Semuanya dimulai dari 2 makhluk pertama di ketiadaan yang tiba-tiba muncul, mereka tidak bisa berbicara langsung, merasakan, atau makan-minum seperti makhluk hidup pada umumnya. Namun seiring berjalannya waktu dan tahu apa yang harus dilakukan, keduanya mulai menciptakan sesuatu di diri mereka, tubuh fisik, organ dalam, makhluk-makhluk lain yang nantinya berada dibawah perintah mereka, hingga nama-namanya.
Kedua makhluk pertama bernama Klaus dan Marcus, tetapi di situ mulai ada pertanyaan muncul dibenak mereka 'Apa arti hidup? Kenapa aku bisa berada disini?' Kenapa hanya ada kami berdua pada awalnya?'. Mereka beserta seluruh makhluk lainnya pun mulai mencari apa itu arti hidup, hingga Marcus sudah memiliki jawabannya sendiri yang membuat kehidupan Klaus berubah drastis...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kuncoro agus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Karena terlihat sebuah lubang hitam besar dengan ukuran yang tidak bisa mereka bertiga hitung. Perasaan kaget dan gugup muncul lalu menyatu, yang membuat Jingwei langsung ingin bertanya.

"Qoepw, yrisn cosls?, vidosk pfidj?" (T-tuan, apa-apaan lubang hitam itu? Apakah anda berdua sengaja menciptakan itu?)
Klaus pun menggelengkan kepalanya dengan heran dan sedikit kesal melihat lubang hitam itu.
"Ufi Marus, qpeosk fooeksdh vodlsjxjn, apdop jogpdj pqkshsbz vzodjsh kgjgisko?" (hei Marcus, bukankah sudah berulang kali kuberi tahu untuk menanyakan dulu hal apa saja yang ingin kau ciptakan, dari semua itu kenapa harus ini?)
Sambil tertawa keras, Marcus menjawab pertanyaannya.
Hahahahah, wodojs vodkjsjz bodkshsh? ouwejgs ogkdhsksh…. (hahahahah, kalian penasaran kenapa aku menciptakan lubang hitam itu? Itu karena….)
Sambil penasaran Jingwei dan Klaus memandangi Marcus,
Reosk owpiwsj cisosjdh bodoishz jdisksmsb….. (supaya lebih efektif untuk memulai tahap awal menciptakan alam….)
Jingwei dan tuannya kompak membalas,
"Hah?"
Kemudian Marcus melanjutkan.
Qyeisn, yidieud vusish qpeisnbd, fskdhfb…..didusud? (ya seperti yang terlihat, itu dimaksudkan untuk inti dari alam ini, apalagi fungsinya cukup….unik, kan?
Setelah mendengar hal tersebut Jingwei langsung memandang tuannya dengan ekspresi rumit di wajahnya dan tersenyum sambil menggaruk kepalanya, melihat ekspresi itu Klaus langsung bertanya terlebih dahulu kepada Marcus.
"Marcuas, Qyeishs cikshsb, zowiwj pwuwowk titoejeh lfkidossj nsiwkiw qpiesopn oflskshdns yaikssj pqieksnd fisosjjd gusoksd" (Marcus, apakah ini ide awal yang kau maksud itu? Jika benar, maka jawaban untuk pertanyaan dari tatapan Jingwei tadi...itu benar dan fungsinya lebih dari unik, karena ini berfungsi sebagai penyerangan, bertahan dan lainnya.)
Mendengar penjelasan dari Klaus, Jingwei dan Marcus kompak bertepuk tangan kemudian Jingwei mengangkat tangannya untuk bertanya lagi.
Klaus yang melihatnya langsung menoleh ke arah bawahannya, dan terlihat Jingwei menggerak tangan dengan meninju setelah itu melindungi dada dengan lengannya lalu menggerakkan pundaknya seolah bertanya. Mengerti apa yang ditanyakan bawahannya, Klaus hanya bisa menggelengkan kepalanya karena kurang informasi.
Bagaimana bisa? Karena praktek atau percobaan belum pernah dilakukan sama sekali oleh salah satu dari mereka untuk fungsi pelindung alam semesta tersebut atau pun lubang hitam itu, maka dari itu Klaus yang terpintar pun sulit atau kekurangan informasi untuk bisa menjelaskan fungsi atau keuntungan apa saja yang di dapat dari menciptakan lubang hitam tersebut.
Setelah melihat hal itu Jingwei mengerti dan tidak bertanya lebih jauh lagi sambil menganggukkan kepala dengan tatapan sedikit kecewa, Marcus yang mulai penasaran pun langsung menghampiri lubang hitam itu dengan cepat yang berada di depannya dengan jarak sekitar 2.000.000.000.000.000 km(masih perkiraan, bisa lebih atau kurang).
Dari arah mereka bertiga, lalu dia dengan bodohnya menyentuh lubang hitam itu. Menyadari temannya tiba-tiba menghilang entah kemana, Klaus menoleh ke arah lubang hitam itu dan sesuai prediksinya, Marcus berada di dekat sana.
Klaus yang melihat itu langsung berniat menghampiri temannya itu namun sudah terlambat, karena dalam sekejap Marcus sudah menghilang terserap ke dalam lubang hitamnya dalam waktu kurang dari 4 detik, menyadari hal ini Klaus pun menepuk dahinya sambil kesal karena tidak bisa berkata-kata dengan kebodohan temannya itu.
"Ck, qieosi visosodj qpeieks visosifnb, uwo Jinwe jdislsop qpelsudj hdisksbx, hsuaka qowiesh xosksus qowirkdb ofkdjieis pfoejeb" (Ck, orang bodoh ini benar-benar tidak tahu yang namanya menahan diri, hei Jingwei kau jangan seperti dia yang terlalu penasaran sampai membahayakan diri, kau harus tahu dulu hal didepanmu itu seperti apa sebelum rasa penasaran mengalahkanmu)
Mendengar tuannya mengatakan itu dengan nada serius, Jingwei menganggukkan kepalanya sambil ketakutan dengan tubuhnya yang gemetaran, karena melihat tuannya yang mulai marah itu.
Kenapa takut?Jika dilihat secara keseluruhan terlihat kalau aura Klaus yang begitu besar menyelimuti seluruh alam itu karena amarah kepada temannya yang bodoh itu. Kenapa bisa dia marah? Jelas karena kebodohan temannya itu yang selalu melimpahkan semua masalah kepadanya, bahkan untuk menciptakan alam semesta yang mereka tempati, Marcus hanya membantu sekitar 8 persen saja dan sisanya dilakukan oleh Klaus, tidak terkecuali ‘Black Hole’.
Lubang hitam atau ‘Black Hole’ ini 40% idenya oleh Marcus namun untuk menciptakan lubang hitamnya sekitar 60% dilakukan oleh Klaus. Karena alasan itulah mengapa Klaus marah besar apalagi dari awal untuk sampai di tahap tubuh mereka itu hampir seluruh ide dan penciptaannya dilakukan semua oleh Klaus sendiri.
Setelah itu mereka berdua langsung menghampiri lubang hitam itu dan melihat sekitar.
"Owois Klau, Jinwe icosjw? Vosowjs qpeisjbd vidokahs...bskaodhsn?" (Hei Klaus, Jingwei apakah kalian mengkhawatirkan ku? Tenang saja karena hal seperti ini sudah diantisipasi dan sepertinya lubang hitam ini...berhasil kan?
Mendengar suara yang berasal Marcus, namun orangnya tidak ada dimana pun, Klaus menjawab sambil menggunakan kemampuan ‘ultra sonic’ nya.
"Duoakw coaosjd? Hah? fowkiedn jaisk qodjdhx. Ocusjsh voskwjshd nwkaoksjd lqosks?" (Apa maksudmu sudah diantisipasi? Hah? Bukankah sudah kukatakan ada kemungkinan lubang hitam ini memiliki kekuatan menyedot apapun di sekitarnya?)
Lubang hitam itu sendiri tidak ada apa-apanya bagi mereka berdua, karena mereka berdua juga yang menciptakan nya yang berarti mereka juga tahu kelemahan dari lubang hitam ini. Dan tentu saja kekuatan lubang hitam itu tidak dibatasi sama sekali.
Kemudian satu hal terakhir yaitu Jingwei, kenapa dia tidak membantu tuan dan temannya itu untuk mempersingkat waktu mereka berdua menciptakan alam semesta itu maupun lubang hitamnya? Simpel saja itu karena Klaus tidak ingin bawahannya membuang waktunya terlalu banyak, itulah kenapa saat Jingwei ingin membantu, Klaus langsung mencegahnya walaupun awalnya hal ini sempat di tentang oleh Marcus tetapi setelah Klaus menjelaskan alasannya kepada mereka berdua, Jingwei dan Marcus pun setuju.
Jadi pada intinya, Klaus berkesimpulan lebih baik Jingwei mempelajari secara holistik dulu lalu memperhatikan mereka berdua sedang menciptakan alam semesta, dibanding membuang-buang energinya.
Mari kembali ke saat ini, setelah mendengar ocehan Klaus karena tindakan sebelumnya, Marcus langsung berteriak meminta maaf setelah keluar dari lubang hitam itu dalam waktu kurang dari 7 detik.
"Hwuwk, hwuwk aowo, wozjxh volzuejd pwidnxhd nsosks, kfosjs wlxmcb qokddun bozkdhd" (Baiklah baiklah aku salah oke, aku bodoh karena tidak bisa menahan diri, lain kali tidak akan kulakukan, aku akan berusaha untuk menepatinya)
Sambil memohon dengan tangannya sambil tersenyum kecut, Klaus yang melihat itu hanya menatap Marcus dengan tatapan dingin lalu meludah ke arah wajah Marcus sambil berkata.
Hmph, gfcvb bgseg arghyt, qdgcchfsio ouydhbnc schrdteooph hfusoe? Hah? (Cuhh Hmph, sudah berapa kali aku dengar omong kosong itu, hei sialan apakah kau mau mempermainkan ku lagi? Hah?)
Melihat itu Jingwei langsung panik setengah mati. Karena aura dari kedua makhluk itu mulai naik dan menutupi seluruh alam semesta tersebut dengan cepat. Sambil mengelap wajahnya yang diludahi, Marcus dengan marah berkata.
"Hooo, widkdh goskshe qlrodixj? Bodoskhf owiejffhv owjfueifn hah?!" (Hooo, apakah kau meremehkanku sekarang? Mau berantem di sini atau diluar hah?!)
Mendengar itu Klaus menjawab dengan senyum kesal
"Jsislsh vosldufb, wodjdn aydo odfjcn!!" (Jika itu yang kau inginkan, lakukan saat ini! Disini juga!!)
Jingwei yang hanya bisa melihat situasinya langsung teriak untuk menarik perhatian,
"AAAHHHHHH!!"
Mendengar itu mereka berdua menoleh bersamaan
"Uwissb ivkdudd, Jinwe!!!" (Jangan ikut campur, Jingwei!!!)
Jingwei langsung terdiam ketakutan sambil gemetar...
Halo semuanya! Terima kasih buat dukungan-dukungannya ya! Aku tambah semangat karena ada like dan juga comments nya, semoga kali ini kalian bisa tambah nikmatin ceritanya, kalau bisa kalian sebarkan cerita ini sebanyak mungkin, maaf juga buat gambarnya kalau error atau malah jadi lebih dari 1, dan sekali lagi terima kasih ya:)