Jingga Purwati dan Ruben Karindra adalah pasangan yang beda strata sosial, tetapi memiliki ikatan batin yang sangat kuat, jika Jingga berada dalam bahaya, Ruben bisa merasakan tanda bahaya didadanya akan berdenyut ngilu dan sakit, begitu juga Jingga dia bisa merasakan apa yang Ruben rasakan.
Perasan cinta mereka yang kuat terhalang oleh keinginan Bramantyo untuk segera menikahkan Ruben dengan Alisa. Mereka pun menikah secara resmi sedangkan Ruben hanya menikahi Jingga terlebih dulu secara sirih.
Keteguhan hati Jingga Purwati yang mampu mengatasi rasa kecewa pada sikap Ruben yang tidak memberitahukan kepada dirinya bahwa dia sudah menikah lagi dengan pilihan Bramantyo membuat Jiingga memilih memaafkan dan kuat menghadapi tekanan dari sang mertua yang galak dan sering menyiksanya.
Akankah Jingga Purwati dapat menaklukan hati sang mertua?
Ikuti kisah cinta mereka ... !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Rumitnya punya istri dua.
PT. Karindra. Tbk.
Langkah kaki Ruben bergema dilorong kantor, dia masih tak bisa percaya bahwa situasinya sekarang masih sangatlah rumit untuk dia bisa terima.
Ruben melangkah dengan perasaan yang sangat kalut, ia melonggarkan dasi bergaris merah dengan menghela napas berulang-ulang.
"Ya ampun, sampai kapan Jingga marah padaku, padahal aku mau bilang tadi kalau dia bisa tinggal bersamaku dan Alisa. Aku harus adil pada mereka," batin Ruben.
Kegelisahan Ruben dapat dilihat dari kacamata sang sahabat yang sejak tadi menunggu kedatangannya.
"Bro, ngapain sih lu ngelamun begitu, ingat sekarang kan lu jadi pimpinan perusahaan," ucap Delon sambil menepuk bahunya.
"Ini bukan soal pekerjaan, tapi ini masalah percintaan gua yang rumit," ucap Ruben.
"Rumit apanya? kan lu baru saja menikah dengan dua istri yang super cantik," ucap Delon.
"Itu masalahnya, gua itu hanya ingin punya istri satu yaitu Jingga doang. Tapi sekarang gua terjebak pernikahan sama si Alisa karena desakan orang tua gua," ucap Ruben.
"Lucu lu punya bini dua, tapi dibikin ribet. Kalau gua jadi lu pasti gua bahagia banget la bisa tiap hari bisa ada yang ngelonin dan enak-enakan bergilir sama dua bini, kalau bisa sekaligus di enak-enakin,"beonya menggerutu.
"Bacot lu, gua bukan kayak lu!" geram Ruben.
"Cil, ma man! jangan ngambek kayak cewek gitu. Gua ini berkata blak-blakan ajah," ucap Delon.
"Sudah ah, gua mau keruangan gua dan lu nggak perlu ngekorin gua seperti anak induk yang butuh perhatian!" geram Ruben.
"Yaelah, mentang-mentang big bos bisa seenaknya saja ya," ucap Delon.
"Mau gua pecat atau nurut?!" ancam Ruben.
"Iya-iya, bos saya keruangan deh, dari pada dipecat. Nanti keluarga gua dikampung mau makan apa," beonya Delon mulai menggerutu.
"Gitu dong profesional jadi manusia," ucap Ruben.
Delon mengerucutkan bibirnya." Kalau bukan bos gua sudah gua robek itu mulutnya."
****
Ruangan Ruben.
Ruben menyilangkan tangan dekap dadanya, dia merasa moodnya sangat buruk sejak dia mempunyai dua istri dalam waktu tak berselang lama.
Ruben pun mendaratkan bokong sintal dikursi kerjanya, dia merasa bebannya semakin terasa berat.
"Jingga, aku harus bagaimana sih supaya kamu bisa maafin semua kesalahanku, tapi aku juga nggak bisa menceraikan Alisa. Dia amanah Mommy Jesy," batin Ruben.
Tiba-tiba saja seorang wanita cantik dengan rambut bergelombang pirang menerobos pintu masuk ruangan Ruben.
"Mas Ruben! aku sudah dengar dari Daddy Bram kalau kamu menikah sirih sebelum kamu menikah denganku. Apa itu benar?" tanya Alisa.
"Kamu itu tidak tahu sopan santun ya? Keruangaku tidak mengetuk pintu terlebih dahulu?" tanya Ruben.
"Ya, aku ini resmi istrimu! jadi untuk apa aku harus mengetuk pintu seperti tamu saja!" geram Alisa.
"Terserah saja, tapi setidaknya kamu hargai aku di kantor ini," ucap Ruben.
"Itu tidak penting, sekarang kembali ketopik pembicaraan! Aku mau kamu jelaskan kenapa kamu tidak bilang sebelumnya padaku kalau kamu sudah menikahi gadis miskin itu," ucap Alisa.
Plak!
"Ah!" pekik Jingga dengan memegang pipi kirinya yang memerah akibat tamparan sang suami.
"Jaga bicaramu, Alisa! Jingga istriku juga, bahkan dia lebih penting dari pada kamu," ucap Ruben.
"Oh, nama wanita miskin itu ternyata Jingga. Katakan kenapa kamu menikahi dia lebih dulu dibandingkan aku?" tanya Alisa.
"Sadar diri ya, kamu itu terpaksa aku nikahi karena amanah Mommyku, dan sampai kapanpun aku sama sekali tidak pernah mencintaimu," ucap Ruben.
"Ya, boleh saja kamu berbicara seperti itu. Tapi aku yakin kamu nanti akan mencintaiku, bahkan melupakan wanita yang kamu nikahi secara sirih," ucap Alisa dengan percaya diri.
"Kamu terlalu pede dengan ucapanmu itu, aku sama sekali tidak tertarik padamu sampai kapanpun," ucap Ruben.
Alisa yang tak tahan dengan perkataan Ruben, akhirnya melangkahkan kakinya untuk pergi begitu saja dari ruangan Ruben dengan menarik gagang pintu keluar dan menghempaskan pintu itu dengan sangat kasar.
"Kamu boleh bilang seperti itu, tapi aku yakin kamu akan luluh padaku dengan tubuh seksiku ini," batin Alisa.
Alisa Pritawijaya memang model yang sangat terkenal di ibu kota, dia juga sering mendapatkan penghargaan sebagai model dan ambasador terbaik dari sebuah produk kecantikan.
Dia tak menyangka sebelumnya kalau harus menikah dengan Ruben Karindra yaitu pria yang selama ini dia inginkan untuk menjadi kekasihnya.
Flasback on..
Dimulai dari hari yang sangat cerah disebuah studio pemotretan, Alisa dengan berbagai pose dan gaya pun mengiklani sebuah produk kecantikan.
Ceklek!
"Tambah senyum lebar dan tolong lebih geser kekanan sedikit, " titah juru potret.
"Oke," ucap Alisa.
Alisa pun mengikuti semua arahan dari fotografer. Dia sama sekali tak pernah menyangka jika Ruben, pria yang tumbuh bersamanya itu bisa hadir tepat ada didepan matanya.
Saat itu, Ruben lewat didepan bersama sang asisten, Delon untuk bekerja sama diperusahaan periklanan karena ingin memajukan perusahaannya dengan meminta model terbaik.
Ruben dan Delon pun ingin melihat langsung seperti apa model yang akan menjadi ambassador di PT. Karindra.Tbk Namun sayangnya Ruben menolak untuk bekerja sama dengan model itu dikarenakan Ruben tak suka dengan gaya seksi dan menggoda yang akan membuat image perusahaan kain dan baju indahnya akan hancur.
Sejak saat itu, Alisa pun selalu mencari cara untuk mendapatkan hati Ruben. Namun usaha yang dilakukan Alisa semuanya sia-sia. Ruben tetap tak pernah melirik dia sekalipun bahan kain yang menutupi tubuh indahnya sangat tipis.
Ruben yang sudah tak tahan dengan segala godaan dari Alisa memutuskan untuk tidak memakai Alisa sebagai Brand ambassador-nya. Bahkan saat ini Ruben langsung mendatangi manager yang mengurus agency itu.
"Maaf saya tidak mau memakai model yang kekurangan bahan seperti itu, saya ingin model yang lain," titah Ruben.
"Maaf, pak Ruben bukankah memang model itu harus seksi supaya banyak mata yang melihat keindahannya. Alisa ini adalah salah satu model terbaik pilihan dari kami," ucap manager.
"Saya tidak butuh model yang tampil seksi dan menggoda di depan mata saya, tapi saya butuh model yang memperlihatkan budaya yang anggun supaya image perusahaan saya tetap maju dan tak dipandang sebelah mata oleh kompetitor kami," ucap Ruben.
"Baiklah, kami akan akan mencarikan pengganti model dari Alisa," ucap manager dengan menghela napas.
Tanpa mereka sadari, ternyata Alisa mendengarkan dari balik pintu, dia hanya bisa menangis dibelakang saat mereka membicarakannya dan bersumpah akan berusaha keras untuk mendapatkan hati Ruben dengan cara apapun.
"Kenapa Ruben selalu saja menolakku padahal dari kecil sampai sekarang hati aku hanya untuk dia, bahkan aku selalu berusaha keras untuk mendapatkan perhatian dan kasih sayangnya karena aku tahu dia kelak akan menjadi suamiku," batin Alisa.
Flashback off.
TBC
(To Be Continued)
Tinggal jejak berupa like, vote, dan komentar.
buat cerita baru lagi ajah..
kok bisa Alisa melakukan hal bodoh