"Gadis sialan!Kau harus menuruti perintahku tanpa perlawanan!!".PLAK!.Tamparan mendarat di pipi putih seorang gadis 17 tahun.
meninggalkan bekas tangan merah di sana.
"Sakit..." Ucap gadis itu merintih dengan air mata yang tak pernah kering.
PLAK!.
Sekali lagi itu jatuh di pipinya.
"10 tahun aku merawatmu kini kau harus membalas budi!Masuk!Cepat masuk!!" Pria dengan tubuh tinggi kekar itu menyeret gadis lemah 17 tahun ke dalam rumah bordil.
Menjualnya untuk melunasi hutang judinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon wafiyah moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kedatangan A-Rou
Setelah perbuatannya pagi tadi,Lu Tang menjadi seorang yang linglung,jiwanya seakan pergi dari tubuhnya,saat ini ia hanya duduk di lantai kayu kamarnya di depan dipan ranjangnya,tangannya memegang botol unik dengan isian miras.
Matanya merah dan berkantung menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong."Aku membunuhnya." Gumam Lu Tang pada diri sendiri.
Tapi bukan senang yang ia rasakan melainkan kesedihan yang mendalam,memori tentang hubungan mereka sebelum menikah terlintas,meski itu kepura-puraan bagi Lu Tang tapi manis menurutnya.
Saat festival lampion menuliskan permohonan bersama,melihat kembang api dengan pelukan hangat,saat Cai'er bersedih Lu Tang membuatnya bahagia dan memanjakannya,semua terlintas berputar bagai film lapuk.
Kenangan yang ia rindukan saat ini tapi dia membenci Cai'er karena bukan Qian.
"Tuan,selamat anda akan memiliki penerus,nyonya muda Lu telah mengandung bayi sehat usia 2 bulanan." Ujar tabib memberitahu ketika hendak pergi dan mendapat panggilan dari Lu Tang.
Lu Tang diam tampak terkejut,ia separuh senang separuh tidak karena membenci Cai'er."Baiklah,segera pergi dari sini!" Ucap Lu Tang sedikit menekan membuat sang tabib takut.
"Tunggu!" Cegah Lu Tang,tabib tidak jadi berbalik pergi ia menghadap kembali ke arah tuan muda Lu.
"Jangan beritahu siapapun tentang kehamilannya.Terutama nyonya sendiri." Tukasnya dingin,sang tabib hanya bisa mengangguk patuh dan langsung pergi dari ruang belajar Lu Tang.
Ingatan itu kembali muncul,ia membelalakkan matanya ketika mengingat hari itu,Lu Tang terbangun dan terhuyung-huyung kepalanya pusing.
Ia berjalan layaknya orang mabuk dan melangkah gontai menuju paviliun istrinya,Lu Tang merasa Cai'er masih hidup,di sepanjang jalan menuju paviliun bunga air ia menggumamkan nama istrinya."Cai'er,Cai'er.",seperti terperangkap dalam penyesalan.
Di belakangnya berjalan mengikuti seorang pengawal yang selalu menuruti perintah tuannya.
Lu Tang mendapati tubuh pucat istrinya di atas ranjang tempat tidur,wajahnya teduh seperti tersenyum,rambutnya tergerai hitam dan rapih,di mata Lu Tang,Cai'er sekarang sangat cantik bahkan melebihi Fang Qian,gadis yang selama ini ia idamkan.
Tapi pandangannya terusik oleh guratan merah melingkar di leher istrinya,Lu Tang lebih mendekatkan diri di samping istrinya,ia meraba guratan itu kemudian berteriak histeris."AAARRRGGHHH!!SIAPA YANG MENYAKITIMU ISTRIKU??!!" Teriaknya dengan air mata yang jatuh satu-satu.
Lu Tang mendekatkan wajahnya ke wajah pucat Cai'er,menciumi wajah pucat itu dengan cinta."Cai'er,istriku....CAI'ER!!Cai'er jangan tinggalkan aku!Aku menyesal,aku menyesal!" Ucapnya merintih,terus mendaratkan ciuman di wajah pucat tak bernyawa Cai'er.
"HIYAAA!!" Teriakan dari arah belakang Lu Tang yang tanpa penjagaan siapapun,pisau belati menancap di punggungnya.
"UKKHHHG" Lu Tang mengerang tertahan,ia menatap sebuah pisau belati yang menancap dan sedikit menembus dadanya,tangannya gemetaran menyentuh belati itu di tubuhnya.
"TUAN!" Teriak terkejut seorang pengawal yang datang terlambat dari luar,ia langsung meringkus si penusuk,yaitu Cui Fui.
Sebelumnya ia sepakat untuk membiarkan Lu Tang di racuni olehnya,tapi setelah banyak pertimbangan diri,Cui Fui sangat ingin menusuk dan mencabik Lu Tang dengan tangannya sendiri,meski ia tidak memiliki ilmu beladiri tapi ia ingin menancapkan benda tajam pisau belati pemberian dari Cai'er ke tubuh Lu Tang.
"ITU ADALAH BALASAN KARENA MEMBUNUH NONA CA'ER!!,PISAU ITU DI SIAPKAN UNTUK MEMBUNUHMU!!!" Teriak Cui Fui dengan kemarahan yang membara,tubuhnya memberontak kuat yang di cekal oleh pengawal bayangan Lu Tang.
Lu Tang tidak menanggapi pelayan itu,dia tidak mengalihkan tatapannya dari istrinya Cai'er.
Rasa sesal yang dalam membalut hatinya,yang pergi tidak bisa kembali lagi,mati tidak bisa hidup lagi."Cai'er maafkan aku huhuhuhu...." Ucapnya menyesal berlinangan air mata di depan mayat Cai'er.
Pengawal segera menggiring Cui Fui menjauh dari paviliun bunga air,ia meronta dan menangis histeris meminta untuk di lepaskan,ia bertekat untuk membawa jasad Cai'er pergi dan merawat pemakaman majikannya secara layak.
Tapi tenaganya tidak sebesar pengawal pria di belakangnya,ia di kurung di paviliun terbengkalai.
Dan setelah pengawal kuat itu pergi.
"Fui!Cui Fui!" Panggil seseorang sedikit berbisik di luar,ia sedikit menggerakkan pintu paviliun terbengkalai itu dengan pelan,ia takut membuat pengawal tadi kembali.
Cui Fui terperanjat ia segera mendekatkan diri di sela pintu."Siapa?!" Ucap Cui Fui dari dalam,suara yang memanggilnya perempuan muda.
"Ini aku A-Rou." Jawabnya.
Mata Cui Fui membulat,langit seperti membantunya untuk keluar,ia tidak menyiakan waktu."A-Rou selamatkan aku!" Ucap Cui Fui mengiba.
BRAK.
A-Rou menendang sepasang pintu paviliun itu dengan kakinya yang kuat,pintu itu langsung rusak,di baliknya Cui Fui yang melihat itu menganga,gadis sekecil dan seimut A-Rou yang masih 15 tahun bisa melakukan tendangan hebat.
"Kau jangan melamun,ayo!" Ucapnya meraih lengan tangan Cui Fui untuk membawanya segera pergi.
"Kau belajar beladiri dari mana?" Tanya Cui Fui sambil berlari di belakang A-Rou,mengikutinya.
"Rahasia,hehe...." Jawabnya senyum-senyum malu.
"Dimana paviliun nona?" Tanya A-Rou sedikit memalingkan wajahnya.Dan sekarang berganti Cui Fui yang di depan A-Rou,tangan mereka setia bergandengan.
Setelah sampai di tempat majikannya berada mayat itu malah tidak ada di sana.
"LU TANG!!!SSSSTTT!!" Geram Cui Fui marah,ia semakin menguatkan aura membunuhnya,langkahnya lebar-lebar menuju pintu paviliun dan siap untuk mengganti identitas yang semula gadis baik menjadi jahat.
Namun cahaya putih menyilaukan mata A-Rou yang masih terdiam di tempatnya dari tadi.
"Cui Fui....A-Rou..." Terdengar suara lembut memanggil mereka,suara itu sangat di kenali oleh mereka.
Cui Fui menghentikan langkahnya yang sempat menghentak dengan marah,menoleh kebelakang punggungnya dan mendapati manusia transparan yang mereka rindukan.
"Nona....Nyonya..." Sahut mereka bersamaan,air mata mulai berjatuhan.
"Kalian berdua,aku sangat merindukan kalian." Ucap Cai'er dengan wajah yang damai namun menyimpan kerinduan.
Begitu Cui Fui mencapai tubuh majikannya untuk di peluk,ia hanya meraih udara kosong,lalu tersenyum getir.
"Aku hanya roh sekarang,kalian hanya bisa melihatku saja." Ujar Cai'er.
Kedua gadis-gadis itu semakin memperdalam tangisan mereka.
"Cui Fui,A-Rou...Aku mohon kepada kalian untuk tidak membenci suamiku,aku tahu kalian sangat membencinya tapi bagaimana pun dia adalah suami yang sangat ku cintai dan kalian tahu akan hal itu.Aku mohon jangan mempersulitnya.Hm...Apakah kalian bersedia menerimanya?" Ucap Cai'er mengiba pada kedua pelayannya.
Kedua pelayan itu todak bisa menolak permintaan terakhir majikannya,mereka tersenyum dan saling berpandangan antara Cui Fui dan A-Rou,lalu mengangguk setuju.
"Tapi kami ingin membawa tubuh anda untuk di makamkan dengan layak nyonya." Ucap Cui Fui meminta izin.
Cai'er mengangguk setuju lalu berpamitan dan menghilang.