Shinn, seorang pemuda dari keluarga miskin, hidup di dunia biasa—sampai suatu hari ia menemukan barang rongsokan misterius di pasar loak. Saat ia mengutak-atiknya, muncullah jendela sistem aneh yang membawanya ke dunia paralel: sebuah dunia apokaliptik dipenuhi zombie dan puing-puing mecha raksasa.
Dengan sistem yang ia bangkitkan dari sampah, Shinn mengubah takdirnya. Ia menjarah dunia zombie, membangun kekuatan, menyembuhkan ibunya di dunia nyata, dan membentuk harem lintas dimensi yang setia padanya. Tapi itu baru permulaan.
Ketika realitas mulai retak, dan sistem-sistem purba bangkit untuk mengendalikan semua dunia yang pernah ada, Shinn harus memilih: tunduk… atau menjadi Nexus—poros semua dimensi, dan satu-satunya harapan untuk menyeimbangkan kehancuran.
Di tengah konflik antar dimensi, musuh tak terlihat, dan cinta yang tumbuh dalam medan perang, Shinn berdiri di ambang takdir sebagai pejuang terakhir dari Sistem Rongsokan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon F R E E Z E, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 4: Gadis Misterius dari Kapsul
Pagi berikutnya, Shinn kembali memasuki dunia zombie dengan tekad yang lebih kuat. Ia sudah merancang strategi untuk tidak sekadar bertahan, tapi juga membangun sesuatu yang bisa melindunginya dalam jangka panjang. Sistemnya berkembang pesat sejak ekspedisi sebelumnya, membuka berbagai fitur baru yang semakin membantunya bertahan hidup.
>[Void Genesis System – Shelter Lvl.1 Siap Upgrade]
>[Syarat Upgrade: Bahan Bangunan x 20, Core Energi Kelas - C x1, Chip Kendali Taktis x1]
Shinn telah mengumpulkan hampir semua bahan yang dibutuhkan. Satu-satunya yang kurang adalah "Chip Kendali Taktis." Berdasarkan peta sistem, item ini dapat ditemukan di reruntuhan mecha kelas berat di utara. Namun, lokasi itu ditandai merah pekat "Zona Bahaya Tinggi."
“Tidak ada pilihan lain…” gumamnya.
Jika tidak segera memperkuat shelter, ia takkan bisa menghadapi serangan zombie besar yang diprediksi akan datang dalam dua hari. Dengan napas dalam, ia bergegas menuju lokasi.
_______________
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, Shinn akhirnya tiba di lokasi reruntuhan. Sebuah pesawat tempur mecha setengah terkubur di tanah. Badannya hancur, tapi beberapa sistemnya masih menyala lemah. Begitu ia mendekat, sistemnya bereaksi.
>[Unit Mecha: Raksasa Taktis Tipe-Frost – Status: Tidak Aktif]
>[Kapsul Penumpang Terdeteksi – Energi Kehidupan Lemah]
“Kapsul?”
Shinn menyibak puing-puing dan menemukan sebuah silinder transparan besar di dalam mecha. Di dalamnya, seorang gadis terlihat tertidur dalam posisi menggantung. Rambutnya panjang berwarna perak, kulitnya pucat, dan ia mengenakan seragam pilot taktis yang sudah robek di beberapa bagian. Meski begitu, wajahnya tampak begitu tenang, seolah sedang bermimpi.
>[Identifikasi: Spesimen Tidur – Subyek “Iluthar”]
>[Kondisi: Hibernasi Kritis. Diperlukan Energi Inti Kelas - C untuk Pemulihan Penuh]
Mata Shinn menyipit. "Iluthar?"
“Dia bukan zombie… tapi manusia?”
Atau setidaknya, "pernah" menjadi. Ia menatap indikator kehidupan yang terus menurun. Jika tidak segera diselamatkan, gadis ini akan mati dalam waktu dekat. Namun, sistem memberinya satu opsi:
>[Gunakan Core Energi Kelas - C untuk membangunkan subyek?]
>[Catatan: Item ini juga dibutuhkan untuk Upgrade Shelter.]
Shinn terdiam. "Ini pilihan sulit." Core Energi Kelas - C adalah barang langka. Jika ia menggunakannya untuk membangunkan gadis ini, peningkatan shelter akan tertunda. Tapi jika ia membiarkan gadis ini mati, ia mungkin akan kehilangan sekutu yang berharga.
Ia menatap iluthar sekali lagi. "Entah kenapa, ia tidak tega membiarkan gadis ini mati."
“Kalau kamu hidup… bantu aku bertahan,” bisiknya.
Tanpa ragu lebih lama, ia menekan tombol konfirmasi.
>[Core Energi Kelas - C digunakan – Subyek “Iluthar” dalam proses kebangkitan.]
Lampu merah berkedip. Uap putih memenuhi kapsul. Suara mekanik berdengung perlahan, dan tubuh gadis itu mulai bergerak. Detik berikutnya, kelopak matanya bergetar, lalu perlahan terbuka.
Mata peraknya yang tajam menatap langsung ke arah Shinn.
iluthar tersentak ringan, lalu terduduk dengan lemah. “...Siapa kamu?”
Shinn menatapnya penuh waspada. “Aku Shinn. Aku menemukanmu terkunci di dalam kapsul.”
iluthar memejamkan mata sejenak, lalu meraba pelipisnya. “Berapa lama aku… tidur?”
Shinn menggeleng. “Aku juga nggak tahu. Tapi dunia ini sekarang penuh zombie. Kota-kota hancur. Mungkin kamu tertidur sejak sebelum semuanya terjadi.”
iluthar menarik napas dalam. “Jadi… markas pusat sudah jatuh… semua pasukan habis…”
Matanya menjadi tajam. Aura tubuhnya berubah drastis. "Meski lemah, Shinn bisa merasakan hawa komando dari Iluthar." Ini bukan gadis biasa. Ia adalah seorang mantan pilot mecha elit, atau bahkan lebih.
iluthar kembali menatapnya. “Kamu bukan bagian dari militer. Tapi kamu menyelamatkanku. Kenapa?”
Shinn tidak mengalihkan pandangannya. “Karena… aku nggak tahan melihat orang mati sia-sia. Aku juga butuh sekutu. Dunia ini terlalu berbahaya untuk dijalani sendiri.”
Hening sejenak.
Lalu, sesuatu yang tak terduga terjadi "iluthar tersenyum." Senyum kecil, tapi cukup untuk membuat jantung Shinn berdebar.
“Baik, Shinn. Aku akan membantumu. Anggap ini… hutang nyawa.”
>[Rekrutmen Berhasil: Karakter “Iluthar” Bergabung!]
>[Fungsi Shelter Diperluas: Pos Komando Taktis Terbuka.]
Shinn tersenyum puas. "Kini, ia tidak sendirian lagi."
Shelter nya mungkin tertunda peningkatannya, tapi ia telah mendapatkan sesuatu yang lebih berharga "Iluthar, gadis misterius dari dunia sebelum kiamat."
Dan meski baru awal, Shinn tahu… "inilah langkah pertama menuju masa depan barunya."
Sebuah masa depan yang tak hanya dipenuhi kekuatan dan sistem, tapi juga… "wanita-wanita luar biasa yang akan berdiri bersamanya."
Dan Iluthar dengan mata peraknya yang tajam adalah awal dari segalanya.
anomali kali ya
perasaan sebelumnya Shin ga ada mempertanyakan ttg masa lalu ibunya. yang ada hanya ibunya sakit itu aja. apa ini buku ke-2 apa gimana?
Ini nggak konsisten apa gimana?
yang kubayangkan zombie dalam game plant vs zombie, yang pakai helm ember
kadang informasinya kurang.