NovelToon NovelToon
Secercah Kasih Dari Timor

Secercah Kasih Dari Timor

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: Bojone_Batman

Dulu Renes berkenalan sejak masih kecil bahkan saat Valia melaksanakan pendidikan, renes selalu ada. Tapi sayang saat akan bertunangan, Valia kabur memilih menjadi istri senior yang notabene adalah duda satu anak. Luka hati tersebut membuatnya sulit menerima hadirnya wanita lain di dalam hidupnya.


Namun di waktu berganti, siapa yang menyangka Tuhan mengirimkan gadis pecicilan, kekanakan, ceroboh dan keras kepala hingga kecerobohan gadis itu membuat Renes harus bertanggung jawab dan menikahi gadis tersebut, gadis yang juga adalah adik dari suami mantan kekasihnya.

Belum cukup dengan itu, sulitnya mengatakan cinta membuat sahabatnya Aria, masuk ke tengah hubungan mereka dan membuat Renes meradang. Apakah sebenarnya Renes mencintai gadis itu.

Saat bunga rasa mulai bermekaran, ujian cinta datang. Kehilangan kekasih hati membuat guncangan batin yang hebat pada diri Renes, hingga Tuhan kembali mengirim satu cinta yang sebenarnya ia pendam dalam diamnya sejak lama.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bojone_Batman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

5. Menuju kehidupan baru.

"Bahaya, dengan kata lain mereka sudah tau selama ini kita mencarinya. Sekarang pasti Dira juga dalam bahaya karena membocorkan rahasia ini." Kata Bang Wira.

"Sudah pasti, tapi pergerakan tidak akan mungkin terjadi sebelum Renes menikahi nama Dira dengan raga Raras." Imbuh Bang Arma.

"Apa motifnya????" Gumam Bang Zeni.

Para sahabat masih menemani Bang Renes hingga kemudian Bang Renes meminta untuk melaksanakan penyelamatan pada Laras hanya saja persiapan mereka belum lengkap.

"Abang tau kamu ingin menyelamatkan Laras dan anakmu, tapi kita tidak bisa gegabah. Ini tentang nyawa. Di desa itu pasti sudah ada kerjasama dengan bandar. Paling tidak, kita laksanakan pergerakan besok. Saya akan coba berunding dengan Papa." Bujuk Bang Zeni.

"Tapi, Baang........"

Bang Wira menyentuh pundak sahabatnya dan memberikan dukungan terbaiknya.

...

Malam hari, Papa Shano dan Papa El sudah monitor info. Minim anggota yang ikut dalam misi namun maksimal dalam persiapan matang. Apalagi beliau yakin dalam hal ini para perwira muda bisa di andalkan.

Pesan para tetua tetaplah sama agar tetap waspada, pandai melihat situasi kondisi dan bisa menjaga diri.

Hanya saja Papa Shano tidak mengijinkan Bang Zeni untuk ikut serta dalam penyergapan sebab putranya itu menjabat sebagai Danki dan harus memonitor situasi setiap saat.

***

Dengan jantung berdebar kencang, Bang Renes mengikuti petunjuk yang diberikan Dira. Setiap belokan dan jalan setapak terasa seperti ujian kesabaran. Bayangan Laras terus berputar di benaknya, membuatnya semakin tidak sabar untuk segera bertemu.

Akhirnya, langkah mereka berhenti di depan sebuah rumah kecil di ujung desa. Rumah itu tampak sepi dan tidak terawat, namun ada aura kehidupan yang terasa kuat. Bang Renes menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri sebelum melangkah keluar.

Dengan teknik militernya, Bang Renes mengendap dan melihat Laras terkurung dengan tubuh penuh luka, perutnya pun sudah besar.

"Astagfirullah hal adzim. Laras..." bisiknya lirih, berharap wanita itu mendengarnya.

Dengan langkah mantap, Bang Renes mendekati pintu dan mengetuknya perlahan. Tidak ada jawaban. Ia mengetuk lagi, kali ini lebih keras.

"Siapa di sana?" Sebuah suara lembut terdengar dari dalam.

Bang Renes terdiam sejenak, mengenali suara itu. "Laras, ini Bang Renes."

Pintu terbuka perlahan, dan sosok Laras muncul di hadapannya. Bang Renes terpaku. Wanita yang dulu dikenalnya sebagai prajurit tangguh kini tampak rapuh dan pucat. Perutnya membuncit besar, menandakan kehamilan yang sudah memasuki trimester akhir.

"Bang Renes?" Laras menatap pria di hadapannya dengan mata berkaca-kaca. "Apa yang Abang lakukan di sini?"

Bang Renes tidak bisa berkata apapun. Suaranya tercekat, perasaannya berantakan. Ia hanya bisa menatap Laras, mencoba mencerna semua informasi yang ada di hadapannya. Laras hamil besar dan itu kemungkinan besar darah dagingnya.

"Laras, Abang......." Bang Renes mencoba meraih tangan Laras, namun wanita itu mundur selangkah.

"Jangan mendekat, cepat pergi dari sini..!!" kata Laras dengan suara bergetar. "Abang tidak boleh ada di sini."

"Laras, Abang datang untuk menyelamatkanmu," balas Bang Renes dengan nada memohon. "Abang tahlu semuanya. Abang tau tentang Alfred dan semua kejahatan yang di lakukannya."

Laras terisak. "Sudah terlambat, Bang. Semuanya sudah terlambat. Mereka membuat penjagaan yang ketat di sini."

Bang Renes tidak peduli. Ia melangkah maju dan memeluk Laras erat. "Tidak, Laras. Belum terlambat. Kita bisa keluar dari sini bersama-sama. Abang akan melindungimu dan anak kita."

Laras terkejut. "Maksud Abang??" Laras berusaha menghindar.

Bang Renes menggenggam jemari Laras. "Dira sudah menceritakan semuanya. Abang tau anak ini adalah anak Abang."

Laras menangis terisak-isak di pelukan Bang Renes. Semua beban dan ketakutan yang selama ini dipendamnya akhirnya pecah. Ia tidak menyangka bahwa Bang Renes akan datang untuk menyelamatkannya, apalagi mengetahui bahwa pria itu tau tentang kehamilannya.

"Laras takut, Bang." bisik Laras di sela tangisnya. "Bang Alfred akan membunuh kita jika dia tau."

"Abang tidak akan membiarkannya," balas Bang Renes dengan tegas. "Abang akan melindungi kalian berdua. Percaya sama Abang.."

...

Mobil yang membawa Laras melaju kencang membelah gelapnya malam. Bang Renes duduk di samping Laras, menggenggam tangannya erat-erat. Ia bisa merasakan tubuh wanita itu masih bergetar karena ketakutan.

"Tenang, Laras," bisik Bang Renes. "Kita sudah aman sekarang. Tidak ada yang bisa menyakiti kalian lagi."

Laras mengangguk pelan, sepenuhnya percaya perkataan Bang Renes. Namun, bayangan Bang Alfred dan anak buahnya masih menghantuinya. Ia takut mereka akan mengejar dan menangkapnya kembali.

Tiba-tiba, suara deru mobil lain terdengar dari belakang. Bang Renes menoleh dan melihat dua buah mobil mengejar mereka dengan kecepatan tinggi.

"Sialan..!!!!" umpat Bang Renes. "Mereka mengejar kita di belakang..!!"

"Apa yang harus kita lakukan, Bang?" tanya Laras dengan nada panik.

"Tenang, percaya sama Abang..!!" jawab Bang Renes dengan tegas. "Abang tidak akan membiarkan mereka menangkap kita."

Bang Renes segera menghubungi Bang Wira dan Bang Arma melalui HTnya. Ia memberitahukan bahwa mereka sedang dalam pengejaran musuh.

Bang Renes segera menarik Laras ke bawah, melindunginya dengan tubuhnya sendiri. Ia tidak peduli jika dirinya terluka, yang terpenting adalah keselamatan Laras dan anaknya.

Beberapa saat kemudian, Bang Wira dan Bang Arma tiba di lokasi dengan mobil mereka. Mereka langsung menghadang mobil musuh, memberikan kesempatan bagi Bang Renes untuk melarikan diri.

Terjadilah baku tembak yang sengit antara kedua belah pihak. Bang Wira dan Bang Arma berhasil melumpuhkan mobil lawan.

boooomm..

Mobil Bang Arma mampu menghentikan mereka. Akhirnya mereka pun lolos.

...

Bang Renes sangat berterima kasih karena Nadia membantunya merawat Laras dengan baik dan meminjaminya pakaian.

Di dalam kamar mess Bang Renes, sudah ada dokter yang memeriksa kondisi Laras secara private.

"Ijin, Danton. Keadaan Letnan Laras sudah stabil. Bayinya juga terpantau aman terkendali." Kata dokter yang langsung di datangkan dari rumah sakit tentara.

"Alhamdulilah." Bang Renes menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan mata berkaca-kaca.

"Bang.. Anak ini.... Dia perempuan." Ujar Laras terbata-bata.

Ambruklah pertahanan diri Bang Renes, entah kenapa Tuhan serasa menghukumnya untuk kesekian kalinya, anak perempuan yang tidak akan pernah membawa nasabnya.

Bang Renes lemas menimpa Bang Wira. "Rasanya aku nggak sanggup, Wir. Aku mencelakai anak ku sendiri."

.

.

.

.

1
dyah EkaPratiwi
semangat pak mil
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah
Maysuri
pasti si utuh ngerjain bapaknya 🤣🤣🤣
cipa
🤣🤣🤣
bagus detun, kerjain ayahmu biar gak emosian terus, bang Renes mabok sekalian ngidam disusul bang David jg kebobolan 😂😂😂
cipa
wkwkwkwk
awas tumbuh benih² sayang eh cinta 😂😂😂
Ros Miati
seperti biasa bagus banget
Ros Miati
ya Allah akhirnya bisa baca karya mbaknara lagi semangat thooor 😘😘😘😘
Sri I
kerennnnnn euyyyyy... nggak pernah gagal cerita nya
dyah EkaPratiwi
sat set nie bang hara
cipa
ayo kak buat bang David cpt nikah jg biar ngrasain pengantin baru dan bawelnya istri ngidam 😄
dyah EkaPratiwi
hahaha sabar bang renes
Lendra malayu
iya pah,, readers jg pengen tau nih /Joyful//Joyful/
dyah EkaPratiwi
hahaha ayoo jelaskan papa ren
cipa
dasar temen kompor 🤣🤣🤣🤣
Maysuri
klw damai kan enak liatnya,lanjut thor.....
dyah EkaPratiwi
Alhamdulillah bahagia selalu
Jero Rina
jangan lama lama kak nara
Jero Rina: sudah candu kali baca semua cerita kak nara
total 1 replies
Ella
bahagia sll Bang Renes😘
Maysuri
y allah.....sekali celup langsung tekdung aj,top cer bener bang ren....🤣🤣
Septi Astuti
/Facepalm//Facepalm/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!