NovelToon NovelToon
Lady Of Mafia

Lady Of Mafia

Status: tamat
Genre:Action / Patahhati / Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat / Enemy to Lovers / Tamat
Popularitas:9.7M
Nilai: 5
Nama Author: Sisca Nasty

Sequel Mafia's in Love.

“Seorang wanita juga bisa melukai saat hatinya telah terluka. Tidak ada yang membedakan antara pria dan wanita. Bukan hanya hati, aku juga bisa melukai seluruh tubuhmu dengan tanganku sendiri.” Eleonora.

Seorang wanita yang mengubah hidupnya, menjadi jahat setelah ia di lukai. Hidupnya yang dulu terasa tenang dan tenteram harus berubah menjadi penuh darah dan tangis air mata. Tangan yang biasa digunakannya merias wajah juga harus berganti menggenggam pistol dan belati.

Semua karena cinta. Cinta memang bisa merubah seseorang menjadi jauh lebih baik. Namun, tidak dengan wanita bernama Eleonora. Tanpa disengaja, ia terjerumus ke dunia hitam untuk membalas rasa sakit hatinya kepada pria yang pernah ia cintai.

Apakah Eleonora berhasil membalaskan sakit hatinya? Apakah selamanya Eleonora akan berada di dalam dunia hitam? Apakah Eleonora akan menemukan cinta sejatinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sisca Nasty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Curiga

Kwan dan Leona sudah ada di dalam pesawat. Perjalanan menuju ke Sapporo memakan waktu hingga 30 jam lamanya. Siang itu, Kwan dan Leona terlelap di dalam mimpi. Tubuh mereka terasa lelah dan mata juga masih mengantuk.

Deringan ponsel dari ponsel Kwan membuat Kwan Leona terbangun. Mereka memandang ke arah ponsel itu berdering. Ada nama Aleo di sana. Kwan melirik jam sebelum melekatkan ponsel tersebut di telinga.

"Hallo, Kak," ucap Kwan sambil memandang Leona yang sudah terbangun.

"Kenapa kalian belum tiba?" protes Aleo dari dalam telepon.

"Kami kemarin berangkat jam delapan pagi. Tidak jadi berangkat malam," jawab Kwan dengan suara yang serak.

"Kenapa tidak memberi kabar kalau kalian pulang terlambat?" Suara Aleo terdengar sedang marah. Bahkan pria itu seperti tidak bisa mengontrol emosinya.

"Kak, kenapa kau ini? Biasanya seperti itu juga tidak ada masalah," ucap Kwan dengan wajah bingung.

Leona merebut paksa ponsel Kwan. Wanita itu tidak lagi bisa berdiam diri melihat Kwan di marah oleh Aleo. Karena memang kesalahan itu berasal dari dirinya.

"Kak, ada urusan penting yang harus aku selesaikan hingga tidak bisa pulang tepat waktu," ucap Leona dengan suara pelan. Wanita itu melirik jam yang melingkar di tangannya. Dua jam lagi mereka akan tiba.

"Leona, ada masalah di Sapporo. Seluruh pengawal di kirim Mama dan Papa untuk menjemputmu di bandara," ucap Aleo pelan.

"Terus?" Leona mengeryitkan dahi. Ia melihat Kwan yang sedang merapikan penampilannya.

"Kau bisa mengetahuinya setelah tiba di rumah," ucap Aleo sebelum memutuskan panggilan teleponnya secara sepihak.

Leona memandang ponsel itu dengan wajah bingung. "Apa yang sebenarnya telah terjadi?" gumam Leona di dalam hati.

"Kak, apa semua baik-baik saja?" celetuk Kwan sambil menatap wajah Leona.

Leona hanya mengangkat kedua pundaknya sebelum memberikan ponsel itu kepada Kwan. Ia duduk bersandar sambil membuang tatapannya ke arah jendela. Tidak tahu kenapa, firasat Leona menjadi tidak karuan.

"Semoga semuanya baik-baik saja...."

Leona dan Kwan tidak lagi bisa bernapas dengan tenang. Panggilan telepon yang diputuskan Aleo secara sepihak, telah membuat mereka merasakan sesuatu yang salah.

"Kak Aleo sangat mencurigakan!"

Leona menggeleng pelan. “Aku juga tidak tahu, apa yang telah terjadi,” jawab Leona dengan suara pelan. “Tidak lama lagi kita akan tiba di Sapporo. Aku harap tidak ada masalah serius yang terjadi.”

***

Sapporo, beberapa jam kemudian.

Leona dan Kwan tiba di Sapporo. Kedatangan mereka di sambut oleh beberapa bawahan milik Kwan. Beberapa pria berjas serba hitam itu terlihat menunduk dengan wajah penuh hormat. Mobil sudah terparkir untuk menyambut kedatangan Leona dan Kwan.

“Kak, biar aku yang nyetir,” ucap Kwan sembari menerima kunci mobil dari seorang pria yang menyambutnya.

Leona mengangguk setuju. Mereka berjalan dengan cepat menuju ke mobil sebelum masuk ke dalamnya. Kwan melajukan mobil itu dengan kecepatan tinggi. Mereka ingin segera tiba di rumah utama keluarga Edritz.

Leona memandang keluar jendela. Tiba-tiba wanita itu kembali teringat dengan wanita yang ia temui di club malam. Leona tidak tauh siapa nama wanita itu. Tapi, tidak tahu kenapa. Ia merasa sangat akrab dan dekat walau baru pertama kali bertemu. Ada harapan di dalam hati Leona untuk bertemu dengan wanita itu lagi. Leona ingin berguru agar bisa membalaskan dendamnya terhadap Zean.

“Kwan, rahasiakan masalah Zean dengan Kak Aleo. Aku tidak mau ada yang tahu tentang masalah itu,” pinta Leona sambil memandang wajah Kwan.

Kwan mengangguk pelan. “Aku akan menjaga rahasia ini kak.” Kwan terlihat menahan kata-katanya. Pria itu melirik wajah Leona sekilas sebelum melihat ke arah depan.

“Kakak sudah baik-baik saja? Kakak tidak ingat lagi masalah itu?” ucap Kwan untuk kembali memastikan.

Leona tertawa kecil. Wanita itu lagi-lagi menatap keluar jendela untuk menutupi rasa sedih yang terlihat jelas di wajahnya. “Aku akan membayar orang untuk menghabisinya.”

Kwan mengukir senyuman bahagia. “Aku akan membantu kakak,” jawab Kwan penuh semangat.

Leona dan Kwan tidak pernah tahu, siapa Zean dan bagaimana berkuasanya pria itu di Meksiko dan Brazil. Di mata Leona dan Kwan, Zean hanya pria berduit yang mungkin berpura-pura miskin karena ingin menghancurkan hidup Leona.

Tidak di sangka, kalau Zean yang kini mereka hadapi adalah bos mafia paling di segani dan kejam di beberapa negara besar. Masa kejayaannya telah ada di puncak setelah dia berhasil menghabisi Lily.

Rumah utama.

Kwan menghentikan laju mobilnya setelah tiba di depan rumah utama. Pria itu mengeryitkan dahi saat melihat kekacauan yang terjadi di halaman depan. Sama halnya dengan Leona. Beberapa barang tidak pada posisinya lagi. Selain itu, ada banyak bercak darah di lantai.

Kwan dan Leona turun dari dalam mobil. Mereka berlari kencang menuju ke arah pintu masuk. Bahkan kedatangan Leona tidak lagi di sambut seperti biasanya. Wanita itu semakin khawatir dengan debaran jantung yang tidak karuan.

Leona dan Kwan menghentikan langkah kaki mereka saat melihat beberapa pengawal dan pelayan membersihkan genangan darah yang memenuhi lantai marmer rumah utama.

Semua orang melihat kedatangan Leona dan Kwan. Mereka memasang wajah sedih.

Leona menutup mulutnya dengan tangan. Wanita itu semakin takut. Ia berlari kencang menuju kamar Serena.

Hanya Papa dan Mama tercinta yang kini memenuhi pikirannya. Ia tidak ingin terjadi sesuatu terhadap kedua orang tua yang ia sayangi. Kwan juga mengikuti Leona. Pria itu terlihat sangat penasaran dengan apa yang baru saja terjadi.

Langkah Leona terhenti saat mendengar isak tangis dari arah meja makan. Leona memutar arah tubuhnya. Wanita itu berjalan pelan dengan tatapan menyelidik. Kwan memegang pundak Leona dan menahan wanita itu agar tidak melangkah lebih dulu.

Kwan maju ke depan dan menarik tangan Leona yang ada di belakang. Pria itu ingin memastikan kalau tidak ada lagi bahaya di depan sana.

Di meja makan, telah ada Aleo, Serena, Daniel, Shabira dan Kenzo. Suara isak tangis itu berasal dari bibir Serena. Wanita itu terlihat sangat sedih dan tidak bisa berkata apa-apa lagi. Ada Shabira yang sedang membujuk wanita itu agar tidak menangis lagi.

“Mama...,” ucap Leona lirih. Wanita itu mengintip dari balik tubuh Kwan.

Serena dan yang lainnya memandang ke arah Leona. Mereka kembali bernapas lega saat melihat Leona baik-baik saja. Serena segera beranjak dari kursinya sebelum berlari kencang. Ia ingin segera memeluk tubuh Leona.

Langkah wanita itu terhenti. Serena mengeluarkan sebuah pistol saat sudah berjarak tiga meter dengan tubuh Leona. Membuat Kwan dan Leona terbelalak kaget.

Mereka tidak lagi bisa mengatur napas mereka dengan tenang. Di depan mata kepala mereka sendiri, Serena menggenggam senjata api dan mengarahkannya ke arah tubuh mereka.

DUARR DUARR

Dua peluru di lepas Serena. Dua pelayan yang berdiri tidak jauh dari posisi Leona terjatuh. Sebuah belati yang ada di tangan pelayan itu juga ikut terlepas. Mata mereka melebar seolah menyaksikan malaikat maut saat menjemput nyawa mereka.

Leona dan Kwan memutar tubuh mereka secara bersamaan untuk melihat apa yang terjadi di belakang tubuh mereka. Melihat kedua pelayan itu tergelat tidak bernyawa, membuat Leona dan Kwan memiliki pemikiran yang sama. Seluruh darah itu berasal dari tembakan yang dilayangkan Serena.

Daniel dan yang lainnya hanya bisa menghela napas lega. Serena memang tidak pernah ceroboh. Wanita itu selalu tahu, dimana letak musuh bersembunyi dan kapan musuh akan menyerang. Nyawa Kwan dan Leona yang hampir saja melayang tertolong berkat tembakan yang dilayangkan Serena.

“Sayang, apa kau baik-baik saja?” ucap Serena. Wanita itu melanjutkan langkah kakinya. Ia ingin segera memeluk putri tercinta. Putri yang sejak kemarin sangat ia khawatirkan keselamatannya.

Leona melanjutkan langkah kakinya. Wanita itu membalas pelukan Serena. Walau wajahnya terllihat sangat bingung, tapi Leona tidak ingin melayangkan pertanyaan. Wanita itu melirik pistol yang masih di genggam Serena.

“Sejak kapan mama bisa menembak?” gumamnya dalam hati.

1
Riyanti
Entah mengapa, aku terlalu rindu dengan kalian 😢.
Aku kembali mengulik kisa terdahulu disini. Entah ada yang ingat siapa aku? Tak mengapa jika tidak ada yang ingat, cukup aku saja yang ingat😿.
Aku Cio
Debbie Teguh
lho bukannya bilang aj ambil obatnya di kamar, trus kunci pintu, trus tlp oliver deh
Debbie Teguh
ajaran Lana nih kayaknya
Debbie Teguh
gak ada miller msh ada roberto wkwkwk
Dyanalfatih29
Idolaku yang sangat menginspirasi dan aku penggemar berat sejak novel pertama buatan kak Sisca nasty tiap baca serasa nostalgia gak bosen baca dari orang tua, anam sampai cucu generasinya😍😍😍
Nurul: kak Yang tentang Lady Ruby itu judulnya apa lupa aku yg anaknya kembar tiga seam Shane Salsabila
total 2 replies
Marhaban ya Nur17
👏👏👏
Marhaban ya Nur17
nr ada cerita Ben neh ????
Marhaban ya Nur17
gw jg malu wkwkw
Marhaban ya Nur17
Anne ama Sarah gmn tuh nasibnya wkkwkwk
Marhaban ya Nur17
tuh kan zean ama Clara wkwkkwk
Marhaban ya Nur17
gercep bang mill
Marhaban ya Nur17
jan mulai deh ller
Marhaban ya Nur17
di bajak emasnya bell wkkwkw di korup
Marhaban ya Nur17
produksi ? ??? 😄 gw jg Lola neh wkkwkw
Marhaban ya Nur17
gw udh soudzon ama Bella wkwkkwk
Marhaban ya Nur17
ada udang di balik bakwannya tuh pasti
Marhaban ya Nur17
serius ???? pd jd tukang pijit dadakan wkwkkwk
Marhaban ya Nur17
konfliknya emang Letty miller ama zean yyyy
Marhaban ya Nur17
suwami takut istri wkkwwk kocak Lukas nunduk ae klo di sidang ama lana
Marhaban ya Nur17
Clara ama zean wkwkw yg msh kosong
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!