NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda Keren

Mengejar Cinta Om Duda Keren

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:740.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: sendi andriyani

"Menyingkirlah dan berhenti mengejar aku. Percuma saja, aku tak suka dengan anak kecil."


"Enak saja anak kecil, aku sudah besar, Om. Lihat saja, dada ku tumbuh dengan baik."


Darren Wisnu Abiana adalah seorang duda keren berusia 36 tahun, dia di tinggalkan oleh sang istri untuk mengejar pria lain. Patah hati yang Darren rasakan membuat nya trauma dan menutup hati nya untuk wanita mana pun.


Hingga, seorang gadis berseragam SMA datang dan mengejar nya. Meskipun dia sudah bersikap jutek pada gadis bernama Sherena itu, tapi dia tetap tidak pantang menyerah untuk mendapatkan nya.


Akankah pertahanan Darren runtuh saat melihat kesungguhan yang di lakukan oleh Sheren?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sendi andriyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 - Usaha Marvin

Keesokan hari nya, Sherena pergi sekolah dengan di antarkan oleh sang ayah seperti biasa. Tapi, kali ini di gerbang sudah ada April, Meysa dan Arin yang menunggu kedatangan Sherena.

Mereka langsung tersenyum begitu melihat mobil yang mereka yakini adalah mobil milik ayah nya Sherena mendekat ke arah gerbang.

"Itu dia orang nya muncul." Ucap April sambil menunjuk ke arah mobil yang mulai mendekat.

"Panjang umur si Sheren." Celetuk Arin, sambil terkekeh pelan. 

Tak lama kemudian, Sheren pun keluar dari mobil setelah berpamitan pada sang papa. Setelah nya, dia pun mendekat ke arah teman-teman nya, lalu melambaikan tangan nya saat mobil milik sang ayah perlahan menjauh dari sekolah anak nya. 

"Kalian ngapain disini?" Tanya Sherena. 

"Nungguin Lo lah, panjang umur Lo. Kita-kita baru aja ngomongin Lo kenapa belum datang, eehh gak lama datang." Jelas April.

"Yaudah, yuk masuk." Ajak Sherena, gadis itu menggandeng lengan Arina seperti kemarin. Ke empat cewek cantik itu pun melangkah masuk ke dalam sekolah, di parkiran Marvin menatap kedatangan gadis itu dengan tatapan yang sulit di artikan. 

Pemuda itu menatap intens ke arah Sherena, bahkan hingga gadis itu menghilang di belokan lorong sekolah. 

"Buseet, gak sakit apa itu leher Lo muter kek gitu."

"Kagak bakalan kerasa sakit lah, soalnya liatin ayang." Jawab yang lain nya, mereka saat ini sedang berada di parkiran sekolah. Sudah biasa mereka berkumpul di parkiran sekolah dengan motor-motor sport milik circle cogan. 

"Bisa diem gak kalian? Bacot aja terus, gue sumpel juga pake kaos kaki. Mau lu pada?" Ketus Marvin, membuat teman-teman nya langsung terdiam. Kalau sudah begini, mendingan diam saja dari pada bos mereka marah. 

Kenapa mereka sering kali memanggil Marvin dengan panggilan bos? Ya, karena Marvin adalah ketua geng motor. Jadi tak perlu di ragukan lagi bagaimana datar dan tegas nya pria itu.

"Ke kelas lah, cabut." Ajak Marvin. Mereka pun pergi dari parkiran, dan masuk ke kelas. 

Sherena dan teman-teman nya sedang memakan kue coklat yang entah di bawa oleh siapa, tapi sepertinya Sherena lah yang membawa kue coklat itu. Karena dia tidak sempat sarapan tadi, biasalah kesiangan. Sheren kan doyan tidur, untung saja Arumi membuat bolu coklat tadi, jadi Sheren membawa nya untuk sarapan.

"Kue nya enak banget, siapa yang bikin? Gue rasa, gak mungkin kalo Lo yang bikin kan?" Tanya Meysa, sambil kembali mencomot kue dari dalam wadah bekal milik Sherena.

"Emang, gue mana bisa bikin kue. Gue mah bisa nya makan doang." Jawab Sherena sambil terkekeh. 

"Terus, yang bikin siapa?" Tanya April.

"Nyokap lah, siapa lagi." 

"Haha, keliatan sih."

"Ya jelas keliatan, soalnya enak. Kalo nanti gue bawa kue yang pahit atau gosong, gak usah heran. Itu berarti gue yang bikin." Jawab Sherena lagi sambil tersenyum kecil. 

"Hahaha.." teman-teman nya pun tergelak begitu mendengar ucapan Sherena.

"Dahlah, kesel gue." Ucap Sherena, tapi dia hanya bercanda karena nyatanya saat teman-teman nya ke kantin, dia juga ikut di belakang ketiga teman nya. 

"Ayo pesen, hari ini gue yang traktir." Ucap April.

"Wih, dalam rangka apa nih? Tumben traktir." Tanya Meysa.

"Gak ada, cuma gue lagi dapet uang jajan lebih aja dari nyokap." 

"Yaudah, kuylah makan banyak." Ucap Sherena dengan antusias, dia pun memesan bakso dan juga mie ayam masing-masing satu mangkok. Mereka pun makan dengan lahap, hingga acara makan itu berlangsung heboh saat Marvin tiba-tiba saja duduk di dekat Sherena.

"Pelan-pelan aja makan nya, Sher."

"Apa Lo? Gak suka? Sana jauh-jauh." Jawab Sherena sambil mendelik, dia tidak peduli dengan image nya sendiri, dia lapar dan harus kenyang. Itu saja. 

"Bukan gak suka, tapi Lo nya keliatan gemesin. Itu doang." Jawab Marvin yang membuat April seketika tersedak, kebetulan dia sedang minum. Begitu mendengar Marvin mengatakan hal itu, dia terkejut dan akhirnya tersedak. 

Meysa yang duduk di samping April segera menepuk-nepuk punggung gadis itu, dia terbatuk-batuk hingga wajah nya memerah. Lucu sih liat dia tersedak, tapi kasian juga. 

"Pelan-pelan minum nya, Pril."

"Aduh, hidung gue panas banget." Ucap April sambil mengusap-usap hidung nya yang memerah.

"Kenapa bisa sampe tersedak gitu sih, Pril?" Tanya Sherena, gadis itu mendelik ke arah Marvin yang terus saja memperhatikan Sherena, tanpa mempedulikan apapun.

"Laki lu tuh, kalo ngomong bikin jantungan."

"Laki gue? Siapa? Perasaan gue kagak punya laki deh, kecuali bokap doang."

"Haha, gak di anggap lu, Vin." Celetuk Arina yang membuat Marvin mendengus kesal.

"Apaan sih ini? Kok gue planga plongo sih, kagak ngerti sumpah." 

"Astaga, Sheren.." Marvin terkekeh, membuat semua orang terpana. Pertama kali nya mereka melihat si kulkas terkekeh seperti itu, manis sekali. Tapi sayang, dia terlalu datar. 

"OMG, gila ganteng banget." Heboh April sambil menepuk-nepuk lengan Meysa.

"Isshhh, sakit anjir." Ucap Meysa sambil meringis, lalu mengusap-usap lengan nya yang memerah.

"Maklumin aja ya Sher, April emang kadang suka rada-rada." 

"Rada-rada apa?" Tanya Sherena pada Arina.

"Rada gila, harap maklum ya." Celetuk Meysa yang membuat April hanya tersenyum, toh dia tidak tersinggung karena dia tahu kalau teman-teman nya itu tidak serius. Lagi pula, mereka sudah berteman cukup lama. Jadi, candaan seperti ini sudah di anggap biasa bagi April, tapi tentu nya tidak bagi Sherena yang baru saja masuk circle cecan ini. 

Cecan tuh apa sih? Cewek cantik ya gays, cogan itu cowok ganteng. Hehe.

Sherena menggelengkan kepala nya, lalu kembali melanjutkan makan nya. Dia menambahkan dua sendok sambel, membuat Marvin melotot.

"Jangan makan yang pedes-pedes."

"Idih, Lo siapa sih? Dari tadi nimbrung mulu. Sono lu, huss huss.." Usir Sherena, tapi bukan nya pergi Marvin malah betah duduk disana. Sesekali dia tersenyum saat melihat Sherena makan dengan lahap, tanpa mempedulikan dirinya. Marvin meminum es kopi nya sambil melihat Sherena makan.

"Gila, lihat tatapan Marvin sama Sherena deh." Bisik Meysa pada April. Gadis itu juga setuju dengan Meysa, dia bisa melihat tatapan hangat penuh cinta saat Marvin menatap Sherena.

Cemburu? Ohh tentu tidak, hanya karena tadi dia salting saat melihat Marvin tersenyum, bukan berarti dia menyukai pria kulkas itu. 

"Hangat banget, iya gak sih?"

"Bener, tapi Sherena nya kelihatan gak peduli gitu."

"Gak tertarik kali dia nya, atau Sheren udah punya pacar?" Tanya Meysa pada Arin, gadis itu menggelengkan kepala nya. Dia tidak tahu, apakah Sherena sudah punya pacar atau belum.

"Kalian dari tadi bisik-bisik apaan sih?" Tanya Sherena.

"Eehh, enggak-enggak kok. Yuk makan lagi." Ucap April, mereka pun kembali melanjutkan acara makan-makan nya. 

Sore hari nya, Sherena pulang di antar oleh Arina dengan sepeda motor nya. Bertepatan dengan itu, Darren juga pulang. Dia memasukkan mobil nya ke garasi dan pria itu langsung keluar dari mobil, lalu masuk ke dalam rumah tanpa mempedulikan apapun.

Seketika itu, Sherena teringat akan satu hal. Nomor ponsel dan tantangan yang di berikan oleh Darren, haruskah dia memberikan tubuh nya pada pria itu? Hanya demi nomor ponsel? Dia di landa kebingungan saat ini.

.....

🌻🌻🌻🌻

1
Aluh Alvrida
Menarik crritax
Tyaz Wahyu
jendes mantan si darren nih kyk e wuakkkkkkkk
Tyaz Wahyu
jake enhypen 🥵 smpai 🤒
Tyaz Wahyu
enhypen jake
Niputu Dianlestari
Luar biasa
Raudah 1212
pesaraan sheren kelas 3 deh thor . masa iya ada kakel . ? emang ada kelas 4 di sma😁
JIMSON HUTAGAOL: /Grin//Grin//Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Yulia Setiawan
Luar biasa
Sumitri Aja
Buruk
Dewi Lestari
bagus karya nya suka
Sunarmi Narmi
Soo swetttt April ♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️♥️
Sunarmi Narmi
Daren skrng kmu bisa dgn Sherena buang tuh Sarah jauh "
Elisa Lisa
Luar biasa
s
sok cool, bahasanya kasar sekali
s
cepat amat jatuh cintanya
Mbak Ni
bagus bangettttt,seru juga anjirt
Nur Fajrina Qisthina
Love it
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
mampir ah
Nur Adam
smgt untuk krya mu thor
Atiek Rahmawati
Kalau sudah bukaan lengkap kenapa mesti masuk ruang operasi? dorong aja ke ruang bersalin untuk partus normal
Atiek Rahmawati
Ibunya Agnes atau Aira? tadi ditulis ibunya Aira lho....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!