NovelToon NovelToon
SUAMI PENGGANTI YANG TERHINA

SUAMI PENGGANTI YANG TERHINA

Status: sedang berlangsung
Genre:Menantu Pria/matrilokal / Crazy Rich/Konglomerat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:5.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: Sensen_se.

Ricard Dirgantara, pelayan bar yang terpaksa menjadi suami pengganti seorang putri konglomerat, Evelyn Narendra.

Hinaan, cacian dan cemooh terus terlontar untuk Richard, termasuk dari istrinya sendiri. Gara-gara Richard, rencana pernikahan Velyn dengan kekasihnya harus kandas.

Tetapi siapa sangka, menantu yang dihina dan terus diremehkan itu ternyata seorang milyader yang juga memiliki kemampuan khusus. Hingga keadaan berbalik, semua bertekuk lutut di kakinya termasuk mertua yang selalu mencacinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sensen_se., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6 : VELYN PINGSAN

“Velyn, hei!” panggil Richard menepuk-nepuk pipi istrinya.

Tak ada sahutan apa pun, kulit Velyn terasa sangat dingin. Richard panik, merengkuh tubuh istrinya dan segera merebahkan di ranjang. Melepas sepatu, jas, dan melonggarkan pakaian yang dikenakan oleh Velyn.

Sedikit panik, Richard membuka setiap laci nakas mencari minyak angin. Setelah menemukannya, ia memberi rangsangan pada hidung wanita itu. Membalurkan pada kening, dada, lalu jemari lentiknya.

Napas Richard berembus berat, “Bangun, Vel!” gumamnya, kemudian memijat antara ibu jari dan jari telunjuk tangannya.

Sudah cukup lama melakukannya, Velyn tak kunjung sadar juga. Kini beralih pada kakinya, membalurkan minyak angin pada telapak kakinya yang dingin, lalu memijat titik-titik syaraf untuk menarik kesadaran Velyn.

Velyn melenguh, kepalanya bergerak tidak tenang. Kelopak matanya terasa berat untuk dibuka. Pusing, gelap menyergapnya.

Mendengar lenguhan istrinya, Richard bergegas menghampiri, merapatkan bibirnya pada telinga Velyn. “Vel, Velyn kamu bisa dengar aku?” bisiknya pelan.

Velyn mengernyit kuat sebelum akhirnya membuka kelopak mata dengan perlahan. Kepalanya masih teramat pusing. Napasnya pun berembus dengan berat.

“Ah, akhirnya sadar juga!” desah Richard penuh kelegaan, sembari menyeka keringat di keningnya sendiri.

“Air....” gumam Velyn pelan, mulut dan tenggorokannya terasa kering.

Richard menepuk keningnya, lupa menyiapkan air minum untuk sang istri. “Iya! Tunggu sebentar. Aku buatkan teh hangat. Sabar ya,” balas Richard mengusap pelan bahu Velyn. Sadar atau tidak, Velyn membalas dengan anggukan.

Buru-buru Richard berlari menuju dapur, segera merebus air dan membuatkan teh hangat untuk istrinya. Beberapa saat kemudian, Richard kembali dengan langkah yang cepat dengan secangkir teh hangat di tangannya.

Karena terburu-buru dan tidak fokus dengan jalan, Richard tidak sengaja menabrak Debora hingga minuman itu tumpah mengenai gaun gadis itu.

“What the f**k!” umpat Debora mundur beberapa langkah, melihat gaunnya ternoda. Mulutnya terperangah, matanya membelalak dengan sangat lebar. Perlahan mengangkat pandangan, giginya bergemeletuk dengan sangat kuat.

“Richard! Apa yang kamu lakukan? Mata kamu di mana, hah? Main tabrak aja. Lihat nih baju kesayangan aku jadi basah dan kotor. Kamu tahu berapa harganya? Gajimu setahun di bar saja tidak akan cukup membayarnya!” teriak Debora tidak sopan. Suaranya melengking hingga membuat telinga Richard berdenging seketika.

Pria itu memejam sesaat, menatap Debora dengan kesal. Bibirnya enggan menyahut dan hanya menghela napas berat.

“Malah bengong lagi! Lo denger nggak sih gue ngomong?” sentak Debora melipat kedua lengannya dengan angkuh.

Richard hanya berdecak kasar, memilih jalan lain untuk menghindari adik ipar yang menghalanginya. Hal itu, tentu membuat Debora semakin meradang.

“Richard sialan! Sudah numpang di rumah istri, nggak tahu diri lagi!” pekiknya berkacak pinggang.

Sebelum meniti anak tangga, Richard menoleh, “Velyn pingsan di kamar,” sahutnya lalu kembali ke kamarnya.

“Apa?! Kak Velyn pingsan?” teriak Debora terkejut.

Suara Debora yang menggelegar mengundang perhatian penghuni rumah. Rendra dan istrinya menghampiri putri bungsunya itu.

“Kenapa kakakmu, Ra?” tanya Sabrina dengan raut khawatir.

“Kata Richard pingsan, Ma,” ucapnya.

“Apa?! Pingsan!” teriak Rendra dan Sabrina secara serentak. Debora mengangguk sebagai jawaban.

Ketiga orang itu berbondong-bondong ke kamar Velyn, mereka mendorong pintu dengan kasar. Saat pintu terbuka, pemandangan pertama yang mereka lihat adalah Richard yang tengah membantu istrinya duduk.

Posisinya seperti berpelukan, memang tak berjarak. Hanya beberapa jengkal saja. Richard meletakkan bantal di punggung istrinya lalu menyodorkan segelas teh hangat. Walaupun sedikit berkurang karena tumpah.

“Astaga, Velyn!” teriak Sabrina histeris mendapati wajah putrinya pucat pasi bak mayat hidup.

Wanita paruh baya itu menarik lengan Richard dengan kuat lalu memberi sebuah tamparan di pipi. “Apa yang kamu lakukan pada putriku, hah? Kau pasti memaksa kehendakmu padanya sampai dia seperti ini. Ayo jawab! Kurang ajar kamu, ya!” cecar Sabrina memukuli lengan kekar Richard.

Baru menelan beberapa teguk minuman hangat itu, Velyn menoleh. Bibirnya bergetar ingin berucap, tapi rasanya masih sangat lemah. Ia ingin mencegah ibunya agar tidak memukuli Richard.

“Cukup, Ma! Kita bawa saja ke rumah sakit!” tukas Rendra menghentikan amukan Sabrina.

Velyn beralih menatap Richard, tersirat permohonan dari manik mata yang kini mulai mengembun dan siap menjatuhkan bulir bening. Kepalanya menggeleng pelan, ia tidak ingin dibawa ke rumah sakit. Bahkan wanita itu terlihat ketakutan.

“Bawa putriku ke mobil. Antar ke rumah sakit sekarang juga!” titah Rendra pada menantunya.

Richard mendekat pada Velyn yang gemetar. Tangan Velyn meraih tepi kemeja Richard dengan sangat kuat. “Aku enggak mau ke rumah sakit,” bisiknya dengan suara yang sangat pelan.

“Buruan, Richard! Lelet banget sih jadi orang!” sentak Rendra.

“Enggak mau, Cad. Aku enggak mau ke rumah sakit,” lirih Velyn di telinga Richard. Cengkeraman tangannya semakin kuat. Air matanya mulai berjatuhan.

Bersambung~

Makasih support dan dukungannya, Best! Tinggalin jejak 👣 yaa 💋

1
anonim
pantes pertama kali mengetahui dirinya hamil waktu itu Velyn tidak yakin bisa menjadi ibu yang baik untuk calon anaknya.
Sabrina ibunya secara tidak langsung mencontohkan menjadi ibu yang tidak baik tidak bisa di contoh kelakuannya. Tapi yakinlah kau Velyn bersama Richad suamimu bakal bisa mendidik anak-anak kalian dengan baik penuh kasih sayang dan bijaksana
anonim
Vina ini pingin dipecat sebagai karyawan Narendra
anonim
gila ini mah para karyawan kerjanya pada gak bener asal kerja saja ini.
Stevy juga gila ini tidak ada laporan ke Velyn tentang perusahaan miliknya dimana ruang kerjanya bahkan kursi kebesarannya didudukin orang lain.
anonim
Richad ini dimana-mana kesannya selalu diremehkan dipandang sebelah matapun tidak. Tapi begitu tahu siapa Richad yang sebenarnya barulah kejang-kejang tuh pada.
anonim
ayo Velyn...Richad...basmi tikus-tikus kantor yang menggerogoti cuan di perusahaan Narendra
anonim
bersyukur menantunya Richad yang panjang sabar. Itu Sabrina kenapa tidak struk sekalian uuuppppzzzz
anonim
Catty dan Gilang ini pantes di hukum kena pasal pembunuhan berencanakan
Susi Akbarini
velyn3...
😆😆😆😆
belum tau dia..
❤❤❤❤❤
Susi Akbarini
apa rahimnya gak jadi diangkat yaaaa???
😍😍😍😍❤❤❤❤❤
Ilfa Yarni
fix velyn hamil tp penasaran kok bisa mending periksa dulu ichad apa dokter yg tanganin velyn dulu bohong ya
anonim
benar Richad katamu Catty harus diproses hukum.
irma hidayat
semangat up thor ditunggu banget
irma hidayat
mudah2an bukan rahimnya yg diangkat, tapi penyakitnya hingga velyn bisa hamil lagi dan diberi baby boy
anonim
tegang tapi ngakak juga tahu Richad pingsan karena phobia darah
anonim
Richard pada dasarnya pria yang baik dan murah hati, sebenarnya dia bangga sama Santos bekerja walaupun tidak halal tapi demi putranya bisa berjalan
Susma Wati
stevy jangan bilang gak cinta ke Joe, Joe lagi berjuang untuk stevy jatuh cinta ke Joe
umi nafisah
mungkin dokternya wktu itu hilaf. bukan rahim yg diangat, tp ssuatu yg lain 😅😅
Hafifah Hafifah
lebih baik si velyn diperiksa dulu siapa tau kan dia beneran hamil jadi dia bisa jaga" biar g teledor
Hafifah Hafifah
kayaknya emang hamil deh
umi nafisah
ngidam part 2 nih kyaknya 🤗🤗🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!