Cinta Pria Introvert

Setelah selesai makan malam.

Kikan dan Nayla pun bersantai bersama Naura di ruang tengah.

"Nayla,Kikan,Tante sama Om tinggal ya,kami mau istirahat."Ucap Bu Sisil.

"Iya Tante."Balas Kikan dan Nayla bersamaan.

Mereka bertiga mengobrol dan bercerita banyak hal yang tidak mereka lewati bersama,Naura menceritakan ia memutuskan untuk menutup toko nya dan fokus pada Keluarga nya,sementara Nayla bercerita tentang kerja nya di perusahaan ayah nya,begitu juga dengan Kikan yang menceritakan hidup nya selama di Australia.

Sementara tidak jauh dari ruang tengah,Evan dan Aldo mengobrol sembari menatap layar laptop nya membahas pekerjaan.

Evan yang belajar soal bisnis perusahaan ayah nya itu,di bantu oleh Aldo yang sudah lebih lama terjun kedunia bisnis. sudah 2 tahun Evan membuka kembali perusahaan ayah nya itu,tapi ia merasa masih perlu banyak belajar untuk pegangan nya.

Karena Jarak mereka yang masih terjangkau oleh mata,sesekali Mata Kikan melihat ke arah pria yang membuat diri nya mengambil keputusan untuk pergi beberapa tahun,karena Ingin mencoba melupakan perasaan nya itu.

"Eh Van,Kikan Cantik ya."Ucap Aldo pada Evan yang tampak sedang asik menatap layar monitor nya.

Mendengar ucapan sahabat nya,Evan mengangkat kepala nya dan melihat ke arah Kikan yang di bicarakan Aldo,beberapa saat lalu kembali menatap laptop nya.

"Iya."Balas Evan datar.

"Kau tak mau coba dekati dia?." Goda Aldo.

"Tidak."

"Kau serius?,Di cantik men,kau tak tertarik?." Tanya Aldo lagi tak percaya.

Evan pun tak membalas pertanyaan Aldo dan hanya menatap monitor nya.

"Eh Van,lihat aku." ucap Aldo. Evan pun melihat ke arah Aldo dengan heran.

"Apa?."

"Aku sudah berteman dengan mu bertahun - tahun ( Ucap Aldo dengan wajah serius nya ) sejak kita masih sekolah dulu,tapi jujur saja, aku merasa masih tak bisa mengerti diri mu Van,kau itu sebenarnya Normal apa tidak si?." Tutur Aldo sembari tertawa.

Evan yang mendengar pun tertawa kecil dan melemparkan bantal ke Aldo. "Sialan kau." Ucap Evan.

Aldo pun tertawa sembari menangkis bantal yang di lempar Evan.

"Nah gitu kan enak,jangan serius - serius terus tu muka,ketawa sesekali,biar gak kaku,nanti susah dapat cewek."Ledek Aldo. Evan tersenyum mengeleng - gelengkan kepala mendengar ucapan Aldo.

Kikan yang mendengar tawa mereka pun menoleh,ia tersenyum tipis,sangat jarang ia bisa melihat Evan tertawa lepas seperti itu. Pria yang sudah Kikan cap di dalam hati nya adalah Pria Introvert. Kikan lalu dengan cepat mengalihkan pandangan nya saat ia tersadar pada komitmen nya,tak seharusnya ia masih memikirkan pria itu dan mendambakan sesuatu dari nya.

Saat kembali asik mengobrol,Kikan seperti baru menyadari kalau ada sesuatu yang kurang sejak ia datang ke rumah ini.

"Ra,aku tak melihat Rian sejak aku datang,Dimana dia?." Tanya Kikan saat menyadari kalau ia belum bertemu dengan Rian suami sahabat nya itu.

"Di lagi di luar kota,paling besok dia sudah kembali,tapi tadi aku telefon dengan nya,dia bilang titip salam buat mu." jawab Naura.

"Oh gitu,iya,salam balik ya buat Rian."Balas Kikan.

"Kikan,Nayla,malam ini kalian tidur disini ya,aku kan masih kangen,dan aku juga rindu tidur bertiga seperti saat aku belum menikah."Ucap Naura.

"Aku sih mau aja,tapi terserah Kikan aja mau apa engak."Balas Nayla.

Kikan pun sejenak terdiam,ia sebenarnya sangat ingin,tapi ia juga tak mau terus bertemu dengan Evan,membuat Hati nya semakin memberontak ,ia juga sudah tidak mau banyak bicara dengan Evan,agar ia tak lagi merasakan sakit hati karena tak di hiraukan.

"Ki,gimana?." Tanya Naura.

"Em Gimana ya Ra...."

"Ki,kau tak merindukan kami,kita kan bisa mengobrol sampai malam."Kata Naura menyakinkan Kikan.

Kikan pun tersenyum dan mengangguk tanda ia setuju untuk menginap.