NovelToon NovelToon
TITIK BALIK : Senja Di Jakarta

TITIK BALIK : Senja Di Jakarta

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Cinta Terlarang / Romansa / Balas Dendam
Popularitas:14
Nilai: 5
Nama Author: FTA

kanya adalah seorang Corporate Lawyer muda yang ambisinya setinggi gedung pencakar langit Jakarta. Di usianya yang ke-28, fokus hidupnya hanya satu, meskipun itu berarti mengorbankan setiap malam pribadinya.
​Namun, rencananya yang sempurna hancur ketika ia bertemu adrian, seorang investor misterius dengan aura kekuasaan yang mematikan. Pertemuan singkat di lantai 45 sebuah fine dining di tengah senja Jakarta itu bukan sekadar perkenalan, melainkan sebuah tantangan dan janji berbahaya. Adrian tidak hanya menawarkan Pinot Noir dan keintiman yang membuat Kanya merasakan hasrat yang asing, tetapi juga sebuah permainan yang akan mengubah segalanya.
​Kanya segera menyadari bahwa Adrian adalah musuh profesionalnya, investor licik di balik gugatan terbesar yang mengancam klien firman tempatnya bekerja.
​Novel ini adalah kisah tentang perang di ruang sidang dan pertempuran di kamar tidur
​Untuk memenangkan kasusnya, Kanya terpaksa masuk ke dunia abu-abu Adrian, menukar informasi rahasia de

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FTA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Janji Adrian

Pagi Hari, di Meja Kanya.

Kanya sedang meninjau dokumen Mareva Injunction yang sukses, saat sebuah amplop tebal dan resmi diletakkan di mejanya oleh seorang Paralegal dari departemen Sumber Daya Manusia.

Isinya adalah panggilan resmi dari Dewan Etik Firma S.K.P. & Rekan. Tuduhan: Pelanggaran Kode Etik serius, spesifik pada Konflik Kepentingan Klien Lama (Kasus Pro Bono 2018) dan potensi penyalahgunaan informasi klien untuk kepentingan pribadi—sebuah tuduhan yang diangkat oleh Maya.

Kanya mencengkeram amplop itu. Serangan ini sangat terarah. Maya tidak menyerang Mareva Injunction; Maya menyerang lisensi Kanya.

Dewan Etik dipimpin oleh Ibu Ratna Susanti, Partner Senior yang dikenal paling kejam dan paling menjunjung tinggi reputasi. Kanya tahu, sidang etika di bawah Ibu Ratna adalah hukuman yang hampir pasti.

Kanya segera menelepon Adrian melalui saluran aman.

"Mereka menyerangku, Adrian. Bukan gugatanmu. Maya mengajukan tuduhan konflik kepentingan palsu di Dewan Etik. Jika tuduhan ini bertahan, aku diskors, dan lisensiku dalam bahaya," suara Kanya tegang, dipenuhi kemarahan.

"Itu hanya asap, Kanya. Mereka panik," jawab Adrian tenang, namun Kanya bisa mendengar ketegangan di balik ketenangannya.

"Ini bukan asap, ini api. Dewan Etik dipimpin oleh Ibu Ratna. Dia akan mencari alasan apa pun untuk menyingkirkanku karena aku terkait denganmu. Janjimu, Adrian? Kau bilang kau akan melindungiku!" Kanya menuntut.

Adrian terdiam sebentar, lalu suaranya kembali, kali ini lebih tajam dan meyakinkan. "Aku tahu apa yang aku janjikan. Jangan khawatir tentang Ibu Ratna. Dewan Etik berada di bawah pengaruhku, Kanya. Aku telah memastikan hal itu sejak kasus lama dengan Daniel."

"Apa maksudmu?"

"Aku punya mata dan telinga di sana. Kau fokus pada pembelaan hukum, serahkan manajemen politik dan image-nya padaku. Aku akan mengurus file lama pro bono itu, memastikan tidak ada yang bisa mereka temukan. Aku akan memastikan Ibu Ratna tidak akan membuat keputusan gegabah. Percayalah padaku, Kanya. Aku akan membersihkan namamu." Adrian berjanji.

Kanya tahu dia harus memercayai Adrian, setidaknya untuk saat ini. Lisensinya dipertaruhkan.

Meskipun Adrian menjamin akan "mengurus" Dewan Etik, Kanya tidak bisa hanya duduk diam. Dia harus mempersiapkan pertahanan hukum yang sempurna. Dia membutuhkan berkas lama pro bono 2018.

Kanya bergegas ke Lantai 41, lantai arsip aktif. Dia mencari arsip klien bernama Haris Maulana—klien pro bono yang dituduh Maya sebagai bandar narkoba. Haris sebenarnya adalah seorang whistleblower dalam kasus kejahatan kerah putih yang sangat kompleks, tetapi Maya memutarbalikkan fakta.

Kanya menarik file Haris Maulana. Berkas itu seharusnya berisi bukti bahwa Kanya hanya bertindak sebagai penasihat hukumnya dalam sidang jaminan, dan Kanya tidak pernah membantunya melarikan diri, apalagi merekrutnya untuk Vanguard Group.

Namun, ketika Kanya membuka berkas itu, dia menemukan keanehan. Ada beberapa halaman affidavit yang hilang. Halaman yang hilang adalah halaman yang mencantumkan nama kontak yang direkomendasikan Kanya kepada Haris setelah kasusnya selesai—seorang detektif swasta.

"Mereka sudah mengutak-atiknya," gumam Kanya. Laksmana pasti meninggalkan instruksi kepada Maya.

Kanya tahu dia tidak bisa menggunakan berkas yang sudah dimanipulasi ini. Untuk memverifikasi apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 2018, dia harus berbicara dengan satu-satunya orang yang tahu detail lengkap kasus pro bono-nya dan yang masih dia percayai.

Dara.

Kanya menarik burner phone dan menelepon Dara, mengabaikan fakta bahwa ia baru saja mendorongnya menjauh sehari sebelumnya.

Dara mengangkat telepon, suaranya dingin dan hati-hati. "Kanya? Aku pikir kau sedang sibuk menjadi pengacara yang 'tidak idealis'."

"Dara, dengar. Aku minta maaf. Tapi ini darurat. Mereka menyerangku, Dara. Mereka menggunakan kasus pro bono Haris Maulana tahun 2018. Aku butuh semua yang kau ingat tentang klien itu. Siapa detektif swasta yang aku rekomendasikan? Aku tidak bisa menemukannya di file," pinta Kanya, suaranya kini dipenuhi keputusasaan.

Ada jeda yang lama. "Haris Maulana? Kau bilang kau tidak peduli lagi dengan keadilan, Kanya. Kenapa sekarang kau peduli dengan file lama itu?" tuntut Dara.

"Karena itu adalah satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan lisensiku, Dara. Maya menjebakku. Kumohon, aku butuh bantuanmu," Kanya memohon, menempatkan martabatnya di kaki sahabatnya.

Dara menghela napas. "Nama detektif itu adalah Pak Teddy. Dia bekerja di bawah perusahaan kecil bernama IndoVeritas. Aku ingat karena Pak Teddy sangat menyukai klien pro bono."

"Terima kasih, Dara. Aku akan meneleponmu lagi," kata Kanya.

"Kanya, berhati-hatilah. Siapa pun yang membuatmu seperti ini, dia tidak layak kau pertaruhkan," kata Dara sebelum menutup telepon. Kanya tahu Dara telah memberinya jalan keluar, tetapi juga peringatan.

Sore Hari, Ruang Sidang Dewan Etik.

Kanya memasuki ruang sidang, sebuah ruangan kecil dan formal yang digunakan hanya untuk Partner atau masalah disipliner tinggi. Di sana, duduk Ibu Ratna, bersama dua Partner lain—semuanya menatap Kanya dengan tatapan menilai.

"Nona Kanya. Kami menerima aduan formal yang sangat serius dari Nyonya Maya Kencana. Tuduhan mengenai pelanggaran Kode Etik dalam menangani kasus pro bono tahun 2018 dan potensi hubungan yang tidak etis dengan klien saat ini, Adrian Vanguard," ujar Ibu Ratna, suaranya seperti es.

Kanya menyampaikan pembelaannya dengan tenang, mengutip Peraturan Perhimpunan Advokat Indonesia dan etika profesi. Dia dengan tegas menyangkal tuduhan bahwa dia membantu Haris melarikan diri atau mempekerjakan Haris untuk Adrian.

"Tuduhan Nyonya Maya tidak berdasar. File klien yang dipertanyakan adalah kasus pro bono yang sepenuhnya terdokumentasi. Kami dapat memanggil detektif swasta yang bekerja di bawah saya untuk memverifikasi seluruh proses," Kanya menyimpulkan, menggunakan informasi yang diberikan Dara.

Ibu Ratna mengangguk, tidak terkesan. "Kami akan menangguhkan keputusan kami hingga penyelidikan penuh selesai. Namun, mengingat sifat sensitif dari kasus Vanguard Group dan tuduhan konflik kepentingan yang serius ini," Ibu Ratna berhenti, menatap Kanya dengan tatapan mencela, "Kami memutuskan untuk menangguhkan akses sementara Anda ke semua berkas klien Vanguard Group, termasuk Mareva Injunction. Anda tidak boleh berinteraksi dengan Tuan Adrian Vanguard kecuali didampingi oleh Partner Senior. Ini berlaku efektif segera."

Kanya tercengang. Penangguhan itu adalah skakmat politik. Adrian menjanjikan perlindungan, tetapi sekarang Kanya dilarang menyentuh kasusnya sendiri.

Kanya meninggalkan ruangan itu, merasa lumpuh. Dia telah kehilangan kendali atas kasus yang telah ia pertaruhkan segalanya. Sekarang, nasibnya—dan kasus Adrian—sepenuhnya berada di tangan Adrian. Kanya terpaksa menjadi boneka yang hanya bisa menunggu instruksi dari luar, dan hal itu sangat memalukan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!