NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah

Terpaksa Menikah

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta setelah menikah / Janda / Nikah Kontrak / Paksaan Terbalik
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: si ciprut

Devan Ganendra pergi dari rumah, karena iri dengan saudara kembarnya yang menikah dengan Dara. Karena dia juga menyukai Dara yang cantik.

Ia pergi jauh ke Jogja untuk sekedar menghilangkan penat di rumah budhe Watik.

Namun dalam perjalanan ia kecelakaan dan harus menikahi seorang wanita bernama Ceisya Lafatunnisa atau biasa dipanggil Nisa

Nisa seorang janda tanpa anak. Ia bercerai mati sebelum malam pertama.

Lika-liku kehidupan Devan di uji. Ia harus jadi kuli bangunan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari bersama Nisa.

Bagaimana penyelesaian hubungan keluarga dengan mantan suaminya yang telah meninggal?

Atau bagaimana Devan memperjuangkan Nisa?

Lalu apakah Devan menerima dengan ikhlas kehadiran Dara sebagai iparnya?

ikuti kisah Devan Ganendra
cusss...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon si ciprut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Dodo

Waktu sudah menunjukkan pukul 03:00 pagi. Devan dan Dodo akhirnya sampai di plaza kembali.

Teman-temannya Dodo sudah pergi, hanya tinggal satu orang yang tertidur di salah satu warung yang buka 24 jam.

"Do!, kamu mau pulang atau kemana?"

"Aku tidur sini mas!, kasihan kalau sendirian nih bocah!" Sahut Dodo sambil menunjuk temannya yang sudah tertidur.

"Motormu?"

"itu disana!, belakang warung." sahutnya.

"Ya udah!, aku tinggal yah!, nih buat kamu beli rokok!" ucap Devan pamit sambil memberikan uang warna merah lima lembar.

"Ga usah mas!"

"Udah bawa aja!, anggap aja sebagai ucapan terimakasih ku. Kalau kamu bisa menemaniku sampai kasus terungkap?, nanti aku kasih lebih!" Ucap Devan kemudian pergi meninggalkan Dodo.

"Banyak banget ini!"

Dodo menimang uang yang di kasih oleh Devan. Kemudian berfikir menggunakan logikanya

"Evan sampai segitunya mencari kebenaran tentang keluarga Wondo. Karena mertuanya menjadi salah satu korban. Dan apalagi yang sebenarnya ia cari?" Monolog Dodo yang belum mengerti hubungan antara Evan dan Doni. "Apa aku harus membuntuti Doni ya?, itu kan rumah aslinya dia!, belum tempat lain?"

Dodo memang belum memahami masalah apa yang tersembunyi saat ini. Karena saat ini masih terbatas informasi yang di dapat dari Devan.

Dodo pun mengikuti temannya untuk tidur di sebelah warung. Karena tempat itu memang biasa untuk tidur Dodo.

Ia jarang pulang ke rumahnya, karena memang lebih banyak hidup di jalanan.

.

Sementara Devan kini sudah sampai di rumah, kemudian ia masuk dan tidur disebelah Nisa.

"Mas!, darimana?" Tanya Nisa yang terbangun karena suara pintu di buka.

"Cari angin!" Sahut Devan. Ia pun segera membaringkan tubuhnya disebelah Nisa, kemudian memeluknya.

"Darimana?" Tanya ya lagi kepada Devan.

Devan menghela nafas panjangnya, "Aku mencari keberadaan Bu Juanti." Sahut Devan.

"Mencarinya?, buat apa?,aku sudah ikhlas mas!"

"Ada hal lain yang harus aku kuak!" Sahut Devan.

"Apa itu?"

"Nanti aku jelaskan!"

Setelah bicara itu, Devan mendekap Nisa kembali. Ada suatu kejanggalan. Yang malam ini Devan dapat.

Keduanya hanya memejamkan mata, tiada kata. Hembusan nafas Devan begitu terasa di pelipis Nisa.

Hingga waktu menunjukkan pukul empat subuh. Nisa pun membangunkan Devan untuk sholat subuh terlebih dahulu.

.

Setelah sholat subuh, Devan mengajak Nisa ke kamarnya. Kemudian mengambil ponsel milik Devan dan menunjukkan hasil rekaman Video.

"Ini siapa mas?" tanya Nisa kepada Devan.

"Kamu engga kenal?"

Nisa menggelengkan kepala, sambil mengamati wajah seorang wanita paruh baya di ponsel Devan.

"Aku engga kenal!, kamu dapat dari mana?"

"Jadi gini....!"

Devan pun terpaksa menceritakan kepergiannya dengan Dodo tadi malam. Devan dan Dodo mencari keberadaan rumah Doni. Dan disana ternyata ada wanita itu.

"Lalu siapa itu Doni?" Tanya Nisa penasaran.

"Dia adalah kekasih gelapnya Wanda. Dan mereka sering bersama. Aku curiga!, semua terkait dengan kejadian bapak di rumah sakit. Apalagi Bu Juanti yang sampai saat ini belum di ketemukan!"

"Astaghfirullah!"

"Aku yakin ada oknum pihak rumah sakit ikut serta!" Lanjut Devan.

"Sampai segitunya mas!, kamu mencarinya!" Ucap Nisa yang kini memeluk Devan.

"Demi kamu sayang!" Ucapnya sambil mengusap punggung Nisa.

.

.

Sementara Dodo saat ini baru terbangun. Kemudian ia bersama temannya meninggalkan tempat itu.

Dodo kembali kerumah terlebih dahulu sebelum ke bengkel Devan.

"Sebaiknya aku bantu Evan!, sepertinya masalah ini serius!" Monolog Dodo dalam hatinya.

"Kamu tuh, pulang hanya bisanya makan terus kabur lagi. Cari kerja sama daripada bikin rusuh di jalanan!" Teriak ayahnya Dodo yang melihat putranya baru pulang pagi.

Memang, keseharian Dodo hanya main dan keluyuran tanpa tujuan. Sehingga orang tuanya semakin tambah pusing, apalagi sering berurusan dengan kepolisian.

"Aku udah kerja pak!" Sahutnya. "Meski gaji juga engga gedhe!"

"Halah!, siapa yang mau mengerjakan anak urakan kayak kamu!" ketus bapaknya.

"Ada nih, nyatanya bawa duit!" Dodo menunjukkan uang yang dari Devan. "Buat emak!" Lanjutnya.

Dodo memberikan uang kepada emaknya tiga lembar. Sementara yang dua lembar ia simpan terlebih dahulu, untuk cadangan dirinya.

"Kerja apa?" kata emaknya Dodo.

"Bengkel Mak!, udah bawa aja!" Ucapnya.

Dodo masih mempunyai adik yang masih kecil. Sehingga kebutuhan dirumah sangatlah kurang. Apalagi bapaknya hanya butuh bangunan dan emaknya buruh tani.

Kemudian Dodo bergegas mandi agar tidak kesiangan ke tempat Devan.

Dodo bertekad akan berubah, dan menjalani kerja di tempat Devan meski hasil seadanya.

"Tapi aku akan bantu Evan!, lebih baik aku tanyakan dulu ke Evan?, siapapun yang ia cari!" Ucapnya dalam hati.

.

.

Devan dan Dodo pun akhirnya bertemu di siang hari. Kali ini Dodo menanyakan tentang maksud dari Devan, tentang pencariannya.

"Aku tuh mencari keberadaan Bu Juanti, istri Pak Sabar. Sebab pas kejadian pak sabar meninggal, sampai sekarang belum kembali!"

Devan menjelaskan semua kepada Dodo. Namun tentang Bu Juanti, yang selama ini Devan curigai.

"Aku akan bantu mencarinya. Tapi siang ini aku libur ya?" Sahut Dodo.

Devan mengiyakan permintaan Dodo tersebut. Karena memang jika mencari di waktu yang senggang, sepertinya akan sulit.

Kebetulan Devan tidak menyediakan makan untuk yang kerja di bengkel. Sehingga mereka akan pulang lebih dulu secara bergantian. Terutama karena rumahnya dekat dari tempat Devan.

.

.

.

Pukul empat sore hari, Devan menjemput Nisa di rumah sakit. Tepat saat Nisa keluar dari tempat kerjanya.

"assalamualaikum!" Nisa mengucapkan salam kepada Devan yang masih duduk di motor.

"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh!"

"Mampir beli bakso ya mas!"

"Oke!, dimana?" Sahut Devan.

"Puter balik, itu yang paling pojok!"

Devan pun memutar balik kendaraannya. Kemudian melaju ke arah yang ditunjuk Nisa.

Tempatnya bersih dan rame. Apalagi saat ini waktunya pulang kerja dan bubaran anak sekolah.

Nisa memesan dua mangkuk bakso, untuk dirinya dan Devan .

"Minum apa mas?"

"Es jeruk ada?"

"Ada!, mau ?"

Devan mengangguk, Nisa pun akhirnya memesan es jeruk dua gelas.

Sambil menunggu pesanan, keduanya pun ngobrol tentang pekerjaan Nisa. Terutama tentang Nisa yang kemungkinan kena shift minggu depan.

"Emang kenapa kalau kena shift?"

"Gapapa sih mas!, aku kan engga biasa kerja malam!"

Devan diam sejenak,kemudian menatap Nisa.

"Kamu mau engga?, misal lanjut sekolah lagi?" Tanya Devan kepada Nisa.

Devan tahu, jika Nisa belum melanjutkan ke jenjang berikutnya. Makanya saat ini hanya bisa bekerja di rumah sakit pemerintah.

Justru kebanyakan malah ditempatkan di puskesmas di pelosok-pelosok. Nisa termasuk beruntung saat ini.

"Mau mas!" Sahutnya.

Bagaimana tidak mau coba?, orang di biayai oleh Devan ini kan!

"Oke!, mau di mana?, Jakarta atau di Jogja?" Sahut Devan.

"Jogja aja ya mas!, yang deket!"

"Hmmm. Oke!"

Sejenak keduanya diam karena pesanannya sudah jadi. Devan dan Nisa pun menikmatinya.

Sejenak Nisa menatap ke arah jalanan, sebab disana ada orang yang sangat di benci.

.

.

.

BERSAMBUNG

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Mar lina
apakah yg di sekap itu
ibu tirinya, Nisa???
lanjut thor ceritanya
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
sookkoorr kena geplak kan kamu van
☠ᵏᵋᶜᶟเภє๓ᛇ
hallah emang maunya dia itu di suapin 🤣
cip: lhohh ehhh lhoohhh🙈🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
up lagi yaa ditungguin lhoo
cip: iya😂😂😂😂
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
gagal ya coba lagi y van
cip: wkwkwkkwk
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: kan harus 🙈🙈🙈
total 3 replies
Rini A
Bagus
lanjutkan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
juniati kah itu🙄🙄🙄
Ropiyati Ropi
ceritanya di daerah muntilan nih..wkwkwk
jadi semangat bacanya deh
cip: lho kenal daerah Muntilan kak🙈🙈
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
nisa yg dipanggil sayank ehh aku nya yg salting🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: pernah tpi sekarang jarang/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
cip: emang ga pernah dipanggil sayang?🤭🤭
total 2 replies
Wulan
Keren kak
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
Winda sama Wanda ini sarap atau apa yaaa....
kog bisa2nya kek gitu
cip: engga ikut-ikutan 🙈🙈🙈🙈🙈
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ngeri lah itu 2 manusia
total 3 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bahasanya agak serem yaa
neur
kereen KK 👌☕❤👍😎
cip: terimakasih
total 1 replies
Rian Moontero
lanjuuuttt👍🤩🤸🤸
cip: siap
terimakasih kak
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
itu beli motor kek beli permen saa🙈🙈🙈
cip: 😂😂😂😂😂 kan orang kaya
total 1 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
hajar dulu pikir belakangan ya sa...
kan mayan ada devan yg jadi jaminan
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: lanjut bangg...
ada lagi g habis ini
cip: 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
total 2 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
habis itu coba deh bilang i love u gitu...
cwek tuh perlu bukti ucapan juga lhooo
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: ok sip
cip: iyaa 🙈🙈🙈
total 8 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
kan jadi pengen yg macem devan....
pokoknya yg bilang habiskan semua nya 😅😅😅😅
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
aduhhh pikiran ku jalan duluan🙈🙈🙈🙈🙈
cip: Waduhhhh 😂😂😂
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: cocok🤸‍♀️🤸‍♀️
total 23 replies
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄
bang cip orang magelang kah kog paham daerah situ🙄🙄🙄🙄
🍭ͪ ͩꋬꋪ_❄: mencurigakan
cip: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!