Dunia yang indah itu hanya ilusi tak ada kebahagiaan antara hidup dan mati, yang ada hanya luka dari semua perjalanan.
Aku terjebak di dua tempat namun aku masi tak menemukan kebahagiaan.
Perjalanan mengubah dunia, namun terjebak di dunia mimpi
Nall01
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nall01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5 pemberontak 02
menjelang lima hari pencarian Sri yang tidak memuakkan hasil Anton Dan rombongan pemberontak lainya. mulai menyera dan lebih fokus ke tujuan awal mereka untuk membebaskan desa desa yang tertindas.
"lapor tidak jau dari sini, saya melihat beberapa warga desa daun ditawan.. pasukan bandit!" ucap salah satu mata-mata pemberontak (tori)
"segera menuju kesana?" ucap Ican ( pemimpin pemberontak) dengan terburu buru. Anton yang mendengar itu mencoba untuk menahan ican yang mau bergerak tampa rencana "kenapa kau menghentikan ku" jawab Ican dengan nada sedikit emosi mendengar itu Anton hanya menghela nafas panjang dan mulai menjelaskan "bagaimna jika bandit-bandit itu telah menyiapkan jebakan untuk kita. seharusnya mereka tau jika kita memiliki wilayah di dekat sini" ucap Anton menjelaskan kepada Ican.
"aku pikir' kau itu hanya hebat dalam bertarung" ucap Ican memuji Anton. "baiklah.. untuk penyerangan kali ini kau yang akan memimpin," ucap ican semberi menghunus kan pedangnya. mendengar itu Anton tertawa semberi menjelaskan detai rencana nya, kepada Ican dan anggota pemberontak lainya. "hahaha... ini rencana yang sangat bagus" ucap ican sambil menepuk pundak Anton, "baiklah kita langsung bergerak," ucap Anton semberi memasukan pedangnya
Anton yang memimpin 50 pasukan pemberontak itu, membagi pasukanya menjadi 3 bagian. Dimana pasukan a berjumlah 3 orang, menjadi pengalihan
dan pasukan b berjumlah 15 orang. Menjadi penyerang pasukan c yang berjumlah 32 orang, mengawasi pasukan yang beranggotakan 3 orang sedang kan Anton sendiri akan menjadi umpan.
********
Anton yang berjalan-jalan kedesa, tak luput dari pandangan ribuan bandit yang menatap tajam ke aranya. Tak mengapa seorang pemuda yang berjalan ke arah mereka yang hanya menggunakan celana ketat pendek tampa adanya kain yang menutupi tubuhnya. "hahaha.... haha..... haha.. " ribuan bandit tertawa melihat tingkah Anton yang begitu menonjol membuat pemimpin mereka sedikit kesal. tak lama kemudian 3 pasukan pemberontak muncul membuat keributan. "kejar mereka" ucap pemimpin bandit kepada anak buanya. Kejar kejaran pun di mulai dimana setengah dari anggota bandit mulai mengejar 3 orang pemberontak yang berlari secara terpisah. Melihat itu anggota bandit yg tidak kehabisan akal membagi pasukan mereka menjadi tiga bagian.
Saat kejar kejaran berlangsung Anton yang melihat pemimpin pemberontak tepat di depanya. tiba tiba berlari dan menusuk tepat leher pemimpin ketua bandit, membuat semua bandit dan warga yang melihat nya terdiam sejenak "bunu dia! " ucap salah satu bandit yang membuat keadaan ditempat itu menjadi ricu. Tak lama kemudian pasukan pemberontak yang berjumlahkan 15 orang muncul mencoba menyerang saat pasukan pemberontak belum siap karna kekacauan yang di timbulkan oleh Anton. "SERANG... " ucap ican yang memimpin pasukanya.
"plak" s... s.." suara tebasan demi tebasan membuat para bandit mulai ketakutan, "lari... ayo lari..." ucap salah satu bandit yang melihat keganasan pasukan Anton. pasukan bandit yang mencoba berlari itu. Tiba tiba di hadang pasukan pemberontak yang telah menyelsaikan tugas mereka "bunu mereka... ucap salah satu memberontak. "plak....plak... sss... " suara pedang yang mengayun kesana kesini membunu para bandit yang tersisa.
"KITA BEBASSS..."teriak salah satu warga di tempat itu melihat Anton dan pasukan pemberontak lainya membabat habis pasukan bandit "Kita bebas...." ucap warga lainya semberi berlari ke arah rombongan Anton.
"hahaha.." aku tak menyangka rencana ini berjalan begitu lancar," ucap Ican yang memuji Anton. mendengar itu Anton hanya tersenyum dan mencoba berjalan ke arah warga yang terluka. apa kau baik baik saja tanya Anton kepada warga
"terimakasih " ucap warga yang sedang mengobati kakinya yang terkena cambuk, itu suda tugas kami jawab Anton.
"aku tak menyangka orang orang ini begitu kejam." ucap Anton semberi meliriki mayat mayat bandit yang tergeletak di tana. melihat itu Anton menyuru sebagai pasukan pemberontak untuk membantu warga yang terluka dan sisanya membersihkan mayat mayat bandit yang tergeletak.
***
seminggu setelah kejadian itu Anton yang termenung di bawa sebuah pohon teringat dengan Sri yang sudah lama tidak dia temua "enta dimana dia berada" ucap Anton semberi melihat bintang di langit. melihat Anton yang termenung membuat Ican sedikit iba kepadanya "apa yang kau lakukan, malam malam begini?" ucap Ican semberi duduk di samping Anton. "apa kau masi memikirkan wanita itu" tanya Ican kepada Anton, mendengar itu Anton hanya tertawa. "mana mungkin aku memikirkan nya. aku hanya suka melihat bintang-bintang di malam hari!" jawab Anton memberi alasan.
"hahah..." mendengar itu Ican hanya tertawa semberi menepuk pundak anton.
"ini sudah larut, sebaiknya kau beristirahat." Ucap Ican semberi meninggal kan Anton.
***
keesokan harinya dimana semua orang telah berkumpul untuk melanjutkan perjalanan mereka, ke desa desa lain yang membutuhkan pertolongan. tiba tiba salah satu anggota mereka terjatuh dengan memar di sekujur tubuhnya membuatnya terlihat seperti mayat hidup, tubunya yang berubah menjadi putih keabu abuan membuat semua orang disitu panik. "apa yang terjadi?" ucap Anton yang penasaran dengan keramain yang terjadi di pagi itu "seseorang pingsan.. seseorang pingsan!" ucap salah satu orang di keramaian itu "apa yang terjadi" jawab Anton yang semakin penasaran.
Anton yang berjalan ke arah keramaian itu melihat sosok pemuda (Glen) yang terbaring tepat ditenga keramaian itu dengan waja yang pucat dan memar di Selkeliling tubuhnya. "apa yang terjadi dengan nya" tanya Anton sekali lagi kepada keramaian itu. "dia tiba tiba jatu pingsan pagi tadi," jawab salah satu orang di keramaian itu. Anton yang merasa iba kepada Glen mencoba memindakanya ke pondok yang dekat dari tempat itu, "bantu aku mengangkat nya" ucap Anton kepada para remaja yang berdiri di hadapan nya.
setelah beberapa lama Anton memeriksa Glen . Anton yang keluar mencoba berbicara kepada Ican, "seperti nya dia keracunan," ucap Anton semberi menghela nafas
"apa kau bisa menyembuhkannya?" ucap Ican semberi bertanya kepada Anton.
mendengar itu Anton hanya menggulingkan kepalanya. "namun ada satu obat yang mungkin saja bisa menyebukanya" ucap Anton semberi melihat ke arah Ican dengan tatapan tajam seola ola obat yang dia katakan tak muda di temui,
"obat apa itu!" ucap ican dengan penu penasaran
"obat itu hanya ad satu di dunia, dan itu berada di kerajaan 1000 bayangan." jawab Anton Semberi memalingkan pandangan nya ke arah Ican. mendengar itu ican hanya menarik nafas, dan mencoba meninggal kan Anton yang mempersiapkan pedangnya!
"apa kau akan kesana" ucap ican semberi berjalan menjau
"Anton, mungkin saja"
"HAHAHA.... " KAU BENAR BENAR BOSAN UNTUK HIDUP," ucap Ican yang mulai tak kelihatan meninggal kan Anton. melihat itu Anton hanya tersenyum, semberi melirik ke arah Glen yang terbaring kaku.
Jan lupa bintang lima"
