"Menikah denganku! atau kau akan kujebloskan kedalam penjara!"
Debby terpaksa menikah dengan pria yang tidak dikenalnya karena tidak sengaja mencelakai ibunya.
.
Mengandung unsur kebucinan yang hakiki, yang belum siap menikah, dilarang baca!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpaksa Menikah 35
Hari berikutnya,,,,,
Banyak perubahan didalam hubungan antara Dave dan juga debby. Kemajuan itu seiring dengan sikap Dave terhadap Debby yang kian membuat Debby merasa nyaman dan bahagia saat bersama Dave. Belakangan ini, Dave lebih sering mengajak debby berbincang hangat, untuk mendalami dan memahami sifat dan karakter satu sama lain.
Tidak ada hal yang ditutupi Debby kepada Dave, semuanya ia ceritakan kepada dave karena Debby tidak ingin ada rahasia diantara mereka berdua, lagi pula tidak banyak rahasia didalam hidup debby. Seperti,, malam ini debby ingin mengetahui dengan jelas bagaimana hubungan Dave dan dinda dulu, sebelum bertanya, debby mencoba menyiapkan hatinya untuk menahan rasa sakit.
"Kak Dave,, debby boleh nanya??" tanya debby saat mereka rebahan di tempat tidur malam itu
"Boleh, mau tanya apa bi??" ucap Dave saat membelai anak rambut debby dengan sayang
"Emm,,, gimana sih awal hubungan kak Dave dan kak Dinda??" tanya Debby
Dave terdiam sesaat kemudian menatap debby yang juga menatapnya.
"Apa kamu yakin mau mengetahuinya?? nanti sakit hati loh dengernya" ucap Dave memperingatkan
"Iyaa yakin!,,, Debby penasaran banget ,, debby kan udah ceritain semua tentang debby, sekarang giliran kak Dave yang cerita" ucap Debby membujuk dave
"Gak ah,, kak Dave gak mau melihat kamu sakit hati by" ucap Dave
"Ayooo lah,, debby pengen tau kak. Jangan buat debby penasaran" ucap debby sedikit merajuk
Kemudian Dave menarik nafas dan membuangnya kasar
"Fuuuhhhhhhh"
"Ya sudah kalau kamu memang mau tau cerita kami dulu. Dulu,,,,, Kak Dave dan Dinda pertama kali bertemu saat kami di acara pernikahan saudara jauh papa, kemudian kami kenalan dan akhirnya kak Dave dan dinda bertukaran nomer telfon. Setelah beberapa bulan dekat Kami jadian dan hubungan kami berjalan kurang lebih 2 tahun sebelum akhirnya kandas karena Dinda dijodohkan dengan pria lain yang lebih mapan dari kak Dave." ucap Dave singkat
"Udah gitu aja??" ucap debby mengorek keterangan dan dave mengangguk namun debby masih belum sudah rasa penasarannya
"Selama 2 tahun pacaran, apa kak dave dan kak Dinda pernah....." ucap Dinda tidak berani melanjutkannya
"Sudah jangan di bahas lagi by,,, Lebih baik kita tidur sekarang yah, sudah malam" ucap dave yang tidak ingin mengorek luka lama yang masih terasa nyeri jika diingat-ingat
Debby mengangguk kemudian ia memejamkan matanya. Lalu Dave memeluknya dan mengecup keningnya.
"Jangan terlalu difikirkan by,,,, kak Dave dan dinda tidak bertindak lebih dari sekedar pegangan tangan, berpelukan dan,,,, pernah sekali kak Dave mencium pipinya saat setelah ia wisuda" ucap dave sedikit pelan.
Deg!
Baru mendenger seperti itu saja sudah membuat debby merasa sesak didadanya. Tapi debby tidak ingin mengungkapkan perasaannya. Dia memilih untuk diam dan memejamkan matanya meski sangat terasa sulit. Ingin sekali menangis, tapi Debby malu jika Dave sampai tau apa yang ia rasakan. Sementara Dave merasa tidak enak setelah mengatakan itu kepada debby.
"Maaf,, jika perkataan kak Dave menyakiti hatimu. Tapi Kak Dave sudah mengatakan yang sesungguhnya by" ucap Dave.
Debby tidak berkata apapun, ia juga tidak ingin marah-marah kepada Dave. Debby terus menekan rasa sesaknya sendiri, Kemudian dave mengeratkan pelukannya kepada Debby untuk memberikannya ketenangan hati. Tak lama kemudian keduanya tertidur dengan masih saling berpelukan....
***
Waktu menjelang pagi,,,,
Debby sudah sibuk di dapur untuk menyiapkan sarapan pagi untuk Dave dan dirinya. Rasa sesak didadanya masih tersisa semalam, namun debby tetap menyiapkan sarapan untuk Dave karena ia sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk mengabdikan dirinya sepenuhnya kepada suaminya. Tak lama kemudian Dave sudah turun dari kamar atas menuju ke meja makan.
"Pagi by,,," ucap Dave saat mengecup pipi debby sekilas seperti biasanya
"Pagi kak,, sarapan untuk kak dave udah siap. Tadi debby masakin ketoprak " ucap debby
"Makasih by" ucap Dave
Debby tersenyum tipis lalu ia ikut duduk di samping Dave dan menikmati sarapannya.
"Kak Dave,,,," ucap debby
"Iya by,, ada apa??" tanya Dave
"Boleh gak debby mudik kerumah bunda untuk beberapa hari? kalau boleh, siang ini debby berangkat" tanya debby dengan takut-takut
Dave langsung menghentikan makannya dan menatap debby dengan tajam
"Memangnya kamu libur?" tanya Dave
Debby mengangguk pelan "Iya 3 hari" jawab debby
"Ya sudah kalau gitu biar kak Dave antar sampai kerumah bunda" ucap Dave
"Gak usah kak, Debby naik Bus saja. Lagian kak Dave kan banyak kerjaan disini, Debby bisa pergi sendiri kok" ucap Debby
"Aku tuh pergi karena ingin menenangkan hati aku kak!!! kalau kamu ikut sama aja bohong!!!" batin debby
"Kak Dave gak akan biarin kamu kesana sendiri by! pokoknya kak Dave antar" ucap dave
Percuma berdebat dengan Dave, karena debby tidak akan pernah menang sama sekali. Debby pun hanya bisa pasrah dengan ucapan Dave saat itu.
Saat mereka tengah bersiap, sebuah mobil putih berhenti di depan rumah dave dan debby. Lalu keluarlah Dinda yang sudah dalam keadaan menangis dan berjalan tergesa-gesa menuju dave
"Dave,,,,!! tolong aku Dave" ucap dinda dengan menangis
"Ada apa din?" tanya Dave dengan sedikit khawatir
"Mantan suami aku berbuat kasar sama aku! dia masih maksa aku buat melayani dia. Tapi aku gak mau dan aku kabur dari dia Dave" ucap Dinda
Dave melihat pipi Dinda memerah seperti bekas tamparan.
"Kenapa kamu gak lapor polisi din?" tanya dave
"Aku takut Dave!! kamu bisa kan bantuin aku buat ngelaporin dia ke polisi?" tanya dinda
Dave melihat kearah debby, sementara debby hanya diam dan menunggu keputusan Dave apakah ikut bersamanya mudik atau ikut Dinda ke kantor polisi. Dave jadi bingung mana yang akan ia pilih, Dave ingin memilih debby tapi kasihan melihat Dinda di aniaya.
Namun kemudian Dinda menarik lengan Dave dan mengajaknya untuk ikut dengannya.
"Tunggu sebentar, aku ingin bicara dengan debby" ucap Dave yang kemudian melepaskan tangan dinda di lengannya. Dave pun menghampiri debby
"By,,, katakan apa yang harus kak dave lakukan?" ucap Dave
"Kak Dave lebih tau apa yang harus kak Dave lakukan. Tanyakan pada hati kak Dave sendiri. Ucap Debby yang kemudian megambil kembali tas ranselnya dan membawanya keluar dari mobil Dave.
"Please dave tolong akuu sekali ini saja" ucap Dinda saat menghampiri Dave dan debby.
Debby menatap Dave dan Dinda bergantian, lalu ia menunduk dan meninggalkan keduanya. Debby ingin membuat Dave menyadari perasaannya. Apakah masih ada cinta untuk Dinda ataukah cintanya kepada Debby.
"Debby,,,," ucap Dave ingin mengejar debby namun di tahan oleh dinda
"Dave,,, tolong aku Dave,, aku takut jika mantan suamiku sampai berbuat nekad kepadaku!!Tolong Dave. Soal debby, kamu bisa menyusulnya nanti bukan?" ucap Dinda
Kemudian Dinda memaksa Dave untuk ikut bersamanya, sementara Debby mencari ojek yang mangkal tak jauh dari kompleknya dan menuju ke terminal. Debby menangis dalam hatinya, karena ternyata Dave tidak mengejarnya. Mungkin saja benar, jika Dave masih mencintai Dinda sampai saat ini.....
"Beginikah rasanya patah hati??" batin Debby yang tengah menangis didalam hatinya....
.
.
.
Dave ngeselin🤧
tapi plin plan