"Ibu Ayah!”.
Seorang wanita cantik terisak melihat Ibu dan Ayahnya yang menjadi pusat perhatian orang-orang
Di tengah acara pesta ulang tahun sepasang suami istri paruh baya dengan rendahnya mengelap lantai di tengah kerumunan pesta, padahal pesta itu adalah pesta calon besan mereka.
.
.
Lily dan Roy sepasang kekasih yang sudah menjalani hubungan mereka selama 4 tahun, mereka hubungan mereka yang baik membuat kedua insan itu hendak melakukan hubungan lebih serius yaitu pernikahan
Tapi siapa sangka Ibu Roy tidak merestui mereka, karena latar belakang Lily yang hanya dari keluarga sederhana tidak seperti Roy yang memang dari kasta tinggi, segala cara Ibu Roy melakukan hal kezam untuk memisahkan dua orang itu
Hingga Lily akhirnya menyerah karena kedua orang tuanya, dia meninggalkan kesan kelam pada Roy dan keluarganya pergi dengan cara elegan membuat seorang pria dalam pesta itu tertarik kepadanya
.Guys yang ngerasa relate jangan lupa baca ya🥺☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon natural, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Pegunungan yang indah dan alam yang sangat asri membuat keluarga kecil itu terlalu menikmati waktu mereka, sampai lupa jika tempat yang mereka datangi itu adalah miilik seorang pria yang akan mengelolanya
"Tuan mereka ada di kawasan kita, apa perlu kami mengusir mereka? Sebentar lagi pembukaan lahan akan di mulai". Ujar seorang pria pada atasannya
Namun di luar dugaan pemilik lahan tersebut malah tersenyum tipis memandangi seorang wanita yang bersantai bersama Ibunya
"Tuan...?"
"Untuk apa kita mengganggu kebahagiaan orang lain? Lagi pula aku akan membuat sebuah fasilitas untuk membuat kegembiraan... Jadi biarkan saja mereka dulu".
"Tuan Alex....". Pria itu tersenyum kaku tidak memahami sang atasan karena menurutnya pria itu sedang bertingkah sangat aneh sekarang . Ah apa-apaan itu? Aku merinding... Dia tersenyum barusan? Dia tidak pernah tersenyum selain dengan keluarganya
"George... Aku lelah, aku ingin beristrahat dan merebahkan tubuh ku".
"baik tuan, kami sudah memesan penginapan yang nyaman dekat sini". George membukakan pintu mobil pada sang atasan, lalu terakhir kali dia melirik pada keluarga yang tengah berlibur itu
Dia sedikit penasaran siapa mereka dan apa yang mereka lakukan hingga tuan mereka menjadi tunduk seperti itu. Tidak kusangka ada yang membuat singa liar ini menunduk
Hari menjelang sore, langit mulai gelap membuat Lily dan keluarganya bergegas untuk pergi saat itu juga, Ciara memanggil Dani dan juga Jack untuk bersiap
"Kebiasaan... Mereka kalau tidak di panggil pasti akan di sana sepanjang malam!"
"Hahaha...mereka memang seperti itu". Ucap Lily memasukan barang mereka kedalam keranjang
Sedangkan Dani dan Jack mendapat ikan yang lumayan untuk mereka makan malam ini
"Kita bisa membakarnya di halaman penginapan, menyenangkan kan!". Ucap Dani bangga namun berbeda dengan pria itu Ciara sedikit tidak suka membuat wajahnya cemberut "Iya sayang... Aku dan Jack yang akan memanggangnya untuk kalian, kalian berdua hanya perlu bersantai seperti tadi"
Seketika Ciara tersenyum oleh bujuk rayu suaminya membuatnya tidak jadi marah
Penginapan yang di pesan oleh Dani adalah penginapan seperti sebuah rumah lengkap dengan halamannya membuat mereka benar-benar seperti berada di rumah
Keluarga kecil itu lagi-lagi menghabiskan waktu di halaman rumah dengan bara api untuk memanggang ikan yang telah mereka bumbui tadi
"Ayah... Kau memang sangat pintar dalam hal ini". Puji Lily meski seorang pria nyatanya kemampuan memasak Dani jauh lebih baik dari isteinya Ciara
"Tentu saja, apa saja untuk membahagiakan mu sayang"
Pemandangan bahagia itu tentunya menarik perhatian seorang pria muda di depan penginapan mereka, Alex ternyata memesan penginapan yang sama dengan bangunan yang berbeda dengan mereka
"Huh mereka di sini lagi? Bukankah mereka berisik tuan?". Tanya George memastikan keamanan dan ketenangan tuannya "saya akan menyuruh staf penginapan untuk memindahkan mereka"
"Ck... George, kau sangat tidak suka melihat orang lain bahagia ya? Padahal mereka sedang berbahagia"
"Ah bukan itu maksud saya, saya hanya... Tidak ingin jika anda merasa terganggu"
"Aku tidak merasa terganggu, aku senang melihat mereka"
Seketika George kembali merinding, sejak kembali ke tanah air bagi George tuan mudanya itu memang sedikit aneh bagaimana tidak selama ini Alex dikenal sebagai orang yang dingin di luar dari keluarganya
Ku harap aku tidak salah, bisa-bisanya tuan George berubah secepat ini dia tidak kemasukan kan?. Batin George merasa heran sekarang
"Aku akan berjalan-jalan sebentar kau tidak perlu ikut, aku hanya ingin berjalan-jalan di kawasan penginapan". Ujar Alex membuta George hanya mengangguk
Pria itu tidak perlu khawalan karena mereka sendiri sudah memastikan kawasan itu aman-aman saja selain itu, penginapan itu memang milik keluarga Roulex
Alex berjalan menapaki jalan aspal yang dingin bersamaan dengan angin malam yang memang dingin pria itu menatap ke arah sana ke mari, hingga kembali ke posisi semula hanya saja jika dia berada di depan tempat penginapannya kini dia berada di depan penginapan Lily dan keluarganya
"Duh... Baranya habis, padahal ikannya masih ada...sedikit lagi". Ujar Dani menatap lima ekor ikan yang berada di panci "Kalau di masukan ke kulkas juga tanggung"
Lily dan Jack saling menatap kalaupun ikan itu dimasukkan ke kulkas mereka tidak akan bisa memasaknya karena tidak ada kompor di sana
Lily tampak memutar otak seraya menatap orang di depan penginapan mereka. Siapa itu? Wajahnya familiar... . Ujar Lily seperti pernah melihat pria itu . Kenapa aku malah memikirkan hal itu? Sekarang di mana kami bisa mencari kayu?
Kawasan itu memang penuh pohon tapi sepanjang perjalan mereka tidak menemukan pohon kering atau yang tumbang karena petugas akan segera membersihkannya jika itu terjadi
"Kalian perlu bantuan?". Tanya Alex dari ujung sana
Suara pria itu itu sontak membuat mereka mengalihkan pandangan mereka pada Alex, walau pria itu hanya memakai kaos bisa di lihat jika pria itu bukan pria sembarangan dari karisma yang tergambar di wajahnya
"Huh anak muda, kami kehabisan bara kami... Apa di sekitar sini ada penjual arang?". Tanya Dani pada pria itu, Alex mendekat sambil menggeleng
"Di sekitar sini tidak ada pedagang, tapi aku punya arang di tempat ku... Aku akan membawanya"
Dani mengisyaratkan anak untuk mengikuti pria tadi kedepan penginapan mereka, dan benar saja ada dua kantong arang yang lumayan besar lebih dari cukup untuk mereka
"Untunglah, terimakasih nak". Ucap Dani, dia melihat jika pemuda itu adalah pemuda baik dan tampan 'Siapa namamu?"
"Alex, Alex Roulex"
Mendengar nama itu sontak Lily terdiam dugaan nya tidak salah jika pria itu memang pria yang dia kenal, terakhir kali Lily melihatnya tiga tahun yang lalu seorang pria dingin dengan tatapannya yang sangat angkuh
Sialan ternyata benar rumor itu, jika putra pak Alderson akan mengambil aih kekuasaan perusahaan... Kenapa perasaan ku tidak enak dan kenapa dia berada di sini sih. Lily memaki dalam hatinya ingin sekali wanita itu perg dari sana sekarang juga
"Nak kau tidak apa?". Tanya Ciara melihat wajah tegang putrinya "Kau sudah lapar ya?"
'Eh iya bu"
"Sabar sayang, ini sebentar lagi.... Tapi jika kau mau kau bisa makan ikan yang sudah matang". Ujar Dani sambil memanggang ikan di sana bersama dengan Alex dan Jack sekarang
"Anak muda... Kau sendiri di sini?". Tanya Dani lagi
'Ya tuan, orang tua ku sangat sibuk jadi aku di sini sendiri".
"Oh sayang sekali, padahal liburan bersama keluarga adalah yang terbaik.... Kalau begitu tetaplah bersama kami, jika kau mau"
"Apa tidak masalah?". Tanya Alex dia tertarik dengan keramahan Dani yang tampak sangat polos di hadapannya
"Tentu saja, kau sudah membantu kami"
maen" am hati perempuan
demi batu kali, kehilangan berlian
lotus putih
belum jadi besan sudah begitu, kasian ayah ibu
melow aku kalau sudah menyangkut orang tua