"Pernikahan adalah aliansi bisnis yang dingin. Tapi, apa jadinya jika salah satu pihak ternyata membawa bibit kekacauan dan, yah, bidikan yang tepat sasaran?"
Baby Lily (20 tahun) dinikahi oleh Robert Lewandowski (30 tahun), seorang CEO beku yang tak punya waktu untuk emosi, apalagi cinta. Pernikahan mereka murni aliansi keluarga dan bagi Robert, Lily adalah gadis kecil yang tentunya bisa dia bodohi .
Sayangnya, Robert tidak tahu bahwa ia menikahi gadis yang memiliki kecenderungan nakal, imajinasi liar, dan keyakinan kuat bahwa ia adalah seorang "pembidik Cinta yang handal".
Merasa frustrasi dengan sikap dingin suaminya, Lily memutuskan untuk mengubah permainan. Ia tidak akan pasrah pada pernikahan tanpa hati.
Yuk baca☑️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24 Bergoyang
" Enggak deh, inikan di kantor " kata Lily teringat dan hanya duduk diam di atas pangkuan Robert.
Hampir 30 menit berlalu Robert menatap Lily yang duduk tenang di pangkuan nya tanpa melakukan apa-apa.
" Lily, apa yang membuat kamu setenang ini?" pertanyaan Robert yang heran melihat Lily yang biasanya petantang-petenteng menjadi pribadi yang sangat tenang .
" Om nggak bakalan tau rasanya berada dalam pelukan orang yang kita cinta setenang apa " ucap Lily memeluk dan membenamkan wajahnya didada Robert.
" Jangan bahas soal cinta bocil , ngerti apa kamu soal cinta ?" ucap Robert mencubit hidung Lily .
" Ihhhh, aku udah dewasa ya Om bukan bocil lagi udah mau 21 tahun umur aku " bantah Lily .
Robert tidak menggubris ucapan Lily membiarkan Lily melakukan apa yang dia senangi sementara Robert kembali melanjutkan pekerjaan nya yang seperti tidak ada habisnya.
Robert melepas nya dan menyelimuti Lily yang perlahan tertidur setelah lama duduk tidak melakukan aktivitas apa-apa.
" Mmmm, gadis nakal " ucap Robert membawa Lily lebih dekat dan menyelimuti nya dengan jas .
...........
Tok
Tok
" Masuk " ucap Robert.
" Ma, maaf pak Robert, apa kita bisa bicara , sebentar?" tanya Roy rada gelagapan melihat Robert yang ternyata duduk memangku Lily yang sudah tertidur .
" Masuk saja Roy , katakan apa yang terjadi ?" ucap Robert yang sama sekali tidak terganggu dengan kehadiran Lily dia masih mengetik di laptopnya.
" Pak Robert beberapa kesalahan teknis terjadi dalam pengerjaan proyek dan itu mengakibatkan perusahaan kita menderita beberapa kerugian " lapor Roy .
" Minta para manajer dan pimpinan proyek keruang meeting sekarang kita bahas segera " ucap Robert menyimpan data di laptop nya .
" Tapi Nona Lily?" ucap Roy mengingatkan Robert yang sepertinya lupa Lily tidur dipangkuan nya karena menyimpan data cepat-cepat.
Robert menatap Lily yang tertidur pulas dalam pelukan nya " Hufff, suruh saja mereka datang keruangan ku " ucap Robert yang tidak sampai hati juga meninggalkan Lily .
" Baik pak Robert" ucap Roy kembali menutup pintu ruangan Robert.
" Mmmmh," Lily merengek tidak nyaman dalam tidurnya.
" Iya , sebentar" ucap Robert menurunkan jas yang sebelumnya menutupi badan Lily agar menutupi paha karena Lily pakai rok pendek .
Robert mengecup kening Lily yang tertidur pulas , sebenarnya Robert bisa saja menaruhnya di atas sofa namun entah lah Robert tetap ingin memeluk Lily.
" Permisi pak Robert" ucap Roy masuk bersama beberapa manajer dan pimpinan proyek.
" Roy lepas jas mu " ucap Robert yang tidak suka mereka menatap Lily yang sedang tidur .
Robert menutupi tubuh bahkan wajah Lily sampai tak terlihat baru menyuruh mereka menjelaskan permasalahan.
" Astaga , aku harap nona Lily tidak kehabisan nafas hanya karena kecemburuan pak Robert" batin Roy geleng kepala menatap Robert yang benar-benar aneh sekarang.
............
Sudah seminggu sejak Lily libur kuliah , awalnya dia sangat menikmati hari-hari liburnya namun perlahan Lily mulai merasa bosan dengan aktivitas yang sama setiap harinya.
Lily selalu bangun siang, makan, belanja , sore tidur dan malam bermain ponsel membuat Lily perlahan muak dengan rutinitas yang sama setiap harinya.
" Udah jam 6 dan Om Robert masih belum pulang " ucap Lily yang baru bangun dari tidur sorenya keluar kamar dan duduk dianak tangga.
" Hufff, besok aku kerja aja lah biar ada kegiatan" ucap Lily yang bosan juga tidak melakukan hal baru .
Lily menuruni tangga menatap seisi rumah tiga lantai itu dengan nafas berat bahkan orang-orang didalam rumah ini tidak ubahnya seperti patung yang berdiam diri .
Lily menatap deretan bodyguard yang hanya berdiri ditempat dimana ia ditugaskan sementara pelayan sibuk dengan kegiatan mereka.
" Wahhhhh, TV ini besar banget enak nih buat joget " ucap Lily yang gabut menyalakan TV diruang tengah yang besarnya nyaris setengah dinding .
Lily mencari memutar musik yang dia sukai " Aaaak,,, hebat ada speaker nya juga " Lily meronta-ronta saking senangnya.
" Benar-benar speaker sultan " kata Lily menyetel speaker ini dan menyalakan musik mulai karaoke sendirian.
" Asikkk" ketika Lily mulai berjoget mengikuti alunan musik beberapa orang tubuhnya pun mulai susah ditahan untuk tidak bergoyang dan berakhir ikut bergoyang bersama Lily diruang tengah .
Speaker yang berada diruang tengah membuat musik terdengar sangat lantang dan kencang sementara Lily berjoget dengan begitu senang menikmati alunan musik diikuti beberapa pelayan dan bodyguard yang tidak bisa lagi menahan diri mereka untuk ikut berjoget .
...........
Robert yang baru pulang hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan istri kecilnya yang malah karaokean .
" Pak Robert apa aku harus menghentikan mereka?" tanya Roy karena bukan cuma beberapa tapi puluhan bodyguard juga ikut bergoyang menikmati alunan musik bersama Lily .
" Sudah biarkan saja mereka" ucap Robert tersenyum melihat Lily yang sangat bahagia walaupun cuma berjoget .
Robert duduk disofa yang tak jauh dari ruang tengah menatap Lily yang berjoget dengan sangat excited sampai orang-orang tergelak melihatnya.
" Sepertinya Lily mulai bosan menikmati waktu liburannya sehingga dia gabut dan berakhir karaokean" senyum Robert meminum beberapa teguk kopi yang disediakan pelayan .
" Tapi tidak apa-apa Roy, selagi dia dirumah terserah mau melakukan apa tapi jika ke club' seperti kemarin aku dibuat hilang kesabaran oleh nya " ucap Robert yang perlahan mulai berdamai dengan keadaan dan menerima Lily yang memang sudah nakal sejak dari bawaan orok.
Ada-ada saja ide yang muncul di otak nya jika sudah gabut .!
" Pak Robert, aku boleh ikut bersama mereka" izin Roy yang tidak sanggup lagi duduk lebih lama musik yang Lily putar seolah-olah memanggil Roy untuk ikut juga .
" Roy aku pikir kau sudah lebih dewasa dari Lily " ucap Robert geleng kepala melihat Roy yang merengek juga ingin ikut berjoget .
" Ayo lah pak Robert, mereka saja boleh kenapa aku tidak " ucap Roy yang duduk pun tubuhnya sudah bergoyang .
" Mmmm, pergilah" ucap Robert yang capek mendengar Roy seperti anak kecil tidak dibolehin main saja.
Hampir satu jam Robert menikmati segelas kopi sambil menatap mereka semua yang sangat senang dan bahagia bergoyang namun ketika Lily tidak hanya berjoget tapi sudah goyang pinggul ketika itulah Robert menarik telinga nya .
" Ehhhh, Om udah pulang " ucap Lily dengan senyum tanpa dosanya .
" Sudah dari satu jam lalu aku pulang " ucap Robert yang membuat Lily kaget karena dia tidak melihat sama sekali.
" Aku tidak melarang berjoget tapi jangan melakukan gerakan-gerakan yang akan membuat aku marah, sewajarnya saja " ucap Robert langsung memperingati Lily.
" Baik Om " kata Lily lanjut sementara Robert masuk kedalam kamar .
Malam harinya Robert yang sedang duduk ditepi ranjang itu kaget ketika Lily menyodorkan padanya selembar surat .
" Apa ini Lily ?" ucap Robert yang enggak mengambil surat itu dengan segala pikiran buruk dikepala nya .
surat cinta utk ayang 🤭 haha
untung robert cinta kalo ngk bakal geli tuh..lily kapan dewasa ny