"Ku tunggu janda mu" mungkin kata-kata itu yang pantas Kevin ucapkan pada Tantri saat di tinggal menikah dengan pria pilihan sang ayah.
Namun bukan itu yang di ucapkan Kevin melainkan "Semoga bahagia " tapi kenyataannya salah.
Baru satu minggu menikah Tantri harus rela di bercerai dengan sang suami gara-gara sang suami telah menghamili wanita lain yang merupakan kekasih si pria.
Tantri memutuskan untuk pergi dari kampung mencari pekerjaan karena dia gak mau jadi olok-olokan warga karena harus jadi janda di umurnya yang masih muda.
Namun takdir berkata lain Tantri di pertemukan kembali dengan Kevin pria yang sangat di cintai nya.
Bagai mana kisah nya?....
Yu baca ceritanya di bawah..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Astri Reisya Utami, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kevin marah
Hubungan Tantri dan Kevin berjalan lancar bahkan Tantri sangat bahagia menjalani hubungan ini. Kevin yang terkenal sebagai play boy namun saat bersama Tantri dia sangat berbeda bahkan Kevin bisa menghargai Tantri apa pun yang akan dia lakukan pasti harus mendapat persetujuan Tantri. Seperti saat ini mereka sedang jalan-jalan di mal dan Kevin ingin memegang tangan Tantri dia meminta izin dulu pada Tantri.
"Abang kenapa? " tanya Tantri karena melihat Kevin sepertinya gak tenang.
"Em.. aku boleh pegang tangan kamu gak? " tanya Kevin dan Tantri dia hanya tersenyum lalu dia langsung memegang tangan Kevin dan berjalan.
Kevin dia terlihat senang seperti ABG yang baru kasmaran. Mereka saat ini ingin hanya jalan-jalan saja tidak ada niatan untuk belanja namun Kevin yang ingin membelikan Tantri sesuatu dia pun masuk ke dalam toko hijab dan memilih salah satu hijab yang menurutnya cocok untuk Tantri.
Tantri saat ini sedang pesan makanan karena mereka akan makan namun Kevin tadi pamit ke toilet padahal. ke toko hijab. Tantri duduk menunggu Kevin kembali dan dia bermain ponsel namun tiba-tiba sebuah paper bag di simpan di meja membuat Tantri kaget.
"Apa ini bang? " tanya Tantri.
"Buat kamu, lihat aja" jawab Kevin dan Tantri pun melihatnya dan dia kaget ternyata itu hijab dari salah satu merek yang terkenal dan bahkan harganya lumayan mahal.
"Apa gak terlalu mahal? " tanya Tantri.
"Enggak ko, kali-kali kamu punya barang bermerek jangan kalah sama Amanda" balas Kevin membuat Tantri menggelengkan kepala.
"Aku gak mau nanti abang minta imbalan" ucapnya membuat Kevin bingung
"Imbalan apa? " tanya Kevin.
"Abang pikirkan sendirian aja" jawab Tantri dan langsung makan, Kevin dia masih berpikir apa maksud Tantri.
Mereka pun pulang dan Kevin masih penasaran dengan apa yang di maksud Tantri tadi.
"Tan, aku benar-benar penasaran deh atas ucapan kamu minta imbalan itu apa? " tanya Kevin saat di perjalanan pulang.
Tantri membuang Nafas kasar kalau melirik Kevin membuat Kevin melirik sekilas karena sedang fokus menyetir.
"Aku gak mau ya abang minta imbalan kaya Dika sama Amanda, tidur berdua" jawab Tantri membuat Kevin ngerem mendadak.
"Aku gak kaya gitu ya" balas Kevin pada Tantri yang sedang mengusap dadanya karena dia gak celaka.
Tantri menatap Kevin lalu memukulnya "abang mau kita mati apa? " kesalnya.
"Ya lagian kamu kalau ngomong di pikir dulu" balas Kevin.
"Ya aku ngomong apa adanya karena aku sering lihat kalau Amanda udah belanja dengan Dika mereka akan berkah seperti itu" ucap Tantri.
"Ya itu mereka aku enggak gitu"
"Ya udah aku kan cuman takut " lirih Tantri namu Kevin terlanjur kesal jadi dia tidak membalas ucapan Tantri dan menaikan kan mobil lagi dengan diam.
Tantri dia hanya diam karena dia tau jika Kevin pasti sedang marah gara-gara ucapannya. Tantri pun diam sampai depan rumah.
"Aku turun bang, makasih udah ajak jalan-jalan" ucap Tantri sebelum turun.
Kevin hanya bergumam membuat Tantri semakin merasa bersalah dan dia pun turun sambil membawa paper bag yang dikasih Kevin.
"Kalau gak suka buang aja" ucap Kevin membuat Tantri kaget dan Kevin langsung pergi begitu saja.
Tantri pun masuk dengan wajah di tekuk, Zia yang sudah pulang kerja heran melihat sahabatnya pulang dengan wajah murung begitu.
"Kamu kenapa? " tanya Zia duduk di hadapan Tantri.
"Gara-gara ini" jawab Tantri membuat Zia bingung dan melihat isinya.
"Ini kan cuman jilbab apa masalahnya? " tanya Zia yang masih bingung.
"Em.. tau ah, aku capek mau tidur aja" balas Tantri membuat Zia heran di tanya bukannya jawab malah pergi. Zia pun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya itu.
Tantri menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur lalu mengeluarkan ponselnya namun tidak ada pesan masuk sama sekalian ke ponselnya.
"Aaaaaaaa" teriak Tantri membuat Zia yang sedang makan lari ke dalam kamar melihat Tantri karena takut dia kenapa-napa.
"Kamu bikin kaget aja" omel Zia saat melihat Tantri berbaring di kasur dan tidak apa-apa.
Zia pun hendak pergi namun dia panggil Tantri membuat Zia balik kembali.
"Ada apa sih? kamu jangan bikin aku emosi. Kalua mau cerita ya cerita bukan marah-marah gini" omel Zia dan kembali ke meja makan untuk melanjutkan makannya.
Tantri pun keluar kamar dan duduk di hadapan Zia.
"Tadi saat bang Kevin ngasih tuh jilbab aku ada salah ngomong yang bikin dia marah" beritahu Tantri.
"Emang kamu ngomong apa? " tanya Zia.
"Aku sempet tolak dan dia tanya kenapa lalu aku jawab takut abang ada maunya" jawab Tantri yang langsung dapat lemparan sendok.
"Dasar bego ya kamu" kesal Zia.
"Ya kan aku pikir bang Kevin kaya bang Dika jika pulang jalan atau belanja mereka pasti akan berakhir di kamar" ucap Tantri.
Zia hanya bisa menepuk jidat karena heran dengan tingkah sahabatnya ini.
"Gak semua cowok kaya gitu Tantri, pak Kevin ngasih hadiah karena dia cuman ingin ngasih sesuatu yang berharga buat kamu bukan berati ada timpal baliknya juga" ucap Zia.
Tantri terdiam dan Zia kesal melihat sabatnya ini padahal zia belum pernah berpengalaman pacaran tadi dia gak bego kaya Tantri.
"Sekarang kamu kirim pesan sama pak Kevin untuk minta maaf agar dia gak marah lagi" titah Zia dan Tantri langsung melakukannya namun sampai tengah malam Kevin tidak membalasnya membuat Tantri gak tenang.
Paginya saat masuk kerja Tantri tidak melihat Kevin datang dia malah melihat seseorang datang dengan keadaan mabuk yaitu Adrian sahabat Kevin.
"Zia lo lihat deh kenapa pak Adrian datang kemari" beritahu Tantri.
Zia pun melihat keluar dan benar saja Adrian datang dalam keadaan mabuk dan dia membantunya membawa kedalam dan di tidurkan di ruangan Kevin.
"Udah ayo kita tinggalkan saja" ajak Zia.
Zia meminta Tantri untuk memberitahu Kevin jika sahabatnya datang dalam keadaan mabuk.
"Apa katanya? " tanya Zia pada Tantri.
"Suruh bawa kedalam dan biarkan dia tidur di dalam, bang Kevin datang setelah makan siang" jawab Zia.
Benar saja Kevin datang setelah makan siang dan sikapnya masih dingin lalu masuk ke ruangannya.
Adrian dia sudah sadar dan sedang makan.
"Siapa yang ngasih lo makanan? " tanya Kevin.
"Pelayanan lo si Zia" jawab nya.
"Oh, kenapa lo datang kemari? " tanya Kevin.
"Malas pulang ke rumah gue, bokap pasti aja bahas nikah dan malas gue" jawab Adrian.
"Kevin berdiri lalu dia membuka tirai nya sedikit untuk melihat Tantri.
"Gue gak menyangka lo bisa jatuh cinta pada gadis kampung, apa sih bagusnya gadis kampung? " tanya Adrian.