Warning
Harap Bijak dalam membaca!
Seorang Mafia Kondang yang tidak percaya menemukan seorang gadis yang terdampar di pulau pribadi miliknya dalam keadaan masih hidup. Namun masalah muncul ketika ia tidak tahu siapa gadis itu karena dia hilang ingatan setelah pengalaman tragis dialaminya.
Disisi lain Pria Mafia itu akan dijodohkan dengan wanita pilihan ayah nya, yang jelas dia akan menolak nya karena pekerjaan yang terlalu beresiko.
Nasib gadis terdampar itu mengalami hal buruk karena tak sengaja bertemu pria mafia itu.
Bagaimana dia akan menemukan kembali ingatan nya? Dan bagaimana pria mafia itu apakah menerima perjodohan nya atau dengan pertumpahan darah?
Silahkan baca disini yaa^^
OrchidCho
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon OrchidCho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6
...Budidayakan Like/Vote sebelum membaca, cerita ini hanya fiksi untuk hiburan semata ^^...
...Happy Reading!...
...⋋*。・✿・。*⋌...
Pagi cerah itu datang, Alice yang sudah bersiap untuk pergi ke laut dengan memakai baju santai berwarna putih polesan bibir merah terang.
"Kau yakin tidak perlu ku temani?" Tanya Brian kakak nya.
"Tidak perlu, lagipula Eliza bersamaku, dan Dex juga ikut" pungkas Alice.
"Baiklah, tapi nanti siang kita akan makan bersama. Janji" ucap Brian kakaknya.
"Iya.. Tidak lama kok" jawab Alice.
Disitu Eliza menunggu melihat mereka mengobrol.
"Ayah dimana?" Tanya Alice yang belum berpamitan.
"Sedang keluar, nanti ku sampaikan" pungkas Brian.
"Baiklah, aku pergi dulu" Alice melambaikan tangannya sembari pergi keluar rumah dengan Eliza.
Sesampai di dermaga langit sangat cerah, dengan hati senang Alice pun menaiki Yacht mewah yaitu perahu yang biasa mengangkut orang penting.
Perahu pun mulai berlabuh, angin laut menerpa wajah Alice dengan lembut.
Baru di pertengahan jalan awan terlihat menghitam sedikit, namun hal itu tidak membuatnya patah semangat.
Eliza menuang Champagne digelas ia membawa satu untuk Alice dan satu lagi ia tawarkan untuk bodyguard Alice.
"Ini.. Minumlah" tawar Eliza pada Dex yang berdiri tegap di sisi nona nya.
"Saya tidak minum" tolak Dex yang tatapan terus ke berjaga.
"Santai sajaa.. Ini liburan.. Terimalah" kekeuh Eliza.
"Saya sedang bekerja" tolak lagi Dex dengan dingin.
"Tidak ada yang perlu di khawatir kan, karena disini aman" lagi Eliza memaksa.
"Biarkan.. Memang sikapnya begitu" sahut Alice yang memainkan gelasnya.
Sampai di karang besar ditengah laut, terlihat sangat indah, air nya biru gelap berarti dasar nya juga dalam.
"Bagaimana? Cantik?" Tanya Eliza yang duduk.
"Sangat tinggi" pungkas Alice melihat karang tersebut.
Mereka mengobrol Eliza membuka obrolan.
"Waktu itu.. Kau masih ingat?" Tanya Eliza maksud dari pertanyaan nya.
"Kenapa? Kau takut aku bicara sesuatu?" Tanya Alice.
"Untuk apa mengingat nya kan" tutur Eliza yang terlihat gelisah.
"Tetap saja.. Dia adalah saudara mu" ungkap Alice.
Eliza terdiam tangannya ia ketukkan ke gelas wine untuk menghilangkan kecemasan nya.
Perahu tersebut dua kabin dibawah untuk menyetir, sedangkan mereka ada di atas. Eliza pergi ke bawah, ia melihat jangkar telah diturunkan.
Beberapa menit kemudian, pengemudi kapal bilang dengan bahasa Italia.
Alice berdiri tidak mengerti apa maksudnya.
"Kita harus pergi, katanya badai akan melewati sini" terang Eliza pada Alice.
"Tentu.. Kita pulang" angguk Alice.
Belum juga berangkat, ombak sudah membesar membuat kapal bergoyang.
Cwassss
Gelas wine pun pecah karena kapal bergoyang, Dex langsung menghampiri Nona nya yang khawatir mengenai pecahan kaca tersebut.
Namun saat ingin berangkat ternyata jangkar tersangkut dikarang, kapal pun tidak bisa jalan akibatnya kapal bergoyang hebat.
"Jangkarnya tersangkut, butuh seseorang menariknya" ujar Eliza dan bodyguard Alice yang satu langsung turun ke kabin bawah untuk menarik manual jangkar.
Namun jangkar tidak bisa lepas, pengemudi pun memutar kapalnya agar jangkar terlepas, namun ternyata belum bisa lepas.
Ditambah langit yang makin menghitam, Dex pun di suruh membantu yang dibawah oleh Alice.
Alice yang melihat ke bawah sambil berpegangan karena guncangan ombak dan jangkar belum lepas, lalu Eliza nampak berpikir.
"Alice," panggil pelan Eliza membuat Alice menoleh.
"Aku sungguh minta maaf kita menjadi begini" lanjutnya.
"Maksudnya??"
Duuuaakkk
Eliza memukul kepala Alice dengan tabung pemadam, membuat Alice kaget karena dipukul lalu terhuyung tubuhnya ditambah keadaan kapal yang bergoyang, kepala nya pun membentur keras pembatas besi kapal sebelum tubuhnya terjun bebas ke bawah laut.
Disaat yang tepat itu jangkar berhasil ditarik ke atas dengan bersamaan Alice jatuh ke laut.
Jebuurr
Tapi.. Belum ada yang sadar, karena kapal sangat bergoyang. Saat bersamaan Alice jatuh Eliza membuang tabung pemadam tersebut dengan tanpa rasa bersalah.
Dex yang sadar ada yang jatuh ke air, ia langsung melihat ke air sumber suara jatuhnya namun tidak ada apa-apa.
"Nona?" Panggil Dex dari kabin bawah, disaat tidak ada sautan, Dex berlari ke kabin atas.
Eliza yang tersadar ia melihat pagar besi terdapat darah, ia langsung mendekat disaat Dex sampai di kabin atas dengan mulusnya Eliza mengelap bagian besi tersebut dengan baju nya tanpa ketahuan Dex.
"Dimana Nona?" Tanya Dex.
"Alice jatuh kebawah.. Bagaimana ini??" Terang Eliza dengan wajah cemas dan takut.
"Tidak" Dex langsung kebawah dan melepas jasnya.
"Tahan, Nona jatuh" perintah Dex pada sesama bodyguard nya.
Jebuurrr
Dex langsung menceburkan dirinya ke laut.
"There's no time, the storm's coming" ucap pengemudi.
"Hold on" ucap bodyguard dan memegang menodongkan pistol nya.
Didalam air Dex telah mencari namun nihil, laut yang gelap tidak terlihat apapun, ia pun berkali-kali mencuatkan kepalanya untuk mengambil nafas.
"Kita pergi.. Badai segera datang.. Aku tidak mau bertemu badai yang akan membuat kita semua terbunuh" ujar Eliza yang turun dari kabin atas.
"Yaa.. Sampai Nona Alice ketemu" ucap bodyguard.
Eliza pun memukul perut bodyguard tersebut dengan kasar dan merebut pistol tersebut, dan mengarahkan pistol ke air untuk dijatuhkan.
"Jalankan, atau kita yang mati, dia sendiri yang melompat dari sana!" Ucap Eliza dengan nada tinggi nya.
Dan benar angin mulai berhembus kencang, ombak semakin besar.
"Out of the water, the waves are getting dangerous, we need to get to the city for help." Sahut pengemudi kapal. (Keluar dari air, ombak semakin berbahaya, kita harus ke kota untuk minta bantuan)
Benar ombak menyulitkan Dex mencari, terlebih tidak memakai alat renang, ia memukul air laut dengan kesal ini salahnya karena tidak ada disamping Nona nya, dia harus menemukan nona nya semoga selamat.
Dex akhirnya naik, mereka pun pergi untuk meminta bantuan.
Sampai di rumah jangan ditanya soal bagaimana nasib Dex dan satu teman nya, mereka dihajar habis-habisan oleh ayah Alice. Disitu Eliza melihat nya ia hanya menunduk.
Sedangkan disana juga ada Thomas anak keenam yang baru juga datang karena tidak jauh dari sana.
Rasa kesal, marah, dan khawatir terhadap adiknya. Semua kakak nya sudah dihubungi termasuk kakak pertama Leo yang berada di Seoul dan Calvin yang di jepang yaitu saudara ke lima yang segera menuju ke Italia.
Lalu tiba lah Louise saudara ke empat, yang marah mendengar adik kesayangan nya hilang dilaut.
"Kau yang bertugas? Guna nya kau apa?!" Teriak Louise yang marah.
Lalu Nico juga datang, dia yang tidak marah melainkan menanyakan bagaimana tindakan dengan wajah serius nya.
"Sudah minta bantuan?" Tanya Thomas.
"Sudah, tapi karena badai.. Harus menunggu badai mereda" jawab Dex yang sudah meminta bantuan.
"Jika adik ku tidak selamat, atau tidak bisa ditemukan, kau juga mati" ancam Brian.
"Ya.. Izinkan saya juga membantu" jawab mantap Dex yang bertanggung jawab dengan itu.
"Kak Brian sudah hubungi kak Leo dan Calvin?" Tanya Thomas pada Brian, kakak nya yang berada di Seoul dan satu lagi berada di jepang.
"Sudah semua, mereka akan kesini" angguk Brian.
Brian melihat Eliza yang hanya diam.
"El.. Maaf kau harus lihat ini.. Pulang lah.. Aku akan temukan adikku bagaimana pun caranya" ujar Brian yang menghampiri Eliza.
"Tidak, aku juga bertanggung jawab, seandainya aku memegang tangan nya, dan tidak mengajaknya kesana.. bahkan tidak membayangkan dia mengambil jalan seperti itu" pungkas Eliza yang menangis bahkan terlihat khawatir raut wajahnya.
"Adik ku.. Akan baik-baik saja, karena dia pintar" pungkas Brian dan berlalu pergi keluar untuk menuju dermaga tentu mencari adik nya yang hilang di laut.
...灬。•☆•。灬...
...Jangan lupakan tinggalkan jejak ya~...
...OrchidCho...