Yuliana Safitri adalah anak tunggal dari Yusri Ramadhan dan Anisa Rahmawati. mereka adalah sebuah keluarga yang harmonis sampai akhir nya musibah besar menghampiri keluarga kecil mereka.
Ibunya meninggal dunia karena penyakit ginjal yang di derita nya, sedangkan ayah nya meninggal karena kecelakaan yang ia alami tepat di hari yang sama saat istri nya meninggal dunia
Ia terpaksa menikah dengan seorang CEO kaya raya dan tampan akibat fitnah yang dialami nya dengan CEO tersebut.Ceo tersebut adalah RANGGA PUTRA HADINATA seorang CEO yang kaya raya dan tampan, namun sayang karena sifat nya yang kejam dan dingin bak gunung es.
tetapi Yuli bukan lah gadis pada umumnya yang mudah di tindas, ia adalah...
Hayo Penasaran Yah ?
Maka nya Ayo Baca 😂
Baca nya jangan setengah-setengah yah, takut nya nanti salah paham, soal nya perbab menyambung dengan bab lain nya ❤️🦄
DI AWAL CERITA, TULISAN NYA SEDIKIT BERANTAKAN.
MAKLUM CERITA PERTAMA 😂
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nola Amelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#6
Salah satu pelayat di rumah Yuli adalah musuh Presdir Rangga, yaitu nona Larasati. Dia mempunyai dendam besar kepada Rangga.
Flashback (2 Tahun Lalu.)
Larasati adalah seorang CEO wanita dari perusahaan Laras Group, Ia adalah teman bisnis Rangga Putra Hadinata.
Suatu hari, Laras mengadakan pesta di sebuah hotel, dan ia mengundang Rangga.
Laras memberikan sebuah minuman soda kepada Rangga.
Laras :"Hey, presdir Rangga, apa kau mau soda ?." tanya nya sambil menyodorkan segelas Soda.
Rangga pun mengambil soda tersebut, lalu meminum nya.
Baru beberapa menit, Rangga merasa pusing, dan memegang kepala nya.
Yap, benar, soda tadi sudah di beri obat tidur oleh laras, ia ingin mengambil foto Foto bugil Rangga bersama dirinya, untuk ia sebar di semua media, agar Rangga menikahinya, dan dia menjadi nona muda Hadinata.
Laras :"ada apa presdir ?."
Rangga :''kepala ku terasa sangat sakit...ughhh."
lalu, Rangga pun jatuh pingsan.
Laras :"hey, bantu aku membawa calon suami ku ini, ke kamar no 333." Ia memerintahkan anak buah nya untuk membawa Rangga ke salah satu kamar hotel.
Setelah sampai ke kamar hotel tersebut, anak buah laras menidur kan Rangga di atas tempat tidur, lalu mereka keluar,
sedangkan Laras tengah mengaman kan assisten Herry.
Herry :"nona, apa kau melihat presdir Rangga ?." tanya nya dengan nada khawatir, Herry datang terlambat, karena ia harus mengurus beberapa dokumen perusahaan.
Laras :"Oh..tadi presdir Rangga sudah pulang, ia di antar oleh assisten ku, karena ia merasa kurang enak badan tadi." Jawab nya.
Herry :"baik lah, Nona."
"Kenapa aku merasa ada yang janggal ya ?, gak mungkin tuan muda pulang secepat ini...hmmm aku harus menelpon layen dulu, untuk memastikan nya."batin Herry.
(Layen adalah kepala pelayan wanita di rumah Rangga)
Herry :" hallo, apa presdir sudah pulang kerumah ?."
Layen :"tuan muda belum pulang, tuan."
Herry :"Hmmm...baiklah."
"pasti ada yang tidak beres ini, ya, aku harus mengikuti nona Laras."batin Assisten Herry.
Laras bukan langsung menuju kamar hotel tempat rangga berada, Laras mematikan seluruh cctv kamar hotel terlebih dahulu.
Herry mengikuti terus kemana Laras berada, dan sampai lah Laras ke depan pintu kamar hotel, memencet sandi nya, lalu masuk, dan pintu otomatis tertutup, dan terkunci sendiri.
Bukan Herry nama nya kalau tidak bisa membobol sandi kamar hotel tersebut.
Setelah berhasil, Herry membuka sedikit pintu, dan mendengar suara dari Laras.
Laras :"Rangga,...rangga,...Ckckck...aku sudah dari dulu ingin menjadi nona muda Hadinata,...tetapi kau terlalu dingin untuk di dapatkan,....jadi, ya, aku terpaksa menjebak mu dengan cara licik,...hahahaha....maaf, aku harus melepas kan pakaian mu, lalu kita akan terlihat seperti sedang melakukan hubungan intim, kemudian aku akan menyebarkan nya ke semua media, dan kau akan menikahi ku untuk menghindari Berita tersebut, lalu aku akan menjadi nona muda Hadinata hahahahahaha......hmmm, baik lah, kita akan mulai sekarang." ucap Laras dengan suara yang di buat selebay mungkin, dan di iringi tawa nya yang Jahat.
Sedangkan Herry, sudah merekam Laras menggunakan handphone nya.
Herry :"Tidak Semudah Itu Nona Larasati." ucap Herry tiba-tiba dengan menahan emosi nya, lalu ia membuka apa yang sudah ia rekam tadi.
Laras terkejut setengah mati melihat Assisten Herry, ia pun gemetar ketakutan, saat assisten Herry menyetel rekaman nya tadi.
Laras :"Se-se-sekretaris He-Herry !."Ia terbata-bata melihat sosok menyeramkan di depan nya kini.
Herry :"Sergap iblis betina satu ini !."Titah Herry kepada anak buah nya, yang sudah ia panggil tadi.
Laras pun pasrah, bagaimana pun ia melawan, ia tidak akan sanggup, karena harus melawan 2 Pengawal Rangga, dan assisten Herry yang tak kalah gagah nya.
Assisten Herry membawa rangga pulang ke R
rumah nya.
Keesokan Harinya...(Pagi Hari).
Rangga terbangun dari tidur nya, ia berusaha duduk, namun kepala nya masih terasa sakit, lalu ia memanggil dokter pribadi nya.
Setelah makan nasi, dan meminum obat nya, Rangga agak enakan, ia menelepon assisten Herry untuk menanyakan kejadian yang ia lewati semalam.
Di telepon
Rangga :"Hey, datang lah kerumah ku !, jelas kan padaku !, apa yang terjadi semalam ?, kenapa bisa aku sampai pingsan seperti ini !?."
Herry :"Baik, Tuan Muda."
Sekitaran setengah jam, sampai lah Herry di kediaman Rangga, Rangga dudah menunggu Herry di ruang kerja nya.
Herry :"Tuan, apa anda sudah sehat ?."
Rangga :"Kepala ku masih sedikit pusing, jelaskan apa yang terjadi semalam ?."
Herry :"Baik, Tuan, semalam tuan diberi obat tidur oleh Nona Larasati, Nona Laras berencana menjebak anda dengan cara yang Licik tuan, ini saya ada bukti rekaman nya tuan." Jawab Herry sambil menunjukan hasil rekaman nya semalam.
Rangga mengepalkan tangannya, saat melihat video tersebut, lalu memerintahkan Herry untuk mencabut seluruh saham Hadinata Group yang di tanam di perusahaan Laras Group, dan secara otomatis, perusahaan Laras Akan Bangkrut.
Rangga :"Hancurkan perusahaan Laras Group !, sebarkan video ini agar dia malu ! lalu penjara kan dia dalam waktu yang lama, dan pastikan, setiap hari, ia akan di siksa !." Titah Rangga.
Herry :"Baik, Tuan Muda."
Flashback Off.