NovelToon NovelToon
You Are Mine (Pelayan Milik Tuan Ethan)

You Are Mine (Pelayan Milik Tuan Ethan)

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa / Pembantu
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: Ana Maria

Lily harus bekerja menggantikan sang ibu menjadi pelayan yang bertugas merawat tanaman di kediaman orang kaya dan terpandang yaitu keluarga Thomson. Keluarga Thomson memiliki perusahaan besar dan sudah memiliki anak perusahaan di berbagai kota bahkan di luar negri.

Lily mengira awalnya dia akan bekerja dengan lancar di kediaman Thomson untuk mengakhiri kontrak sang ibu yang tersisa 1 tahun lagi. Namun siapa sangka, takdir membuatnya menjadi rumit saat Lily bertemu dengan putra kedua keluarga Thomson yang bernama Ethan. Keduanya terlibat takdir yang rumit. Ethan yang sudah memiliki tunangan merasa sesuatu yang berbeda pada Lily. Pria dingin itu mencoba mengelak dan mulai menyadarkan dirinya untuk kembali ke jalur yang seharusnya. Namun lagi-lagi sesuatu dalam dirinya menolak dan membuat dirinya menjadi egois.

Lalu bagaimana Lily menghadapi takdir yang rumit tersebut? Apakah dia bisa bertahan selama 1 tahun di kediaman Thomson?
Ikuti kisah mereka..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ana Maria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan

Sore harinya Ethan terlihat berada di dalam kamarnya. Pria itu baru saja selesai membersihkan diri. Tetesan air menetes dari rambutnya yang basah. Ethan memakai bath up putih miliknya dan membuka pintu menuju balkon. Ia berdiri di pinggir balkon sambil melihat halaman belakang kediaman Thomson yang sangat luas.

Pintu kamarnya terketuk, Ethan menyahut dan seorang pelayan pria masuk sambil mendorong roda kecil yang menyimpan kopi hangat serta camilan. Pelayan itu mendorong kopi dan camilan tersebut kearah meja dan meletakkannya,

"Ini kopi hangatnya Tuan. Jika ada yang Tuan perlukan lagi maka panggil saja aku" ucap pelayan pria paruh baya itu.

Ethan menatap pria paruh baya itu dan mengangguk,

"Terimakasih Ben" ucapnya.

Setelah pelayan itu keluar, Ethan pun duduk di sofa nyamannya dan mengambil kopi tersebut. Ia meneguknya sedikit dan kembali menyimpannya di atas meja. Ethan kembali berjalan ke balkon dan melihat pemandangan di depannya. Taman kediaman Thomson memang benar-benar luas dan indah. Siapa pun yang melihatnya akan merasa nyaman dan damai.

Setelah puas melihat pemandangan, Ethan pun memakai pakaiannya dan berjalan keluar kamar. Saat di ruang tamu, pria itu bertemu dengan sang nenek yang langsung menghampirinya,

"Ethan, maukah kau menemani nenek ke rumah kaca? Nenek ingin jalan-jalan bersamamu" ajak Brenda.

Ethan pun tersenyum dan mengangguk,

"Tentu saja" balasnya.

Ethan pun mendorong kursi roda neneknya menuju rumah kaca kediaman Thomson. Suasana sore yang cerah dan hembusan angin membuat Brenda tersenyum dan merasa damai. Ia menatap tanaman yang terawat di halaman dengan bahagia,

"Jika kakekmu masih hidup, mungkin pada sore hari seperti ini dia akan ke danau belakang untuk memancing" ujarnya dengan tatapan sendu.

Ethan terdiam beberapa saat dan tersenyum,

"Mungkin kakek juga sedang melakukannya di surga saat ini" balas Ethan yang membuat Brenda terkekeh pelan.

Brenda menghela nafasnya dan menatap langit dengan sendu,

"Aku senang, bahwa kau akan menikah sebentar lagi. Aku sangat ingin melihat cucuku menikah dan memiliki anak. Tidak tau sampai kapan aku akan hidup, tetapi.. setidaknya aku hanya ingin meminta agar Tuhan memberikan aku umur sampai aku melihat cucu-cucuku menikah" ucapnya dalam.

Ethan terdiam mendengarkan ucapan Brenda. Ia menghela nafasnya dalam dan mengusap bahu sang nenek,

"Nenek tidak usah mengkhawatirkan hal itu. Nenek akan berumur panjang dan hidup sampai nenek melihat cicit-cicit nenek tumbuh dewasa" balas Ethan lembut.

Brenda hanya tersenyum dengan mata yang berkaca-kaca,

"Itu terlalu berlebihan" ujarnya pelan.

Mereka pun telah tiba di rumah kaca. Ethan mengarahkan pandangannya ke sekitar untuk melihat rumah kaca yang sudah lama tak ia lihat. Terakhir kali ia melihat rumah kaca ini saat sedang dalam proses pembangunan untuk peluasan. Neneknya benar-benar menyukai tanaman. Tidak heran pekerja yang bekerja untuk tanaman dan halaman belakang jumlahnya lebih banyak daripada pelayan yang bekerja di dalam rumah.

Dari dalam rumah kaca, Herald terlihat terkejut saat melihat Ethan dan Brenda yang berada di dekat pintu masuk. Ia pun dengan segera berjalan menghampiri,

"Tuan Ethan, Nyonya Brenda, selamat sore" sapanya.

Brenda tersenyum membalas sapaan Herald,

"Selamat sore Herald" balas Brenda.

"Aku hanya ingin berkeliling, aku meminta Ethan untuk mengantarku kemari" lanjutnya.

"Aku senang sekali melihat Tuan Ethan, sudah lama tidak bertemu" sapa Herald pada Ethan.

Ethan mengangguk dan balas tersenyum,

"Senang bertemu kembali Paman Herald. Anda sangat luar biasa, rumah kaca ini jadi terlihat begitu indah" puji Ethan.

Herald tersenyum malu dan berjalan bersama Ethan dan Brenda untuk berkeliling rumah kaca. Brenda menghampiri beberapa tanaman dan mengobrol bersama Herald serta pelayan senior di rumah kaca. Ethan yang tidak terlalu tertarik dengan obrolan itu memilih untuk berkeliling. Para pelayan wanita yang melihatnya terlihat tersipu malu dan membungkuk dalam pada pria itu. Mereka saling berbisik dan terpesona dengan ketampanan Ethan.

Ethan tidak memperdulikan tatapan itu. Ia pun mendekati air mancur dan duduk di salah satu kursi yang ada disana. Seekor kupu-kupu mendekati pria itu. Ethan mengangkat tangannya dan membiarkan kupu-kupu berwarna kuning itu hinggap di jarinya. Beberapa saat pun kupu-kupu itu kembali terbang. Ethan mengikuti arah kupu-kupu itu dan tanpa sengaja tatapannya mengarah pada seorang pelayan wanita yang tengah memetik beberapa bunga di depannya.

Pelayan wanita itu terlihat tidak menyadari kehadiran Ethan yang berada tidak terlalu jauh di depannya. Pelayan itu adalah Lily. Lily terlihat menyentuh satu bunga berwarna kuning dan mencium wanginya. Seketika senyuman gadis itu merekah saat wangi harum dari bunga itu memenuhi hidungnya. Angin di rumah kaca cukup kencang sore hari ini. Helaian rambut di pinggir wajah Lily bergoyang dan sinar jingga dari matahari menyoroti wajahnya.

Ethan terdiam di tempatnya menatap pelayan itu. Ia tanpa sadar tersenyum kecil saat melihat Lily yang bermain dengan kupu-kupu. Lily terlihat begitu bercahaya dan cantik,

DEG!

Ethan seketika mengalihkan pandangannya dan terdiam membeku. Pria itu menyentuh dadanya yang berdebar. Ada apa ini? Mengapa rasanya seperti ini? pikir Ethan tidak mengerti. Ia menghela nafasnya kasar dan kembali menatap ke depan. Pelayan itu telah pergi dan tidak ada di tempatnya. Ethan menggertakkan giginya dan bangkit dari duduknya. Ia pun memutuskan untuk kembali berjalan ke tempat dimana neneknya mengobrol dengan Herald.

Saat Ethan kembali ke tempat itu, seketika pria itu terdiam di tempatnya saat ia melihat wanita yang ia lihat sebelumnya. Di tempat Brenda dan Herald mengobrol, terlihat Lily yang tengah menunduk untuk menyapa Brenda. Herald terlihat memperkenalkan Lily pada Brenda,

"Nyonya ini Lily, dia pelayan baru dan dia adalah putri dari Linda, pelayan yang biasanya merangkai bunga untuk Nyonya" ucap Herald yang terdengar oleh Ethan.

Brenda menatap Lily dan tersenyum,

"Aku sudah bertemu dengannya kemarin" ucap Brenda.

Lily terlihat canggung dan terus menunduk,

"Kau masih terlihat sangat muda, berapa usiamu, aku lupa?" tanya Brenda.

Lily mengangkat sedikit wajahnya dan menjawab dengan gugup,

"U.. usiaku 19 tahun" jawab Lily.

Brenda mengangguk pelan dan melihat Ethan yang berjalan mendekat,

"Ethan, kau darimana?" tanya Brenda yang membuat Lily sedikit membeku.

Gadis itu kembali menunduk saat melihat Ethan yang mendekat dari sudut matanya. Ethan menghampiri sang nenek dan menjawab,

"Aku hanya berkeliling" jawab pria itu.

Ethan menatap kearah Lily yang terlihat masih menunduk. Herald melihat tatapan Ethan dan berdehem pelan,

"Ekhem, Lily kau boleh kembali bekerja" bisiknya pada Lily.

Lily pun menunduk dalam pada Brenda,

"Aku permisi dulu Nyonya" ucap Lily berpamitan dengan canggung.

Brenda mengangguk dan membiarkan Lily kembali bekerja. Wanita tua itu menatap kearah cucunya yang tengah menatap kepergian Lily,

"Dia pelayan baru dan masih sangat muda. Dia menggantikan ibunya yang sakit" ucap Brenda.

Ethan menatap neneknya dan hanya mengangguk kecil seolah tidak peduli dengan ucapan sang nenek tentang pelayan tadi,

"Apa kita harus kembali? Sepertinya matahari akan tenggelam sebentar lagi" ucapnya pada sang nenek.

Brenda pun mengangguk dan berpamitan pada Herald sebelum pergi.

Bersambung..

Halo, bantu cerita ini dengan beri like, komen, vote dan gift nya ya, boleh bantu share juga ☺️

1
Kenzie Alfatih
kapan up LG .kak
ana maria (ig-@anamrya22): ditunggu ya ☺️
total 1 replies
Mutiara Syarifatul Amanah
Evelyn jahat ternyata membuat Lily jadi kelinci percobaan,,, tapi dia tidak tahu efek apa yang terjadi akan Ethan,,,
Brendan Markus: iya saking jahat nya aku gak suka sama Evelyn baru tunangan aja padahal cinta itu tidak bisa dipaksa.
total 1 replies
nure namaku
🥰
ana maria (ig-@anamrya22): 🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Brendan Markus
dasar evalyn kau pembuat masalah
Kenzie Alfatih
kapan post lagi kak
ana maria (ig-@anamrya22): tiap hari diusahakan update satu bab ya, moga aja bisa double up 😅
Kenzie Alfatih: jadwal post kapan kak ....LG seru seru ny baca/Smile/
total 3 replies
Brendan Markus
Ethan jika kamu seperti ini terus bisa jadi evalyn bisa mangangkap kamu juga ada perasaan sama dia. Suatu saat kamu membuang nya bisa aja evalyn dendam dan yang menjadi korban nya lily.
Brendan Markus
dasar ethan serakah putuskan dulu si evalyne kan lu baru di cium sama bebek betina nyosor ethan aduhh mana mau cium lily apa gak kena kuman.
Mitha Ali
💪💪💪💪💪💪💪💪💖💖💖💖💖
Brendan Markus
bagussss aku suka cerita nya sayang sekali orang jarang ada yang ketemu novel sebagus ini dan jarang ada baca noval yang satu ini sangat bagus. ini layak untuk direkomendasikan.
ana maria (ig-@anamrya22): Terimakasih dukungannya 🥰
Memang yg bagus itu selalu tersembunyi 🤣
total 1 replies
Brendan Markus
/Drool//Angry/
Brendan Markus
semangat thorrrr/Kiss/💪💪💪💪
Brendan Markus
kamu cemburu Ethan melihat lily tempil cantik ingat ethan kamu udah ada tunangan jangan bikin makin runyam dua wanita ada di sekitar mu nanti ada kala salah satu nya tersakiti dengan sikap kamu ethan./Awkward//Facepalm/
Brendan Markus
/Smile//Smile//Smile//Drool//Drool//Angry/
Brendan Markus
double up lagi thor aku suka novel nya tidak terlalu bertele2 dan tata bahasa nya rapi.
✨Susanti✨
hadirr
Brendan Markus
aduhhh kenapa harus lily sih yang di pilih evalyne apa gak ada pelayan muda lain nya apa evalyne sengaja.
Brendan Markus
aduhh Ethan kenapa gak di dorong aja si evalyne itu main nyosor aja kalo belum ada perasaan kepada evalyne, Ethan nya aja diam adahhh.
Brendan Markus
Ethan hatimu sedang jatuh cinta sama lily tapi kamu tidak menyadari nya.
Brendan Markus
ethan kalo suka sama lily batalkan dulu tunanganmu itu kalo tidak ada perasan sama evalyne itu.
Brendan Markus
wah wahhhh udah mulai cemburu nih si ethat. Ingat bang Ethat kamu udah ada tunangan.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!