Seorang pria yang memiliki wajah tampan dan tubuh yang atletis,pekerjaan nya seorang sekuriti . Sebagai warga kampung yang punya tanggungan yang banyak,dia harus rela bekerja sampingan sebagai pria bayaran
Pria yang melayani kebutuhan biologis para wanita kesepian, yang memiliki suami atau tidak tapi butuh belaian nya dan dia akan segera memberikan kepuasaan bagi wanita itu demi pundi pundi uang yang harus dia kirimkan ke kampung nya.
Bagaimana kisah selanjut nya? apakah pria yg berasal dari kampung ini bisa mendapatkan istri yang baik ? yuk.....ikuti,aku tunggu kehadiran nya ya. Silahkan tinggalkan jejak, trima kasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menangis lah
🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺
Aditya mengajak Veni untuk berbicara di luar ,membuat Veni merasa bingung karena sudah hampir beberapa tahun ini aditya tidak pernah memanggil nya dan berbicara berdua dengan nya seperti ini .
Saat ini mereka sedang berada di halaman belakang, dimana ada pintu yang terhubung antara rumah kedua orang tua nya dengan rumah milik aditya yang akan dijadikan rumah impian saat dia menikah nanti dan pasti nya bukan untuk Veni .
"Ada apa bang ?" tanya Veni karena aditya hanya diam saja setelah mereka berada disini beberapa menit.
Aditya masih diam ,membuat Veni tidak tau harus bagaimana tapi Veni berpikir kalau dirinya menganggu kehidupan aditya selama ini. Mungkin memang sebaiknya dia pergi dan tidak lagi menganggu calon suami orang lain,dia hanya bisa merelakan dan mengikhlaskan nya saja
"Kenapa bang ? Apa abang khawatir pada ku?Jangan takut, aku sudah mulai melupakan cinta ku pada abang adit kok. Jadi jangan merasa bersalah pada ku ,aku juga akan menerima perjodohan dari ibu . Atau mungkin dengan kak Barry juga ngak apa apa ,cinta bisa datang dengan sendiri nya kok" ucap Veni dengan tenang ,walaupun sebenar nya hati nya hancur.
Aditya yang tadi membelakangi nya, kini berbalik dan menatap ke arah Veni yang berusaha untuk tersenyum. Senyuman tipis yang aditya tau kalau saat ini Veni ingin menangis, tapi dia tahan.
"Maafkan aku ven, harus nya kau tidak menyukai pria seperti ku ini . Banyak pria lain yang begitu memuja mu ,kau sangat bodoh menunggu selama ini " ucap Aditya dan Veni mengangguk dengan senyuman manis di bibir nya
"Hhmm....aku memang bodoh, tau kalau abang begitu mencintai wanita lain tapi masih tetap menunggu yang ngak pasti. Ya....nama nya juga hati bang, mungkin ini saat nya aku melihat ke arah lain. Aku juga ngak mau di sebut pelakor hi hi hi ....aku akan mencari pria yang pas untuk ku ,hhmm....udah ya . Aku ngantuk " ucap Veni yang berusaha untuk tetap tersenyum padahal hati nya sudah hancur, dia ingin menangis tapi tidak di depan aditya
Aditya masih diam ,sedangkan Veni ngak bisa lagi menahan sesak didada nya dan tangisan nya. Dia pun memilih untuk berbalik dan pergi ke kamar nya Sandra, menangis sendirian tanpa ada siapa pun yang tau.
Baru saja berbalik dan berniat untuk pergi dari sana, tiba tiba lengan nya ditarik cukup kuat hingga tubuh Veni mendarat didalam pelukan hangat milik Aditya.
"Menangis lah ,jika itu membuat mu lega " ucap Aditya dan seketika itu juga Veni menangis, dia menangis dalam diam dengan air mata yang terus mengalir di pipi nya.
Dekapan hangat dari Aditya membuat nya membalas pelukan itu, pelukan yang sudah lama dia impikan dan kini terwujud untuk pertama dan terakhir kali nya.
Cukup lama menangis,Veni merasakan dada nya sedikit lapang . Dia menghirup aroma maskulin dari parfum yang dipakai oleh Aditya,kemudian berusaha untuk bernafas dengan normal
"Makasih bang, aku sudah lebih baik sekarang kok . Maaf baju nya jadi basah " ucap Veni sambil mendorong dada bidang milik aditya,ingin sekali dia tetap berada didalam pelukan pria yang selama ini dia cintai tapi mungkin dia ngak bisa melakukan hal itu
Setelah nya, Veni melangkah meninggalkan aditya yang masih menatap punggung nya dengan tatapan bingung. Dia merasa kalau dirinya hanya terpengaruh oleh ucapan Adnan,mungkin hanya begitu bukan menyukai ataupun mencintai Veni secepat ini.
Kini sudah berada di kamar nya ,aroma maskulin milik Aditya masih tertinggal di pakaian nya . Veni menarik nafas panjang dan menghembuskan nya secara perlahan kemudian dia menatap ke arah wajah sandra yang sudah masih tidur dengan nyenyak nya, dia tersenyum dan kembali air mata membasahi pipi nya
"Aku harus kuat,cukup menangis nya huuuufff" gumam Veni dan kini dia mencoba memejamkan mata nya hingga akhirnya dia tertidur.
Sedangkan di kamar nya, Aditya juga ngak bisa tidur setelah memeluk tubuh Veni. Aroma vanila milik Veni tertinggal di tubuh nya, dia merasa nyaman saat memeluk tubuh gadis yang dia anggap adik.
"Hah....dasar Adnan ,kenapa jadi mikirin Veni ?" tanya Aditya dengan suara serak nya, sebagai lelaki normal. Baru ini dia membayangkan tubuh wanita dan wanita itu adalah Veni ,bukan kekasih nya.
"Hhmm....ayo tidur Dit,besok kita harus bangun pagi dan kerja " ucap Aditya, menyemangati diri sendiri hingga akhirnya dia tertidur.
Pagi nya, Veni bangun lebih dulu. Sudah kebiasaan dia bangun pagi,walaupun tidur nya lama tapi dia bisa bangun pagi . Kini dia memilih untuk mandi ,ingin langsung kembali ke rumah nya dan menghindari aditya yang biasa membangunkan mereka pagi pagi ke kamar
Veni ingin menghindari nya ,dia ngak ingin bertemu aditya di kamar Sandra atau di meja makan sehingga dia pun mandi lebih dulu dan langsung pulang . Rumah mereka hanya berbeda gang saja ,sehingga mereka sering berpas-pas an jika ingin pergi bekerja .
Veni mandi dengan cukup tenang, sedangkan Sandra yang terbangun karena panggilan alam memilih untuk memakai kamar mandi yang ada di dekat dapur dan dia yakin kalau mama nya juga sudah bangun pagi ini.
Ceklek
Seperti biasa nya ,Aditya bangun lebih cepat dari biasa nya. Dia masuk kedalam kamar Sandra tanpa mengetuk karena berpikir kalau sandra dan Veni pasti belum bangun,melihat kedua nya tak ada di atas tempat tidur akhirnya dia memilih untuk keluar tapi suara pintu kamar mandi yang terbuka membuat nya berhenti dan berbalik.
Deg....
Jantung kedua nya berpacu dengan cepat ,Veni terkejut karena aditya melihat tubuh nya yang polos . Veni bermaksud keluar mengambil handuk dan pakaian yang sudah dia siapkan dan lupa dia bawa kedalam kamar mandi seperti biasa nya, Aditya melihat semua nya. Tubuh Veni yang mulus tanpa cacat sama sekali, hingga akhirnya Veni memilih kembali ke dalam kamar mandi .
Sedangkan Aditya,dia pun segera keluar. Mata nya tergoda dengan lekuk tubuh Veni dan tonjolan tonjolan di tubuh Veni yang begitu menggoda nya, membangunkan batangan milik nya yang kembali mengeras di pagi hari.
"Oh ya ampun,apa yang aku lihat " batin aditya,dia berusaha meredam gairah nya yang sudah naik akibat melihat setiap lekukan indah di tubuh Veni
Aditya memilih untuk mandi dan melepaskan apa yang harus dia lepaskan ,selama ini baru ini dia melakukan pelepasan yang tidak pernah dia bayangkan sebelum nya
Bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘😘
bisssss mna tahan........