NovelToon NovelToon
Jodoh Warisan

Jodoh Warisan

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Cinta Murni / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:41.4k
Nilai: 5
Nama Author: Andreane

Entah kesalahan apa yang Malea lakukan, sehingga dia harus menerima konsekuensi dari ibunya. Sebuah pernikahan paksa, jodoh yang sang ayah wariskan, justru membawanya masuk dalam takdir yang belum pernah ia bayangkan.

Dia, di paksa menikah dengan seorang pengemis terminal. Tapi tak di sangka, suatu malam Malea mendapati sebuah fakta bahwa suaminya ternyata??

Tak sampai di situ, dalam pernikahannya, Malea harus menghadapi sekelumit permasalahan yang benar-benar menguras kesabaran serta emosionalnya.
Akankah dia bisa bertahan atau memilih berpisah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andreane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34

Seperti hari-hariku sebelum menikah, seharian ini aku juga menghabiskan waktu hanya di dalam kamar, sama sekali tak turun untuk makan siang. Ibu membawakan nasi lengkap dengan sayur serta lauk ke atas.

Tak terasa tahu-tahu Jam sudah menunjukkan waktu pukul setengah tiga sore.

Aku masih betah rebahan di atas ranjang.

Entah kenapa aku menjadi sangat malas sekali, bahkan untuk mandi sekalipun. Kalau saja tidak aku paksakan mungkin tadi pagi aku nggak mandi.

Ngomong-ngomong, mengingat soal testpack tadi, apakah aku benar-benar sedang mengandung?

Saat ini selain tanda-tanda mual dan muntah, aku merasa perutku seperti ada yang mengganjal. Maksudnya tidak seperti biasanya, perutku seperti ada isinya. Untuk menuruni anak tangga saja seakan di haruskan pelan, apalagi berlari. Berat rasanya.

Ku usap wajahku, berusaha mengusir rasa malas. Tiba-tiba terdengar suara decitan pintu terbuka, secara spontan antensiku langsung menoleh ke arah pintu.

"Arga!" Lirihku.

"Assalamu'alaikum" Sapanya sambil menutup pintu kamar.

"Wa'alaikumsalam" Balasku cuek.

"Ibu bilang kamu sakit, kita ke dokter ya?" Dia melangkah menghampiriku lalu duduk, salah satu kakinya naik ke atas ranjang.

"Enggak kok, aku nggak apa-apa"

"Tapi katanya asam lambung"

"Nanti biasanya sembuh sendiri"

"Jangan meremehkan penyakit, Le! Aku antar ke dokter sekarang, ya!"

"Nggak usah"

"Kenapa?"

"Besok saja, tadi sudah minum obat, kalau nanti nggak ada bedanya bisa langsung ke dokter"

"Ya sudah, tapi jangan di tahan-tahanin, ya"

"Hmm" Aku bergerak meringkuk memunggunginya, tak kuasa karena pandangan Arga sedari tadi tak lepas dari wajahku.

Pria itu ku rasa sudah mulai menunjukkan sisi aslinya. Melihat bagaimana penampilannya, ternyata Arga termasuk sosok yang glamour. Jam tangan mewah seharga milyaran, kaos serta celana yang bisa ku taksir dengan harga puluhan juta.

Dia benar-benar berubah persekian detik menjadi sosok yang sangat berbeda dari pandanganku.

Mendadak suasana menjadi sangat hening, kemudian setelah beberapa saat, aku bergumam lirih.

"Jujur aku masih belum percaya dengan kebenaran ini"

"Kamu masih memikirkannya, Malea?"

"Bagaimana tidak, aku merasa dikhianati, tapi di sisi lain aku juga merasa terhormat. Aku tahu kamu bukan hanya ingin menunjukkan siapa dirimu, tapi juga berharap agar aku bisa menerimamu tanpa syarat"

"Kenapa?" Imbuhku lebih ke bertanya. "Kenapa harus aku yang menjadi bagian dari eksperimenmu?"

Arga menghela napas, sedetik kemudian dia bangkit. Berjalan dengan pelan memutar ranjang, lalu menarik kursi rias dan meletakkannya di samping ranjang, tepat di depanku. Dia duduk dengan pandangan menunduk menatap diriku yang tidur memiringkan badan.

"Karena aku tahu kamu bukan orang yang mudah terpengaruh, kamu bukan orang yang suka dengan kemewahan dan kekuasaan. Aku ingin tahu apa kamu bisa menerima aku dengan segala kekurangan yang aku bawa"

"Jika kamu jujur lebih awal aku pasti mau menerimamu"

"Aku hanya ingin memastikan bahwa Siapa yang menjadi pasangan hidupku adalah seseorang yang bisa mencintaiku tanpa melihat status dan harta. Aku ingin tahu apakah kamu bisa mencintaiku karena siapa aku, bukan karena apa yang aku miliki"

Aku menarik nafas singkat, lalu terdiam.

Semuanya ternyata jauh lebih rumit dari yang aku bayangkan.

Selama ini aku merasa marah, aku baru menyadari bahwa aku baru saja dibawa dalam perjalanan yang sangat besar, yang melibatkan banyak perasaan, keputusan dan tanggung jawab.

Arga, berani menjalani semua ini dengan cara yang sangat berbeda, sangat tidak biasa. Sementara aku sendiri, justru masih terombang-ambing antara rasa marah yang mendalam, dan rasa kasih sayang yang mulai tumbuh dalam diriku. Aku tidak bisa melupakan begitu saja kenyataan ini, aku tidak bisa lupa bahwa Arga, pria yang kini menjadi suamiku, telah membohongiku begitu lama. Namun di saat yang sama, aku merasakan ada sesuatu yang lebih dalam yang menghubungkan kami.

Aku tidak bisa memungkiri bahwa Arga adalah sosok yang berbeda dari apa yang selama ini kulihat.

Aku mulai melihatnya dengan cara yang baru, meskipun dia menyembunyikan identitasnya.

Setiap kali dia berbicara dengan nada tulus, aku merasakan hatinya yang baik. Ketulusan yang dia tunjukkan dalam setiap tindakan, sungguh membuat hatiku tersentuh sekaligus terkesan.

"Bagaimana kalau kita berpisah saja" Kataku akhirnya.

"Aku tidak mau" Jawab Arga cepat.

"Kenapa tidak mau? Aku ini sama saja dengan Belinda"

"Aku tidak tahu lagi bagaimana cara menjelaskannya Malea, aku hanya takut kamu mencintaiku karena kekayaanku, aku takut jika kamu hanya melihatku sebagai pria yang banyak uang serta kekuasaan. Dan kamu harus tahu satu hal"

Pria itu menarik napas dan menjeda kalimatnya sejenak, baru kemudian kembali bersuara.

"Aku minta maaf sudah melukaimu dengan kebohonganku, tapi kamu juga harus tahu bahwa aku tidak berniat menipumu ataupun mengendalikanmu"

Mendengar kalimatnya, aku semakin merasa Ada kebenaran dari kata-katanya. Alasannya cukup masuk akal.

"Aku malu padamu, Ga!" Arga yang duduk di kursi rias menghadapku, mata kami lekat saling menatap. "Kamu ingat kan Bagaimana sikapku padamu di awal pernikahan kita? aku terlalu fokus pada Penampilanmu yang lusuh dan pekerjaanmu yang seorang pengemis. Aku merasa bahwa aku sama saja seperti Belinda"

"Jangan pernah lagi kamu mengatakan bahwa dirimu sama seperti dia Le! Ada perbedaan besar antara kamu dengannya"

"Perbedaan apa? Tidak ada bedanya antara aku dengan Belinda, kami sama-sama melihatmu sebagai pria miskin"

"Ada, Lea"

"Apa?" Tatapanku kian serius.

"Setidaknya kamu tetap Bertahan hidup denganku, kamu tidak pergi dari rumah itu lalu meninggalkanku. Kamu justru semakin menunjukkan sikap kepedulianmu terhadapku, kamu mau mencucikan bajuku, membersihkan rumahku, dan merawat kebun-kebunku"

"Kamu tahu?" Tambah Arga menggenggam tanganku erat. "Setiap kali aku berada di kantor, aku selalu membayangkan, kamu tidak berada di rumah saat aku pulang kerja. Tapi tidak! Saat aku pulang dari kantor, kamu masih ada di dalam rumah itu, dan kamu justru sedang melakukan pekerjaan istimewa sebagai seorang istri"

"Pekerjaan istimewa?" Keningku mengernyit tak paham.

"Kamu sedang memasak makan malam untuk kita saat aku pulang kerja, bukan?"

"Itu sudah menjadi kewajibanku"

"Maka dari itu, aku akan mempertahankanmu, erus berusaha mencintaimu, menjagamu, dan menjadikanmu wanita satu-satunya yang ada dalam hatiku. Kamu membuatku terkesan dan langsung bisa melupakan mantan kekasihku"

Kali ini alisku menukik tajam. Belum memahami secara penuh apa yang dia katakan

"Kamu masih mencintai Belinda ketika menikah denganku?" Tanyaku dengan jantung berdebar.

"Iya"

Jawabannya sungguh membuat hatiku tercubit.

"Tapi sekarang tidak lagi, Lea. Berkat kamu aku bisa melupakan wanita itu"

"Aku masih belum percaya"

"Apa yang membuatmu belum percaya? Kamu itu lebih segalanya dari Belinda. Ibarat aku membuang batu kerikil, lalu mendapatkan berlian mewah. Kamu harus percaya padaku. Kamu sudah menjadi ratuku"

Ku lepas genggaman tangannya, mengusap wajahku dengan gusar.

Cukup membuat hatiku menghangat mendengar kalimatnya.

"Lebih baik sekarang kita fokus pada masa depan kita, kita mulai dari awal, merencanakan masa depan yang cemerlang dan mulai_" Arga menatapku jahil.

"Mulai apa?" Tanyaku sedikit gamang.

"Mulai merencanakan pembuatan bayi"

Aku terdiam sambil menahan malu.

1
Miko Celsy exs mika saja
semoga setlh ini lbh bajagia,plng belinda yg kebakaran jenggot
sryharty
akhirnya...
noh Lea suamimu malah bahagia tiada Tara
Nething Mulu seh kamu
tiara
akhirnya ketahuan kanu hanil Lea,yang kamu takutkan salah kan Arga sangat bahagia ternyata dengan kehamilanmu.lanjuuut thor
Citra Silvia: lanjut kk
total 1 replies
Aliya Awina
akhirnya ketahuan juga klau hamil, di tunggu up berikutnya Thor semangat....💪🏻
Susilawati
lanjut Thor
indriyanii
terimakasih up nya kaka..semangat terus
Yunita Dwi Lestari
/Heart//Heart//Heart//Heart/
semangat kak author
di tunggu up nya lg
Quinza Azalea
terimakasih thor udah up, selalu di tunggu upnya
Quinza Azalea
blum up thor
Dian Amalia
Crazy up dong thor...kurang banget kalau cuma 1 bab
Miko Celsy exs mika saja
mbak anne ngantung,kan pengin tau reaksi arga
Citra Silvia
lanjut
tiara
nah ya kamu ketahuan Lea ga bisa ngelak lagi. sama Arga
sryharty
pasti kemrin Arga udah liat hasil tespek yang malea umpetin
Quinza Azalea
masih kurang thor satu bab lgi dog thor
Quinza Azalea
kmna thor kok blum up lgi
Indriani Kartini
kenapa kamu ragu lea klau itu bukan ank Arga dan tkut Arga tidak mengakuinya, klau kmu melakukannya cmn dengan Arga, ke apa meaki tkut
tiara
Mana Ibumu tau kalau kamu lagi berpelukan sama Arga hahaha kasian tuh sibumil yang masih mau dipeluk
Dian Amalia
Lanjut lagi dong thor, yg banyak up nya...makin gemes critanya
sryharty
jiaaaah kamu malah nyalahin ibu mu,
masih pengen di peyuk2 kan sama Arga
hormon bumil tuh Dede utunya masih pengen di manja2 sama ayah nya,,
kebat kebit ga tuh hati kmau
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!