NovelToon NovelToon
Kemarahan Sang Penghuni

Kemarahan Sang Penghuni

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Kutukan / Hantu / Tumbal
Popularitas:2.1k
Nilai: 5
Nama Author: Makmisshalu

Di suatu kampung yang masih asri disana jauh dari hiruk pikuk nya keramaian.
Di sana sangat Damai tidak ada yang namanya keberisikan yang di timbulkan oleh kendaraan dan lainnya
Namun kedamaian itu hilang tergantikan oleh teror mengerikan suasana Damai itu hilang bak terlelan alam.. Akan kan orang-orang yang ada di sana bertahan untuk melewati teror itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Makmisshalu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab-35. Kampung Legok Kebanjiran

"BZZZ.. BZZZ.. BZZZ.. " suara mesin bor yang belum selesai menggali begitu memekakan telinga, siapapun yang mendengar akan merasa terganggu indra pendengaran nya.

"BZZZ.. BZZZ.. " tanpa henti para pekerja terus melanjutkan aktifitas mereka, tak perduli walaupun pekerjaan mereka sangat menggangu area sekitar hutan dalam.

Suara mesin bor itu begitu menggema, memecah kesunyian kampung legok.

"Ngiiiing.. Ngiiiiing.. " setelah beberapa waktu dan terus membuat kebisingan, akhirnya sumur bor berhasil di buat.

Air keluar begitu besar, hingga meluap-luap bagaikan lahar di gunung merapi.

"Ngiiiing... Ngiiiing.. " bunyi mesin bor terus berdengung, menandakan air yang keluar dengan lancar.

BOOMM....

BYUUUURRRR..

Namun dengan secara tiba-tiba mesin bor itu meletus, hingga membuat air keluar dengan begitu derasnya.

Bahkan ada beberapa orang yang jatuh terpental akibat dari gelombang yang di hasilkan dari letupan mesin bor.

BYUUUURRRR...

BYUUUURRRR...

Air tiba-tiba saja meluap dengan besar, seakan-akan ingin melahap semua yang ada di hadapan nya.

SRAAAKKK...

BYUUUURRRR...

Seketika pembangunan itu tak bisa di lanjutkan, karna semua area di hutan dalam telah tergenang oleh air dari sumur bor yang bocor.

Air terus mengalir tak bisa di hentikan, kini kampung legok yang berada di bawah kaki hutan dalam itu terendam.

Untuk pertama kalinya kampung legok terkena banjir, dan itupun dampak dari pembuatan sumur bor di area pembangunan hutan dalam.

Suara tangisan anak-anak dan jeritan ibu-ibu yang panik terdengar saling bersahutan, ini pengalaman pertama bagi mereka dan mereka sedikitpun tak punya pengalaman tentang kebanjiran.

Otomatis mereka terkena kepanikan yang begitu besar, bahkan ada beberapa warga yang lari terpontang panting tanpa arah saking panik nya mereka bingung apa yang harus mereka lakukan.

Anak-anak menangis, seakan ingin berlomba untuk membuktikan siapa yang paling kencang di antara mereka.

Ibu-ibu berhamburan mencoba menyelamatkan barang berharga mereka, sungguh tak bisa di gambarkan kekacauan di kampung legok saat ini.

Kini air itu benar-benar telah mengenang merendam sebagian kampung legok, air nya mencapai satu lutut orang dewasa.

Beruntung yang rumah nya terbuat dari kayu, jadi mereka tak terlalu panik karna rumah nya tak terendam seperti rumah yang menggunakan batu bata.

" Ambu geus meresan salin baju jeung bangsa meresan surat nu parenting na, ?"( Ambu udah beresin baju ganti sama dengan beresin surat yang penting nya?) ujar abah bertanya sambil menggulung tikar untuk mereka bekal.

Mereka akan mengungsi di sekitaran hutan dalam, yang tempat nya lebih tinggi dari area pembangunan.

"Beres Abah, " ujar Ambu.

"Hayu geura mangkat urang bawa sawareh heula we parabot na.. Kajen nu lain na ke di cokot deui ku Abah, "( Hayu kira segera berangkat bawa separo dulu aja perabotan nya.. Nanti yang lainnya biar Abah ambil lagi, ) ujar Abah.

setelah beres berkemas Abah dan Ambu segera pergi meninggalkan rumah mereka yang terendam air, mereka akan pergi dengan yang lain nya yang rumah nya juga sama terendam.

" Geus sariap maraneh, ?"( Sudah siap kalian?) tanya Abah pada korban lain yang akan pergi bersama dengan Abah dan yang lainnya.

"Siap, " jawab mereka serempak.

Tanpa membuang waktu mereka segera bergegas untuk menuju ke hutan dalam, tempat itu biasanya selalu mereka kunjugi di saat mereka mencari kayu bakar.

Jalan nya agak susah, karna memang mereka tak mengunjungi tempat itu sepanjang waktu.

Mereka akan kesana, hanya jika di hutan dalam yang sekarang ada pembangunan sudah tak ada lagi kayu bakar yang kering.

Warga kampung legok begitu menghargai setiap pertumbuhan yang ada di hutan dalam, maka dari itu mereka tak pernah menebang pohon-pohon disana.

Mungkin mereka sesekali menebang pohon di hutan dalam, namun hanya saat mereka memerlukan kayu untuk membangun rumah warga saja.

selain itu mereka tak pernah mengusik setiap pohon yang tumbuh di hutan dalam.

Setelah beberapa waktu berjalan dengan kesusahan, akhirnya mereka sampai di tempat yang mereka tuju.

"Alhamdulillah, " ujar mereka berucap syukur secara bersamaan.

"Abah ayeuna kudu kumaha, ?" (Abah sekarang harus gimana?) ujar mang Ujang bertanya, karna dia juga menjadi salah satu yang rumah nya terendam air luapan sumur bor.

"Sok ayeuna urang babarengan.. Silih bantuan nyieun tenda meh gancang anggeus nyieun na, " ( Yuk sekarang kita berbarengan.. Saling bantu bikin tenda agar cepat selesai bikin nya) ujar Abah memberi arahan pada semua orang yang ada disana.

"Baik Abah, " jawab mereka serempak.

Memang pada dasarnya warga kampung legok selalu kompak, jadi Abah tak harus kesusahan untuk memberikan arahan pada mereka.

Dan memang mereka pun selalu menurut apa kata yang selalu Abah ucapkan, karna hanya Abah sesepuh yang ada di kampung legok.

Sekitar dua jam akhirnya mereka selesai membuat tenda seadanya, itupun mereka bangun dari kain terpal yang biasa mereka gunakan untuk menjemur padi.

"Abah ke urang masak dimana, ?" ( Abah nanti kita masak dimana?) ujar Siti istrinya mang Ujang bertanya.

"Engke belah ditu urang nyieun dapur umum we, jang sementara urang masak na babarenga heula nya. " ( Nanti sebelah sana kita bikin dapur umum aja, buat sementara kita masak nya berbarengan dulu ya, ) jawab Abah pada Siti.

"Muhun Abah teu nanaon babarengan ge, da nami nage keur darurot kieu. " ( Iya Abah gak papa berbarengan juga, kan nama nya juga lagi darurat gini) ujar Siti menanggapi kata-kata Abah.

……………………………………………………………………………

DREEETTT..

"DREEEETTTT.. " suara ponsel pak Sudirman yang terus berdering.

"Tuk.. " pang Sudirman pun mengangkat panggilan telpon itu, setelah dia melihat nama si penelepon.

"Halo ada apa, ?" ujar pak Sudirman bertanya pada orang yang menelpon nya.

"Begini pak... " ujar seseorang yang menceritakan tentang masalah yang saat ini terjadi di pembangunan hutan dalam.

"APAAAA!!!? " ujar pak Sudirman berteriak karna terkejut dengan laporan si penelepon.

"Kenapa bisa seperti itu, ? " tanya pak Sudirman dengan penuh emosi.

"Saya tidak tau kemungkinan pasti nya pak.. Tapi bisa jadi ini terjadi akibat aliran air yang kita gali itu terlalu besar yang akhirnya menimbulkan tekanan yang kuat hingga membuat mesin bor nya meledak, " ujar si penelepon menjelaskan.

Pak Sudirman mendengar kan dengan seksama, setelah beberapa saat dia kembali ber bicara pada orang di sebrang telpon sana.

"Apakah kau mengenal orang yang ahli dalam menangani kerusakan seperti itu, " ujar pak Sudirman bertanya.

"Ada Pak, " jawab si penelepon.

"Segera kamu hubungi orang itu, berapapun biayanya bayar saja yang penting masalah disana bisa segera di selesaikan, " ujar pak Sudirman.

"Siap Pak, " jawab si penelepon dan kemudian telpon pun berakhir.

"Ada-ada saja kendala nya.. Bikin sakit kepala saja belum lagi masalah teror yang tak mau meninggalkan ku, " ujar pak Sudirman menggerutu.

Di saat pak Sudirman sedang uring-uringan, tiba-tiba telpon nya kembali bergetar sebagai tanda telpon masuk.

(Bukan bergetar karna cinta ya pemirsah😅)

"DRETTT.. DREETTT.. " suara telpon pak Sudirman yang terus berdering tak berhenti, pak Sudirman melihat siapa penelepon nya.

Di telpon itu tercatat nama pak lurah, yang sekarang menelan nya.

"Halo pak lurah, " ujar pak Sudirman.

"Halo pak.. sasa mau melaporkan tentang masalah yang ada di hutan dalam, " ujar pak lurah di sebrang telpon sana.

"Iya Pak.. Saya sudah tau kebetulan barusan bawahan saya sudah melaporkan nya, " ujar pak Sudirman.

"Apakah bawahan anda melaporkan juga tentang banjir yang di akibat kan mesin bor yang meledak itu, ?" tanya pak lurah.

"APA... BANJIR, ?" ujar pak Sudirman berteriak karna kaget dengan laporan pak lurah.

"Iya pak.. sebagian rumah warga terendam oleh air dari sumur bor itu, " ujar pak lurah menjelaskan.

"Kok bisa pak.. Apa air nya begitu besar, ?" tanya pak Sudirman yang masih belum percaya.

"Betul pak kalo pak Sudirman tidak percaya, bapak bisa kesini untuk melihat sendiri kondisi nya seperti apa, " ujar pak lurah.

"Baik Pak lurah.. Akan saya usahakan agar besok saya bisa kesana, " ujar pak Sudirman yang akhirnya berkompromi.

Pak Sudirman ingin membuktikan sendiri, seperti apa dari dampak yang di akibat kan sumur bor bocor itu.

Panggilan telpon berakhir setelah obrolan singkat yang mereka lakukan.

sementara di tempat pak lurah, kini dia sedang berbahagia dengan ada nya bencana itu.

"HAHAHAHAHA.. " suara tawa pak lurah begitu menggelegar di ruangannya.

"Akhirnya aku akan kenyang

BERSAMBUNG.

1
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
can puas mak... kurang keneh, coba double mak🤭
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
hehhh dasar jalma gelo, batur kr kamusibahan malah bungah/Curse/
dasar Lurah gebleg/Hammer/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉: tiada maaf bagimu pak Lurah/Hammer//Hammer/
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: maafkanlah pak lurah yang lagi gelo ini/Sweat/
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
dasar aki² peyot/Curse/
manehna ngadat imahna aya nu ngacak², tapi manehna teu sadar, manehna nage gs ngacak² leuweung tempang cicing sagala makhluk..
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Ooohh berarti pembangunan dihutan teh rencana si dukun bayan 😏
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Eeeh moal mereun lurah teh teu baleg ningan /Hammer//Hammer/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: 🤣🤣 Tuman tuda lurah na
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: nyeuri di gerakan wae mah/Facepalm/
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
Pak Lurah gelo/Curse/
kop tah ririwa, demit leuweung, jurig jarian coba pangnakolkn Pak Lurah. kira² teu bisaeun hudang weh menang saminggu mah/Hammer/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉: baca cerita mu bikin aku teriak² dan esmosi terus Mak/Scream/
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: Tarik nafas... keluarkan.. sabar-sabar/Facepalm/
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
jangan teriak pak, brisiikk/Curse/
masa sesama setan takut/Tongue/
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Tah siah datang deui demitna 👻👻🤣
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: 🤣🤣 Anak buahna leuwih serem soalna /Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉: maeunya gegedug demit sieun ku anak buahna🤣🤣🤣
total 2 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
aku suka ini.. ayo para penghuni hutan, teror mereka secara perlahan!! agar mereka merasa, hidup segan mati tak mau/Applaud/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉: buanget.. seruan begini mak, dari pada lgsg di b*nuh mah/Joyful/
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: Mendalam banget kesel na🤧😂
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Nanbrak naon deui tah 🙀👻👻
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: 🤣🤣 Sadis, tugas ci emak weh lah nu kitu mah, kita terima beres weh /Joyful//Facepalm/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉: tah lamun eta mah satuju pisan🤣🤣 nya di cangcang atuh kawas domba, dieurad ka tatangkalan🤣🤣🤣🤣
total 8 replies
⧗⃟ᷢʷ §𝆺𝅥⃝©Sakura⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ ⍣⃝🦉
ngeri kl sdh maen tumbal thor
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Cling ki maung datang /Joyful/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
dih ieu aki²... beneran kudu diracun ieu mah, sabab lamun rk disantet mah cigana hese, da eta mah kaulinan na..
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: Meuni ngenes kitu neng/Facepalm/
total 1 replies
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
Astaghfirullah.. geus dua we, mana seu'eur keneh🤧
coba salah sahiji nu jadi tumbal teh jalma diluhurna atuh, ulah nu kuli wae. asa sedih nujadi anak pamajikan na..
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉: bener mak, teu aya padamelan nu teu aya resiko na..
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: Resiko jalmi sangat pencari nafkah🤧
total 2 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
2 Cenah tah tumbal
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: Masih nambah 🤧
total 1 replies
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃
Saha deui tah
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana§𝆺𝅥⃝© 🦂🍃: Kaluarkeun mak /Determined//Determined/
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉: Masih ayaaa
total 2 replies
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
keheula
§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉мαкмιѕѕˢ⍣⃟ₛ ꪻ꛰͜⃟ዛ༉
Astaghfirullah... /Sob//Sob//Sob/
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
buka pantona Mak, eta aya semah di hareup🤣🤣🤣
≛⃝⃕|ℙ$°Siti Hindun§𝆺𝅥⃝©☆⃝🦉
selena? typo lain mak🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!