NovelToon NovelToon
Rahim Titipan

Rahim Titipan

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:37M
Nilai: 4.9
Nama Author: Almaira

Aaric seorang CEO muda yang belum terpikir untuk menikah harus memenuhi keinginan terakhir neneknya yang ingin memiliki seorang cicit sebelum sang Nenek pergi untuk selama-lamanya.
Aaric dan ibunya akhirnya merencanakan sesuatu demi untuk mengabulkan keinginan nenek.
Apakah yang sebenarnya mereka rencanakan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Almaira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menerima Syarat

Setelah beberapa kali mencoba untuk mendatangi putra Karin yang bernama Randi, namun Farida dan Naina tidak pernah bisa berhasil bertemu dengannya dikarenakan mereka selalu datang disaat Randi sedang tidak ada di tempat, baik itu di rumah atau di kantornya.

Hal itu membuat Farida semakin putus asa dan bersedih sementara batas waktu yang diberikan Karin sebentar lagi akan habis, membuat akhirnya Farida tumbang dan jatuh sakit.

Farida sakit karena banyaknya beban yang dipikirkannya, selain nasib panti yang kemungkinan harus ditutup karena tanahnya yang akan diambil alih, tentu saja Farida juga memikirkan bagaimana dengan nasib kedepannya kesemua anak panti yang kurang lebih berjumlah sekitar delapan puluhan anak yang diasuhnya selama ini.

Ada hal lain yang juga dipikirkannya, uang bulanan yang selalu rutin dikirimkan oleh mantan suaminya yang tidak akan lagi didapatnya membuat Farida bingung darimana dia akan mendapatkan uang untuk membiayai seluruh pengeluaran panti yang tidak sedikit, walaupun masih ada donatur lainnya tetap saja semuanya tidak akan mencukupi karena mereka memberi hanya sekedarnya saja.

Selain Farida tentu saja ada Naina yang juga tak kalah sedih dan bingung ditambah kini dia harus melihat Ibu Farida sakit akibat dari semua permasalahan ini.

Hingga akhirnya dia yang sudah terlampau sedih dan kalut tidak sengaja menangis diam-diam di bawah pohon rindang di tepi lapangan. Naina tidak menyadari bahwa ada sepasang mata yang memperhatikannya dari kejauhan.

Naina yang menangis sambil melamun terkejut ketika menyadari ada seorang wanita yang duduk di sebelahnya, dia mengenal wanita paruh baya yang duduk di sampingnya, karena dia adalah salah satu donatur tetap panti asuhan ini. Ibu Winda.

"Saya akan membantumu untuk keluar dari semua permasalahan ini," ucap Winda ketika Naina memberi tahu semua permasalahan panti karena desakannya.

"Maksud anda, Nyonya?" tanya Naina tak mengerti.

"Saya akan membeli lahan ini dan memberikannya padamu, menjadi atas namamu. Saya juga akan menjamin seluruh pengeluaran panti ini setiap bulan, kalau perlu saya akan merenovasi panti ini agar menjadi lebih bagus lagi."

Mata Naina terlihat berbinar.

"Benarkah itu Nyonya?"

Winda menganggukan kepalanya.

"Tapi ada syaratnya."

"Apa?"

"Begini.."

Winda lalu memberikan syarat dimana Naina harus mau menyewakan rahimnya untuk mengandung benih dari putranya.

Tentu saja hal itu membuat Naina syok berat, bagaimana tidak, Nyonya di depannya ini ingin agar dirinya mengandung cucunya tanpa adanya pernikahan terlebih dahulu, walaupun dia tahu proses pembuahan akan dilakukan secara inseminasi buatan namun tetap saja itu dosa besar menurut agama yang dianutnya.

Akhirnya Naina meminta waktu untuk berpikir, dia harus memikirkan ini secara matang karena syarat yang begitu berat, namun Naina juga berpikir jika dia tak bisa bisa langsung menolaknya karena mungkin hanya Winda yang bisa menolongnya saat ini.

***

Naina memasuki sebuah kafe yang tidak terlalu jauh dari panti. Dia berjalan memasuki Kafe lebih dalam sampai Naina melihat Winda sedang duduk menunggunya.

Naina berjalan mendekati Winda.

"Silahkan duduk." Winda yang selalu tampak anggun dengan wajahnya yang berseri lalu berdiri menyambut Naina dan mempersilahkannya untuk duduk.

"Mau minum apa?"

"Apa saja Nyonya."

Winda tersenyum ramah.

"Jangan panggil saya Nyonya, panggil saja saya ibu, karena sepertinya saya seumuran dengan ibu Farida."

"Baik. Ibu." jawab Naina sambil tersenyum kecil.

Winda lalu memanggil pelayan dan memesan sebuah minuman untuknya dan Naina.

"Bagaimana kabar ibu Farida sekarang? Apa beliau masih sakit?"

"Sudah lebih baik." jawab Naina pelan.

"Syukurlah, saya senang mendengarnya, ibu Farida orang baik, sudah lama saya mengenal beliau, permasalahan ini pasti membuatnya sangat sedih dan tertekan."

Naina terdiam.

"Oh ya, kamu menelepon saya dan mengajak untuk bertemu, apa kamu sudah ada jawaban atas syarat yang saya berikan?"

Naina terdiam tidak segera menjawab, dia tampak gugup karena terus meremas kedua tangannya sambil menundukkan kepalanya.

"Saya. Saya bersedia atas semua syarat yang anda berikan," jawab Naina dengan suara yang gemetar.

Winda tampak senang.

"Benarkah? Terima kasih, saya senang sekali mendengarnya." Winda tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

"Tapi anda tolong penuhi semua janji-janji anda untuk membereskan semua masalah di panti dan satu hal lagi, jangan sampai ibu saya mengetahui semuanya."

Winda terdiam. Dia mengerti dengan permintaan Naina untuk menyembunyikan perihal inseminasi itu pada Ibu Farida.

"Tentu saja, kita harus merahasiakannya. Itu malah lebih baik, tidak ada yang boleh mengetahuinya. Tapi apa yang akan kita katakan pada ibumu? Kalau masalah tanah dan jaminan pengeluaran panti yang akan saya tanggung setiap bulannya ibumu pasti akan mengerti karena dia tahu saya suka berderma, kami sama-sama penyayang anak terlantar, tapi bagaimana denganmu? selama kehamilanmu nanti kamu tidak bisa bertemu dengan ibumu."

"Itu juga yang saya pikirkan, saya tidak pernah pergi meninggalkan ibu saya apalagi dalam waktu selama itu."

Winda tampak terdiam berpikir keras.

"Apa kamu kuliah?"

Naina menggelengkan kepalanya.

"Saya hanya tamatan Sekolah Menengah Atas."

Winda tampak senang.

"Katakan saja kalau aku memberikanmu beasiswa untuk melanjutkan kuliah di luar negeri."

Naina tampak berpikir.

"Sepertinya itu ide yang bagus, ibu sangat tahu jika aku sangat ingin melanjutkan kuliah."

"Bagus kalau kamu setuju," Winda tampak sangat bahagia.

"Maaf, boleh saya menanyakan sesuatu?"

"Tentu saja."

"Apa setelah anak itu lahir saya tidak bisa bertemu dengannya lagi?"

Winda tampak kaget mendengar pertanyaan Naina.

"Seharusnya seperti itu, setelah anak itu lahir, kami akan langsung mengambilnya darimu, setelah kamu pulih setelah melahirkan nanti, aku akan memberikan uang yang sangat banyak padamu, kamu bisa melanjutkan hidupmu, bisa kembali ke panti atau memulai kehidupanmu sendiri."

Naina terlihat sedih mendengar jawaban Winda.

"Apa kamu bersedia jika seperti itu?"

Naina terdiam sejenak, lalu mengangguk perlahan.

"Saya bersedia."

***

"Ibu sudah menemukan wanita yang cocok?" tanya Aaric ketika Winda mendatangi kantornya setelah dia bertemu Naina di kafe tadi.

"Iya, dan kita beruntung karena dia mau menyewakan rahimnya pada kita."

Aaric tersenyum getir.

"Wanita mana yang akan menolak jika ibu menjanjikan uang yang sangat banyak."

Winda tersenyum.

"Kamu benar, ibu harus mengeluarkan uang yang sangat banyak, tapi biarlah karena semua uang yang kita keluarkan tidak ada artinya dengan kebahagiaan yang akan dirasakan nenek nanti."

Aaric mengangguk.

"Jadi kapan kita akan mulai, Bu"

"Besok ibu akan membawa gadis itu ke Dr. Daniel untuk dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu, kita harus yakin gadis itu sehat dan tidak ada penyakit, semua itu sangat penting karena dia akan melahirkan anakmu."

"Iya, aku percayakan semuanya pada ibu."

"Apa kamu tidak ingin bertemu dengannya dulu?"

"Nanti saja, setelah dia dinyatakan positif hamil, aku akan bersamanya untuk menemui nenek dan mengatakan pada nenek jika dia adalah istri yang diam-diam aku nikahi."

"Baiklah kalau begitu."

1
frida
ibu ratu emang the best 👍
frida
Wisnu kurang ajar
frida
🤗🤗🤗
frida
duo sableng 😂😂
frida
ibu ratu keren sekali 😁😁😁
frida
misi berhasil ibunda ratu
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 semangat thor 💪🙏🏻
Yeti Karniati
cerita nya menarik
Caca ae
waduh.. ga bijak ni bu farida, menyamakan semua lelaki dan kisah hidup nya dengan naina...
beda donk... naina cantik dan bisa menyesuaikan diri...
Vien Habib
Luar biasa
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
malah ribut 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
rasain 😏
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
waduh 😣😭
♡𝓐𝓩𝓡𝓐 ♡
😍😍😍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Semangaaat Aaric 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
sangat sempit 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
tapi kamu yg terakhir menikah 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Aamiin 🤲
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
ketahuan 🥺
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Aamiin 🤲
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!