NovelToon NovelToon
Parting Smile

Parting Smile

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikah Kontrak / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Alyanceyoumee

Laki Abrisam Gardia adalah seorang penyanyi religi tersohor berusia 28 tahun yang sangat akrab dengan kesempurnaan. Dia memiliki sempurna rupa, harta, dan silsilah keluarga. Ketika kuliah S-2, dia dipertemukan dengan Mahren Syafana Humairoh, sosok perempuan tangguh yang hidup sendiri dengan menanggung utang yang di tinggalkan oleh almarhum ayahnya.

Pertemuan mereka menjadi awal malapetaka. Maksud hati Laki menolong Syafa yang tengah kesulitan dengan mengamankan Syafa di salah satu hotel miliknya, malah membuat beredar kabar di sosial media, bahwa Syafa adalah wanita satu malam Laki. Kondisi semakin kacau. Desakan media dan keluarga membuat Laki dan Syafa memutuskan untuk menikah kontrak.

Janji mereka adalah, tidak ada cinta. Hanya ada parting smile, setelah 5 tahun pernikahan. Namun, waktu yang dihabiskan bersama membuat keadaan menjadi rumit. Ada luka ketika sosok lain hadir diantara keduanya. Mungkinkah cinta perlahan tumbuh diantara keduanya?

AWAS!ZONA BAPER!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alyanceyoumee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 Damar dan Kekesalan

Mobil sport mewah berwarna hitam melaju normal di tengah jalanan kota. Jam di dasbor mobil menunjuk angka satu siang hari. Bertepatan dengan itu, jalanan tidak terlalu padat. Pasalnya para pekerja sudah kembali memasuki kantor atau pabrik masing-masing. Tampak Damar khusyuk menyetir. Sesekali dia melirik sahabatnya yang sejak tadi tak jua bicara. Laki hanya duduk terdiam sambil memainkan bibir menggunakan jemari tangan kanannya. Sementara kedua bola matanya menyorotkan kejengkelan yang tak jua hilang.

"Ada apa, Laki? Kamu tau, kamu lebih menyeramkan kalau diam. Ayo. Lebih baik kamu marah-marah saja," saran Damar.

Diam. Laki tetap tak bersuara, tenggelam dalam lamunan.

"Aiish.. Horor. Dia diam membuat bulu kuduk merinding... " desis Damar.

"Arghhh!!!!" geram Laki sambil menghantam keras dasbor mobil menggunakan tangan kanan hingga terdengar bunyi debaman.

"Astagfirullah! Kenapa?! Ada apa?! Heh! Kamu mau mati?! Kaget tau!" sungut Damar yang susah payah mengendalikan jantung dan stir mobil.

"Kenapa?" tanya ulang Damar dengan nada lebih santai.

"Waaah...! Setelah sebelas tahun. Ternyata si Syafana binti Steva itu semakin huuhhh!!!" Laki emosi.

Damar tersenyum.

"Semakin apa? Cantik?" ledeknya.

"Kerasukan, lu! Cantik apanya?!"

"Aah... ya, bukan cantik. Tapi, makin cantik banget." Mendengar komentar Laki, membuat Damar semakin suka mencandai.

"Kamu sudah tidak butuh kerjaan?!"

"Ups. Sorry... saya salah. Syafa... semakin... gemesin memang sebenarnya." Damar berusaha kembali mengamankan sumber penghasilannya.

"Itu hinaan bukan sebenarnya?! Saya mau mendengar hinaan yang lebih jelas," perintah Laki. Dan Damar hanya mengomentarinya dengan kekehan.

"Kamu tau, di depan saya dia memberikan coklat dari saya pada ibu-ibu. Ck, tidak tau sopan santun," sungut Laki.

"Mungkin karena dia tidak menyukai... mu."

"Apa?!!"

"Tidak menyukai cokelat, maksud saya. Hehe." Lagi-lagi Damar meledek sahabatnya.

"Ya, mungkin. Tapi kalau dia tau sopan santun harusnya dia tidak memberikan cokelat itu di depan orang yang memberinya!"

"Ya, mungkin dia bermaksud balas dendam?" tebak Damar.

"Heh, lihat saja nanti. Wanita itu akan menyesali perbuatannya!"

"Mau kamu apakan dia? Jangan yang sulit-sulit, kasihan. Yang mudah- mudah saja," saran Damar sambil membelokan mobil ke sebalah kiri.

"Yang mudah? Seperti apa?"

"Cintai dia."

"Gila!!"

"Kenapa? Gak minat? Beneran?"

"Nggak lah!!!"

“Dia yang kulitnya seputih susu, bola mata amber nya yang memikat, postur tubuhnya yang pas dalam dekapan…”

“Ngeres lu,” timpas Laki yang di sambut kekehan Damar.

"Kalau gituh jatah saya. Catet."

"Hm," jawab Laki malas sambil memalingkan wajahnya ke arah jendela. Dia tampak sibuk merapikan posisi sabuk pengaman yang sudah terpasang benar.

Damar tersenyum. "Hm..." ledeknya.

"Aneh saya, sudah sebelas tahun kalian masih gitu... saja. Saya tidak mengerti. Kenapa kamu membencinya? dan kenapa dia membencimu?"

"Saya tidak membencinya."

"Lantas, menyukainya?" timpal Damar.

"Tidak."

"Laki, jangan menutup-nutupi. Hubungan pria sama wanita, kalau bukan benci, ya suka. Cinta."

"Tidak. Hati saya hanya untuk..." Laki menahan ucapan.

"Siapa? Wanita yang hilang karena tidak menginginkanmu? Wanita yang sudah dinikahi lelaki lain? Begitu? Ayolah Laki. Banyak wanita yang lebih baik darinya. Banyak wanita yang menunggu dan menginginkanmu. Kamu hanya butuh meyakinkan hati..."

"Hentikan mobilnya!" potong Laki penuh penekanan.

"Apa?"

"Hentikan mobilnya!!!" bentak Laki. Membuat Damar serentak menginjak pedal rem. Untung saja jalanan lengang, sehingga tindakan damar yang menginjak pedal rem dengan tiba-tiba tidak mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan.

Sedetik kemudian Laki keluar dari mobil. Berjalan memutar ke samping tempat pengemudi. Mengetuk kaca pintu mobil berulang.

"Keluar. Biar saya yang nyetir," ucapnya dingin.

"Tidak. Biar saya yang nyetir. Sorry." Damar berusaha berdamai.

"Kamu cape, Mar. Kali ini biar saya yang nyetir. Keluarlah," perintah Laki dengan nada bicara tenang. Tapi menekan.

Perlahan Damar keluar dari mobil. Lalu berjalan memutar ke arah belakang. Laki memasuki mobil. Memegang kendali mobil. Dan menancap pedal gas kuat. Meninggalkan Damar yang tengah berdiri di sisian jalan. Dia belum sempat kembali memasuki mobil.

"Woy!!! Laki!!! Waaah... Parah! Dasar turunan pak Syaki!!!" Damar teriak sekeras-kerasnya. "Handphone, tas, dan seluruh harta saya masih di dalam mobil! Kampret!" rutuk Damar dengan suara lebih pelan sambil berjalan gontai.

***

Kampung Laut.

Seorang wanita usia lima puluhan tengah khusyuk merapihkan bunga-bunga kesayangan miliknya di taman belakang rumah. Sesekali dia menghirup wangi bunga yang tengah mekar. Lalu tersenyum puas setelahnya. Hal itu adalah rutinitas yang biasa ia lakukan Ketika suaminya terlambat pulang karena ada hal yang harus di selesaikan di perusahaan.

Jam menunjuk angka lima lebih tiga puluh menit, sore hari. Dalam hitungan menit hendak tiba waktu magrib.

Wanita itu terkesiap, saat tiba-tiba sepasang tangan kekar menutup kedua bola matanya yang bulat. "Abi?" tebaknya sambil menahan tawa. Dia tengah mencandai sosok yang menutupi netranya.

"Waaah... tega Ami... Apa tangan Laki sudah berasa keriput seperti tangan Abi?" kesal Laki sambil melepaskan kedua telapak tangan kokoh yang menutupi mata Ami nya. Halila.

Halila terkekeh. Lalu memutar tubuh menghadap putra sulung kesayangannya. "Ya, tepat sekali. Tangan Kak Laki sudah hampir keriput. Jadi harus segera menikah," olok Halila.

"Enak saja. Gak mungkin tangan king of untouchable singer keriput Ami. Berotot begini," kilah Laki sambil memamerkan biceps dan triceps nya. “Keriput? Belum waktunya,” sambung Laki.

"Betul. Tangan My King of Untouchable singer belum waktunya keriput. Yang sudah waktunya itu, menikah," tekan Halila.

Huuuh...

Laki menghembuskan napas berat. Akhir-akhir ini Ami-nya selalu saja mengingatkan dia untuk segera mencari pendamping hidup.

"Kenapa? Apa putra mahkotanya Ami gak laku?"

"Oh, ayolah Ami..., Ami yakin menanyakan itu pada seseorang yang memiliki rupa sesempurna ini?" tanya Laki sambil melebarkan tangannya untuk siap memeluk Ami-nya.

Halila menonjok dada Laki, pelan. "Putra Mahkotaku yang sombong," ungkapnya sambil meluncur memeluk putranya.

"King, Ami. Laki sudah dewasa. Bukan lagi putra mahkota," usulnya.

"Enak saja. Ami permaisurinya Abi. Jadi Abi King nya Ami. Sampai kapanpun!" Tiba-tiba Syaki, abi-nya Laki, diluar sadar sudah ada di belakang keduanya. Lalu beberapa detik setelahnya, Laki meluncur, mencium tangan Syaki dan mendekapnya penuh hangat.

"Assalamualaikum, Abi. Sehat?" sapa Laki, lalu di jawab hangat oleh Abinya. Tampak mereka memasuki rumah sambil bersenda gurau. Melepas rindu setelah dua bulan tak bertemu.

Tepat setelah shalat magrib berjamaah di mesjid yayasan. Bersama kurang lebih ribuan anak-anak penghuni yayasan. Laki kembali ke rumah bersama Syaki. Rencana untuk menyapa anak-anak yayasan di undur esok siang hari. Rasanya cukup lelah jika harus memaksakan malam itu. Mengendarai mobil sendirian membuat tubuh Laki berasa pegal-pegal. Ah, bagaimana dengan Damar? Terserah lah, dia masih punya otak buat berpikir dan menyesali perbuatannya yang terlalu banyak bicara tadi, simpul Laki.

***

To be continued...

Perempuan seperti apa kira-kira ya, yang membuat Damar di tinggalkan Laki di jalanan? Jadi penasaran... Hmmm...

Hai-hai... baca terus kelanjutan ceritanya ya. Jagan lupa, like dan komen nya. serta masukan ke perpustakaan ok. Love u...

1
Dewi Ink
pikiran kotor wanita😂😂
CumaHalu
Ya, aku akan kembali lagi besok Laki-lakiku🤭
Mamaz
kirain basah karna apa ya amoun thor...
Mamaz
Ini epek Laki ga pernah nyentuh perempuan lain selain ibu sama adik-adiknya ini.../Chuckle/
Mamaz
Damar mah ga ketebak mau ngapa-ngapain teh
Mamaz
Taoi suka kan ya?
Mamaz
Senyum ga senyum tetep cantik Syafa...
Mamaz
Lama-lama cinta pasti
Andrej
saya mampir ya kak
PjMaha
Macam bunglon /Tongue/
PjMaha
Semangat 45💃💃💃 ye ye ye ye
PjMaha
Ehem-ehem /CoolGuy//CoolGuy/
PjMaha
Namanya, Laki? /Shy/
SKU
Lanjut thor;..
SKU
kenapa Syafa?
SKU
Syafa jangan asal main gigut bibir depan kucing hey....
SKU
Kucing lagi mancing ikan...
SKU
Hadoooh kalian mah.
iqueena
Menyimak dalam diam 🤭
iqueena
Apakah masa lalu?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!