NovelToon NovelToon
MY POSESIF BODYGUARD

MY POSESIF BODYGUARD

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Pelakor / Cinta Seiring Waktu / Trauma masa lalu
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Tatatu

"KALIAN BERBUAT TIDAK PANTAS DI SINI?"

Kesalahpahaman membuat status keduanya berubah.
Gaby berusia 17 tahun sementara Madava berusia 25 tahun merupakan bodyguard Gaby sendiri.

Keduanya di nikahkan oleh para warga karena kesalahpahaman.

"Kalian harus di nikahkan."

"A-apa, di nikahan?"
......

"Sudah aku bilang kan om, di antara kita tidak ada ikatan apapun atau setatus yang tidak jelas itu. Kejadian satu Minggu lalu lebih baik kita lupakan, dan anggap saja tidak terjadi apapun." Tegas Gaby dengan mata merah menahan amarah dan air mata.
...
Bagaimana Madava dan Gaby menjalankan pernikahan itu? Pernikahan yang tidak mereka inginkan, bahkan ditutupi dari orang tua mereka.

Madava sudah bertunangan sementara Gaby memiliki kekasih yang ternyata sepupu Madava.
.....
AYOOO!! ikuti cerita MY POSESIF BODYGUARD
jangan lupa like komen dan ikuti akun author ☺️

terimakasih🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tatatu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Suntik m*ati

Sementara itu David di apartemennya.

David duduk di kursi dengan kaki kanan yang di letakan di paha kirinya sambil di gerak-gerak kan, punggungnya menyender tatapannya begitu tajam penuh intimidasi, menatap seorang perempuan yang duduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat.

Perempuan itu terlihat ketakutan, menatap gelisah ke arah David, keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Bagaimana jika peluru ini menembus jantungmu?" Tanya David, menunjukan sebuah pistol dan peluru, lalu dengan santai memasukan peluru itu kedalam pistol.

Wajah perempuan itu langsung berubah pucat, jantungnya kian berdetak kencang dan badannya gemetar hebat. Menelan ludahnya susah payah, rasanya untuk bernafas pun sangat sulit.

'Apa yang harus aku lakukan? Jika aku memberitahu siapa yang menyuruhku, maka aku akan habis di tangan bu Diandra. Sial, kenapa juga pria ini berhasil menemukanku.' Batin wanita itu cemas sekaligus kesal, karena baru kali ini dirinya tertangkap setelah melakukan tugas dari Diandra.

"Kau masih ingin bungkam?"

David bangkit dari duduknya.

Berjalan beberapa langkah mendekati perempuan itu, tersenyum miring saat melihat si wanita ketakutan.

Dengan perlahan David mengangkat tangannya, menodongkan p*istol tepat di hadapan wajah si suster penyamar.

Degh.

Mata perempuan itu membulat sempurna menatap pistol yang tertodong ke arahnya. Menggelengkan panik, badannya semakin gemetar karena rasa takut.

'T-tidak, aku tidak mau mati konyol.' Batinnya dengan wajah pucat pasit.

"Ada dua pilihan." Ucap David.

Perempuan itu merinding mendengar suara rendah David terdengar menyeramkan.

"Jika kau memberitahu ku siapa yang menyuruhmu, maka nyawamu masih aman, tapi jika kau tetap bungkam---" David menyeringai bak predator menemukan mangsa.

"Nyawamu saat ini juga akan melayang!!" Lanjutnya dengan penuh ancaman.

Sungguh tidak ada pilihan lain selain jujur.

"S-saya, akan memberitahu siapa yang menyuruh s-saya." Ucapnya dengan suara gemetar dan terbata-bata.

David menaikan sebelah alis, tersenyum miring, dengan perlahan tangannya yang menodongkan pistol turun.

Ini yang David inginkan, perempuan itu memberitahu siapa yang menyuruhnya. Dan benar apa kata Madava, ternyata wanita itu suruhan seseorang untuk mencelakai Frederick.

Suster penyamar langsung menghela nafas lega ketika David menurunkan p*istol .

"Jawab siapa dia?" Titah David sudah tidak sabar ingin tau siapa orang itu sebenarnya.

Perempuan itu menghela nafas berat, nyawanya lebih penting di bandingkan hidup Diandra yang serba ada dan pasti bisa menghindari Frederick, tidak seperti dirinya yang tak bisa berbuat apa-apa

Sementara dua penjaga yang berada di depan pintu seketika saling pandang dengan wajah cemas.

'Perempuan tidak berguna, kau ingin memberitahu identitas Bu Diandra kepada anak buah Frederick?' Batin salah satu penjaga itu.

Ya, sudah David katakan, di apartemennya ada beberapa penjaga. Tapi ternyata penjaga itu berpihak kepada Diandra? Kenapa bisa? Atau mungkin penyusup yang berhasil masuk?

"Dia Bu Dian---"

Tring tring.

Tiba-tiba ponsel David berdering yang ada di dalam saku celana membuat perempuan itu menghentikan ucapannya.

David segera merogok saku celana dan mengeluarkan ponselnya, melihat siapa yang menelpon.

"Madava." Gumam David.

Pria itu berbalik badan menatap dua penjaga.

"Kalian jaga disini, saya angkat telpon dulu."

Dua penjaga itu mengangguk patuh.

"Baik pak."

Kini David berjalan keluar dari apartemen.

Setelah David keluar, dua penjaga itu saling pandang, lalu mengangguk satu sama lain.

Keduanya berjalan mendekati suster penyamar.

"Syukurlah kita berhasil masuk ke apartemen David, jika tidak, wanita sialan ini akan memberitahu identitas Bu Diandra." Ucap salah satunya.

Temannya mengangguk. "Iya benar. Semesta masih berpihak kepada Bu Diandra, jika tidak ada yang menelpon David, mungkin perempuan itu sudah memberitahu semuanya!!"

Degh.

Mata suster penyamar membulat terkejut mulutnya sedikit menganga, tubuhnya menegang seketika. Menatap tak percaya dua penjaga.

'Apa, jadi mereka suruhan Bu Diandra? Kenapa bisa.' Batin perempuan itu sungguh terkejut.

Bagaimana caranya mereka masuk ke apartemennya David dan menyamar jadi penjaga?

Dua pria itu berdiri di hadapan si perempuan.

"Heeh Mae, lu tau konsekuensinya jika tidak setiap kepada Bu Diandra?" Tanya pria itu dengan di penuhi amarah.

Mae---si suster penyamar itu nampak ketakutan, wajahnya begitu pucat.

"Ja-jadi kalian---" Ucapan Mae terhenti suaranya tercekat di tenggorokan.

Apa yang harus ia lakukan? Bagaimana caranya lolos dari kedua anak buah Diandra? Kenapa hidupnya sial sekali.

Dua pria itu tersenyum menyeringai.

"Yah, apa kau terkejut kami ada di sini?"

Satu pria maju ke depan, mencengkram rahang Mae.

"Le-lepas." Pinta Mae merasa sakit di pipinya.

Pria itu tersenyum miring.

"Kau sudah tidak setia kepada Bu Diandra, jadi---kau harus menanggung akibatnya." Ucapnya dengan suara rendah, lalu dengan kasar melepaskan cengkeramannya di pipi Mae.

"Akkh." Mae meringis kesakitan.

Dengan mata berkaca-kaca menatap pria itu. Mae tau dua pria ini tidak akan membiarkannya hidup. Diandra itu sangat kejam.

"To-tolong lepasin saya, saya janji akan setia kepada Bu Diandra, sa-saya terpaksa ingin memberitahu identitas Bu Diandra, karena saya tidak ingin mati konyol." Mae menjelaskan berharap dua pria ini mau melepaskannya.

"Cih, terlambat kau sudah membuat Bu Diandra kecewa. Sebenarnya kami datang kesini memang ingin menyelamatkan kamu, tapi ternyata kamu itu pengkhianat." Gram pria itu, muak melihat wajah Mae yang memelas.

Mae menggeleng dengan air mata luruh. Mae tidak ingin mati di tangan anak buah Diandra, apa yang harus ia lakukan, bagaimana caranya bisa kabur?

"Tolong maafkan saya." Lirih Mae.

Pria itu menghela nafas kasar, menatap rekannya lalu melirik ke arah pintu.

"Bim cepat, mana suntikan itu. Kita harus menyuntiknya sebelum David datang."

Pria yang di panggil Bim itu mengangguk, lalu merogok saku jaketnya dan mengeluarkan suntikan.

Sementara Mae terus menangis tidak mengerti apa yang mereka bicarakan.

"Ini, cepat suntik mati dia."

Degh.

Wajah Mae menegang terkejut mendengar ucapan pria itu. Suntik m*ti? Jadi mereka akan menyuntik m*ati dirinya?

Mae menggeleng panik, menatap gelisah ke arah pintu berharap David segera datang.

1
Rohmadi Daglek
tambah ii up nya lgi Thor
IG:tatuuu_my: okee kak
total 1 replies
❀⃝ PᷮuͥtᷮrͧI PᷤeͣmᷜaͧlͬUͣ§𝆺𝅥⃝©
wkwkwkw salah paham /Facepalm/
Anrezta Zahra
oh....org terdekat agaknya
IG:tatuuu_my
makasih yg udh mau membaca dan like😌
Tiwik
Ayahnya si gaby muda bingit diumur 35 udah punya anak umur 17 tahun nikahe pas masih sma itu ya thor
IG:tatuuu_my: iya, nikah muda
total 1 replies
ChaManda
Walinya Gaby gak ada, gimana mau sah nikahnya?👀🤔
IG:tatuuu_my: udah di perbarui ya😁
total 1 replies
ChaManda
berasa digrebek /Sob/
ChaManda
/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ChaManda
ikan cucut .... lanjuttt
ChaManda
/Sob//Sob//Sob//Sob/
ChaManda
cembulu, yaaa/Tongue/
ChaManda
masih mudaaahhhh/Sob//Sob/
ChaManda
🤣🤣🤣🤣
ChaManda
Via ...
Viaa ....
ChaManda
boleh juga hhh
ChaManda
/Sob//Sob//Sob/
ChaManda
Hi, Kak, sedikit masukan dari aku tentang penulisan kata "Di"

Kalau setelah Di adalah kata kerja, maka disambung, ya, contohnya: dipanggil, dinikahkan, dan didengar.

Sedangkan kalau setelah Di adalah kata benda atau tempat, maka dipisah, contohnya: di meja, di sekolah dan di dapur.

Semangat! Semoga membantu🤗
IG:tatuuu_my: oh oke, makasih🙏
total 1 replies
IG:tatuuu_my
Batu like, komen ya guys☺️🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!