NovelToon NovelToon
Cinta Sheila

Cinta Sheila

Status: tamat
Genre:Romantis / Contest / Tamat
Popularitas:483k
Nilai: 4.6
Nama Author: Iin Nuryati

Sheila gadis yatim piatu yg diasuh dan dibesarkan oleh pamannya, harus menikah dengan Steven, anak dari sahabat baik mendiang ayahnya. Tetapi Steven sudah memiliki kekasih, Nila.

Perjodohan yg memaksa mereka berdua terikat dengan sebuah pernikahan. Akankah cinta tumbuh di antara mereka berdua, sementara sang ibu mertua begitu membenci Sheila? Bagaimana kelanjutan dari pernikahan karena perjodohan itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Iin Nuryati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pillow Talk

Malam ini hujan turun cukup deras. Suara petir yang terus menerus bersahutan membuat Steven yang sedang berdiskusi dengan Papa-nya di ruang kerja menjadi gelisah. Dan hal itu tidak luput dari perhatian Ricko.

"Pa, Steven balik ke kamar sekarang ya. Masalah ini kita bicarakan besok lagi aja," kata Steven terlihat gelisah.

"Kamu kenapa sih Steve? Dari tadi Papa perhatiin kok kayak gelisah banget," tanya Ricko penasaran.

"Sheila takut petir Pa. Apalagi kalau mati lampu, bisa nangis dia kalau gak ada temennya."

"Oh, ya udah kalau gitu. Kamu boleh pergi sekarang."

"Oke. Thanks Pa."

Steven lalu bangkit dari kursinya dan segera bergegas kembali ke kamar. Steven baru tahu kalau ternyata Sheila takut petir saat mereka bermalam di apartemen kemarin. Saat itu hujan lebat seperti ini dan petir juga sahut-sahutan.

Steven berjalan dengan langkah yang lebar. Dan benar saja, belum sampai di kamarnya tiba-tiba suara petir yang lebih keras lagi terdengar diikuti dengan lampu yang langsung padam seketika.

Steven mengumpat dalam hati, menghidupkan lampu flash di ponselnya Steven kemudian setengah berlari menuju kamarnya. Membuka pintu kamar tergesa. Dan dilihatnya Sheila meringkuk di atas tempat tidur dengan tubuh yang terbungkus selimut sampai kepalanya.

"Sheila," panggil Steven seraya bergegas menghampiri istrinya di ranjang.

Dibukanya selimut itu. Dapat Steven lihat wajah Sheila yang pucat pasi dengan tubuh yang gemetar. Langsung direngkuhnya tubuh Sheila dalam pelukannya.

"Shei, gak pa-pa, ada Mas disini," kata Steven sembari mengelus punggung Sheila lembut.

"Aku takut Mas," keluh Sheila dengan suara yang bergetar.

"Sssttt... Udah ada Mas disini, kamu gak perlu takut lagi, ya."

Sheila mengangguk lemah dalam pelukan Steven.

"Udah ya, jangan takut. Sebentar lagi pasti gensetnya dinyalain sama Pak Sapto ( security di rumah Ricko )."

Dan benar saja, tak lama kemudian lampu kembali menyala. Steven bisa merasakan Sheila yang menghembuskan nafas lega di dadanya.

"Mas tutup pintu dulu, saking paniknya tadi sampai gak sempet tutup pintu."

"Maaf," lirih Sheila.

Steven mengusak kepala Sheila gemas kemudian beranjak untuk menutup pintu kamar dan menguncinya.

Semenjak hubungan di antara mereka membaik Steven mulai menyebut dirinya sendiri dengan sebutan 'Mas' kepada Sheila, seperti bagaimana Sheila selalu memanggilnya selama ini. Dan jujur Steven menyukai sebutan tersebut dan merasa nyaman.

Kembali ke tempat tidur Steven kemudian naik dan mengajak Sheila berbaring. Suara petir masih bersahutan, meski tidak sekeras tadi karena hujan juga sudah sedikit reda.

"Sini deketan. Entar kamu ketakutan lagi," kata Steven.

"Mas iiihh," rajuk Sheila sambil mengerucutkan bibirnya.

"Udah sini," kata Steven sambil tergelak.

Sheila beringsut mendekatkan tubuhnya pada Steven.

"Kamu takut banget ya sama petir?" tanya Steven. Saat ini keduanya tidur dengan posisi miring dan saling berhadapan.

"Sebenarnya bukan takut Mas, tapi lebih ke trauma."

"Kenapa?"

"Dulu saat Ayah Jason dan Bunda Miranda kecelakaan kondisinya lagi hujan deras dan banyak petir. Dan pas di Rumah Sakit saat dokter memberitahu kalau Ayah dan Bunda tidak bisa diselamatkan petir juga pas menyambar, kenceng banget suaranya. Aku langsung nangis kenceng waktu itu, antara kaget, sedih, takut, semuanya campur aduk jadi satu," terang Sheila dengan mata yang berkaca-kaca.

"Jadi tiap kali ada petir kamu langsung keinget kejadian itu?" tanya Steven dan Sheila hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Terus kalau mati lampu?"

"Gak ada alasan khusus sih. Tapi bukannya wajar ya kalau kita gak suka keadaan gelap kayak mati lampu gitu?"

"Iya juga sih. Rata-rata orang juga gak nyaman dengan keadaan gelap."

"Mas, aku mau tanya sesuatu tapi Mas jangan marah ya," pinta Sheila.

"Tanya apa dulu?"

"Janji gak marah dulu."

"Iya-iya Mas janji gak akan marah."

"Mas nyuruh Lusia buat ngawasin aku ya selama di kampus?"

"Bukan nyuruh, tapi minta tolong," elak Steven.

"Sama aja," Sheila berdecak pelan.

"Ya beda dong Shei. Kalau nyuruh itu Mas kasih perintah, tapi kalau minta tolong ya Mas emang minta dengan baik-baik bantuan dia. Lusia cerita ke kamu?"

"Enggak. Aku nebak sendiri aja. Soalnya aku ngerasa kalau sekarang Lusia jadi over protektif gitu ke aku. Ya emang sih selama ini dia juga care ke aku, tapi aku ngerasa sekarang agak berlebihan aja. Udah gitu Lusia juga jadi deket banget sama Mas, apalagi sama Danny tuh, kayak udah akrab banget mereka sekarang."

"Jadi beneran Mas nyuruh Lusia buat ngawasin aku selama di kampus?" tanya Sheila lagi.

"Bukan nyuruh Shei, tapi minta tolong," kekeuh Steven. "Setelah kejadian Alex kasar sama kamu di depan kampus itu, Mas sengaja nyuruh Danny hubungin Lusia. Soalnya menurut Danny di antara ketiga sahabat kamu itu cuma Lusia yang paling bisa diandalkan. Dia bisa bela diri dan gak mudah diancam. Jadi Mas minta tolong sama dia buat ngawasin kamu selama di kampus."

"Maaf, apa... Mas bayar Lusia?" tanya Sheila ragu-ragu.

Steven tertawa kecil sebelum akhirnya menjawab.

"Emangnya sahabat kamu itu mau nerima uang dari Mas? Papanya dapet promosi jabatan aja dia langsung nemuin Danny dan nanya macem-macem. Dia gak mau kalau itu semua ada hubungannya dengan permintaan Mas ke dia buat ngawasin kamu. Dia bilang dia jadi ngerasa udah ngejual persahabatan kalian demi jabatan papanya."

"Tapi Om Angga naik jabatan emang bukan karena permintaan itu kan Mas?"

"Ya bukanlah Shei. Promosi jabatan itu emang agenda rutin kantor dan kebetulan Pak Angga emang udah memenuhi syarat."

"Terus uang kuliah Lusia yang tiba-tiba udah lunas semua?"

"Hehe, kalo itu emang Mas yang bayarin. Tapi beneran kok, gak ada niat apa-apa. Cuma sebagai ucapan terima kasih aja. Apalagi pas Danny cerita kalo Lusia itu masih punya dua orang adik yang masih sekolah dan butuh biaya banyak. Mas tergerak aja gitu buat bantu bayarin uang kuliah dia. Tapi kamu jangan ceritain masalah ini sama Lusia ya Shei," pinta Steven di akhir ceritanya.

"Baik banget sih suami aku ini. Iya, aku janji gak akan ceritain masalah ini ke Lusia," jawab Sheila dengan senyuman manisnya.

"Terus kenapa kamu gak kayak sahabat-sahabat kamu yang manggilnya elo-gue gitu?"

"Ya aku ngerasa gak nyaman aja Mas. Agak risih, gak terbiasa juga. Terus Mas sendiri kenapa sekarang manggil diri sendiri dengan sebutan 'Mas' ke aku?"

"Mmm, ya aku suka aja. Nyaman gitu pas aku denger kamu panggil 'Mas' kayak gitu. Rasanya jadi makin deket gimana gitu," jawab Steven ambigu.

"Apaan sih Mas," pipi Sheila sudah merona merah.

"Perasaan kamu sama Mas gimana sih Shei?" tanya Steven tiba-tiba.

"Hah, gimana apanya?" Sheila kelihatan salah tingkah.

"Kamu udah jatuh cinta ya sama Mas?" tanya Steven dengan mata menyipit menggoda yang justru terlihat lucu di mata Sheila.

"Idih ge-er banget sih. Ternyata Mas ini narsis juga ya," Sheila menjawab dengan tertawa kecil, mencoba menutupi kecanggungannya.

"Eh, berani kamu ya ngatain Mas. Nih rasain hukuman buat kamu," seru Steven tidak terima dan langsung menggelitiki perut Sheila membuat Sheila memekik dan tertawa kegelian.

Steven baru menghentikan aksinya setelah Sheila berteriak minta ampun sampai mengeluarkan air mata karena terus tertawa.

"Mas Steven jahat," gerutu Sheila sambil menghapus air mata di sudut matanya.

"Biarin jahat, yang penting kamu sayang kan?" tanya Steven dengan menaik turunkan kedua alisnya.

"Mas iiihh," Sheila memukul lengan Steven pelan.

"Iya maaf. Udah kan? Sini peluk Mas."

Sheila mendekat dan masuk ke dalam pelukan Steven.

"Mas sekarang suka banget sih peluk-peluk aku?" tanya Sheila iseng.

"Salah sendiri kamu bikin Mas merasa nyaman kalau lagi meluk kamu kayak gini," jawab Steven asal.

"Terus Mas nganggep aku apanya Mas?"

"Istri Mas."

"Berarti Mas sayang dong sama aku?"

"Kalau gak sayang Mas gak akan bersikap kayak gini ke kamu."

"Udah cinta ya Mas sama aku?"

"Udah diem. Tidur, udah malem," Steven mengeratkan pelukannya pada Sheila.

"Tuh kan gak mau jawab."

"Udah malem Shei, tidur."

Sheila mengerucutkan bibirnya. Dan tiba-tiba secepat kilat Steven mencium bibir Sheila, membuat Sheila terbelalak.

"Kalau mau dicium bilang, bibirnya gak usah dimaju-majuin gitu."

"Maaasss..."

"Mas sayang sama kamu," kata Steven lembut kemudian mencium puncak kepala Sheila, membuat Sheila diam dan tersipu.

1
nana supriyatna
Luar biasa
Surya Hermawan
sayangnya disebelah jd nggak bisa ngikutin /Sob//Sob/
Surya Hermawan
Luar biasa
Surya Hermawan
nongol nih anggota baru
🔵◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ
aku mampir
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
masyaaallah..wanita baik baik akan membawa pengaruh baik pada orang orang di sekelilingnya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
sabar Sheila, memang ujia hidup gitu laki kita baik,saudaranya kurang srek, mertua baik laki baik, anak rada nakal,ga ada yg sempurna udah jalanin aja Sheila sayang
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
duuh mertuamu gak asik bgt Sheila..sabar ya ndhuk
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
tunggu deh... ada apa sama mamanya Steven?
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
kasian dua dua nya tidak menikmati malam Pertama nya
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
itu artinya Steven laki-laki yg baik, dan Sheila perempuan baik baik juga, bisa menjaga Marwah masing masing, trmksh Thor episode kali ini luar biasa, jadi iba sm sheila sekaligus kesel sama steven, tp ini pasti merupakan awal yang manis
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
kok mengandung bawang gini sie.. serbet mana serbet
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
auto senyum senyum sendiri Krn inget waktu ijab kabul sama husbu
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
eits Steven kamu yaaa
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
kasian Sheila menanggung beban yang amat berat, tapi curiga sih sama hubungan Steven dan nila beneran tulus gak sih si nila , mana sikapnya arogan dan kasar banget deh , ih lebih ge ship StevenxSheila
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
keren Thor ide ku luar biasa sukses terus dengan karya karyanya, saya suka
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
masyaaallah... coba dibuat film series pasti seru deh
◌ᷟ⑅⃝ͩ●ιиɑ͜͡✦MojiU୧⍤⃝💐≁
Sheila sabar banget jadi manusia salut deh
idha idhutt
alur ceritanya menarik dan ringan, recomended banget pokoknya 😊😊😊

tetep semangat selalu kakak 😘😘😘
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semangat mbak sayang
🕋 mamah iin ιиɑ͜͡✦🌸⛲🌴: makasih banyak kak cut sayang 😘😘😘
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!