NovelToon NovelToon
Bencimu Jadi Cinta

Bencimu Jadi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Cintapertama
Popularitas:42.9k
Nilai: 5
Nama Author: Dewi Risnawati

"Aku tidak butuh uangmu, Pak. Aku hanya butuh tanggung jawabmu sebagai ayah dari bayi yang aku kandung!" tekan wanita itu dengan buliran air mata jatuh di kedua pipinya.

"Maaf, aku tidak bisa!" Lelaki itu tak kalah tegas dengan pendiriannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dewi Risnawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Solusi

Sofia tak bisa menolak ajakan pasangan baya itu. Terlihat mereka sangat khawatir, sehingga memaksa dirinya untuk ikut kerumah. Apalagi saat Bu murni mengatakan bahwa dia adalah seorang dokter.

"Awwhh! Perut aku sakit sekali," rintih Sofia yang tiba-tiba merasa perutnya terasa nyeri saat sudah di perjalanan.

"Perut kamu sakit? bagian mana, Nak?" tanya Bu murni sangat khawatir.

"Bagia bawah, Bu. Aduh...." Sofia masih merintih menahan rasa sakit yang tak biasanya.

"Pa, gimana ini? Apa kita bawa ke RS aja?" tanya Bu murni pada suaminya.

"Sepertinya lebih baik begitu. Papa juga khawatir terjadi sesuatu," jawab lelaki itu masih fokus mengemudi.

"Sabar ya Nak, sebentar lagi kita sampai rumah sakit." Bu murni mencoba untuk menenangkan Sofia.

Sofia merasa ada yang rembes. Apakah terjadi sesuatu pada janinnya? Ia meraba bagian bawahnya, seketika matanya membola.

"D-darah! Aku pendarahan?" ujar wanita itu syok.

"Nak, Kamu...." Bu murni menatap bingung. "Apakah kamu sedang hamil?"

Sofia mengangguk pelan sembari menahan rasa nyeri. "Bu, aku takut terjadi sesuatu pada bayiku. Tolong bantu aku, Bu," lirihnya berkaca-kaca.

"Pa, lebih cepat lagi!" titah Bu murni tak kalah khawatir.

Pak Asyarie menambah kecepatan laju mobilnya. Tentu saja RS yang mereka tuju adalah RS tempat Bu murni bertugas.

Sesampainya di RS, pasangan baya itu segera meminta bantuan tenaga medis untuk membawa murni ke ruang tindakkan agar segera mendapat bantuan.

"Dokter Murni, siapa yang pendarahan?" tanya dokter obgyn yang di minta untuk menangani pasien yang baru saja masuk.

"Hah, dia...."

"Dia menantu kami," jawab pak Asyarie memotong ucapan istrinya.

"Menantu? Istrinya siapa? Seno? Atau Axel?" tanya dokter itu terlihat kaget. Tentu saja ia sudah mengenali keluarga dokter murni, yang ia tahu pasangan itu hanya memiliki dua orang anak, dan keduanya belum menikah.

Bu murni dan pak Asyarie saling pandang. Mereka bingung mau jawab apa, abisnya keceplosan mengakui murni menantu mereka.

"Itu menantu dari anak kakak saya. Kebetulan suaminya sedang tugas keluar kota, jadi kami yang mengantarkan," sahut Bu murni beralasan.

"Oh begitu ya. Baiklah akan saya periksa."

"Ya silahkan dok, tolong lakukan yang terbaik untuknya," ucap wanita itu sangat khawatir.

Setelah rekannya masuk untuk menangani Sofia, Bu murni menatap tajam pada suaminya.

"Papa kenapa ngomong dia menantu kita sih? Nambahin masalah aja," omelnya.

"Ya habisnya papa bingung mau jawab apa, Ma. Yang terlintas di pikiran papa hanya itu. Papa itu sedang berhayal salah satu putra kita punya pasangan dan sebentar lagi kita akan memiliki cucu," celetuk lelaki itu.

"Ya Allah, sampai segitunya pengen punya menantu dan cucu. Makanya kuping kedua anak papa itu di lebarkan. kapan perlu pake toa ngomong sama mereka. Umur udah setua itu masih belum punya pasangan." Wanita baya itu kembali mengomel.

Pak Asyarie tersenyum menghampiri sang istri. "Sabar Ma, kita tidak bisa memaksa. Semoga secepatnya mereka di pertemukan dengan jodohnya," ujar lelaki itu memegang bahu wanitanya.

Setelah beberapa saat menunggu. Pintu ruangan itu kembali terbuka. Bu murni dan pak Asyarie segera menyongsong dokter.

"Dok, bagaiman keadaannya?" tanya Bu murni tak sabaran.

"Alhamdulillah bayinya masih bisa di selamatkan. Dan keadaan ibunya juga baik- baik saja. Tetapi perlu bedrest total. Kami juga sudah memberikan obat penguat kandungan," terang dokter obgyn tersebut.

"Alhamdulillah...." pasangan baya itu mengucap syukur atas keselamatan mereka.

"Apakah kami sudah boleh menemuinya?" tanya tanya Bu murni.

"Ya tentu saja, silahkan!"

"Terimakasih ya, dok."

"Sama-sama."

Pasangan itu segera masuk ke ruangan dimana Sofia tengah berbaring. Tapi sudah terlihat lebih tenang.

"Bagaimana dengan keadaanmu, Nak? Apakah masih terasa sakit?" tanya Bu murni menghampiri.

"Alhamdulillah sudah tidak sakit lagi Bu. terimakasih ibu dan bapak sudah bantuin aku," ucap Sofia tulus. Meskipun insiden itu tidak di sengaja, tetapi mereka sangat bertanggung jawab. Setidaknya saat ini ia cukup lega saat dokter mengatakan bayinya baik-baik saja.

"Kamu tidak perlu berterimakasih seperti itu, karena semua sudah tanggung jawab kami," sahut pak Asyarie.

"Iya Nak, kami sangat lega saat dokter mengatakan kandungan kamu baik-baik saja," imbuh Bu murni.

"Apakah kamu sudah menghubungi keluargamu?" tanya Bu murni.

Sofia menggeleng pelan. Raut wajahnya tampak murung dan ragu. Apa yang harus ia katakan pada mereka? Nggak mungkin ia katakan dirinya tidak punya suami.

"Kalau begitu beritahu kami alamat rumahmu, biar bapak dan ibu menemui keluarga kamu, agar mereka tidak cemas. Mereka semua pasti sudah risau karena kamu tidak pulang."

Lagi-lagi Sofia terdiam. Masih belum tahu mau jawab apa. Apa ia jujur saja bahwa apa yang menimpa dirinya saat ini adalah kesalahan yang di lakukan oleh penyidik itu.

"Nak, kenapa diam saja? Kamu dengar ibu bicara kan? Apakah ada yang terasa sakit lagi? Jika ada katakan pada ibu," tegur wanita baya itu sembari mengusap bahu Sofia dengan lembut.

"Ah, nggak Bu. Nggak ada yang sakit kok. Aku hanya bingung mau jawab apa sama ibu dan bapak," lirihnya mengalihkan pandangan. Ia tak berani menatap wajah pasangan itu.

Bu murni dan pak Asyarie saling pandang. Sebenarnya apa yang terjadi? Apakah wanita ini sedang ada masalah dengan keluarganya?

"Nak, ayo cerita sama ibu. Kamu jangan takut, ibu dan bapak akan menjadi pendengar yang baik. Mungkin nanti kami bisa mencarikan solusi dari masalahmu," ujar wanita itu berusaha membuat Sofia nyaman dan merasa di lindungi.

Akhirnya Sofia menceritakan masalah yang terjadi pada dirinya. Namun, ia tidak berani menyebutkan siapa nama oknum yang telah membuat dirinya hamil. Ia juga tidak berani memberitahu di mana oknum itu bertugas. Sofia masih teringat ucapan dan ancaman Axel, yang mana lelaki itu tidak akan segan-segan menghabisi dirinya dan juga anak yang ada di rahimnya.

"Sungguh jahat sekali polisi itu. Apakah kamu tidak menceritakan masalahmu pada keluarga?" tanya Bu murni penasaran.

"Aku tidak punya siapa-siapa lagi, Bu. Ayah dan ibuku sudah lama meninggal. Aku hanya punya paman yang tinggal di kampung. Tetapi paman tidak pernah peduli padaku. Maka dari itu aku memutuskan untuk bertanggung jawab sendiri atas anakku. Aku akan merawat dan membesarkannya sendiri," ungkap Sofia jujur.

Bu murni dan pak Asyarie menghela nafas dalam. Mereka menatap penuh prihatin.

"Nak, kenapa kamu tidak mencoba membawa masalah ini ke hukum. Kamu tidak perlu takut, karena anak kami juga seorang polisi. Nanti kami minta dia untuk membantumu dalam menangani masalahmu."

"Benar apa yang di katakan bapak. Kamu harus membuat laporan, biar itu orang mendapatkan ganjarannya. Setidaknya dia di copot dari anggota kepolisian," timpal Bu murni membenarkan.

Sofia terdiam sejenak. Apakah itu solusi terbaik? Setidaknya ia sudah mendapatkan perlindungan dari keluarga baik ini. Apalagi mereka bilang anak mereka juga seorang polisi.

"Untuk sementara waktu kamu tinggal di rumah kami dulu, nanti kita bicarakan masalahmu dengan anak ibu." Lagi-lagi pasangan itu memberi solusi sehingga membuat sofia merasa terlindungi.

Bersambung....

1
❀∂я ♍𝐦𝐨𝐨𝐧 three
pasti sofia ini yg di maksud sm bu murni , semangat skl mau dijadiikn mantunya
Hasriani Ache
Semangat Nulisnya Thor, Suka Ceritanya 🤗🤗
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я: siap kak, terimakasih🙏😍
total 1 replies
❀∂я Widyadara
kayak tomat mukanya terbongkar kedok sebelum rencana jebak axel sukses🤣
Delvyana Mirza
Oke,gak perna nabung kak selalu tepat di baca,kalau uf nya daoble napa kak,
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я: terimakasih kak🙏
total 1 replies
Mike Shrye❀∂я
otakku jadi traveling wee😭😭😭
Mike Shrye❀∂я
🤣🤣🤣🤣diih kan bisa beli sendiri....modus wee🤣🤣🤣
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я
bagi yg tidak tahu, di persilahkan tanyakan sama bg risky🤣🤭
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
biar kaya romantis GT yaa 1 sedotan buat berdua.wkwkwk
✰͜͡v᭄HIATUS𝐀⃝🥀ᵒᶠᶠ'ᴳᶜ
bener juga tuh yg dikatakan seno
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦mͫaͧyᷠrᷲaͪ⁴ᵐ❀∂я
angek apaan sih
𝓢𝓱𝓸𝓯𝓲𝓪_𝓯𝓲𝓪❀∂я
bener, anak ibu otak'y udah geser 🤣🤣🤣
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
iya mahh anakmu itu emang udah sengklek🤣🤣🤣
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
kamu yang gak ada akhlak mahh sebell banget banyak maunya 🤣🤣
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Aamiin semoga berjodoh yang tadinya benci jadi cinta eaeaaaa🤣🤣
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
bener Sofia jangan dikasih klo dia minta 🤣🤣
🍁Ƭɧเɛɛ❣️❀∂я 💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
tuchh kan emang gengsian gak ngaku lagi🤭
🎀 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘNurrul P.❀∂я
Semangat kak Dewi 🥰🥰🥰
⒋ⷨ͢⚤𝗗𝗘𝗪𝗜 𝗥 ❀∂я: Terimakasih kak nurul🙏
total 1 replies
🎀 ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘNurrul P.❀∂я
angek itu artinya apa kak? ngambek kah?
❀∂я ♍𝐦𝐨𝐨𝐧 three
iya ma bergeser karena di jahil oleh calon cucu mamah 🤭
❀∂я ♍𝐦𝐨𝐨𝐧 three
susah buat mengatakannya ya 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!