NovelToon NovelToon
49 Days

49 Days

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Mata Batin / Angst / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu
Popularitas:9.1k
Nilai: 5
Nama Author: nowitsrain

Suri baru menyadari ada banyak hantu di rumahnya setelah terbangun dari koma. Dan di antaranya, ada Si Tampan yang selalu tampak tidak bahagia.

Suatu hari, Suri mencoba mengajak Si Tampan bicara. Tanpa tahu bahwa keputusannya itu akan menyeretnya dalam sebuah misi berbahaya. Waktunya hanya 49 hari untuk menyelesaikan misi. Jika gagal, Suri harus siap menghadapi konsekuensi.

Apakah Suri akan berhasil membantu Si Tampan... atau mereka keburu kehabisan waktu sebelum mencapai titik terang?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nowitsrain, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontras

Sesuatu terus bergerak di perut Suri, terasa menggelitik, sehingga membuat kelopak matanya dipaksa terbuka meski kantuk masih menggelayut manja. Saat kesadarannya terkumpul sepenuhnya, bibir Suri tersenyum lebar. Paw menyambutnya dengan pelukan manja. Kucing tuxedo manis itu menggesekkan kepala ke perut Suri. Matanya berkedip lucu, menyampaikan sambutan selamat pagi dengan cara yang berbeda.

Godaan Paw membuat Suri malas beranjak dari posisi tidur. Gadis itu merengkuh tubuh Paw agar semakin menempel dengannya, mengecup puncak kepala sang kucing, lalu memeluknya gemas.

"Kau manis sekali."

Paw menjawab dengan menggesekkan kepalanya lagi. Barangkali karena kekurangannya pada indera pendengaran, Paw jadi lebih peka dan perasa, serta penuh kasih sayang. Suri bisa merasakan dari dari setiap gesekan kepala. Dari setiap kontak dengan bulu-bulu halus di tubuh Paw. Juga dari tatapannya yang dalam.

"Tidurmu semalam nyenyak?"

Kali ini jawaban Paw datang dari kedipan mata. Aneh, kan? Padahal Paw tidak bisa mendengar, tapi mereka seolah bisa berkomunikasi dengan bahasa yang hanya keduanya mengerti.

"Boleh," kata Suri, "kau boleh terus tidur di kasurku. Aku tidak keberatan untuk tidur di kasur lantai."

Ekor Paw mengibas kencang. Suri terkekeh pelan.

"Oh, kau tidak mau ya? Mau tidur bersamaku?"

Mata bulat berwarna biru itu kembali berkedip. Senyum Suri melembut.

"Baiklah, baiklah. Mulai nanti malam, kita akan tidur berdua di kasur yang empuk itu."

Dengan gemas, Suri membawa Paw mendekat ke dadanya. Memeluk erat dengan kepala Paw menempel di pipinya. Paw tidak protes. Dua kaki depannya malah menyentuh lembut dada Suri, seakan sedang membalas pelukan sang gadis.

"Suri."

"Astaga! Mengagetkan saja!" Suri terlonjak. Matanya melotot sempurna. Menusuk Dean yang duduk bersila di atas kasurnya, notabene berada di belakang Suri. Sehingga Suri tidak hanya harus beranjak dari posisi rebah, tetapi juga memutar badannya agar menghadap ke arahnya.

"Apa?" tanyanya sewot. Padahal Suri masih ingin bermanja dengan Paw, tapi Dean malah muncul tiba-tiba seperti hantu. Ah! Lupa. Dean kan memang hantu.

"Kau harus pergi sekolah."

Suri hanya memutar bola mata malas, sambil memindahkan Paw ke kasur dan mulai membereskan kasur lantainya. "Tahu," sahutnya, "tapi kau tidak perlu mengagetkan begitu. Lagi pula, ini masih pagi, kenapa harus terburu-buru? Aku masih ingin bermanja dengan Paw."

"Masih pagi katamu?" Nada Dean terdengar mengejek. Jam weker dari atas meja belajar disambar secepat kilat, kemudian ditunjukkan kepada Suri persis di depan wajah sang gadis. "Buka matamu lebar-lebar. Apakah ini masih pagi menurutmu?"

Kalau Suri biasanya suka heboh, kali ini sang gadis tampak kalem saja. Gerak tubuhnya melenggak-lenggok seperti model internasional, tidak grasak-grusuk sebagaimana ia sehari-hari.

"Tidak perlu heboh," katanya, sambil memasukkan kembali kasur lipat ke dalam lemari pakaian. "Aku hanya perlu mandi, ganti baju, lalu berangkat ke sekolah."

"Tidak sarapan?"

Suri berbalik, kemudian menggeleng. Tampak normal, jika saja gadis itu tidak tersenyum mencurigakan.

"Nanti perutmu sakit kalau tidak sarapan."

"Tenang saja," sahut Suri. Gadis itu lalu meraba perutnya dengan gerakan memutar beberapa kali, setelahnya diakhiri dua kali tepukan pelan. "Aku sudah kenyang."

Dean menatap curiga, "Kenyang maka apa?"

"Makan cinta!" jawab sang gadis. Nadanya ceria, seakan dikatakan sungguh-sungguh dari relung hatinya.

"Cinta? Cinta dari mana? Siapa kiranya orang tidak beruntung itu?"

Suri mendelik, tapi detik kemudian kembali tersenyum. Tatapannya menjurus pada Paw yang duduk anteng di atas kasur. "Kata siapa tidak beruntung? Paw sangat beruntung bisa mencintai dan dicintai olehku," celotehnya.

Dean mendesah panjang. "Terserah kau saja. Kurasa kau sudah mulai gila," cibirnya, seraya turun dari kasur. Dia ngeloyor ke pintu, kemudian menutupnya agar Suri lekas bergegas mandi.

Di dalam kamar, sedetik setelah pintu tertutup, Suri tertawa cekikikan. Pagi-pagi membuat Dean kesal ternyata cukup membuatnya senang. Lebih senang lagi saat menyadari bahwa semalam tidurnya begitu nyenyak. Tidak ada mimpi buruk nan absurd yang mampir. Suri tidur seperti bayi.

Dan Suri yakini, hal itu terjadi karena kedatangan Paw. Konon katanya kucing bisa menyerap energi negatif. Paw mungkin sudah melakukan itu untuknya semalam. Sehingga mulai sekarang, Suri janji akan menjaganya dengan baik sebagai balasan.

"Aku mandi dulu, ya." Kecupan basah kembali didaratkan ke kepala Paw, kemudian Suri masuk ke kamar mandi sambil bersenandung riang.

...🍃🍃🍃🍃🍃...

Tidur berkualitas ternyata memang memiliki efek yang signifikan untuk seseorang. Suri jadi tidak uring-uringan meski ada beberapa hal yang mengganggu. Bahkan saat hampir ketinggalan bus, ia masih bisa tersenyum lebar dan bersenandung pelan. Berdiri berhimpitan dengan penumpang lain pun tidak membuatnya kesal. Malahan, setiap kali tubuhnya bersenggolan, Suri akan memberikan senyum manisnya pada orang di sebelah. Semua itu tak luput dari pengawasan Dean, dan hantu tampan itu hanya bisa menghela napas panjang selama perjalan.

Sampai di sekolah, aura Suri semakin cerah. Terlebih saat menemukan ruang kelasnya tidak lagi dilanda kegerahan. Empat unit kipas angin baru terpasang di empat sudut ruangan, menggantikan empat unit terdahulu yang sudah bobrok akibat kurangnya perawatan.

Dari kelas pertama sampai sekarang kelas keempat, Suri masih saja mempertahankan senyumnya. Ketidakikutsertaan dirinya dalam obrolan teman-temannya juga tidak lagi mengganggu. Dia tidak protes saat temannya membicarakan soal film baru, yang dibintangi aktor favorit Suri, dan mereka berencana menontonnya akhir pekan nanti. Suasana hati Suri benar-benar bagus, dan seakan tidak ada satu hal pun yang bisa mengusiknya.

"Kita akan ke rumah sakit hari ini?" Dari jendela, dengan kaki menggantung, Dean bertanya.

Pandangan Suri tetap ke depan, tangannya masih sibuk menulis di buku catatan, namun kepalanya mengangguk memberikan jawaban.

"Ada yang ingin kau bawa?"

Suri tampak berpikir. Ujung bolpoin yang tumpul, digosokkan pelan ke pelipis. Hanya untuk menjawab tidak setelah menghabiskan beberapa detik.

Dean tidak bertanya lagi, Suri juga sudah kembali sibuk dengan kegiatan belajar mengajar. Sampai kemudian, sang gadis yang lebih dulu membuka mulut dengan topik obrolan baru.

"Kemarin kau beli makanan kucing di mana?"

"Pet shop di ujung jalan."

Suri manggut-manggut, sambil menggoreskan tinta pulpen di bagian belakang sampul bukunya. Ketika Dean intip, rupanya gadis itu sedang menggambar sketsa kucing.

"Di sana ada perlengkapan untuk kucing selain makanan dan susu? Semacam selimut, baju, dan yang lainnya?"

"Tidak."

Suri manggut-manggut lagi, masih lanjut menggambar.

"Kau tahu tempat yang menjual barang-barang seperti itu?"

"Tidak."

Pulpen Suri berhenti digerakkan. Sang gadis menoleh dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau ini kenapa?" tanyanya.

"Apanya?"

Suri memutar tubuhnya. Tatapannya semakin intens. "Kau terlihat tidak senang atas kedatangan Paw. Apa dia mengganggumu?"

Bersambung.....

1
Zenun
Suri itu kekasih Dean, tapi lupa. Atau Suri ketempelan kekasih Dean
Zenun
Kasihan Dean gak tidur nanti😁
Zenun
Lah, berati yang dtemui Suri adalah milk
Zenun
apa ya kira-kira?
Zenun
Oh begindang, jadi kalu tidak boleh cuti lagi ya, Suri😁
Zenun
Suri mau ape nih?
Zenun
Nah itu dia yang ada dalam benaku
Zenun
mungkin itu petunjuk
Zenun
nama authornya Nowitsrain
Haechi
sukak kombinasi suri dean
Zenun
Dean, sesungguhnya kamu tahu apa? Coba ceritakan padaku? 😁
nowitsrain: Tau banyakkkk
total 1 replies
Zenun
Oh ternyata Gumaman Suri.. Jangan-jangan separuh yang masuk ke suri itu kekasihnya Dean
Zenun
Masa sih, ini ngomong Dean? Dean tahu darimana
nowitsrain: Dean itu...
total 1 replies
Zenun
Sekalian temenin mandi juga😁
Zenun: boleeee
total 2 replies
Zenun
Kalau tidurmu gak nyaman, Dean jadi gak nyaman
nowitsrain: Tetotttt. Kalau tidurnya nggak nyaman, nanti tantrum. Kalau tantrum, Dean pucing
total 1 replies
Zenun
Mungkin ini perbuatan kekasih Dean
nowitsrain: Hmmmm
total 1 replies
Zenun
kayanya ketiga hantu itu lagi ada misi juga dah
Zenun
Jangan diangkat Dean, biarkan dia posisinya begitu😄
Zenun
wah, jan baper, bahayul😄
Zenun
harusnya inisiatif kasih tahu duluan bang😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!