bercerita tentang seorang gadis buruk rupa bernama Nadia, ia seorang mahasiswi semester 4 berusia 20 tahun yang terlibat cinta satu malam dengan dosennya sendiri bernama Jonathan adhitama yang merupakan kekasih dari sang sahabat, karna kejadian itu Nadia dan Jonathan pun terpaksa melakukan pernikahan rahasia di karenakan Nadia yang tengah berbadan dua, bagaimana kelanjutan hidup Nadia, apakah ia akan berbahagia dengan pernikahan rahasia itu atau justru hidupnya akan semakin menderita,,??? jangan lupa membaca 🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qwan in, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07
" tuhan. aku tahu ini salah, aku bagaikan seorang ibu yang akan menjual darah dagingnya sendiri. memanfaatkan janin yang berada dalam kandunganku Demi keuntungan pribadiku. sesungguhnya, aku tidak membenci anak ini. aku hanya membenci diriku yang tidak bisa menjaga martabatnya sebagai seorang wanita.
Aku meminta mahar berupa sawah itu bertujuan agar orang tuaku tidak perlu bekerja pada lahan orang lain lagi, meski pun sedikit aku ingin membantu perekonomian keluargaku.
Meski yang aku lakukan ini tidak dapat menebus kesalahanku dan mungkin jika orang tua ku mengetahui ini mereka pasti akan bertambah murka terhadapku, itu tidak masalah bagiku, tetapi setidaknya aku ingin orang tua merasakan hidup yang layak dan keluar dari kemiskinan yang selama ini meraka rasakan," batin Nadia.
Gadis itu pun hanya diam dan menatap ke arah luar kaca mobil,
Memandangi gedung-gedung perkantoran yang menjulang tinggi yang menghiasi keindahan ibu kota.
ia selalu berangan-angan agar dapat kerja di kantor yang memiliki banyak lantai. agar dapat melihat keindahan kota dari atas sana, dan mendapatkan jabatan sebagai sekertaris. mengenakan seragam yang cantik dan anggun, dan jatuh cinta pada sang CEO, seperti drama-drama Korea yang sering ia tonton. hahaha, itu khayalan yang sangat konyol. Nyatanya kehidupan yang ia jalani tak seindah drama Korea.
" Ekhem,". Suara deheman membuyarkan lamunannya, dan seketika kepalanya menoleh ke sumber suara.
" Silahkan kau tanda tangani dokumen ini," ucap Jonathan sembari menyodorkan maap berisikan tentang dokumen perjanjian pernikahan.
Gadis itu tak menjawab ia hanya menerima dokumen itu dan langsung membacanya.
Saya Nadia Aprilia sebagai pihak kedua yang bertandatangan di bawah ini menyetujui persyaratan-persyaratan perjanjian pernikahan yang di ajukan oleh pihak pertama Jonathan Aditama sebagimana isi perjanjian tersebut adalah:
Dilarang membocorkan tentang setatus pernikahan kepada siapapun kecuali saksi nikah.
Kedua belah pihak dilarang mencampuri urusan pribadi masing-masing.
Saat anak dalam kandungan pihak kedua lahir, hak asuh anak akan jatuh kepada sang ayah yang merupakan pihak pertama.
Pihak pertama wajib memberi nafkah lahir pada pihak kedua selama masa pernikahan.
Jika salah satu dari kedua belah pihak melangar perjanjian tersebut, maka akan di jatuhi hukuman penjara dan denda sesuai dengan pasal undang-undang yang berlaku.
Nadia membaca isi perjanjian tersebut dengan teliti, ia sempat ragu untuk menandatangani perjanjian pernikahan tersebut di karenakan hak asuh anak akan jatuh kepada Jonathan.
Apakah dirinya yakin akan hal itu, tetapi mau tidak mau ia harus menandatangani dokumen tersebut.
" Apa tidak ada yang ingin kau tambahkan," tanya Jonathan.
" Tidak ada," ucap Nadia sembari menyerahkan kembali dokumen itu pada Jonathan.
Suasana pun kembali hening dan Nadia pun kembali memusatkan pandangan nya ke luar kaca mobil, sesekali ia melirik ke arah Jonathan yang tengah asik mengetikan sesuatu pada ponsel mahalnya. Ia yakin bahwa pria itu tengah bertukar pesan dengan sang kekasih. Tetapi Nadia tak mau ambil pusing dengan masalah itu, lagi pula ia tidak memiliki perasaan apapun terhadap Jonathan. Tiga puluh menit berlalu kini mobil yang mereka tumpangi telah tiba di bandara internasional Soekarno-Hatta untuk terbang menuju desa tempat tinggal Nadia yang terletak di provinsi Jawa Timur. Segera mereka turun dari mobil dan berjalan menuju jet pribadi milik keluarga Aditama, mulut Nadia pun seketika terbuka karena mengakumi kemewahan interior dalam jet pribadi tersebut. Ia terpaksa duduk di samping Jonathan karena tangan mereka yang masih terikat dengan borgol.
Jangan heran kalau Jonathan memiliki jet pribadi, jika kalian tidak lupa bahwa Jonathan adalah anak dari pemilik perusahaan tambang nikel yang tersebar dibeberapa propinsi, tentu saja dia punya banyak sekali uang.
" Apa jet pribadi ini punya pak Nathan," tanya Nadia.
" Hem," Jonathan menjawab dengan deheman.
" Wahh, keren sekali ya ," ucap Nadia.
" Hey nak kamu tau, saat kau lahir nanti kau akan memiliki seorang ayah yang sangat kaya, kau akan hidup dalam kemewahan dan kenyamanan dan,"bisik Nadia mengantungkan kalimatnya, berbicara dengan suara lirih tetapi masih Bisa terdengar oleh telinga Jonathan .
" Hidup bahagia dengan keluarga baru mu," lanjutnya sembari mengelus pelan perutnya yang masih rata. Nadia Memalingkan pandangan nya ke luar jendela, memandangi hamparan awan yang membentang sejauh mata memandang, untuk sesaat ia merasakan kembali kedamaian dalam hatinya hingga rasa kantuk pun mulai menghinggapi dirinya, perlahan matanya terpejam mengantarkan nya menuju alam mimpi.
Satu jam tiga puluh menit berlalu kini jet pribadi yang membawa mereka telah mendarat dengan selamat di bandara internasional Juanda. Nadia yang tengah tertidur pulas pun merasakan jika ada seseorang yang tengah menepuk-nepuk bahu ya, seketika ia pun menggeliat dengan pelan dan perlahan mulai membuka matanya.
" Bangun kita sudah sampai," ucap Jonathan, pria itulah yang sedari tadi menepuk-nepuk pundak Nadia untuk membangunkan gadis itu.
" Iya," ucap Nadia dengan suara seraknya khas orang bangun tidur. Setelah turun dari pesawat kini mereka melanjutkan perjalanan dengan menggunakan mobil menuju kekediaman nadia, tak butuh waktu lama mereka pun telah tiba di sebuah rumah kayu berukuran kecil yang beratap kan daun Rumbia. terlihat sepasang suami istri berusia tua Tengah duduk bersantai di sebuah kursi yang berada di teras rumah tersebut.
" Pak, kok ada mobil bagus berhenti didepan rumah kita," tanya seorang wanita paruh baya berusia sekitar 50 tahun bernama darwasih.
" Iya buk, kira-kira siapa yang datang, ngk biasa kita kedatangan tamu pake mobil mewah kaya gitu," ucap pria tua yang merupakan bapak dari Nadia bernama joko.
Cukup lama mobil itu berhenti, namun sang penumpang tak kunjung turun dari mobil. Saat ini Nadia merasakan detak jantung nya yang berpacu sangat cepat, ketakutan kini melanda dirinya, ia tak sanggup jika harus berhadapan langsung dengan kedua orang tuanya.
" Ini benar rumah mu," tanya Jonathan, karena ia merasa tak percaya di kehidupan yang serba modern ini masih ada seseorang yang tinggal di gubuk reyot seperti itu. Bahkan lebih cocok jika di sebut kandang kambing.
" Iya, " jawab Nadia singkat.
" Ayo kita turun," ucap Jonathan.
" Emm, , ,pak , , sebaiknya bapak melepaskan Borgolnya terlebih dahulu," ucap Nadia.
Saat Jonathan hendak membuka kunci pada borgol yang mengikat tangan mereka. Jonathan dapat merasakan tangan gadis itu gemetar serta mengeluarkan keringat. Ia menyadari bahwa gadis yang tengah bersama itu sedang dilanda kegugupan. Mereka pun turun dari mobil secara bersamaan dan di ikuti dua orang bodyguard yang selalu bersama mereka.
" Nduk, kamu pulang kok nggak kasih kabar sama ibu," ucap darwasih sedikit terkejut karena sang anak pulang tanpa memberi kabar terlebih dahulu.
" Mereka siapa nduk," tanya Joko pada Nadia.
" Ini dosen Nadia di kampus pak," jawab Nadia seraya memperkenalkan Jonathan pada orang tuanya .
" Perkenalkan nama saya Jonathan," ucap Jonathan memperkenalkan diri dan menjabat tangan kedua orang tua Nadia.
" Maksud saya datang kemari karena ada sesuatu yang ingin saya bicarakan," ucap Jonathan lagi.
" Ayo silahkan masuk, kita bicara didalam saja," ucap Joko mempersilahkan tamunya untuk masuk.
mungkinn
jgn bodoh trlalu lm jo.... kekuasaan jga hrtamu slm ini tk mmpu mngendus jejak musuhmu yg trnyata org trsayangmu🙄🙄
klo nnti nadia bnyak uang.... bkalan balik lgi tuh wujud asli nadia....
krna sejatinya nadia dlunya cantik... hnya krna keadaan yg mmbuat dia tak mungkin merawat dirinya....
jdi kurang"i mncaci & merendhkn ibu dri ankmu....