NovelToon NovelToon
Bukan Menantu Biasa

Bukan Menantu Biasa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Saudara palsu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Wahyuni Soehardi

Amira menikah dengan security sebuah pabrik di pinggiran kota kecil di Jawa Timur. Awalnya orang tua Amira kurang setuju karena perbedaan status sosial diantara keduanya tapi karena Amira sudah terlanjur bucin maka orang tuanya akhirnya merestui dengan syarat Amira harus menyembunyikan identitasnya sebagai anak pengusaha kaya dan Amira harus mandiri dan membangun bisnis sendiri dengan modal yang diberikan oleh orang tuanya.

Amira tidak menyangka kalau keluarga suaminya adalah orang-orang yang toxic tapi ia berusaha bertahan sambil memikirkan bisnis yang harus ia bangun supaya bisa membeli rumah sendiri dan keluar dari lingkungan yang toxic itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wahyuni Soehardi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

“Dek mas berangkat dulu. Hari ini kau ada acara keluar?”

“Aku mau ke pasar mas buat beli bahan kue ulang tahun keponakanmu besok dan mengisi stok kulkas.”

“Ini uang tambahan buat belanja.”

“Terimakasih mas. Hati-hati dijalan.” Amira takzim pada suaminya dan mengantarnya hingga ke halaman.

“Mbak mau ke pasar ya? Ikut dong.”

“Boleh tapi naik motormu ya. Motor mbak kan surat-suratnya belum keluar? Jangan lupa cuci piring sendiri selesai sarapan sekalian punya ibu.”

“Iya…iya.”

Amira meneruskan pekerjaannya mencuci pakaian semua orang dengan mesin cuci. Sambil membersihkan rumah. Setelah selesai semua pekerjaan rumah barulah dia bersiap-siap ke pasar.

Amira berdandan tipis-tipis dan menggamit tas Selempang nya. Adik ipar bungsunya sudah menunggu didepan.

“Isi bensin dulu ya mbak.”

“Kalau itu mah beres.”

“Mir ini uang tambahan untuk beli stok kulkas belilah ayam dan daging.”

Amira menerimanya seraya mengucapkan terimakasih.

“Kami pergi dulu bu, Assalamualaikum.”

“Waalaikumsalam, hati-hati dijalan. Jangan ngebut.”

Sesampainya di pasar adik iparnya mengambil tas yang dilipat-lipat dari dalam jok motor.

“Ini aku bawakan tas besar untuk belanja daripada bawa kresek berisi macam-macam belanjaan.”

“Pinter kamu dek. Kita ke tempat ayam dulu.”

Setibanya di kios ayam Ani menengok ke arah penjual bebek.

“Mbak apa kau bisa memasak bebek?”

“Bisa kenapa? Kau ingin bebek? Mana ada orang jual bebek?”

“Itu disana tapi masih hidup. Bisa minta disembelihkan kok.”

“Oke nanti kita kesana.”

Setelah membeli ayam potong Amira dan Ani menuju penjual bebek dan memilih dua ekor bebek. Sambil menunggu mereka membeli bumbu dapur, tahu dan tempe.

“Setelah ini kita ke kios daging. Mbak kok kepingin masak rendang.

Selesai membeli daging Amira menuju toko yang menjual bahan kue. Dia membeli berbagai macam keperluan untuk membuat kue serta membeli beberapa macam loyang kue.

Tas yang dibawa Ani mulai menggembung. Remaja bertubuh kecil itu mulai tertatih-tatih mengikuti langkah kakak iparnya.

“Bagaimana kalau sebelum pulang kita makan bakso dulu?”

“Wah mau sekali mbak. Aku tahu bakso yang paling enak disini tapi tidak di area pasar. Kita keluar dulu. Gak jauh kok tempatnya.”

“Baiklah ayo kita kesana.”

Sesampainya di depot bakso Ani mengusap keringatnya dengan tangan. Amira mengeluarkan tissue dan mengelap muka adik iparnya dengan seksama.

“Belanjaannya berat ya An?”

“Gak berat lagi mbak. Tapi berat sekali. Apa mbak Mira belanja tidak kebanyakan? Perasaan ibu ngasih uang gak seberapa banyak. Ntar duitnya cukup gak buat bayar bakso?”

“Soal itu jangan kuatir tadi mas mu kasi uang tambahan kok.”

Mereka memesan dua porsi bakso dan dua gelas es jeruk.

“Hmmm…..aku setuju dengan mu An ini enak sekali. Kamu sering beli bakso disini ya?”

“Iya dengan teman-teman sekolah. Libur kenaikan kelas begini jadi lama gak makan bakso.”

“Eh Ani seseorang menyapanya. Kamu makan bakso juga.”

“Lho Intan kamu sama siapa?”

“Kenalin ini kakakku. Liburan kangen sama bakso langganan kita. Mumpung keluar sama kakak kesempatan palakin kakak.”

Lelaki berkumis tipis itu nyengir sambil menjabat tangan Ani dan Amira.”

“Ini kakak iparku istrinya mas Dedy.”

Intan menyalami Amira yang mengundangnya untuk bergabung tapi dengan halus ditolak oleh kakaknya. Mereka mengambil tempat dibelakang depot bakso itu.

“Itu salah satu temanku yang rutin jajan disini. Tapi dia sekarang naik ke kelas tiga sementara aku tidak naik kelas.”

“Kamu kenapa bisa gak naik kelas sih An? Masalahnya apa? Pelajarannya yang sulit atau apa?”

Ani tertunduk matanya agak berkaca-kaca tapi dia berusaha menyembunyikannya.

“Apa ada yang tidak beres? Ceritalah mbak gak akan menceritakannya kepada siapapun kalau itu rahasia.”

Ani menghela nafas panjang. Dia menyeruput es jeruknya

“Sebenarnya sih aku tidak bodoh-bodoh amat mbak. Hanya saja aku pernah meninju muka guruku.”

“Haah….kok bisa?”

“Aku tidak mau diperlakukan seperti temanku.”

“Memangnya temanmu diapain?”

Ani tidak menjawab dia mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan sebuah video pada kakak iparnya.

Amira terbelalak sambil menutup mulutnya.

Setiap pelajaran pak Yudi setelah selesai menerangkan dia rutin melakukan itu kepada Lisa. Dia sih memang open BO semua juga memaklumi. Sekarang dia sudah naik ke kelas tiga.

“Apa ibu tahu masalah ini?”

Ani menggeleng. Percuma lapor toh akhirnya yang lapor yang pindah sekolah ada beberapa murid yang gak mau diperlakukan seperti itu orang tuanya menuntut pun percuma.”

“Kenapa?”

“Guru itu adiknya pejabat kepolisian disini siapa juga yang berani melawan pejabat. Ini didesa mbak.”

“Apa kau ingin melawan?”

“Tidak mbak aku malu. Aku takut ibu tahu. Malah aku nanti yang dimarahi.”

“Baiklah apa kau ingin pindah sekolah?”

“Apa itu mungkin? Duit dari mana? Ibu cuma hidup dari uang pensiun ayah dan hasil kebun yang tidak seberapa motor ini suami mbak Erna yang bantu kreditnya makanya sikap mbak Erna seenaknya.”

“Besok kita cari sekolah untukmu dan kamu pindah saja. Masalah duit itu urusan mbak.”

“Gaji suamimu itu berapa mbak, ntar duitmu habis lho, jangan aneh-aneh.”

“Sudah ga usah mikirin duit mbak masih punya tabungan kok. Jangan kuatir.”

“Beneran mbak?”

“Iya. Hari ini setelah kita pulang dari sini kau browsing lah sekolah yang bagus. Swasta gak apa-apa kan? Besok kita datangi satu-satu barangkali ada yang masih mau menerima murid pindahan.”

“Baiklah mbak. Makasih banyak ya mbak.”

"Ayo kita pulang, mbak harus membuat kue ulangtahun untuk keponakan kita hari ini."

Setelah membayar bakso mereka pulang dan mengeluarkan belanjaan serta mengaturnya kedalam kulkas.

"Hari ini masak bebek goreng dong mbak."

"Boleh tapi kau bantu masak ya biar cepat."

"Sayurnya sayur asem dengan bebek goreng dan lalapan. Tapi bebeknya jangan dikeluarin mbak disembunyikan di lemari makan dulu setelah mbak Erna mengambil makanan baru bebeknya kita keluarin. Wong dia ga ikut urunan beli bahan kok enak aja ikut makan bebek."

Setuju. Nih kamu siapkan dulu sayur asemnya mbak yang siapin bumbu untuk sayur asem, bebek dan sambalnya.

Kedua wanita berbeda umur itu sibuk didapur hingga bau harum memenuhi ruangan dapur kecil itu.

"Panggil ibu An kita makan siang dulu."

Belum sempat Ani memanggil ibunya kakak perempuannya muncul dengan membawa rantang dua susun.

"Mbak Erna kalau mau ambil sayur ambil di panci belakang aja mbak jangan yang sudah disajikan. Kami nggak mau makan sisa mbak Erna."

"Kok cuma ini?"

"Tapi kan menunya sama dengan yang dimeja, apa bedanya ngambil dibelakang dan dimeja?"

"Apa tidak ada ayam atau ikan kek."

"Kalau mbak Erna mau makan ayam atau ikan mana duitnya ntar Ani belikan matang di depot sekalian buat kita."

"Ya sudah tidak apa-apa enggak pakai ayam. Mir tolong gotengkan telur dong buat tambahan."

"Maaf goreng sendiri saja mbak saya masih ada kerjaan. Tuh jemuran sudah kering habis ini saya seterika."

"Dasar ipar tidak berguna,"sungutnya sambil menutup rantang yang sudah penuh makanan dan berlalu tanpa mengucapkan terimakasih."

"Aku akan mengunci pintu depan dulu mbak takutnya mbak Erna balik lagi."

"Iya tapi jangan lupa panggil ibu."

"Ibu dari mana?" tanya remaja SMU itu saat melihat ibunya masuk ke halaman setelah membayar ongkos gojek."

"Ibu dari menengok uwak Ningsih tadi pagi ibu dikabarin kalau wak Ningsih sakit ibu ikut ngantar uwak ke rumah sakit besok dia operasi."

"Ya Allah Uwak sakit apa bu?"

"Katanya sih ada benjolan di payudara semoga saja tidak ganas. Besok ibu ke rumah sakit lagi nungguin uwak operasi."

"Ya sudah besok Ani antar bu, sekarang ayo kita makan."

Ibu membersihkan diri dan berganti pakaian rumah dan bergabung dengan anak dan menantunya di meja makan."

"Wah hari ini menunya spesial sekali."

"Ani tadi minta bebek bu, ya sudah saya masakkan bebek bumbu hitam." jawab Amira.

"Kau harus menyisakan untuk suamimu Mir."

"Iya bu," jawabnya sambil mengambilkan nasi dada bebek goreng lengkap.dengan bumbu hitamnya dan sambal serta lalapannya. Di mangkok yang berbeda Amira memberikan sayur asemnya.

Ani makan dengan lahap tanpa berkata-kata, tapi dia tambah dua kali dan menyomot hati ampela bebek serta tempe goreng dan sekali lagi makan dengan lahap.

"Masakanmu memang luar biasa enak Mir, apa kau dulu pernah kursus memasak?"

"Saya memang pernah mengambil beberapa kursus masakan bu, bukan cuma masakan rumahan tapi juga kursus kue. Setelah makan siang saya akan membuat kue ulangtahun untuk anaknya mbak Erna."

"Ani kau bantu mbak bersihin meja dan cuci piring ya."

"Siap bos." jawabnya sambil berdiri membawa piring dan gelasnya ke tempat cucian piring dan mulai mencuci peralatan bekas memasak.

Amira membawa piring dan gelas kotor miliknya dan milik ibu mertuanya kebelakang untuk dicuci oleh Ani. Lalu dia bersiap untuk membuat kue ulangtahun.

1
Nadira ST
thor smoga keluarga mertua Amira baik terus ya jangan sampai berubah jahat
Diah Susanti
kalau yang aq baca sampai sini sih, yang toxic cuma kakak iparnya saja. ibu dan ani juga baik, semoga gk dibikin berubah sama othor😁😁😁
Sri Wahyuni
😍
Sri Wahyuni
Amira benar kakak ipar harus dilawan KLO ngelunjak
Sri Wahyuni
Amira pinter bgt
Sri Wahyuni
Bagus ceritanya n tidak belibet
Ceritanya bagus kak, reletabel sama kehidupan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!