NovelToon NovelToon
Pengobat Luka Hati Sang Letnan

Pengobat Luka Hati Sang Letnan

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Tentara / Menikahi tentara
Popularitas:158.3k
Nilai: 5
Nama Author: Deyulia

Sekuel dari "Anak Tersembunyi Sang Kapten"
Ikuti saya di WA 089520229628
FB Nasir Tupar


Setelah beberapa kali mendapat tugas di luar negara, Sakala akhirnya kembali pulang ke pangkuan ibu pertiwi.

Kemudian Sakala menjalin kasih dengan seorang perempuan yang berprofesi sebagai Bidan.

Hubungan keduanya telah direstui. Namun, saat acara pernikahan itu akan digelar, pihak perempuan tidak datang. Sakala kecewa, kenapa sang kekasih tidak datang, sementara ijab kabul yang seharusnya digelar, sudah lewat beberapa jam. Penghulu terpaksa harus segera pamit, karena akan menikahkan di tempat lain.

Apa sebenarnya yang menyebabkan kekasih Sakala tidak datang saat ijab kabul akan digelar? Dan kenapa kekasih Sakala sama sekali tidak memberi kabar? Apa sebenarnya yang terjadi?

Setelah kecewa, apakah Sakala akan kembali pada sang kekasih, atau menemukan tambatan hati lain?


Nantikan kisahnya di "Pengobat Luka Hati Sang Letnan".

Jangan lupa like, komen dan Vote juga

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Lamaran

     Obrolan keluarga Dallas tentang Seira, belum berakhir. Wajar saja, sebab mereka memang baru pertama kali bertemu dan kenalan dengan gadis itu.

     "Mbak juga sepemikiran sama Lala, Als. Kok, dari gaya dan senyumnya seperti mirip mantanmu itu. Maaf, ya, Syafa, mbak jadi membahas mantannya Als. Bukan apa-apa, mbak merasa khawatir saja." Daisya mengalihkan tatap kepada Syafana, meminta maaf karena sudah membahas Dista mantannya Dallas.

     "Tidak apa-apa kok Mbak. Syafa tidak ada masalah." Syafana tersenyum tulus, artinya dia tidak masalah kalau Daisya membahas Dista mantan istri Dallas.

     "Als juga sempat berpikir seperti itu. Tapi itu tidak mungkin, sebab Dista tidak memiliki anak. Mungkin saja kekasih Saka orang yang sekilas hanya mirip saja," ujar Dallas berharap.

     "Semoga saja hanya kebetulan mirip." Daisya membalas.

     "Amin, semoga saja hanya mirip. Kalau kekasihnya Aa ada kaitannya sama keluarga mantan istri Om Als, amit-amit Lala nggak mau. Meskipun misalnya jodoh, Lala minta semoga jangan jodoh," dengus Lala terdengar menggebu-gebu.

     Semua mata menatap ke arah Lala, mereka merasa heran, kenapa Lala lebih menggebu-gebu. Wajar saja, walau mereka jarang bertemu, tapi kedekatan Lala dan Saka sudah tidak diragukan lagi. Sebagai saudara sepupu, mereka termasuk dekat dan saling dukung, serta sering berkomunikasi, terutama kalau Lala perlu uang jajan, dia berani meminta pada Saka. Untungnya Saka tidak pelit.

     "Mumpung belum punya istri, kalau sudah punya, Lala juga berhenti minta jajan sama Aa," alasannya suatu kali.

     "Berikan satu alasan kenapa kamu tidak mau mereka berjodoh seandainya Seira itu ada kaitannya dengan keluarga mantan istri Om Als?" tanya Daisya.

     "Bunda tahu sendiri, dulu keluarga mantan istri Om Als seperti apa? Mereka juga sempat melakukan kekerasan terhadap Om Als. Masa iya Lala rela melihat saudara Lala dekat dengan keluarga orang yang pernah jahat terhadap anggota keluarga kita?" ungkap Lala bersimpatik.

     Dallas merasa terharu mendengar pengakuan Lala seperti itu. Dia tahu Daisya dan anak-anaknya begitu sayang padanya, bahkan sampai sekarang, setelah usia menua, mereka masih saling peduli dan membela.

     "Iya, kami tahu. Berdoa saja semoga Seira hanya orang yang sekedar mirip dengan mantan istri Om mu itu."

     Semua yang di sana mengaminkan harapan Daisya, termasuk Syafana.

     "Kita lihat saja nanti, Mbak. Saat lamaran, orang tuanya Seira pasti ada di sana. Dan semoga saja ketakutan kita tidak terjadi," sambung Dallas yang diaminkan juga.

     "Lagian, kenapa kalian seperti buru-buru banget ingin menikahkan mereka, padahal kalian belum begitu mengenal calon menantu kalian?" Daisya masih belum mengalihkan topik pembicaraan pada masalah lain, dia masih ingin membahas Seira.

     "Sebenarnya tidak buru-buru sih, Mbak. Mereka sudah kenal dan menjalin hubungan selama dua tahun meskipun harus jarak jauh. Memang pertemuan mereka hanya beberapa kali, pertama saat sebelum Saka ditugaskan di perbatasan Kalimantan dan Malaysia. Itu pertama kali mereka kenal dan bertemu. Lalu kedua, saat kepulangan Saka dari Kalimantan. Dan mereka terpaksa harus berpisah lagi, karena beberapa bulan kemudian Saka harus satgas ke Papua," terang Syafana.

     "Mbak paham. Tapi, apakah kalian tidak pernah meminta untuk bertemu atau dikenalkan dengan kekasihnya Saka, mengingat sebelum Saka dikirim ke Papua, ada jeda dua bulan?" ujar Daisya lagi.

     "Itu sudah pernah kami minta, sayangnya kekasihnya Saka tidak bisa, alasannya sibuk dan tidak ada waktu senggang," jawab Dallas menguatkan alasan kenapa baru hari ini kekasihnya Saka dikenalkan pada mereka.

     "Baiklah. Mbak paham. Ya, semoga saja gadis itu memang benar-benar baik dan jodoh terbaik buat Saka. Oh iya, ngomong-ngomong, saat lamaran nanti, Mbak juga ingin ikut menyertai kalian. Apakah kalian tidak keberatan?" Daisya mengalihkan tatap pada Dallas dan Syafana meminta persetujuan mereka.

     "Tentu saja tidak, Mbak. Kami malah senang kalau seluruh anggota keluarga bisa menyertai," balas Syafana mengabulkan permintaan Daisya. Daisya tersenyum girang.

     Tidak terasa obrolan mereka sudah satu jam. Daisya dan kedua putrinya bangkit dan bersiap untuk pulang. Bersamaan dengan itu, Saka pun kembali. Semua lega saat melihat Sakala sudah pulang dengan selamat setelah mengantar Seira pulang.

     Seminggu kemudian, Dallas dan keluarga besar, termasuk kedua orang tua Syafana, sudah bersiap untuk mengantarkan seserahan dan melamar Seira kekasih Sakala. Sebelumnya Sakala sudah meminta kepastian pada Seira supaya kedatangan mereka saat melamar, tidak bentrok dengan jadwal kerja Seira.

     Maka hari inilah Seira memberikan waktu pada Sakala untuk datang bersama keluarganya dalam rangka melamar dan menyerahkan benda-benda lamaran untuk Seira. Seminggu sebelum acara pernikahan itu digelar.

     "Ya ampun, jadi seperti ini, ya, menikah dengan seorang Bidan yang sibuk? Seminggu lagi mereka menikah, tapi lamaran baru hari ini akan dilakukan." Daisya terdengar mendumel. Ia hanya merasa tidak biasa saja dengan calon pengantin perempuan yang jadwal kegiatannya padat.

     "Fitting baju pengantin juga belum, kan, Sya?" Daisya mengalihkan tanya pada Syafana.

     "Belum, Mbak. Alasan Seira sibuk dan belum ada waktu yang senggang. Padahal Syafa sudah sebulan yang lalu memintanya fitting baju."

     "Besok, ajak calon mantumu fitting, Sya. Ini waktunya sudah mepet," saran Daisya.

     "Baik, Mbak." Syafana menyanggupi.

     Akhirnya iringan mobil keluarga besar Dallas melaju menuju kediaman calon mempelai perempuan.

     Tiga puluh menit kemudian, mobil mereka sampai di depan sebuah rumah yang lumayan besar dan mewah berlantai dua. Pintu gerbang itu tidak lama kemudian sudah didorong seorang penjaga. Saka memasukkan mobilnya ke dalam, diikuti dua mobil lainnya.

     Di depan pintu rumah Seira sudah berdiri menyambut didampingi kedua orang tuanya.

     Dallas dan Syafana serta yang lain segera menuruni mobil. Mereka berjalan beriringan menuju pintu rumah Seira. Mata Dallas maupun Syafana juga Daisya fokus ke arah orang tua Seira. Mereka lega, sebab orang tua Seira ternyata bukan orang yang mereka kenal, atau bukan dari keluarga Dista. Dallas cukup mengenal saudara sepupu Dista, jadi ia yakini orang tua Seira bukanlah orang yang berkaitan dengan keluarga Dista.

     Seira dan kedua orang tuanya menyambut Sakala dan keluarga besarnya. Mereka mengajak keluarga besar Dallas ke dalam. Namun, anehnya keadaan rumah itu tidak terlihat seperti akan menyambut kedatangan keluarga calon laki-laki yang akan melamar, kesannya biasa. Serta di dalam rumah itu seperti tidak ada orang lain, kecuali Siera dan kedua orang tuanya, serta dua pembantu yang tadi sempat terlihat menyuguhkan minuman dan merapikan barang seserahan yang diberikan keluarga Sakala.

        Setelah barang seserahan diserahkan pada pihak perempuan, pembicaraan seriuspun dimulai. Mereka sepakat akan menikahkan putra-putri mereka seminggu kemudian.

        "Kami menyerahkan semua pada pihak laki-laki saja. Tanggal pernikahan dan semuanya," ujar mamanya Seira enteng.

        Syafana tersenyum lega, sebab semua keperluan pernikahan sudah dihandle pihaknya. Jadi, pihak perempuan tinggal menghadiri dan menyiapkan diri.

     "Tenang saja. Kami sudah menangani semua. Pihak perempuan hanya tinggal menghadiri dan menyiapkan diri saja," ucap Syafana sembari melihat ke arah keluarga besarnya, mereka semua mengangguk tanda membenarkan apa yang dikatakan Syafana.

     Kesepakatan itu telah didapat, keluarga Dallas berpamitan. Sebelum berpamitan, tidak lupa Syafana memberikan dress code untuk keluarga Seira agar dipakai nanti di acara pernikahan yang akan digelar seminggu lagi di sebuah gedung.

Bersambung,

NB: Baca ulang deskripsinya ya. Ada sedikit perubahan atau revisi. Mohon maklum. Jangan lupa dukungannya. Terimakasih....

1
Herman Lim
ahhhh saka jgn kasih kendor donk
Atip Suryana
dihhh Bu lavaaa jangan kaburr donk🤣🤣
M⏤͟͟͞R
kenapa harus kabor sih? kalau kencan kenapa rupanya?
Intan Nurwulan
Up ka othor
Rahmawati Abdillah
nah seperti ada yang ugal-ugalan nie🤭
Lina Zascia Amandia: Hehhehe, siapa tuh...
total 1 replies
Kadek Bella
lanjut thoor
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Alhamdulillah Lavanya gagal kabur ini, Saka penampilan kamu keren bingiiiits, pasti semua pada ngiri ini kalau tau Saka lagi berduaan dengan Lavanya 🤣🤣🤣🤣😍😍😍
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: ayo dobell update kak Author 📢📢📢📢
Lina Zascia Amandia: Wadawww....
total 2 replies
Aprisya
eeee mau kena bu guru,, jangan salah paham dulu dong bu
Lina Zascia Amandia: Heheheh...
total 1 replies
Zahraputri Putri
😁jangan kabur Bu awas nanti Mala diculik Lo😂
Zahraputri Putri
koq Dallas😁
Lina Zascia Amandia: Ehhhh typo ya? Nanti otw revisi Kak.
. 🙏
total 1 replies
Rahmawati Abdillah
gak apa-apa salah faham dulu Bu lava sama saka biar kelihatan gregetnya😂
Ahmad Bastari
awal yang baik.. bu lava jgn menduga2 dulu selidiki dulu aja dari si kembar kalau penasaraan dgn wanita tempo hari.kayaknya bu lava cocok deh jadi obat hati sakala yg terluka yg gakk
Hary Nengsih
hahs lava dh ketakutan duluan
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒
maaf ini namanya hnya Lava atau Lavanya? soale nya ne ikut trs. aq pkr nya itu misah, msl milik nya, mobil nya🙏
𝙺𝚒𝚔𝚢𝚘𝚒𝚌𝚑𝚒: brti nya ne mmg ikut ya, bkn tanda kepemilikan 🤭 soale kl mnrt aq lbh enak tlsan nyebut lava saja
Lina Zascia Amandia: Lavanya Kak.... bisa dipanggil Lava gitu, heheh
total 2 replies
ms. yati74
author yg keren
kalo bikin cerita ga pernah gagal....ga banyak konflik yg berat dan ga monoton jg ceritanya..... pokoknya author the best laaah❤️
Lina Zascia Amandia: Masya Allah makasih byk Kak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
🎀⍣⃝ꉣꉣNurrul P.❀∂я
Aduh bu Lava, jangan berprasangka buruk dulu. Sebaiknya tanyakan pada Aa Saka sudah punya pacar apa belum... Good luck bu Lava
Yulia Dhanty
double up dunk kak😍 selalu penisirin sm saka n lavanya..
🏠⃟🌻͜͡ 🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: aku juga mau menunggu ah, rasanya aku tak mau ketinggalan terus meskipun kadang telat hadirnya 🤣🤣🤣
Lina Zascia Amandia: Insya Allah nanti ya.
total 2 replies
Paris Sutiawan
aduh jgn kabur gitu donk Bu nanti saka patah hati lagi,,,,,
Tiara Bella
blm apa² udh mw ditinggal aja sakanya.....hadeupin dong Bu lava
Rita Widasari
cerita nya bagus
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak... 🥰🥰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!