NovelToon NovelToon
ADARA Warna Hidupku

ADARA Warna Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:340
Nilai: 5
Nama Author: Red sage

Kevin Xander AdiJaya adalah cowok yang sangat susah mendapatkan kebahagiaan yang tulus dalam hidupnya. Kevin selalu di setir oleh papah angkatnya sehingga membuatnya menjadi sangat muak dan memutuskan untuk pergi dari rumah.
Namun Kevin masih bertahan sejauh ini karena ada satu wanita di hidupnya, yaitu Adara Syila Alterina. Namun Kevin selalu gengsi menunjukan perasaannya kepada Dara, jadi ia selalu mencari cara agar bisa ribut dengan Dara.
Sampai suatu hari ada sepasang suami istri yang mengaku sebagai orang tua kandung Kevin, siapakah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red sage, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ci*man Hangat

Sore itu, langit sudah mulai berubah jingga ketika tugas fisika mereka akhirnya selesai.

Dara dan Kevin yang masih duduk di teras rumah Ardi, membereskan sisa kertas dan alat tulis. Tak lama semua pun beres, dan mereka minum sejenak.

Dara berdiri sambil menggulung kabel charger yang tadi sempat membuatnya hampir jatuh. Ia menepuk-nepuk roknya, lalu melirik Kevin yang duduk santai di anak tangga sambil memainkan sebatang pensil.

“Gue pulang duluan ya,” ucap Dara, bersiap menuruni tangga.

"Iya, hati-hati, Dar." ucap Raka.

Namun sebelum Dara sempat berbalik, Kevin langsung bangkit berdiri dan mengangkat tasnya. “Tunggu. Gue nebeng lagi, ya.”

Dara berdecak pelan, tapi matanya tak bisa menutupi senyum tipisnya. “Gila. Ketagihan banget lo, Kev.”

“Gue tuh udah candu sama rasa capeknya lo tiap nganterin gue pulang,” jawab Kevin, senyum jailnya kembali muncul.

Mereka pun berjalan berdampingan ke tempat Dara memarkir sepedanya, lalu Kevin langsung naik ke boncengan belakang tanpa perlu aba-aba. Dara hanya geleng-geleng, tapi tak menolak.

Sore itu, jalanan menuju kompleks perumahan masih ramai. Suara burung-burung mulai meredup, digantikan suara kendaraan yang pulang kerja. Dara mengayuh pelan, membiarkan angin sore menyapu wajahnya.

Kevin duduk tenang di belakangnya, tapi matanya menatap langit yang mulai berubah warna.

“Dara,” panggilnya pelan, nyaris dibisikkan ke leher gadis itu.

“Hm?” Dara menjawab tanpa menoleh, tetap fokus pada jalan.

“kamu capek nggak?” tanya Kevin lagi, kali ini lebih lembut.

“Lumayan. Tapi kenapa nanyanya mendadak gitu?”

Kevin menunjuk ke belokan kecil yang menuju jalan setapak penuh pepohonan. “Lewat sana, yuk. Ada taman kecil di ujung jalan. Kita istirahat sebentar.”

Dara menoleh cepat. “Hah? Ngapain ke taman?”

“Ya istirahat. Ngobrol. Duduk-duduk. Liat matahari tenggelam,” ujar Kevin santai, lalu menambahkan pelan, “Sama kamu…”

Dara diam sejenak. Pipi mungilnya mulai memerah. Tapi ia tetap mengayuh dan mengikuti arah yang Kevin tunjuk.

Tak butuh waktu lama, mereka tiba di taman kecil yang sepi. Hanya ada satu bangku kayu di bawah pohon besar, dan danau kecil yang airnya memantulkan cahaya oranye senja.

Suasananya tenang, seperti diselimuti bisikan alam yang lembut.

Dara menurunkan sepedanya dan menyandarkannya ke tiang lampu taman. Kevin turun perlahan dan menatap sekitar.

“Sepi banget…” gumamnya. “Suka tempat kayak gini?”

Dara mengangguk pelan. “Lumayan… tenang.”

Mereka duduk di bangku kayu, jaraknya hanya beberapa senti. Awalnya diam. Hanya suara angin dan nyanyian burung terakhir sore itu yang mengisi ruang di antara mereka.

Lalu Kevin berbicara, suaranya lembut, nyaris tak terdengar.

“kamu inget nggak waktu pertama kali kita kenal?”

Dara menoleh. “Pas baru awal masuk sekolah SD. Kita rebutan tempat duduk, kan?”

Kevin terkekeh. “Iya. Dan kamu marah-marahin aku karena kamu kira aku sengaja nyenggol kamu.”

Dara menahan tawa. “Iya… padahal emang sengaja, ya?”

Kevin menatapnya, senyum kecil di sudut bibirnya. “Sengaja banget. Soalnya dari awal aku udah suka liat kamu duduk sendiri. kamu tuh kayak... cewek galak, tapi lucu. Jadinya....bikin aku penasaran.”

Dara tak menjawab. Matanya hanya menatap danau di depannya, tapi senyumnya merekah perlahan.

Kevin mencondongkan tubuhnya sedikit lebih dekat. “Dan makin hari, rasa penasaran itu berubah…”

“Jadi apa?” bisik Dara.

Kevin diam sesaat. “Jadi nyaman. Jadi sayang.”

Dara menoleh cepat, tatapannya membelalak kecil. “Kevin…”

“Aku suka kamu, Dar,” lanjut Kevin lirih, matanya menatap dalam. “Dari dulu. Tapi aku terlalu pengecut dan... gengsi buat ngomong.”

Dara terdiam. Tapi dalam diamnya, dadanya bergemuruh hebat. Matanya berkaca-kaca, tapi ia menunduk, menyembunyikannya.

Kevin mengangkat tangannya, perlahan menyentuh punggung tangan Dara yang bersandar di pangkuan.

Dara tak menolak. Hanya menahan napasnya.

Lalu Kevin memutar tubuhnya, menghadap Dara. “Aku beneran suka kamu, Dar. Aku nggak bisa banget nahan cemburu saat kamu di deketin Roni. Itu buat hati aku panas, tapi aku nggak bisa berbuat banyak, karena kita nggak ada hubungan.”

Dara menatapnya penuh ragu, tapi juga penuh rasa. “Kevin… jangan ngomong kayak gitu kalau cuma main-main.”

“Aku serius,” bisik Kevin. “Kamu penting buat aku…”

Perlahan tangan Kevin meraih wajah Dara, mengarahkan nya untuk menghadap kevin.

Dan dalam jarak yang tinggal sejengkal, Kevin menunduk perlahan. Wajahnya makin dekat. Nafas mereka bertemu.

Namun saat bibirnya hampir menyentuh bibir Dara, gadis itu langsung memejamkan mata.

Degh.

Satu kecupan ringan mendarat di bibirnya—hangat, lembut, dan penuh arti.

Dara membuka mata perlahan, menatap Kevin yang kini tersenyum sambil menatap lembut mata Dara, bahkan wajahnya ikut memerah.

“Sorry,” gumam Kevin. “Dan....makasih, kamu nggak nolak.”

Dara menunduk dalam diam. Tapi senyumnya tak bisa disembunyikan. Bibirnya bergetar pelan. “Bego…”

Kevin tertawa kecil, tapi kemudian ia melanjutkan c\*uman hangatnya, kini lebih intens dan lebih lama.

Matahari telah tenggelam sempurna, menyisakan langit merah muda yang lembut. Dan di tengah keheningan taman, hanya suara hati mereka dan...decakan satu sama lain yang bersahut-sahutan.

Malam mungkin akan segera datang. Tapi bagi Kevin dan Dara… kehangatan itu baru saja dimulai.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!