Menyeberang ke dunia paralel yang sangat mirip Bumi tempat jiwanya berasal, Ron mendapatkan sistem yang unik.
[Sistem Pembantu Super berhasil diikat!]
Dengan keberadaan sistem yang mendukungnya, banyak sekali kekuatan super yang dia peroleh.
Dalam iming-iming sistem yang sangat manis, tidak ada jalan yang bisa Ron pilih selain memulai jalan hidup yang tak terbayangkan.
Satu per satu pertolongan dan permintaan bantuan muncul, sistem akan membawanya ke berbagai dunia, tidak terkecuali dunia film, kartun, bahkan anime untuk membantu semua karakter.
Superman membutuhkan teman curhat? Ron siap untuk membantunya!
Putri Elsa ingin hidup bersama adiknya? Pasti akan Ron kabulkan!
Naruto ingin punya teman bermain yang seru? Ron bersedia mengajaknya bermain!
Nobita mau menjadikan Shizuka sebagai istrinya? Mungkin Ron akan wujudkan keinginannya!
Krilin ingin memiliki fantasi baru? Uhuk! Ron bisa memberinya seri terpanas dari dunianya!
Tanpa sadar Ron menjadi sosok terkuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riizer13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6: Mengajari Raina
Setelah kembali dengan barang belanjaan banyak, Raina kaget dengan benda-benda yang dibeli Ron.
"Pakaian apa ini? Kenapa sangat halus? Lalu ini apa?"
Tingkah Raina bagai seorang anak kecil yang baru melihat berbagai benda, apa saja yang dilihat dia pasti tanyakan kepada Ron.
Dengan rasa sayang, perlahan Ron mengenalkan barang-barang yang ia beli, seperti pakaian sehari-hari, make up, dan skincare harian.
Tak lupa Ron membeli sepatu dan sandal untuk Raina. Semua ini dibeli untuk sementara, setelah menjual koin-koin emas, dia akan membeli rumah dan transportasi kalau memang cukup.
"Kamu sangat cantik, Raina."
"Um, terima kasih~ ...."
Pada saat ini, perhatian Ron terfokus pada penampilan Raina yang begitu indah, mengenakan kaos crop dengan celana jeans pendek, rambutnya yang pirang diikat lalu kepalanya memakai topi hitam.
Penampilan Raina sekarang tampak modis dan kekinian, sungguhan lebih cantik dari selebriti di televisi.
Berbagai pakaian dicoba oleh Raina, semuanya tampak bagus dan cocok dengannya, terlihat indah dan cantik. Meskipun Ron harus menghadap tembok setiap kali Raina berganti pakaian.
Akhirnya, Raina memilih mengenakan pakaian kaos lengan pendek non-krop berwarna abu-abu dan rok panjang berwarna cokelat, ditutupi cardigan cokelat, tak lupa memakai kacamata hitam.
Mata Ron berbinar saat melihat pakaian yang dipakai Raina, terlihat sangat cantik dengan kesan imut dan sederhana. "Aku suka kamu mengenakan pakaian ini, terlihat sederhana dan manis."
"Aku senang kamu menyukai tampilanku," kata Raina dengan wajah yang memerah karena malu.
Mereka berdua bersiap-siap untuk pergi ke mall bersama di malam hari. Ada banyak hal yang harus mereka lakukan di malam ini, mereka harus mengubah kondisi kehidupan mereka berdua agar aman.
Ketika Raina berusaha mempelajari cara menghias wajah, Ron sibuk membentuk banyak koin emas menjadi emas batangan. Sebelum ke mall, emas batangan harus terkumpul untuk dia jual dan jadikan uang.
Jujur, kondisi keuangan Ron yang sekarang sangat miskin. Beruntung dengan dirinya pergi ke misi dunia Goblin Slayer dia mendapatkan banyak koin emas.
"Satu, dua, tiga ... dua puluh tujuh emas batang yang berhasil aku buat," ucap Ron setelah menghitung emas batangan di depannya.
Raina yang fokus merias wajah sambil melihat tutorial di ponsel Ron salah fokus dengan emas batangan yang mengkilap di belakangnya. Kilap dari emas batang terpantul melalui cermin lemari Ron.
"Apakah kita akan menjual itu semua?" Raina bertanya sambil mengoles sedikit blush on ke pipi kirinya. "Kurasa kalau kita menjual sebanyak itu akan dicurigai, bagaimana kalau kita menjualnya sedikit demi sedikit."
Ron menyadari kesulitan ini, kemudian dia menjawab pendapat Raina, "Aku akan menjual semua emas batang itu ke berbagai toko yang berbeda, dengan cara itu takkan dicurigai orang."
"Kupikir itu ide yang bagus. Kapan kita akan berangkat ke tempat bernama mall itu?"
Jari-jari Raina sudah mulai lihai menyentuh layar ponsel dan menggunakan alat-alat make up. Memang sudah bakat semua wanita untuk bisa menggunakan kedua barang itu dengan baik dalam waktu yang cepat.
Ron memasukkan semua emas batangan ke dalam tasnya, disusun sedemikian rupa agar tidak merusak tas. "Mungkin sebentar lagi, kamu dandan dulu saja, aku ingin mengurus beberapa masalah."
"Oke, aku akan menunggu di sini."
Ketika Raina fokus mempercantik dirinya yang sudah cantik, Ron mempersiapkan pakaian yang akan dikenakannya ke mall, juga dia pergi ke rumah pemilik kostan berniat memberi tahu bahwa dia akan pindah dalam kurun waktu satu Minggu.
Benar, rencananya Ron akan membeli rumah dan tidak lagi tinggal di kostan ini. Terlalu kecil untuk ditempati dua orang.
Butuh rumah besar untuk Ron tinggal dengan nyaman bersama Raina. Begitu banyak hal rahasia yang harus dijaga, kostan bukan tempat yang layak.
Usai Ron dan Raina berpakaian rapi, keduanya pergi menggunakan ojek mobil menuju ke mall yang ada di Jakarta Barat.
Beberapa toko perhiasan yang ada di Jakarta Barat mereka kunjungi, bertujuan menjual beberapa emas batang 24 karat 10 sampai 13 gram.
Tak butuh waktu lama, hanya dengan 4 toko yang Ron kunjungi, emas batang sebanyak 27 buah berhasil dijual dengan keuntungan yang besar.
"Kita kaya, Raina!"
Tangan Ron bergetar ketika melihat saldo rekeningnya berubah dengan nominal uang yang besar. Di rekeningnya sekarang ada kurang lebih 500 juta rupiah saldo, nominal yang sangat banyak bagi Ron.
Raina ikut senang walau tidak tahu betapa kaya Ron sebenarnya, terpenting dia senang melihat Ron bahagia.
"Yeay, kita kaya!!"
"Kita harus ke toko ponsel dan pakaian! Kamu butuh ponsel dan beberapa barang lagi!"
Ron teringat bahwa ponselnya sudah jelek dan memang harus diganti.
Mengingat Raina belum punya ponsel dan beberapa perlengkapan harian yang belum ada, dia harus ke toko di dalam mall sebelum tutup.
Dalam waktu yang instan, mereka berdua kembali kostan tanpa sepengetahuan anak-anak kost yang lain sambil membawa banyak tas belanja.
Di dalam kamar, Ron dan Raina mengelola dan merapikan beberapa barang untuk dipakai dan disimpan.
Ketika Raina asyik mencoba handphone pintarnya sebelum tidur, Ron memeriksa saldo rekeningnya yang tersisa 450 juta rupiah lebih. Mereka belanja menghabiskan banyak uang.
Tepat ketika Ron berpikir bagaimana mengelola uang dengan baik, Raina memanggilnya karena sesuatu.
"Ron, aku ingin mencoba bermain tiktod, bagaimana caranya?"
Ekspresi Ron tertegun mendengar permintaan Raina, ternyata semua wanita di mana pun sangat tertarik dengan media sosial.
Ron mendekati Raina, kemudian menunjukkan langkah-langkah mengunduh tiktod dan cara bermain tiktod. "Setelah selesai diunduh, kamu buat akun dahulu, tinggal digulir ke bawah kalau ingin melihat video, membuat video tiktod kamu bisa menekan ini."
Raina mengikuti arahan Ron dan mencoba bermain tiktod, tapi saat mereka menggulir halaman beranda video tiktod, kedua mata mereka membesar.
"Bukankah itu kita?! Kenapa kita masuk di video ini? Aku kan belum membuat video tiktod!" Raina heran mengapa ada sosoknya di salah satu video tiktod.
Dalam video tiktod tersebut, ada seseorang yang merekam aktivitas mereka ketika di dalam mall, hanya berjalan menuju sebuah toko.
Namun, dalam narasi video, orang yang merekam memuji ketampanan dan kecantikan keduanya, bahkan banyak orang-orang di dalam video memandangi mereka yang tengah lewat dengan tatapan kagum.
Jumlah penonton di video tersebut menyentuh lebih dari 1 juta orang, padahal baru diunggah satu jam yang lalu.
Ron tersenyum tak berdaya melihat mereka berdua terkenal di media sosial tiktod hanya dengan satu video orang lain. "Seseorang merekam kita sedang jalan di mall, wajah kita membuat banyak orang tertarik untuk melihat."
"Oh ... pantas saja kita direkam." Raina tak bisa berkomentar dengan perilaku pemilik video ini.
Mereka berdua memang tampan dan cantik, Ron dengan Gen Kryptonian dan Gen Sempurna memiliki nilai keindahan yang sangat tinggi, sementara Raina punya wajah yang sangat cantik karena dia berasal dari dunia dua dimensi.
Ron mengajari Raina cara membuat video tiktod, kemudian Raina memaksa Ron untuk membuat video Velocity yang tengah viral.
Sama seperti pria lain, mereka hanya menurut ketika diajak membuat video Velocity oleh pasangannya.
Setelah bermain tiktod, mereka berdua bersiap-siap tidur malam, tetapi mereka berdua saling memandang satu sama lain selama beberapa menit di atas kasur.
"Anu, apakah kita harus melakukan hal itu malam ini?" Raina bertanya dengan wajah yang tertunduk.
Ron menggaruk kepalanya tampak canggung. "Um, kalau kamu tidak mau, kita bisa melakukannya besok."
Hati Ron merasa tak enak, dia dan Sword Maiden baru kenal dari kurang sehari, dan sekarang mereka hendak melakukan hal tak senonoh yang seperti kita pikirkan.
Namun, ada keheningan sejenak usai Ron mengatakan kalimatnya. Merasa sedikit aneh, Ron perlahan melirik ke arah Raina dan berkata, "Aku takkan memaksamu untuk melakukan itu sek—"
Sebelum Ron sempat menyelesaikan kalimatnya, sebuah sentuhan lembut menabrak bibir Ron dengan perasaan aneh.
"Ka–kamu ...."
Dengan mata yang melebar, Ron melihat wajah Raina sangat dekat dengannya. Sontak dia menyadari sesuatu yang lembut menyentuh bibirnya.
Raina menekan Ron dengan kuat ke kasur, melakukan silat lidah dan bibir dengan liar.
Awalnya Ron tak ingin melanjutkan, tapi tubuhnya tanpa disadari bergerak sendiri dan melakukan hal terus lebih dalam lagi.
Kedua tangan Ron menggerayangi tubuh seksi Raina, meremas sesuatu yang sangat enak untuk diremas. Sebuah suara aneh yang menggoda terdengar masuk di telinga Ron, dan membuat tingkahnya menjadi ganas.
Pada akhirnya, mereka berdua melakukan hubungan tersebut dengan perasaan yang berdebar-debar.
"Ron~ ... pelan-pelan, aku tidak ta–tahan!"
Suara Raina terdengar lemas, napasnya begitu berat seolah sedang berlari mengelilingi lapangan olahraga.
Ron yang mendengar keluhan Raina menambahkan kecepatan tempo permainan, dan Raina benar-benar tak tahan hingga tubuhnya gemetar hebat.
"Aku menyayangimu, Ron~ ...."
"Aku juga sayang kamu, Raina ...."
Mereka berdua terus melakukan permainan terlarang dengan intens, hampir lebih dari 3 jam mereka bermain dengan sedikit istirahat.
Atas kasur Ron telah basah oleh banyak cairan, entah itu cairan keringat atau yang lain.
Di hari berikutnya, sebelum matahari terbit, sekelebat bayangan hitam keluar dari sebuah kostan melesat cepat ke atas langit.
Ron yang merasakan sejuknya langit pagi hari mulai memejamkan matanya dan terus terbang ke atas. Saat di luar angkasa, Ron menghadap ke tempat di mana matahari berada dan membiarkan tubuhnya diselimuti cahaya matahari.
"Kemarin sungguh hari yang sangat panjang dan melelahkan," gumam Ron memandang luar angkasa yang gelap dengan tubuh bermandikan sinar matahari.
Menatap matahari di kejauhan, ada sebuah pikiran yang terlintas di kepalanya. "Kenapa aku tidak terbang lebih dekat lagi?"
Setelah memikirkan itu, posisi Ron bertambah dekat dengan matahari, dia menjauh dari Bumi beberapa ratus kilometer.
Dengan gila, tubuh Ron menyerap semua cahaya matahari yang datang kepadanya, peningkatan dengan skala besar terjadi dalam waktu singkat.
[Sistem Pembantu Super]
[Host: Ron Yoga]
[Ras: Manusia]
[Age: 23]
[Power: 1.135]
[Kemampuan: Manusia Super (Lanjutan)]
[Ulasan: Kekuatan fisik setara dengan puluhan ribu manusia dewasa tanpa keahlian khusus, belum bisa menggunakan Napas Beku.]
Ron mengangguk setelah memeriksa status atributnya yang telah meningkat drastis.
Lebih dekat dengan matahari, makin cepat penyerapan energi pada tubuhnya. Kurang dari 2 jam berjemur, semua atribut fisiknya memiliki poin yang tinggi.
Merasa sudah cukup berjemur di pagi hari, Ron memiliki ide untuk melakukan Pencarian Pertolongan di luar angkasa.
Dengan memfokuskan pendengarannya, telinga Ron menerima banyak suara permintaan tolong dari berbagai karakter.
Sebuah suara pertolongan menarik perhatian Ron. Ekspresi wajah Ron berubah seketika.
"Bukankah ini dia?"