Seorang gadis yang menyukai seseorang yang tidak mungkin bisa dimiliki, selain dia adalah seorang idola yang disukai banyak wanita, bahkan dia juga adalah idola beda negara.
Namun respons sang Idola yang membuatnya perlahan mencintainya dan berharap lebih, apakah sang Idola juga memiliki perasaan yang sama, atau hanya menganggapnya hanya sebatas fans?
Lalu mengapa sikap dan perlakuannya seolah membuatnya merasa spesial?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BbyShaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
RESMI SUAMI ISTRI
\(Nggak nyangka aku beneran menikah dengan Violet\) batin Sean melihat buku kecil ditangannya setelah keluar dari kantor catatan sipil.
\(Hubungan berbulan\-bulan bertemu sekali, dan saat jadian setetelah bertemu kembali langsung menikah\) batin Violet memandangi buku kecil di tangannya.
Merekapun saling pandang sejenak lalu Sean menggandeng tangan Violet mengajaknya pergi berkeliling.
“Kenapa?” Tanya Violet pada Sean, saat mereka sedang asik mengobrol tiba\-tiba wajah Sean berubah bingung setelah melihat ponsel.
“Anak\-anak mengajak makan hotpot nanti malam” jawab Sean.
“Gapapa kamu datang aja” ucap Violet.
“Tapi kamu?” Ucap Sean.
“Aku gapapa aku bisa sendiri kok, ga enak juga kalau kamu ga ikut semalam kamu sudah meninggalkan mereka juga” ucap Violet pengertian.
“Makasih baby, aku beruntung menikah denganmu yang sangat pengertian” ucap Sean tiba\-tiba mencium kening Violet yang membuatnya terkejut.
“Aku berangkat dulu ya” ucap Sean yang sudah siap.
“Iya hati\-hati” jawab Violet.
“Jika aku pulang larut jangan tungguin aku kamu tidurlah lebih awal” pesan Sean.
“Aku mengerti” balas Violet.
Violet memandangi Sean yang berlalu menghilang di balik pintu, lalu ia melihat layar ponselnya.
“Bu saya sudah mengirimkan data bulanan di email anda” pesan masuk yang dikirimkan Lisa.
“Aku akan memeriksanya” balas Violet setelah membalas pesan dari Lisa sekretarisnya.
Belum selesai memeriksa Violet merasa lapar jadi ia memutuskan untuk pergi mencari makan malam, Violet berjalan menyusuri trotoar dan sesekali melirik kanan kiri mencari sesuatu yang bisa menarik seleranya.
Setelah menemukan sebuah toko kecil yang menjual sup Violet pun mencari tempat duduk dan memesan.
“Padahal enak banget kenapa sepi pembeli” gumam Violet setelah menyuap sesendok sup ke dalam mulutnya.
Saat sedang asik menyuap makanannya tiba\-tiba ponselnya berdering, ia melihat nama pemanggil lalu segera Violet menerima panggilan telfon tersebut.
“Halo daddy?” Jawab Violet menyapa ayah angkatnya dalam panggilan.
“Halo putri kecil, apa kamu sedang sibuk?” Tanya ayah angkatnya.
“Tidak, aku hanya sedang makan” jawab Violet.
“Baiklah daddy hanya ingin memberi tahu bulan depan Lucas tunangan, kamu harus datang” ucap ayah angkat.
“Aku pasti akan datang ayah” jawab Violet.
“Oh iya bagaimana? Kamu jadi menikah hari ini?” Tanya ayah.
“Kami telah mengambil sertifikat nikah ayah” jawab Violet, yang memang sebelumnya dia telah memberitahu orang tua angkat dan kandungnya mereka tidak menentang hanya menyerujui saja apapun yang dilakukannya.
“Baiklah jika begitu kami akan mengirim hadiah pernikahan untuk kalian” ucap Ayah.
“Terimakasih daddy” ucap Violet.
“Baiklah jaga dirimu baik\-baik jangan terlalu lelah bekerja, daddy tutup dulu telfonya” ucap ayah.
“Aku tau” ucap Violet,
Setelah panggilan di akhiri Violet lanjut menyuap sup di depannya, setelah memakannya habis Violet pun berniat mengobrol dengan pasangan tua pemilik toko tersebut.
“Nek, kek, kenapa toko ini sepi? Padahal rasa sup disini sangat enak” tanya Violet pada pemilik toko.
“Nona bisa melihat sendiri disini termasuk kawasan elite bahkan banyak restoran juga di sekitar sini, kebanyakan penghuni di lingkungan sini lebih memilih makan di restoran daripada di kedai kecil seperti kami” jawab pemilik toko.
“Tapi saya lihat kedai kalian cukup luas tidak kecil” ucap Violet melihat sekitar yang memang kedai tersebut cukup luas tidak kalah dengan restoran\-restoran di sekitar.
“Kami pasangan tua dalam keluarga kami hanya tersisa kami berdua, kami juga ingin menjadikan kedai ini menjadi bagus tapi kami tidak memiliki cukup uang, hanya tanah dan toko inilah harta kami satu\-satunya” jawab pemilik toko sendu.
Violet mendengarnya merasa iba karena melihat penampilan mereka yang memang sudah sangat tua tapi tetap semangat bekerja dan mengelola kedainya meski sepi pengunjung, seketika Violet terlintas ide di kepalanya.
“Hmm Nek, kek misalkan ada seseorang yang ingin merubah kedai ini menjadi lebih bagus apa kalian akan menyetujuinya?” Ucap Violet.
“Kami juga ingin tapi jika lahan ini kami berikan pada orang lain kami tidak akan memiliki tempat tinggal lagi” jawabnya.
“Ahh bukan begitu maksudnya, maksudku kalian boleh tetap disini tapi toko kalian dirumah menjadi tempat yang lebih menarik, semajam menanamkan modal begitu, jadi kayak bagi hasil saja” ucap Violet.
“Kami sangat senang jika ada yang seperti itu tapi tidak ada yang mau nak” ucapnya.
“Ahh siapa bilang? Aku mau “ ucap Violet. Membuat pasangan tua tersebut saling tatap penuh harap tapi juga pasrah.
“Aku serius mau ubah kedai kakek sama nenek menjadi restoran, nanti kita bisa tambahkan beberapa karyawan, tapi kakek dan nenek tetap menjadi specialis resep restorannya, dan sebagai tunjangan kalian aku akan membayar semacam sewa kepada kalian” ucap Violet.
“Nak kami serius?” Mereka senang dan seperti memiliki semangat lagi.
“Saya serius, jika kalian bersedia, kalian jangan khawatir meskipun aku bukan orang sini asli tapi suamiku orang sini, dan aku juga memiliki usaha kuliner di negaraku maka aku juga ingin mengembangkan usahaku disini juga mungkin bisa dimulai dari kedai kalian” jelas Violet.
“Kami memang baru bertemu tapi kami percaya dengan nona” ucap padangan tersebut.
“Baiklah jika begitu, besok saya akan kembali kesini lagi untuk membicarakan segalanya, jika nenek sama kakek khawatir aku menipu kalian boleh mencari apapun dan siapapun untuk menjadi saksi” ucap Violet
Setelah melakukan janji akan kembali besok Violet pun berjalan pulang kembali kerumah karena sudah larut.
“Dia belum pulang” lirih Violet setelah masuk rumah ternyata Sean memang belum pulang.
Violet menuju kamar mandi membersihkan diri setelah itu membaringkan tubuhnya di atas kasur.
DILAIN TEMPAT,
“Aku pulang dulu ya” ucap Sean pada yang lainnya.
“Kamu kenapa sih Se? dari kemarin setiap ngumpul selalu pulang duluan” ucap Leo.
“Aku sudah mabuk ga kuat minum lagi” jawab Sean yang memang sedikit mabuk.
“Kalau mabuk kita menginap di hotel saja” ucap Refan.
“Tidak bisa aku harus pulang” jawab Sean.
“ nanti lah Se masih ada Gloria dan Nana ini masa kamu tinggalin pulang duluan lagi” ucap Rio.
“kalau mau pulang anterin Gloria dulu tuh mabuk dia” ucap Leo.
“Kalian aja yang nganter dia aku ga bisa” tolak Sean.
“Kenapa sih cuma nganter doang” ucap Refan.
“Udah Sean bilang ga bisa ya sudah kita saja yang antar Gloria, lagian sepertinya kita juga sudah pada mabuk kita bubar aja sekarang kita pulang besok kita juga kembali kerja” ucap Eza.
“Ya udah Se kalau mau pulang, pulang aja dulu” lanjut Eza menganggukkan kepala menatap Sean.
“Sean kenapa sih Za?” Tanya Dion yang dari tadi diam memperhatikan.
“Dia sedang banyak urusan ptibadi akhir\-akhir ini, masih untung dia nerima undangan kita buat makan bareng” jawab Eza.
“Glori ayo pulang” ucap Nana mengajak Gloria pulang.
“Ah Sean mana ? Aku mau diantar Sean” ucap Gloria mabuk.
“Udah kita pulang ke hotel kalau ketahuan orang tuamu kamu mabuk pasti bakal dimarahi” ucap Nana.
“Aku mau di temani Sean” ucap Gloria.
“Aku aja yang temani kamu ya, Sean udah pulang ada urusan” ucap Nana.
“Sean ga suka sama aku ya, padahal aku udah kejar dia deketin dia lakuin apapun buat dia tapi kenapa dia tetap ga mau sama aku” ucap Gloria.
NEXT>>
