NovelToon NovelToon
Mekar

Mekar

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:45.3k
Nilai: 5
Nama Author: De Shandivara

Aku tidak tahu jika nasib dijodohkan itu akan seperti ini. Insecure dengan suami sendiri yang seakan tidak selevel denganku.

Dia pria mapan, tampan, terpelajar, punya jabatan, dan body goals, sedangkan aku wanita biasa yang tidak punya kelebihan apapun kecuali berat badan. Aku si pendek, gemuk, dekil, kusam, pesek, dan juga tidak cantik.

Setelah resmi menikah, kami seperti asing dan saling diam bahkan dia enggan menyentuhku. Entah bagaimana hubungan ini akan bekerja atau akankah berakhir begitu saja? Tidak ada yang tahu, aku pun tidak berharap apapun karena sesuatu terburuk kemungkinan bisa terjadi pada pernikahan kami yang rentan tanpa cinta ini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon De Shandivara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pertemuan Pertama

"Kapan ngurus ke KUA nya? Sudah mepet ini, Dit!"

"Dita sudah chat mas Elham, Ma. Belum dibalas," jawabku.

"Kapan?"

"Semalam."

"Kok semalam? Hari ini lagi dong, ingatkan lagi."

Pagi hari, mama sudah mengomeliku untuk mengurus berkas. Mama tidak ada bosannya menegurku soal ini dan itu untuk mempersiapkan pernikahan.

Dua minggu ini, keluargaku mendadak menjadi hectic. Terlebih mama yang menyuruhku mengurus dan menyiapkan semua keperluan pernikahan yang akan terlaksana. Dekorasi, make-up, resepsi, makanan, tamu undangan semua sudah tersedia. Namun, masalahnya ada pada pemenuhan berkas di KUA yang belum terurus karena dia belum ada waktu untuk mengurusnya bersamaku.

Perkaranya jelas, dia sungguh sibuk dengan urusan pekerjaannya. Pesan yang semalam aku kirim, hanya terbaca tanpa dibalas. Ini sudah seperti aku merendahkan diri sendiri padanya, bahkan urat nadiku sudah nyaris putus karena semua perbincangan soal pernikahan aku yang memulai.

Terakhir, aku hanya mengirimkan list schedule rencana yang membutuhkan kehadirannya.

Rabu jam 9 dan jam 1 : ke KUA ngurus berkas,ke photo studio (pas photo dan prewedding)

Kamis jam 8 - selesai : fitting baju resepsi, pesan prasmanan tamu keluarga mas Elham

Jumat pagi : perlengkapan unduh mantu di keluarga mas Elham.

Sekirannya sudah aku list jadwal kami di sisa 2 minggu terakhir ini. Namun, hanya dibaca olehnya dengan balasan reaction jempol pada list jadwal itu.

Aku harap, jadwal ini sudah sesuai dan dia benar-benar sepakat dengan waktu yang aku rencanakan.

Ting! Ponsel yang sedang aku genggam berdenting notifikasi pesan WhatsApp.

Pucuk dicinta ulam pun tiba. Pesan baru saja aku terima dari orang yang akan menikah denganku.

"Maaf, Dek. Baru sempat balas. Jadwal hari jumat bisa diganti hari lain tidak, Dek? Saya mau ke luar kota dan balik lagi hari Senin."

Pesan darinya yang merespons rencana yang kukurim semalam, baru saja aku membaca, belum sempat membalas, tetapi ia sudah melanjutkan mengetikkan pesan.

Typing...

"Kalau tidak, mama saja nanti yang urus hal itu. Saya gak terlalu paham juga urusan begituan." 

"Baiklah, Mas," balasku.

Pesanku langsung terbaca dan dia kembali mengetikkan sesuatu. Dan setiap ia mengetikkan sesuatu, jantungku turut berdebar sampai menerimanya. Tidak ingin berpaling saat tulisan "typing" berada di layar ponselku.

Ting.

"Oke. Thank you."

Typing...

"Besok jadi ke KUA, Dek?"

Jujur saja, typing-nya ini membuatku sabar menunggu balasan dan aku bisa jatuh cinta tanpa pernah bertemu sekali pun sebelumnya.

Dek? Ide siapa itu memanggilku demikian? Membaca setiap pesannya membuatku meleleh, seketika terbayang wajah Nicholas Saputra saat menjadi Rangga dan aku adalah Cinta di film percintaan yang sangat aku suka saat remaja dulu. Aku merasa dia pria yang gentle dan soft spoken.

"Jadi, Mas," balasku setelah berselang agak lama dari pesan terakhir darinya.

"Ya, besok saya jemput jam 8, ya. Terima kasih." Dia merespons pesanku dengan sangat cepat.

"Iya, Mas."

Tanpa sadar, aku salah tingkah dan tersenyum sendiri di meja kerjaku.

"Eee. Bu Dita, kenapa? Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Vika. Ternyata sejak tadi aku diperhatikan oleh Vika yang duduk di meja seberangku.

Pukul 8 pagi esok harinya. Ini menjadi pertama kalinya aku akan bertemu dengan calon suamiku. Ada sejuta pertanyaan di pikiranku. Bagaimana jika dia tidak sesuai dengan yang aku bayanganku? Bagaimana jika aku tidak menyukai perilakunya? Bagaimana jika dia bukan pria bertanggung jawab dan apa yang dikhawatirrkan papa benar? Dan ... bagaimana jika ternyata dia tidak menyukaiku?

Ting!

"Dek, saya sudah di depan."

Tidak lama setelah pesan terbaca, aku mendengar suara pintu diketuk. Mama yang membuka, beliau heboh kedatangan calon menantunya, kemudian beliau memanggilku dengan lembut.

"Kak? ... Kakak, Dita, Dit, ada Mas Elham."

Tanpa perlu mama memanggilku, sebenarnya sudah tahu kedatangannya lewat pesan singkat yang dia kirimkan dan posisiku sedang di ruang tengah, sedangkan dia di ruang tamu yang hanya berbatas satu tembok saja.

"Dita..."

"Ya, Ma. Dita sudah di sini," jawabku di belakang mama.

Aku mencari-cari yang mana seseorang bernama Elham itu. Yang duduk di depan mama hanya satu orang pria , cukup tua, dan berambut klimis dengan kumis tebalnya.

"Ma, mana mas Elham?" tanyaku pada mama. Bukan yang ini, kan?

"Ya. Kamu sudah dijemput pakai mobil," ujar mama.

Sungguhkah? Benarkah dia yang bernama Elham itu yang kata mama lulusan luar negeri? Benarkah pria berkumis tebal ini? Antara aku dan dia terpaut berapa usia? Aku jadi takut seperti apa kata papa.

"Ma, benarkah ...?"

"Ya, benar!" jawab mama tegas.

Bukan aku meremehkan, tetapi melihatnya saja sudah seperti aku berhadapan dengan om-om karena dia terlihat seumuran dengan papaku sendiri.

Aku memegang tangan mama sembari menatapnya, pria itu berbalik menatapku, lalu menunduk memberi salam padaku saat aku mendudukan diri di samping mama.

Tok tok.

"Assalamualaikum," terucap salam dari seorang pria yang menundukkan kepala saat melewati pintu rumahku.

"Hei, ya! Waalaikumsalam, Nak! Apa kabar?" jawab mama riang dan semringah.

Mama langsung berdiri menyambut pria yang baru saja datang. Dia menyalami mama, begitu pun mama yang mengobrol berbasa-basi dengannya.

Aku hanya memperhatikan dia yang tidak membosankan dipandang, aku menatap dia yang tidak berpaling saat mengobrol dengan mama bahkan dia tidak melirikku sama sekali yang sejak tadi melihat senyumnya yang lebar dan indah itu.

Siapa pria ini? tanyaku dalam hati.

"Nak Elham, makasih banyak sudah sempetin waktunya buat ngurus nikah."

Aku melotot. Elham? Dia yang bernama Elham? Benarkah pria yang tinggi menjulang dan melampaui batas pintu rumah kami itu adalah Elham? Lalu, pria di depanku ini siapa?

"Maaf, saya tadi ada telepon urusan pekerjaan. Jadi, saya minta supir saya untuk ke sini lebih dulu, Tante," ujarnya memberi tahu, mama memaklumi.

"Dimana Gemoy, Tante? Sudah siap?" tanya dia pada mama. Aku sedikit terpingkal, bahkan dia memanggilku "Gemoy" sama seperti ibunya.

"Ya, itu dia. Sudah siap sejak subuh," ujar mama melebih-lebihkan, beliau menundingku yang duduk si sudut sofa ruang tamu. Menunjukanku saat dia bertanya dimana aku, si wanita yang menjadi tunangannya itu.

Aku memberi salam padanya. Namun, kemudian ... dia menatapku dengan disertai senyuman kaku yang memperlihatkan deretan giginya.

Dia menatap dengan datar, tanpa senyuman lebar dan manis yang sejak tadi dia perlihatkan pada mama. Bahkan saat aku tersenyum padanya, dia tidak merespons dengan sebaliknya.

"Sudah, Nak Elham. Anak tante sudah siap go away," ujar mama merangkulku.

"Baik, mari?" ajaknya sopan.

Aku masih membeku di tempatku, bahkan mama mendorong-dorong tubuhku untuk bangkt, tetapi aku kesulitan menggerakan kakiku untuk melangkah barang sedikit pun.

Ini benar-benar di luar nalar. Aku masih belum percaya, ini tidak mungkin.

Di sepanjang jalan ini, aku diam. Kami saling diam, rupa-rupanya bapak berkumis tebal itu adalah benar supir pribadinya.

Di dalam mobil, kami saling diam. Dia yang sibuk menelepon, bahkan sampai di tempat tujuan dia meminta waktu  5 menit untuk rapat. Aku dan supir pribadinya menunggu di lobby KUA, menunggunya sampai dia selesai dengan urusannya.

Dia mendahului masuk ke dalam kantor urusan agama, sedangkan aku merasa diabaikan tanpa diajak masuk bersama.

Adakah yang salah denganku? Apa karena bajuku yang tidak sesuai? Dress sepanjang lutut ini, apakah ia tidak menyukai penampilanku? Atau dia terganggu oleh kakiku yang cukup besar ini terekspos? Atau karena make-up ku yang tidak bagus? Apa alisku terlalu tebal? Sekali lagi aku bertanya dalam hati, adakah yang salah pada diriku?

"Berkasnya sudah lengkap. Silakan diisi form pendaftarannya, pernikahan kalian hari Senin minggu depan, ya?" tanya pengurus KUA yang mempermudah proses pendaftaran pernikahan kami.

Di antara kami tidak ada yang menjawab.

Sesuai rencana, kami melanjutkan photo studio pada orang kenalan mama. Kami saling diam, sunyi. Mungkin, aku dapat mendengar hembusan napasku sendiri dan setiap pergerakan akan menjadi kentara karena berada di situasi keheningan ini.

Dia terus menunduk dan sibuk dengan ponselnya, kami benar-benar tidak bertegur sapa.

Aku ingin memulai, tetapi selagi dia tidak mengajakku berbicara, maka aku tidak akan berbicara. Hanya karena aku takut mengganggu pekerjaannya.

Bukankah saat bersama mama dia terlihat akrab dan ramah? Mengapa jadi dingin begini? Lebih dingin daripada AC mobilnya.

Di tengah jalan, dia gelisah melihat sekitar. Dia menepuk-nepuk pundak supir dengan tergesa.

"Pak Budi, stop. Stop di depan sini. Aku mau turun."

1
Arini Zain
nyesek baca cerita nya thor.di buat berpisah ja knapa thor
Akasia Rembulan
aku sudah baca kak.. 😊
hello shandi: Yeay, I appreciate it Kak Akasia..
yg ini updatenya agak maleman yaa 🤗
total 1 replies
Vtree Bona
akh keren banget kak thor makasih bonus chapter
Anonymous
kereeen banget Thor bab terakhir nya….terima kasih ya Thor👍👍❤️ tapi sayang ya ga ada bab dimana usaha Mas Elham untuk membalas pengorbanan Dita pd wkt Mas Elham selingkuh… kaya nya Mas Elham cuma merasa dia paling benar dalam melakukan perselingkuhan nya dg Anastasia… sediih sih aku liat pengorbanan Dita selama bbrp thn…
Alyanceyoumee: Assalamualaikum. Thor permisi, ikut promo ya🙏.

Kaka, Jika ada waktu luang, boleh coba baca karya ku yang berjudul "PARTING SMILE" ya, siapa tau Kaka suka.

Berkisah tentang penyanyi religi yang terjerat pernikahan kontrak dan cinta masa lalunya yang sangat rumit. Ditambah dia tipe yang gengsian dan menyebalkan, hiih dah lah.

Insyaallah seru ka... xixi
di tunggu ya ☺️🙏
total 2 replies
Yati Susilawati
bab yang menambah semangat.. ketika paksu"ayang mbeb ku " lagi sakit, dan sepertinya banyak yang salah dalam pandangannya. 😊
hello shandi: Hehehe... Makasih Kak udah ikuti sampe rampung tulisan ini/Smile/💖
total 1 replies
Mrs. Ketawang
Kalimat terakhir makjleb bgt dan itu sangat betul skaliiiii....
Fakta👍🏻👍🏻
Sukses thooor dan Semangat berkarya👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
hello shandi: Makjleb-nya itu ya kak, semoga dapet feelnya. Entah berapa banyak kalimat yang coba kubuat makjleb di setiap episode nya. Sekali lgi, makasih udah ikutin smpe akhir /Smile/
total 1 replies
Rieka afrianti
luar biasa 😍😍🥰🥰
hello shandi: Terima kasih buat review-nya, Kak Rieka. /Smile/
total 1 replies
martini
bagus banget
hello shandi: Terima kasih review-nya, ya, Kak.🤗
total 1 replies
Binti Rusidah
bagus dejali
hello shandi: Senang kalau suka, terima kasih review-nya🤗
total 1 replies
Akasia Rembulan
terima kasih kk, sukses selalu, dirunggu karya2 indah lainnya.
hello shandi: Makasih supportnya dari awal smpe akhir, kak akasia/Whimper/
total 1 replies
Paradina
terimakasih banyak kakak penulis 🥰🥰🥰🥰, sukses selalu
hello shandi: Aamiin. Sukses untukmu juga kak./Smile/
total 1 replies
Niar Zahniar
aku ikutan happy dengan akhir cerita dita elham
hello shandi: Iyaa, makasih ya kak udah ikutin smp akhir banget😊
total 1 replies
Ayu
Woww Alhamdulillah kesampaian juga akhirnya baca episode Elham tersiksa karena cinta pada Dita heheheh
terimakasih Author sudah bikin cerita yang apik, sebenarnya malas baca soalnya Elham kayak gak butuh Dita .. tapi akhir episode akhirnya Elham dan Dita bersatu kembali dalam ikatan pernikahan
hello shandi: Makasih buat segala support nya, Kak Ayu. /Smile/💖
total 1 replies
hello shandi
Ada satu eps lagi, tp masih direview. Mungkin review manual sm editor dan akan muncul besok.

Naskah lama yg tersimpan di draft, anggap saja itu bonus yaaa.

⚠️ Promotion alert!
👉 Temen-temen baca novelku yang sebelah ya, yg lagi on going (Cinta yang sederhna). Biar ramai, kalau rame aku lanjut nulis. Kalau sepi gak semangat. Huhu. Thanks🥰
kalea rizuky
lahh balikan heleh susah susah cerai dit dita menye2 sih lu
Debora Parta
bonus cphater ya Thor,please 🤗🤭
hello shandi: udah, kak. Itu bonusnya. Nanti bisa2 jadi session 2 nih😅☺
total 1 replies
Anonymous
yeah…. kok udah tamat sih..?? pdhl kepengen tau kelanjutan nya… kepengen tau apa Mas Elham akhir nya menyesal dan merasa bersalah krn oerbuatan nya dulu pd Dita ? Mas Elham yg egois, dia ga berterima kasih sama Dita yg sdh berkorban merawatnya wkt dia kecelakan sampai telinganya tuli sampai pulih dan Dita yg berbesar hati menunggu setiap malam nya kedatang suami nya yg tak berkabar sampai wkt melahirkan pun suami Egois nya tidak mendampinginya… kok kayanya hati Mas Elham sepeti batu ya tak berperasaan…. duuh… aku kepengen tau Mas Elham merasakan kesedihan dan penyesalan perbuatan nya pd Dita….kepengen ada session dimana Elham menyesal seumur hidup nya atas perlakuan nya sama Dita dulu…. jd jangan Dita aja yg menderita dulu… thank you Author buat novel nya… ditunggu session ke 2 nya ya…,
hello shandi: Makasih komentarnya, Kak. Udah menyesal itu mas Elhamnya, dah cinta banget sama Dita. Hehehe

Baca novel baruku yuk, klik di profil yaa. Makasih😊
total 1 replies
Vtree Bona
di baca berulang-ulang belum tetep berasa seru nya,,,,akh bahagia nya hatiku hehe
hello shandi: aku ikut bahagia kalau pembaca puas, kak...🥰
bikin mood, pngin nulis lagi hihihi
total 1 replies
Paradina
makasih author, akhir yg bahagia, terimakasih 😍😍😍😍😍
hello shandi: makasih kembali kak😍
total 1 replies
Mrs. Ketawang
aq baca bab ini sampe 2x,masih gak percaya aja Dita balikan sama Elham😭😅
Di tunggu extra part rumahtga mereka yg hepi" aja thoor
sdh cukup dag dig dug nya..ngarep😁
Rena Cantik: Yeay happy ending... lanjut part 2 ya Thor
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!