NovelToon NovelToon
Mencintai Dalam Diam

Mencintai Dalam Diam

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu / Persahabatan / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Husnul rismawati

kisah cinta di dalam sebuah persahabatan yang terdiri atas empat orang yaitu Ayu , Rifa'i, Ardi dan Linda. di kisah ini Ayu mencintai Rifa'i dan Rifa'i menjalin hubungan dengan Linda sedangkan Ardi mencintai Ayu. gimana ending kisah mereka penasaran kaaan mari baca jangan lupa komen, like nya iya 🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Husnul rismawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 5. pertemuan Ardi dan Rifa'i

Setelah meninggalkan rumah sakit, Rifa'i memutuskan untuk langsung pulang. Saat di jalan, ia melihat Ardi yang juga baru selesai mengisi bensin di sebuah warung kecil. Rifa'i pun berhenti dan menghampiri Ardi.

"Ardi! mau kemana kamu ?" seru Rifa'i sambil mendekati motor Ardi.

Ardi menoleh dan tersenyum. " ehh kamu Rifa'i! ini Baru selesai isi bensin mau ke kantor ada yang ketinggalan tadi. Kamu dari mana?"

Rifa'i membalas senyum Ardi. "Baru dari rumah sakit, jenguk Linda."

Ardi mengangguk. "Oh, bagaimana kabarnya?"

Rifa'i tersenyum. "Alhamdulillah, lebih baik."

Mereka berdua kemudian berdiri di pinggir jalan, menikmati obrolan santai sambil menunggu Ardi selesai membayar bensinnya. "Ayo, kita ngobrol lebih lanjut di kafe dekat sini," ajak Ardi. Rifa'i mengangguk setuju.

Di kafe, Rifa'i dan Ardi duduk santai sambil menikmati camilan dan minuman. Ardi bertanya dengan nada bercanda, "Bro, gimana sih awalnya kamu kenal Linda? Apakah kamu jatuh cinta saat itu juga?"

Rifa'i tertawa. "Hmm, aku kenal Linda karena temenku ngasih tahu kalau dia cantik. Lalu aku langsung jatuh cinta... hahahaha jawab Rifa'i dengan di penuhi gelak tawa... tidak..tidak, . Aku kenal Linda karena aku nabrak dia di koridor rumah sakit."

Ardi tertawa. "Hahaha, kamu memang klise ya. Nabrak dia di koridor, lalu jatuh cinta."

Rifa'i membalas dengan candaan. "Iya lah, aku memang tipe cowok yang suka nabrak cewek cantik di koridor." jawab Rifa'i dengan masih dengan tawa nya

Ardi tertawa lagi. "Terus, gimana kamu bisa suka sama Linda? Apakah karena dia cantik atau karena dia mirip kucing yang sedang tidur?"

Rifa'i tersenyum. "Hmm, ngaco kamu...mungkin karena keduanya. Tapi yang pasti, aku suka sama dia karena hatinya "

"cieee ileeeh gombal amat kamu .... " kata Ardi dengan senyum nakal nya

"La kamu gimana udah ngomong sama Ayu belum tentang apa yang kamu rasain... ?"Tanya Rifa'i kepada Ardi.

ternyata Rifa'i sudah tau kalau Ardi punya rasa sama Ayu dan itu sudah cukup lama.

"Belum bro, masih belum ada keberanian aku. Masih takut kalau dia nolak, terus kita malah jadi jauh. Dan sepertinya dia juga ada orang yang dia suka saat ini, tapi gak tahu siapa." Ardi menjawab dengan jujur, sambil menundukkan kepala sedikit. Rifa'i mengangguk paham, tapi tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya membiarkan Ardi terus berbicara tentang kekhawatirannya.

" bukan nya kamu sudah cukup lama kenal sama Ayu..? " tanya Rifa'i

"Memang, aku udah cukup lama kenal Ayu, tapi ya itu, belum ada keberanian buat ngomong ke dia tentang perasaan aku."

Rifa'i mengangguk paham. "Tenang aja, bro. Pasti ada waktu yang tepat buat ngomong sama dia."

 Ardi menghela napas. "Semoga aja dia bakal menerima perasaanku."

"Jangan putus semangat bro, pokoknya tetap semangat ok!" kata Rifa'i sambil menepuk bahu Ardi dengan penuh semangat. Ardi tersenyum sedikit, merasa sedikit lebih optimis.

"Makasih, bro. Semoga aja semuanya berjalan lancar," jawab Ardi, sedikit lebih bersemangat.

"Apa perlu bantuan aku?" kata Rifa'i menawarkan diri, sambil memandang Ardi dengan serius. Ardi berpikir sejenak, lalu menjawab,

"Gak tahu juga bro, mungkin bisa bantu kasih saran gimana cara ngomong sama Ayu."

Rifa'i tersenyum dan berkata, "Hmm, bisa jadi aku bantu kasih ide. Misalnya, kita bisa bikin acara santai dulu, trus aku ajak Ayu, terus kamu bisa cari momen yang pas buat ngomong sama dia." Ardi mengangguk, "Ide yang bagus itu, bro! .... Tapiiiii aku takut dia nolak, trus malah menjauh... Apa jangan-jangan dulu, aku cari tahu dulu siapa yang saat ini Ayu suka," kata Ardi dengan muka bingung, sambil menggaruk-garuk kepala.

Rifa'i memperhatikan ekspresi Ardi dan menjawab, "Hmm, mungkin itu ide yang bagus....Cari tahu dulu siapa pesaing kamu, biar kamu tahu langkah selanjutnya..!Memang sih, risikonya besar kalau langsung confess dan ditolak. Mungkin ide kamu buat cari tahu siapa yang dia suka sekarang bisa jadi pertimbangan. Kalau kamu tahu siapa pesaing kamu, kamu bisa lebih siap buat strategi pendekatan yang lebih tepat," kata Rifa'i sambil mikir.

Ardi mengangguk, "Iya sih, kayaknya itu lebih realistis."

"Udah sore aja nih, kayaknya kita harus berpisah dulu ya," kata Rifa'i sambil melihat jam tangan.

Ardi mengangguk setuju. "Iya bro, aku harus ke kantor buat ambil barang yang ketinggalan. Kamu gimana?"

Rifa'i menjawab, "Aku harus pulang, masih banyak kerjaan di rumah." Mereka berdua saling berpamitan dan berencana bertemu lagi lain waktu.

Setelah berpamitan, Rifa'i langsung menuju pulang sementara Ardi menuju kantor untuk mengambil barang yang tertinggal. Saat Rifa'i tiba di rumah, ia langsung disambut oleh ibunya yang sedang memasak di dapur.

"Assalamualaikum, Bu," kata Rifa'i sambil mencium tangan ibunya.

"Waalaikumsalam, Rif. Gimana hari ini?" tanya ibunya sambil terus memasak.

"Baik, Bu. Habis jenguk Linda di rumah sakit," jawab Rifa'i sambil duduk di kursi makan.

Ibunya mengangguk. "Oh, kabarnya gimana?"

"Alhamdulillah, lebih baik, Bu," kata Rifa'i sambil tersenyum. Setelah berbincang sejenak dengan ibunya, Rifa'i memutuskan untuk langsung mengerjakan tugas-tugasnya di rumah. Sementara itu, Ardi tiba di kantor dan langsung menuju ruangannya untuk mengambil barang yang tertinggal. Setelah selesai, ia memutuskan untuk pulang .

Rifa'i mengambil ponselnya dan membuka aplikasi pesan. Ia mengetik pesan singkat untuk Linda: " aku Sudah sampai di rumah sayang ,Semoga kamu cepat pulih....."

Setelah selesai mengetik, Rifa'i mengirim pesan tersebut dan menunggu respons dari Linda. Tak lama kemudian, ponsel Rifa'i berbunyi, menandakan adanya pesan masuk dari Linda.

" iya sayang...Makasih iya sayang. Aku juga sudah merasa lebih baik..."tulis Linda dalam pesannya.

Rifa'i tersenyum dan membalas pesan Linda dengan kata-kata manis, "eemmm sayang lagi apa sekarang...? " tanya Rifa'i dengan penuh kelembutan.

"Baru selesai makan sayang. Sekarang aku lagi rebahan di tempat tidur, mikirin kamu," jawab Linda dengan nada lembut.

Rifa'i tersenyum dan membalas, "Aku juga lagi mikirin kamu, sayang, Gak sabar buat ketemu kamu lagi."

Linda membalas dengan kata-kata manis, "Aku juga, sayang. Cepat-cepatlah kesini."

"iya sayang.... " jawab Rifa'i

"Sayang, adzan maghrib sudah berkumandang, Aku solat dulu, ya, Nanti kita lanjut obrolan lagi setelah solat?" kata Rifa'i dengan nada lembut.

Linda membalas, "Baik, sayang. Solat dulu ya, aku juga mau solat sebentar lagi. Semoga Allah menerima ibadah kita.

" Rifa'i membalas, "Amin, sayang. Semoga Allah selalu melindungi kita." Setelah berpamitan, Rifa'i mematikan ponselnya dan bersiap untuk melaksanakan sholat maghrib.

1
Guillotine
Sudah nggak sabar untuk membaca kelanjutan kisah ini!
husnul risma wati: trimakasih kakak sudah mampir di karya sayaa🤗 mohon dukungan nya like komen nya iya kak trimakasih... 🤗🤗
total 1 replies
PetrolBomb – Họ sẽ tiễn bạn dưới ngọn lửa.
Ayo thor update secepatnya, kita semua sudah tidak sabar untuk baca terus nih!
husnul risma wati: iya kak , makasih iya kak udah komentar di sini saya akan lebih semangat lagi 🤗
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!