NovelToon NovelToon
Cinta Arjuna

Cinta Arjuna

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Persahabatan / Cintapertama
Popularitas:170
Nilai: 5
Nama Author: ryuuka20

I Ketut Arjuna Wiwaha — atau Arjun, begitu orang-orang memanggilnya — pernah jatuh dalam perasaan yang salah. Cinta terlarang yang membuatnya kehilangan arah, membuat jiwanya hancur dalam diam.
Namun, saat ia hampir menyerah pada takdir, hadir seorang gadis bernama Saniscara, yang datang bukan hanya membawa senyum, tapi juga warna yang perlahan memperbaiki luka-lukanya.

Tapi apakah Saniscara benar-benar gadis yang tepat untuknya?
Atau justru Arjun yang harus belajar bahwa tidak semua yang indah bisa dimiliki?


Dia yang sempurna untuk diriku yang biasa.
— I Ketut Arjuna Wiwaha


Kisah cinta pemuda-pemudi Bali yang biasa terjadi di masyarakat.


Yuk mampir dulu kesini kalau mau tau tentang para pemuda-pemudi yang mengalami cinta terlarang, bukan soal perbedaan ekonomi tapi perbedaan kasta.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ryuuka20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

3.

🕉️🕉️🕉️

Pagi-pagi Sanis datang ke sekolah dan melakukan piket kelas. Kris menghampiri gadis itu dan ingin membantunya untuk bersih-bersih di kelas. Sanis mengambil penghapus papan dan membersihkan papan tulis.

"Nis, gue bantuin ya?" tanya Kris pada gadis itu yang beralih mengambil absensi kelas lalu mengambilkan sapu untuknya. Sanis merasa risih dengan Kris sang ketua kelas yang masih saja mengejarnya, namun Kris masih tidak mengerti ada seseorang di kelas selain mereka.

"Ara!?" panggil Sanis pada gadis yang hanya menatap mereka berdua dengan senyuman miris, Sanis tau apa yang ia rasakan saat ini. Gadis yang di panggil Ara segera bergegas menuju bangku Sanis.

"Bantuin gue, ngabsen ya." ucap Sanis padanya, Ara mengerti dengan maksud Sanis dan berdiri untuk mengabsen siswa yang datang.

"Ra," panggil Sanis pada Ara yang menolehkan kepalanya ke arah Sanis. Dengan memegang tangan Ara.

"Gue yakin, Kris bakalan sadar dengan perasaan Lo ke dia. Dan jangan khawatir gue gak akan ngerebut dia dari Lo." Ara terharu dengan ucapan Sanis yang mengusap air matanya.

"Tapi, Nis gue gak mau lihat dia sedih dan gue minta lo harus sama dia supaya  gue lihat dia bahagia."  jelas Ara pada Sanis lalu pergi ke bangkunya , Sanis hanya menatap punggung Ara yang pergi begitu saja.

"Lo apain Radha?" tanya Wisnu pada Sanis hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Masalah Kris?" tanya Sri pada Sanis. Tebakannya benar, cara membuat mereka bersama sangatlah sulit. Kris yang memiliki rasa kepada Sanis dan Radha yang memiliki perasaan pada Kris itu menjadi sulit sekali menjauh dari mereka.

"Kris emang gak tau diri." jawab Wisnu yang kesal dengan sikap cowok itu yang tak tau diri, ada yang suka malah cuek nanti kalau nyesel tau rasa deh.

"Udahlah, biar waktu yang menjawabnya nanti juga dia sadar." ucap Sanis yang di setujui oleh kedua temannya.

..............

Juna datang dengan wajah yang tidak biasanya, membuat Wisnu heran dengan sikap seharian penuh hanya diam tak mengobrol bersamanya.

"Jun, Lo gak apa-apa?" tanya Wisnu pada Juna yang mengusap wajahnya gusar.

"Gue lagi galau, gara-gara masalah kemarin." jawabnya pada Wisnu yang hanya mengangguk tapi bingung.

"Kalau Lo mau bisa cerita ke gue." ucapnya pada Juna yang tersenyum padanya.

Bel istirahat telah berbunyi, semua anak di kelas berhamburan keluar kelas menuju kantin atau taman ada yang di kelas main tik tok atau membuat beauty blogger. Arjuna heran dengan anak-anak yang bermain tik tok di dalam kelasnya, sangat aneh sekali. Bahkan yang bermain tik tok lebih banyak mempunyai teman.

"Jun, Lo mau ikut ke taksu club'?" tanya Wisnu pada Juna.

"Enggak deh Wis, kapan-kapan ajah." jawabnya pada temannya yang beranjak pergi dari kelas. Juna menatap anak-anak di kelas rasanya sangat aneh ada ruangan ini.

"Temen-temen memang gitu." ucap Wisnu sebelum pergi, Juna hanya menggelengkan kepalanya.

Berbeda dengan gadis yang ada di bangku depannya itu, ia memperhatikannya sedang mengeluarkan buku gambar lengkap dengan pensilnya lalu pergi keluar kelasnya. Karena Juna penasaran dengan gadis itu, mungkin juga bisa berteman dengannya.

"Sanis." panggil Kris pada gadis itu yang menghentikan langkahnya keluar kelas.

"Apalagi Kris?" tanya Sanis yang menoleh kearahnya. Cowok itu memberikan sebungkus roti dan susu coklat.

"Buat Lo,"

"Enggak Kris, makasih." jelas Sanis dan meninggalkan Kris disana. Sanis pergi menuju taman sekolah. Ia duduk di bawah pohon mangga rindang ada sebuah kursi di sana.

Sebelumnya Juna melihat Dinda dengan cowok lain di kantin sekolah, terlintas kata-kata ibu dari Dinda kemarin. Mungkin sudah saatnya Juna mundur dari kisah ini.

.................

"Ngapain Lo kesini ?" tanya Sanis yang tanpa menoleh kearah Juna, yang kaget mendengar pertanyaan itu jantungnya berdegup kencang.

"Hmm, ya apa ya?" Juna bertanya kepada dirinya sendiri yang bingung, Sanis memperhatikan cowok itu sedang bingung, gadis itu tertawa kecil melihat tingkah cowok itu.

"Gak apa-apa, duduk ajah sini." jawab Sanis yang menepuk bangku yang kosong di sebelahnya. Cowok itu tersenyum dan duduk di sebelah Sanis.

"Lo suka, melukis?" tanya Juna pada Sanis yang menganggukkan kepalanya, Sanis menggoreskan pensilnya itu, seakan tangannya ajaib sekali menciptakan gambar yang indah.

"Kakak gue juga pelukis, persis kayak lo tangannya ajaib." ucap Juna pada Sanis yang tersenyum padanya lesung pipinya membuat hati Juna bergetar.

Mereka berdua cepat akrab karena Juna juga sangat friendly, seseorang menatap mereka berdua yang sedang bercanda di taman sekolah rindangnya pohon mangga membuat suasananya hati mereka begitu teduh.

..,....................

Seusai jam pelajaran terakhir, waktunya untuk pulang ke rumah masing-masing dan seperti biasanya Juna menunggu Dinda di depan kelasnya.

Dinda keluar dari kelasnya dan menatap sekilas Juna lalu meninggalkannya disana. Cowok itu menyadari bahwa ada masalah pada Dinda.

"Dinda," panggil Juna pada gadis itu yang tetap menghiraukannya. Juna menatap punggung Dinda yang pergi dengan cowok lain, bukannya Juna tidak cemburu tapi, ia tau batasannya bagaimana posisinya sekarang.

...............

"Loh, Juna?" tiba-tiba ia mendengar suara orang yang ia kenal.

"Sanis?" Juna kaget dengan kedatangan Sanis di tempat itu. Sanis tersenyum pada Juna yang menatapnya heran.

"Hehe, sorry ini tempat gue. Biasanya gue disini menggambar sama Pak Ryan." ucap Sanis pada Juna yang kaget.

"Arjuna, ngapain disini?" tanya seorang pria yang menghampiri mereka berdua.

"Bli Yan, ya gak ngapa-ngapain." jawabnya lagi.

"Pasti galau ya." tebak Gungsan yang juga ada di sana.

"Hmm, sok tau."

"Eleh udah jelas kan ya, kita lihat loh." ujar juga Indra yang menyahut juga.

"Apa cuma gue yang baru tau tempat ini ?" tanya Juna pada teman-temannya.

"Loh, baru tau?"  tanya Gungsan yang tiba-tiba tertawa mendengar pertanyaan temannya itu.

"Sama gue juga baru tau." jawabnya pada Juna yang hanya diam karena kesal dengan teman yang satu ini.

"Yaudah, kalian semua disini dulu, buat Juna mungkin bisa ikut disini." ucap pria itu yang katanya guru seni lukis di taksu club.

"Pasti Dinda," tebak Sanis pada Juna yang menolehkan kepalanya ke arah cowok itu yang terlihat kaget dengan kata Sanis tadi.

"Semuanya tau, Jun. Bukan dia aja yang tau masalah lo." ujar Gungsan pada temannya.

"Iya, dari dulu memang gitu. Apalagi Dinda itu terkenal disini." jawab Juna yang menyadari bahwa ada masalah dengan hubungan mereka dan satu sekolahpun tau jika mereka sedang punya masalah.

"Gimana rasanya ya semua orang tau kalau kalian itu ada hubungan spesial?" tanya Sanis pada Juna.

"Jelek banget rasanya, beneran kayak semua orang ngurusin hidup kita dan kalian tau gue juga gak tahan lagi dengan mereka yang ingin tau tentang kita." jelas Juna pada Sanis dan teman-temannya itu.

"Apalagi perbedaan antara gue dan Dinda." lanjutnya lagi rasanya seperti menyakiti hatinya jika ingat tentang itu.

"Hmm, udahlah kasian Arjun. Mungkin mau pulang ?" tanya Sanis pada Juna yang tadinya cemberut.

"Iya gue mau pulang mungkin, di rumah gue bisa lebih tenang." jawab Juna dan beranjak dari tempat duduknya. Dan pergi dari tempat itu meninggalkan Sanis dan juga teman-temannya itu.

..............

"Maaf ya, Juna memang kayak gitu." ucap kakaknya pada teman-temannya yang mengerti jika Juna sedang ada masalah dalam hatinya.

"Sanis, kamu sudah selesai tugas yang saya berikan?" tanya gurunya pada Sanis yang memberikan kanvasnya padanya yang tersenyum sumringah.

"Bagus Sanis."

"Yaudah, kita pamit ya." ucap Gungsan pada Wayan.

"Sanis, hmm gue pengen Juna balik lagi ke Juna yang dulu. Udah lama banget dia sedih kayak gitu." Sanis mengernyitkan dahinya tidak mengerti maksud darinya.

"Gue?" tanya Sanis pada Gungsan yang menganggukkan kepalanya setuju.

"Gue harus ngapain emangnya?" tanya Sanis padanya.

"Gak usah ngapa-ngapain kok, kita maunya sih biar dia balik ke Juna yang dulu, biar dia bisa bareng kita lagi dan enggak menjauh." jelas Gungsan pada Sanis.

"Gue gak tau dan gue gak bisa." Sanis ragu dengan permintaan dari teman Juna.

Sudah banyak gosip tentangnya dan Juna lalu ia tak bisa mendekatinya pacar dari gadis famous di sekolah Garuda Kencana ini.

......

Pict from google

Anggap ajah rumahnya Dinda susah soalnya cari rumah Bali yang asli😂😂tapi yang dekorasi yang asli jaman dulu udah susah cari fotonya.

..............

Juna berdiri di depan rumah Dinda yang khas dari rumah Bali biasanya. Yah, Dinda bukan dari kalangan orang biasa saja.

Sebuket bunga mawar merah di tangan Juna, dan sebelumnya juga sudah ada janji dengan Dinda.

Dinda keluar rumah dengan mengendap-endap agar tidak ada yang tau jika dirinya pergi dari rumahnya.

"Dinda, kamu gak ijin sama aji?" tanya Juna menatap gadis itu yang menundukkan kepalanya. Aji adalah bahasa halus untuk sebutan ayah dari orang Bali.

"Enggak Juna, aku takut kalau aji gak ngijinin kita pergi." jawab Dinda pada Juna yang menghembuskan nafas gusarnya.

"Iya Dinda, aku tau tapi kalau aku bawa anak orang di kira nyulik lagi." jelas Juna pada Dinda.

"Yaudah aku ajah yang ijin sama aji." Juna bergegas pergi ke dalam rumah Dinda dan gadis itu tetap melarang Juna masuk ke dalam rumahnya.

"Dinda."

"Sekali aja Juna, " mohon Dinda pada cowok itu yang tidak bisa menolak gadisnya sekarang.

"Oke, tapi jangan sampai aku dimarahin gara-gara kamu." ucap Juna pada Dinda yang tersenyum padanya, gadis itu memeluk Juna.

"Iya Juna aku nanti tanggung jawab deh,"

"Udah eh, nanti ketahuan lagi. Ayok kita jalan ya." ajak Juna yang memberikan sebuket buka mawar yang ia rangkai kemarin.

......................

Setelah puas jalan-jalan bersama Juna mengantarkan Dinda pulang ke rumahnya.

"Makasih ya, Juna buat hari ini." ucap Dinda pada cowok itu sebagai pacarnya selama dua tahun ini. Cowok itu tersenyum pada Dinda.

"Iya, Dinda. Aku harap nanti kita bisa terus bareng." jawab Juna pada Dinda tersenyum tulus padanya. Sebenarnya banyak sekali pertanyaan dalam hati Juna, sampai kapan ini akan terjadi padanya, hatinya sudah perlahan rapuh. Karena cinta terlarang ini.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Bersambung.......

Apa itu cinta terlarang ?

Di Bali sangat banyak sekali orang yang memiliki cinta terlarang 😂

Mau tau maksud dari cerita di atas yang sering menyiksaku👉👈 cerita cinta dari sekian teman-temanku itu

Cusss sambil belajar juga yak

1
LyaAnila
wah. kalau gitu kalian akur-akur ya jangan ribut 🥰
LyaAnila: aku udah mampir kak. ditunggu di ceritaku juga ya makasih👍
total 1 replies
LyaAnila
lha bisa-bisanya kok gitu. bapaknya nikah lagi kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!