. Kamu menikahi Alya Nadira Kusuma Diningrat bukan Putri Nadira kusuma Diningrat. Saya akan menikahkan kalian berdua." Ucap Baldi yang suaranya terlihat lebih tenang.

Devan memejamkan matanya, seolah meyakinkan hatinya jika ini adalah keputusan yang baik yang harus dia ambil.

Devan lalu mengangguk dan menuju keluar untuk melanjutkan prosesi pernikahan dan ijab kabul sampai dengan resepsi dan beberapa adat yang memang telah direncanakan.

Keduanya keluar dari ruangan masing-masing. Saat itulah akhirnya saling menatap satu sama lain dengan pikiran yang penuh.

Keduanya hanya saling mengangguk lalu melanjutkan langkahnya.

Alya didampingi oleh bude Lastri, sedangkan Devan didampingi oleh papanya.

Devan membaca lagi nama di secarik kertas itu saat telah duduk di meja akad. Wanita di sampingnya masih menunduk dengan kedua tangan yang saling bertaut dan Devan melihat tangan itu sedikit gemetar.

Wanita itu bagaimana bisa mau bertanggung jawab atas kekacauan yang dibuat sepupunya? Apakah karena status keluarganya? Siapa yang tidak ingin menjadi menantu dan bagian dari keluarga Danayaksa.

*

*

*

" Sudah siap Mas Devan?" Tanya Baldi yang kini menggenggam tangan Devan dan tersenyum dengan anggukan kepala.

Di depannya dia melihat keponakannya itu masih menunduk.

Saat disodorkan mic oleh salah satu staf wedding organizer, Baldi menggelengkan kepalanya dan dengan maksud meminta ijab kabul itu tanpa menggunakan mic.

Devan memahami ini untuk meredam perubahan nama dari calon mempelai wanita.

Sandra juga akan protes, namun Jenny yang duduk di sebelahnya menahan tangannya dan menatap tajam pada wanita itu. Menurutnya apa yang telah dilakukan oleh Baldi sudah sangat tepat.

Tapi menurut Sandra, jika seperti itu seharusnya Devan tetap menikahi Putri saja,  menyebut nama putri dalam ijab kabul sebagai mempelai wanita.

Dia bisa mengambil gadis manapun untuk dijadikan boneka pengantin yang bisa dia bayar berapapun.

Tatapan  Sandra begitu tajam pada suaminya. Kenapa suaminya tidak mengatakan apa yang akan dilakukannya itu. Bagaimana suaminya itu mengambil keputusan sendiri? Tatapannya semakin nyalang. Dia merasa kecolongan dua kali.

" Saya nikahkan dan kawinkan engkau saudara Devan Arjuna Danayaksa bin Dipta Danayaksa dengan keponakan saya yang bernama Alya Nadira Kusuma Diningrat binti Bayu Nugroho dengan mas kawin berupa 17 gram emas dan uang tunai sebesar tujuh puluh juta rupiah dibayar tunai." Ucap Baldi dengan lancar walau hatinya penuh kekhawatiran akan masa depan keponakannya itu.

Sedang Alya yang mendengar itu mendongak. Dia menatap pakdenya dengan tatapan yang berkaca-kaca. Pakdenya menikahkannya dengan namanya dan nama ayah kandungnya. Pakdenya menikahkannya agar dia benar-benar sah menjadi istri pria di sampingnya kini.

" Saya terima nikah dan kawinnya Alya Nadira Kusuma Diningrat binti Bayu Nugroho dengan mas kawin tersebut dibayar tunai."

" Bagaimana saksi?" Tanya penghulu.

" Sah "

" Sah."

" Alhamdulillah."

Airmata Alya menetes. Dia benar - benar telah berubah menjadi seorang istri. Istri dari... ah, Alya tidak mendengar kan nama lengkap nya tadi. Dia terlalu terkejut dengan tindakan pakde nya.

Alya menatap pakde nya mata yang berkaca-kaca, dan pakdenya membalas nya dengan tetapan yang penuh kasih.

" Cium tangan suamimu ndok." Ucapnya.

Mendengar suara pakde nya membuat Alya membalikkan badannya kini menghadap Devan. Wajahnya masih menunduk dan tangannya terulur untuk mencium tangan Devan.

Hingga dia merasakan uluran tangannya bersambut, yang diikuti ucapan lembut di kepalanya dan juga sebuah doa yang dia aminkan.

" Ndok, tugas pakde telah selesai mengantarmu sampai pada pernikahan. Insya Allah ada hikmah dibalik pernikahan ini. Pakde berterima kasih karena kamu telah menyelamatkan pakde hari ini." Ucap pakde membuat Alya tidak bisa menahan lagi air matanya.

" Pakde ..." Bisik Al yang tidak tahu harus mengatakan apa.

" Masih banyak acara yang harus kalian lakukan setelah ini. Nak Devan, walaupun pernikahan ini tidak sesuai dengan impian dan rencana kita, namun Om titip keponakan Om ya. Insya Allah dia wanita yang baik." Ucap pakde dengan tatapan yang tulus.

Untuk pertama kalinya Alya memberanikan diri menatap wajah pria yang telah menjadi suaminya. Dan Alya bisa melihat pria itu hanya menyunggingkan senyum tipis. Alya tidak bisa membaca ekspresi Devan.

*

*

*

Nyatanya cuti satu hari yang dia rencanakan kandas begitu. Padahal dia sudah memesan tiket pesawat untuk keberangkatan jam 03.00 sore karena dia hanya akan menghadiri akad dan ikut resepsi sebentar lalu pulang kembali ke Jakarta jam 03.00 sore.

Namun nyatanya telah berbeda. Dialah yang menjadi mempelainya. Tentu dia harus mengikuti seluruh rangkaian acara hingga selesai.

Tidak banyak kesempatan Alya untuk bisa mengobrol dengan pria yang telah menjadi suaminya itu karena begitu banyaknya tamu undangan yang datang.

*

*

*

Acara selesai sekitar pukul 12.00 malam. Alya baru masuk ke kamar pengantin yang seharusnya menjadi kamar Putri. Baru saja dia akan merebahkan tubuhnya karena merasa punggungnya akan patah.

Alya jadi tahu nama pria itu adalah Devan karena banyak tamu undangan yang memanggilnya demikian.

Pintu kamar terbuka, membuat Alya mengurungkan niatnya untuk rebah di atas tempat tidur. Mereka bahkan secara teknis belum berkenalan satu sama lain.

" Kita akan pulang ke Jakarta sekarang bersama keluargaku. Kamu juga tinggal di Jakarta kan?" Tanya Devan tanpa basa-basi.

Alya hanya mengangguk kaku.

Ini jam 12.00 malam. Mereka belum istirahat, kenapa buru-buru sekali? Alya juga baru akan mengirim email kepada bosnya meminta tambahan cuti.

" Tidak ada jadwal penerbangan jam segini." Ucap Alya.

" Ada pesawat pribadi keluargaku. 15 menit cukup untuk kamu bersiap?" Tanya Devan yang menatapnya lekat.

Devan lalu mendekat membuat Alya refleks mundur.

" Aku akan bantu melepas pernik-pernik di kepala kamu. Biar cepat." Ucap Devan yang kini mulai melepas satir juga bunga melati yang melekat di jilbab Alya.

" Aku bisa melakukan nya sendiri." Tolak Alya ingin menjauh.

" Kalau kamu melakukan nya sendiri, akan lama. Akan makan waktu yang lama. Biar aku bantu. Agar bisa lebih cepat." Desak Devan.

" Aku akan melakukan nya dengan cepat." Kata Alya.

" Jangan bawel. Kamu cukup diam. Biar aku yang melakukan nya untuk kamu." Paksa Devan yang langsung membalikkan tubuh Alya dengan paksa.

Alya tidak lagi bergerak. Namun jantungnya rasanya mau copot. Pria ini sangat gesit dan terlalu tiba-tiba sehingga Alya tidak memiliki persiapan untuk hatinya.

" Well done. Gantilah bajumu. Aku akan mengemas barang-barang." Ucap Devan lalu beranjak dari sana.

Alya masih terdiam. Namun otaknya masih berfungsi untuk tetap bergerak menuju kamar mandi dan mengganti baju yang membuatnya kesusahan bergerak itu.

1
Dar Pin
pembuktian jauh lebih berharga dari pada penjelasan KL sudah begitu menyesalkan 😄
Yulli Santoso
menarik...tp jgn lama x nyambung nya kk😊
Yulli Santoso
kk...lanjutlah....🙏
Neng Nosita
menarik,aku suka ceritanya
Neng Nosita
seru juga ya,pertama x bertemu dpernikahan tapi langsung nyambung obrolannya ga jaim² an apalagi judes/jutek secara mereka baru kenal
Neng Nosita
yg bacanya mh bagian mesem mesemnya Thor😁
Neng Nosita
karakter Alya kayaknya orangnya humble,apa adanya...
belum nemu kemistrinya Thor🙏
Neng Nosita
cukup menarik utk terus lanjut baca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!