"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Grep
"Sorry" lirih Ken memberanikan diri memeluk Retha yang masih menangis.
Nando dan Rimba membeo dan ternganga melihat aksi Ken yang ternyata cukup berani.
"Gue ngga tau harus gimana lagi, gue minta maaf sedalam-dalamnya ke lo, gue paham perasaan lo kok" Ken memeluk sembari mengelus pundak Retha yang naik turun.
Tangisan Retha makin mereda seiring waktu. Ia bahkan tak sadar sedang dalam posisi di peluk oleh Ken.
"Udah dong peluk nya, ngantuk gue makin menyerang nih" cetus Nando membuat Ken tersadar dan melepas pelukan nya terhadap Retha.
"Sorry, dari sore gue udah bikin lo kesel" sesal Ken kembali mengingat kejadian sore yang tabrakan tak sengaja itu.
Retha tak menjawab, ia memilih masuk kembali ke dalam kamar untuk membasuh muka nya.
"Woilah Tata ngambek, lo bujuk ya Ken. Gue ngga berani ngebujuk tu bocah, dia kalo ngambek susah banget buat di bujuk cok" Rimba mengangkat kedua tangan nya ke udara.
Ken menghela nafas pelan. "Gue bakal tanggung jawab" ucap Ken membuat Rimba melirik ke arah Nando begitu juga sebaliknya.
"Dari sekarang aja ya bujuk nya, bilangin ke Tata ntar ngga usah ikut ke supermarket, gue sama Nando aja yang belanja" ujar Rimba sembari menepuk bahu Ken dan melewati Ken, di ikuti Nando.
"Selamat berjuang bro, gue tau lo kaku tapi cobain lah ngebujuk dedek manis" Ken kembali menghela nafas mendengar ucapan Nando.
Nando menyusul Rimba yang sudah berada di ambang pintu apartemen nya. "Kita berdua aja Rim?" tanya Nando yang paham tatapan Rimba.
Rimba mengangguk dengan berat. "Walau gue takut ninggalin tu bocah sama Ken, tapi setidaknya gue nitipin sama Ken yang waras dikit, daripada gue nitipin nya ke lo" jawab Rimba membuat Nando mencebik kesal.
Kedua nya pun segera keluar dari apartemen, sebelum itu Rimba berpesan pada Ken untuk benar-benar membujuk Retha sampai Retha kembali seperti semula, jika tidak maka habis lah Ken akan ia hajar.
Ken menghela nafas melihat kondisi remahan piring yang berada di wastafel.
"Harus ganti gimana ya? Moga ngga mahal" gumam Ken, ia dalam fase di hukum dan membuat uang jajan bulanan nya dari sang Ayah di stop sampai hukuman berakhir.
Ceklek
Ken kembali ke ruang tamu setelah membersihkan pecahan piring yang ia perbuat karena kecerobohannya sendiri.
Terlihat Retha seperti mencari-cari orang, hingga tatapan nya bertemu pada Ken yang baru dari dapur.
"Ekhem. Rimba sama Nando duluan, katanya biar mereka aja yang beli" ujar Ken mencoba menghilangkan kegugupan nya.
Retha mengernyit. "Kenapa ngga bilang dari tadi, kalo gitu ngga usah dandan kalo ngga jadi di ajak" gerutu Retha, yang sebenarnya tertuju pada Rimba bukan Ken.
"Sorry, soalnya tadi lo masuk kamar kirain ngga jadi. Jadi mereka berangkat duluan" sahut Ken membuat Retha menghela nafas.
"Tadi ke wc dulu sama touch up ulang" ucap Retha memberitahu Ken alasan ia masuk ke dalam kamar nya lagi. Ken manggut-manggut.
"Terus sekarang gimana? Gue paling ngga suka kalo di tinggal begini, dasar ya Rimba" sungut Retha makin kesal pada Rimba.
Ken menggaruk kepala nya mencoba berpikir ingin mengajak Retha kemana.
"Mau jalan aja ngga? Biar ngga sia-sia lo make up setidaknya ada jalan lah ya" usul Ken langsung di angguki Retha.
"Lo pakai mobil?" tanya Retha di jawab gelengan oleh Ken yang memang dia hanya memakai motor CBR 250R nya.
"Bentar, gue ganti celana dulu" ucap Retha kembali masuk ke dalam kamar untuk berganti rok menjadi celana.
Ken menunggu sembari mengirim pesan pada Rimba dengan isi kalau Retha terlihat kesal karena di tinggal pergi, tapi Retha kesal bukan pada Ken melainkan pada Rimba.
Tak lama Rimba membalas pesan Ken dan terlihat panik tapi tetap mencoba untuk tenang dan mencari cara membujuk Retha nanti.
"Dah yuk" ucap Retha membuat Ken mendongak menatap Retha dengan mata tak berkedip.
Deg
Ken lagi-lagi terpesona dengan gadis manis di hadapan nya ini.
Dengan gugup ia berdiri dan memasukkan hp nya ke dalam kantong celana, seperti nya hp nya malam ini akan jarang ia sentuh.
"Kita mau kemana?" tanya Retha menyadarkan Ken yang seperti melamun menatap ke arah nya.
"Eh hah?" beo Ken terlihat sadar kembali.
"Kita mau kemana?" tanya Retha mengulangi pertanyaan nya dengan tatapan jengah. Teman Abang nya ternyata memang tidak ada yang beres.
"Ke mall?" tanya Ken berharap Retha menolak usulan yang keluar secara tiba-tiba.
"Males, pasar malam aja" jawab Retha tanpa bertele-tele langsung membuat Ken tersenyum tipis.
Sebenarnya usulan Ken tadi rasa nya ingin ia tarik kembali, mengingat dompet nya sedang dalam fase kekeringan.
"Oke, kita jalan sekarang"