NovelToon NovelToon
[Bukan] Suami Pilihanku

[Bukan] Suami Pilihanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:6.3k
Nilai: 5
Nama Author: Muhammad Yunus

Queensa tak menyukai pernikahannya dengan Anjasmara. Meskipun pria itu dipilih sendiri oleh sang ayah.

Dijodohkan dengan pria yang dibencinya dengan sifat dingin, pendiam dan tegas bukanlah keinginannya. Sayang ia tak diberi pilihan.

Menikah dengan Anjasmara adalah permintaan terakhir sang ayah sebelum tutup usia.

Anjasmara yang protektif, perhatian, diam, dan selalu berusaha melindunginya tak membuat hati Queensa terbuka untuk suaminya.

Queensa terus mencari cara agar Anjasmara mau menceraikannya. Hingga suatu hari ia mengetahui satu rahasia tentang masa lalu mereka yang Anjasmara simpan rapat selama ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muhammad Yunus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

Kehamilan Queensa sudah beranjak di minggu ke sepuluh. Itu berarti sudah hampir dua bulan ia pisah kamar dengan suaminya. Anjasmara menepati janjinya untuk tak mendekati Queensa hingga saat ini.

Rencananya hari ini Queensa akan mengunjungi dokter untuk memeriksakan kandungannya. Selama ini, Anjasmara menjaganya melalui seorang bidan, rutin berkunjung untuk sekedar mengecek tensi darah dan mendengar jika Queensa ada keluhan, lalu akan membawakan vitamin kehamilan.

"Perginya nggak nungguin Bapak, Bu?" Melihat Queensa bersiap pergi seorang yang selama ini rutin membantu Queensa bertanya.

Anjasmara melarang Queensa beraktivitas banyak. Ia mengancam Queensa akan menarik persetujuannya pisah kamar dengan Queensa apabila terjadi sesuatu hal pada kandungannya. Sebagai gantinya pria itu memberikan Queensa tiga orang ART sekaligus.

Queensa mengacuhkan paruh baya itu, dia mengambil tas selempangnya dan berjalan keluar rumah.

Queensa mengernyit kala mendengar suara deru mobil memasuki halaman rumah yang ia tinggali. Perempuan itu penasaran siapa yang datang, pas akan membuka pintu dia melihat kedatangan Anjasmara.

Suara langkah tegap Anjasmara terdengar di rungu Queensa. Sepintas Queensa melirik. Anjasmara berjalan kearahnya. Ia melengos dan memandangi apa saja yang penting tidak bertatap mata dengan suaminya.

"Mau kemana?"

"Pergi ke rumah sakit."

"Saya antar!"

"Nggak perlu, aku sudah minta temanku menjemput!" jawab Queensa tanpa sedikitpun menoleh pada Anjasmara.

"Saya khawatir, takut terjadi apa-apa jika pergi dengan orang lain, Queensa."

"Aku baik-baik saja, tidak akan terjadi apa-apa, apalagi jika aku nggak dekat denganmu, karena kesehatanku tergantung kestabilan emosi dan pikiranku."

Hening. Anjasmara tak membalas jawaban Queensa sedikitpun.

Queensa melanjutkan langkahnya. Menoleh pun tidak. Seolah membiarkan angin yang mengisi kekosongan dan keheningan di antara mereka. Semua di rumah ini sudah tahu bahwa hubungan Queensa dan Anjasmara tidak baik-baik saja. Namun mereka tidak mencampuri dan bertindak seakan tidak terjadi apa-apa diantara keduanya.

Sudah sepuluh menit, jemputan yang di tunggu Queensa tak kunjung tiba. Tak tahukah kaki Queensa sudah keram duduk menunggu disana.

"Queensa," panggil Anjasmara lembut dan lirih hampir menyerupai bisikan.

"Hmph"

"Boleh saya sentuh perutmu?" Bisik Anjasmara tiba-tiba di cuping telinga Queensa dan berhasil membuat perempuan itu terperanjat kaget.

Pria itu menghela napas. Queensa terdiam tak menjawab karena tubuhnya tiba-tiba tegang. "Yasudah. Tidak jadi, " Ucap Anjasmara lirih dan Queensa tangkap ada nada kecewa disana.

"Sentuh aja, tapi jangan lama." Entah angin dari mana, namun mulut Queensa tiba-tiba mengucapkan itu.

Baru saja menutup mulut, dan tangan kekar itu tiba-tiba terulur dari belakang tubuhnya. Telapak tangan Anjasmara bersarang di perutnya. Mengusap bagian bawah perutnya pelan seakan ia menyentuh sesuatu yang rentan pecah. Queensa melirik ke bawah dan menatap punggung tangan suaminya yang legam dengan garis urat yang tercetak di beberapa tempat.

Merasakan usapan lembutnya, entah mengapa hati Queensa merasakan sesuatu yang ia tidak tau apa? Ada sedikit nyaman yang terasa di relung hati, namun Queensa tidak mau berasumsi lebih.

"Sudah," pinta Queensa.

Tangan kekar itu perlahan bergerak menjauh dari perutnya. Tanpa meminta ijin, tiba-tiba Anjasmara mengelus punggungnya dan mengecup pucuk kepala Queensa.

"Jangan sentuh aku!" reflek Queensa berteriak pada Anjasmara. "Tolong pergilah, jangan bangkitkan emosi apapun pada tubuhku!"

Hening, Queensa tidak tau apa yang terjadi, namun tak lama berselang suara langkah kaki tegap terdengar menjauh.

Queensa menghirup oksigen sebanyak mungkin dan menepuk-nepuk dadanya lembut. Kehadiran Anjasmara selalu mampu membangkitkan satu emosi di tubuhnya. Detak jantungnya bahkan berdegup kencang karena emosi, bagi Queensa suaminya adalah sumber emosinya.

Kekesalan Queensa tak bertahan lama ketika mobil yang menjemputnya sudah terlihat. Perempuan itu mengulum senyum. Dalam sekejap, suasana hatinya seperti pagi dengan kehangatan secercah mentari. Queensa tersenyum syahdu membayangkan akan terbebas dari kekangan yang dibuat Anjasmara, terkurung di sini membuatnya merasa jadi tokoh si cantik yang dikurung di kastil si buruk rupa.

Queensa merasa cukup waktu yang dia habiskan bersama Anjasmara. Dia bertekad menyudahi kepura-puraan ini, pura-pura bahagia tinggal bersama seorang suami yang mapan dan memberinya segalanya. Padahal, ia hanyalah wanita penuh luka yang tinggal di sebuah kastil yang dioperasikan oleh suami sok berkuasanya.

"Kamu nggak takut suamimu marah, Queen?" Affin menoleh pada perempuan yang duduk di sampingnya.

"Aku nggak peduli, toh aku juga nggak berniat pulang lagi kok!" jawab Queensa acuh.

"Hah!? Maksudnya?"

"Setelah periksa kehamilan tolong antarkan aku ke rumah paman."

"Queen kamu nggak berniat kabur kan? Aku nggak mau nanti kena amuk suamimu, kelihatannya dia sangat posesif banget!"

Sebenernya mulut Queensa gatal ingin menimpali, "Memang begitu si tua itu!" namun Queensa tidak ingin terlihat kasar dimata Affin.

******

Anjasmara sudah gelisah sejak sore, istrinya belum kunjung kembali. Saat ini Semoi sedang diguyur hujan deras, tapi tidak ada tanda-tanda istrinya kembali. Nomor Queensa bahkan tidak aktif walau Anjasmara berusaha berkali-kali menghubunginya.

Dalam kegelisahan satu panggilan masuk membuat Anjasmara gegas mengangkatnya.

Deg.

Pria itu menegang. Tulangnya terasa ngilu dan beku. Entah karena kelamaan berdiri atau karena hal yang baru saja di dengar.

Anjasmara bergegas mengambil dompet dan kunci mobil, tujuan utamanya adalah rumah Ridwan, ternyata Ridwan menghubunginya dan mengatakan jika Queensa berada di kediamannya bersama seorang pria. Suami mana yang tak kecewa?

Sekitar empat puluh menit perjalanan akhirnya Anjasmara tiba di rumah tujuan.

Ucapan salamnya tak ada yang menjawab, tapi samar-samar dia bisa mendengar suara ribut di dalam sana.

"Tapi aku merasa pernikahan ini sulit untuk berjalan dengan baik! Aku benci pura-pura bahagia di depan keluarga dan membual dengan meneriakkan keberuntunganku memiliki pria mapan sepertinya." nada bicara Queensa tinggi dan dadanya naik turun.

"Katakan apa maumu, Queensa?"

Semua orang menoleh melihat kedatangan Anjasmara, tak terkecuali Ridwan yang langsung melihat Anjasmara dengan raut penyesalan.

Ditempatnya berdiri air mata Queensa seketika mengalir membasahi wajahnya. Entah mengapa ia merasakan sakit melihat raut frustasi Anjasmara. Ternyata pria itu emosi menghadapinya selama ini? Apa Anjasmara tau jika dia juga berusaha bertahan ditengah hatinya yang meronta tak terima dengan pernikahan mereka?

Queensa memukul pelan dadanya seraya terisak kencang.

Anjasmara berlutut di depan Queensa di hadapan paman dan laki-laki yang Queensa cintai. Anjasmara membuka tangkupan tangan istrinya dan mengusap lembut wajahnya yang basah oleh air mata. Tiba-tiba pria itu mengecup mata, pipi, kening dan pelipis istrinya penuh kelembutan.

"Boleh tau apa yang kamu inginkan? Biar saya tau apa yang harus saya lakukan untuk membuatmu menerima pernikahan ini?"

"Mas Anjas, bisakah kamu merelakan aku sekarang? Aku capek, aku tidak ingin jadi istrimu."

Anjasmara tersenyum kecut, istrinya tidak hanya lari saat hamil anaknya tapi juga bersikeras memutuskan hubungan mereka.

Queensa bingung saat suaminya tiba-tiba melepaskan tangan mereka, pria itu berbalik badan menghampiri Ridwan. Queensa mengharapkan jawaban dari mulut pria itu tapi nihil.

Kejadian berikutnya sungguh tidak perempuan itu mengerti saat Anjasmara justru melewatinya begitu saja dan malah masuk kedalam mobil seorang diri.

Maksudnya apa?

#####

Tolong sayangku

Like

Komen

Vote

Dan jangan lupa bintang ⭐⭐⭐⭐⭐

1
YuWie
Quen kah
Felycia R. Fernandez
sapa Nih?? apa jodoh Anjas berikutnya
4_amiraa_ Tadzkiyaa_
semangat upnya thor... bagusss ceritanyaa
Felycia R. Fernandez
tetap semangat kk Thor 💓
Felycia R. Fernandez
heleh...🤬🤬🤬🤬🤬🤬
YuWie
mau menjelaskan yg bgmn affin... kejadian sebenarnya bgmn..kok malah quen plg sama dirimu bukannya april
nikatha
semangat kk otor smg up nya lancar g lama2 yaa /Smile/
Heni Fitoria
💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Ais
smoga msh ada takdir jodohnya quen dan anjas
Felycia R. Fernandez
ini yang dulu dipikirin Queen ,yang disangkanya Anjas hanya mau hartanya saja.padahal harta Anjas lebih banyak dari punya ayahnya
Felycia R. Fernandez
mending pisah aja Anjas, jangan jadi bucin tolol
YuWie
gak bisa komen apa2sama kamu Q..kupikir kamu kecelakaan nya sama temen wanita mu naik motor..ealahhh ternyata sama crush mu..suami mana yg gak marah coba. sdh bayinya gogrok sama laki2lain. benar anjas, tinggalkan saja Q yg masih egois. Sadarnya krn donor ginjal yg anjas lakukan bkn dari hati, makanya masih ngabotin pacarnya wae.
Ais
semangat thor ditunggu terus updateny makasih
YuWie
ya sdh biaralan aja anjas menyendiri... toh kamu yg salah
Felycia R. Fernandez
makasih kk Thor udah sempatkan untuk up kk🙏
Felycia R. Fernandez
kapoook kan...
makanya gak usah sooook...
Felycia R. Fernandez
ya iya la,untuk istri pembangkang seperti mu...
untung gak dicere
Felycia R. Fernandez
aku bacanya selalu tensi liat queen kk Thor, 😆
semoga Anjas menemukan perempuan yang tepat dalam hidupnya...
Felycia R. Fernandez
ya tuhan...
Felycia R. Fernandez
terjadi lagi...
queensa ini gak kapok kapok lho ya ...
haddeuh 🤦‍♀️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!