Sebelum baca sebaiknya baca novel aku yang berjudul, Love You Kak Kenan. soalnya cerita ini ada kaitannya dengan cerita tersebut.
🕊️🕊️🕊️
Kevano Aiden Alaska, adalah seorang pemuda yang kejam dan apa yang ia inginkan harus di turuti. Ia mencintai seorang gadis yang bernama Vania Keyla Clarissta.
Vania adalah seorang gadis yang sangat baik, akibat kebaikannya orang di sekitanya memanfaatkannya dan selalu menjadi bahan bullying di sekolahnya. Ia sangat takut kepada Aiden dan membenci sosok Aiden.
Raiden Azra Alaska, Raiden merupakan adik dari Aiden dan sifatnya berbanding terbalik dengan Aiden, Raiden sangat ceria dan ramah, ia juga mencintai Vania tetapi dalam diam dan tidak berani mengungkapkan perasaannya.
kalau kalian suka, baca langsung ajalah.
ig: fj_kk17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriishn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Mencari Ayah.
HAPPY HAPPY AJAAA~~~~
Halloooooooo teman teman sekaliannnnnnn, aku kembali dengan sejuta pesona eaaa, maap yaaa aku jarang update. Ini aku lagi ujian lohhh tapi aku bisa update, keren kan aku bisa update walaupun ujian (ya gak belajar lah😭🤧🙏)
langsung baca aja yaaa teman teman, enjoy dan semoga kalian semua sukaaaaaa terimakasih baybayyy😘😘.
🕊️🕊️🕊️
Malam berganti pagi Vania menatap pantulan dirinya di depan cermin yang sudah rapi dengan seragam sekolahnya. "Hari ini, masalah apa lagi ya yang akan datang? Hari ini aku harus acuh tak acuh aja, seolah-olah semuanya baik baik saja! Semangat Vania kamu pasti bisaa." Ucap Vania tersenyum didepan cermin memberi semangat untuk dirinya sendiri.
Vania berjalan pincang keluar kamarnya dan ia melihat ibunya yang berdiri di depan pintu kamarnya. "Kamu kenapa sayang?" Tanya Emma khawatir.
Vania tersenyum getir mendengar perkataan ibunya, "baru sekarang Bu? Semalam aku lebih parah, tapi kenapa baru sekarang ibu tanya keadaan aku?"
"I-tu karena Om kamu nak... Maafin ibu ya."
"Ohh gitu ya... Vania pamit ya Bu!" Ujar Vania menyalim tangan ibunya dan segera pergi.
"Vania... Ibu antar ya nak."
"Gak usah Bu, Vania bisa sendiri kok." Ujar Vania terus berjalan menuju pintu utama.
Baru membuka pintu, disana sudah ada mobil Aiden. Vania menatap malas Aiden, "kan aku udah bilang kak kalau kamu gak perlu jemput aku." Ungkap Vania dengan begitu kesal.
"Maksud Lo?"
"Bisa gak sih kakak sekali aja jangan ganggu aku? Aku ingin hidup tenang."
Aiden menatap tajam Vania, "Lo berani ngelawan gue? Lo sadar Lo itu siapa?" Tanya Aiden dengan nada yang menahan amarah.
"Jelas aku berani kak! Kakak juga berani semena mena sama aku, aku capek kak! Jangan Bebani aku lagi."
Plak...
Dengan amarah yang meluap Aiden menampar pipi Vania, "Lo?"
Vania memegang pipinya yang perih, "ayo tampar lagi, aku gak akan takut sama kamu." Ucapnya begitu lantang.
Aiden terdiam mencerna apa yang ia lakukan kepada Vania, "V-an gue gak sengaja!"
"Gakpapa udah biasa aku di giniin, udah ya kak aku mau berangkat sekolah." Ujar Vania berjalan perlahan melewati Aiden.
Dengan gerakan cepat Aiden mengendong Vania memasuki mobilnya dan ia berlari mengelilingi mobil itu untuk masuk kedalam. Vania hanya bisa menghela nafasnya lelah, mau berbuat apa juga ia akan kalah dengan Aiden.
Saat setengah perjalanan mobil Aiden berhenti, "G-ue minta maaf Vania, tolong maafin gue! Gue gak sengaja tadi, itu gue reflek nampar."
"Oke aku maafin kamu, tapi ada satu syarat."
"Syarat? Apa itu?"
"Putusin aku sekarang dan tolong kakak jangan pernah ganggu aku lagi!"
"Lo kira gue bodoh?!"
"Aku gak bilang kakak bodoh, aku cuman bilang putusin aku! Itu aja dan kakak jangan pernah ganggu aku."
"Itu gak akan pernah terjadi Vania. You are mine forever!!"
"Oke kalau kakak gak mau, aku sendiri yang akan pergi dari kakak!" Ujar Vania membuka pintu mobil dan keluar dari sana.
Aiden ikut mengejar Vania. "Lo gak bisa gini Vania, kenapa cuman Lo doang yang mutusin? Kita pacaran dan kalau mau putus harus sama sama kemauan kita berdua."
"Emang aku pacaran sama kakak kemauan aku?" Tanya Vania menatap Aiden sekilas.
Aiden terdiam mencerna perkataan Vania.
Vania menyebrang dan menaiki taksi yang kebetulan ada disana.
Aiden hanya bisa menatap kepergian Vania dengan hati yang sakit, "Lo berubah Key."
Vania tidak lagi kesekolahnya, ia memutuskan untuk mencari keberadaan ayahnya, Vania tau itu salah tapi rasa sayangnya jauh lebih dari apa yang ia takutkan. Di Genggamannya sudah ada 2 kertas kecil dan kertas yang lusuk, kertas kecil itu adalah alamat rumah mereka dulu yang berhasil ia dapatkan dari kamar ibunya, dan kertas lusuk itu adalah kertas yang berisikan pesan yang sedari kecil ingin ia berikan kenapa ayahnya.
"Aku harap ayah masih ada di sana, dan ayah sudah berubah." Ujar Vania dengan harapan yang tinggi.
Sesampainya di alamat rumah itu, Vania menatap rumah masa kecilnya, rumah yang penuh dengan air mata dan drama yang menyakiti hati. Vania berjalan memasuki gerbang rumah itu.
Rasa takut dan penasaran mengelabui Vania, ia memberanikan diri untuk mengetuk pintu itu.
Tok... Tok... Tok...
"Permisi...!"
"Iya sebentar."
Vania bisa mendengar suara sahutan wanita dari dalam rumah itu.
Pintu terbuka dan memperlihatkan seorang wanita paruh baya di sana, "Iya? Kamu siapa ya?" Tanya beliau menatap Vania dengan binggung juga penasaran.
"A-pa ini benar rumah pak Jacksen?" Tanya Vania ragu-ragu.
"Iya? Ada keperluan apa kamu mencari suami saya?" Tanya wanita paruh baya itu membuat Vania binggung.
"S-uami ibu?"
"Iya kenapa? Jangan banyak tanya, langsung ke intinya saja, kamu ini siapanya suami saya?"
"E-ggak kok Bu, cuman aku... Anak SMA yang kebetulan disuruh untuk menjumpai pak Jacksen aja, gak ada yang lain-lain.
"Siapa yang menyuruhmu?"
"Ahh itu gak penting kok Tante, saya buru buru Tan maaf mengangguk waktu Tante saya pergi selamat pagi." Pamit Vania dengan gugup.
Wanita itu menatap Vania dengan mata penuh pertanyaan, "aneh..."
Vania kembali ke taksinya dengan perasaan sedih, "jadi ayah udah menikah? Hiks ayah jahat, kenapa wanita itu juga tidak mendapatkan luka apa-apa dibandingkan aku dan ibu." Batin Vania sedih.
🕊️🕊️🕊️
Haduhhhh akhirnya selesaiii, selamat malam semua, selamat beristirahat dan selamat bangun di pagi hari besoknya. Semangat bagi yang ujian semangat juga buat yang kerja, aku pamittt paypayyyy.